KLASIFIKASI IKLIM DUNIA

Download Report

Transcript KLASIFIKASI IKLIM DUNIA

KLASIFIKASI IKLIM
Oleh :
Emilya Nurjani
Pendahuluan


Rata-rata atau series iklim bisa digunakan
untuk membuat tipe (klasifikasi) iklim
disuatu daerah.
Kegunaan klasifikasi iklim adalah suatu
metode untuk memperoleh efisiensi informasi
dalam bentuk yang umum dan sederhana.
Oleh karena itu, analisis statistik unsur-unsur
iklim yang digunakan dapat dilakukan untuk
menjelaskan dan memberi batas pada tipetipe iklim secara kuantitatif, umum dan
sederhana
Hal yang perlu diperhatikan



Tujuan klasifikasi iklim dibuat untuk :
pertanian, kelautan, pernerbangan dll
Luas cakupan wilayah klasifikasi iklim :
makro, meso, dan mikro.
Latar belakang pembuatan klasifikasi iklim
KLASIFIKASI BERDASARKAN SUHU
Daerah Tropika (tidak
ada musim dingin,
temperatur terus
menerus tinggi)
 Daerah Sedang (ada
musim yang berbeda
tegas, satu musim panas/
hangat, lainnya sejuk/
dingin)
 Daerah kutub (tidak ada
musim panas,
temperatur rendah)


KLASIFIKASI ZAMAN
YUNANI
Klasifikasi Klages (1942)
Daerah tropika
Rata-rata
T>20C
Daerah subtropika
4 – 11 bulan T>20C
Daerah sedang
4 – 12 bulan T 10 -20C
Daerah dingin
1 – 4 bulan T 10 - 20C
dan yang lain <10C
Daerah kutub
T rata-rata -1C dgn
tanpa bulan yang T
>10C
Generalized Climate Regions
Koppen’s Classification Categories
• Tropical (A): tropical wet (Af), tropical
Monsoon (Am), and tropical wet and dry
(Aw or Savanna).
• Mesothermal (C): humid subtropical (Cf),
Mediterranean (Cs), Mild humid
subtropical dry winter (Cw)
• Microthermal (D): humid continental and
subarctic
• Polar (E)
• Highland (H)
• Desert (B)
World Climate Classification
Tipe Iklim KOPPEN

A Climates (Humid Equatorial / Tropical)
36% of the Earth's total surface
Coolest month must be warmer than 64.4 degrees F
Precipitation exceeds evaporation
Tipe :
Af: all months receive >2.4 in. precip.(Tropical Rain Forest)
Am: a short dry season with at least 1 month < 2.4 in. precip.
(Tropical Monsoon)
Aw: summer wet, winter dry (Tropical Savanna)

Tipe Iklim KOPPEN

B Climates (Arid and SemiArid)
35% of Earth's land surface
Evaporation exceeds
precipitation
Tipe :
BW: desert / precipitation <
1/2 evaporation
BS: semi arid / steppe /
precipitation > 1/2 evaporation

C Climates (Humid Temperate)
27% of Earth's total surface
area
55 % of world's population
Warmest month > 50 degrees F
Coldest month > 32 degrees F
but < 64.4 degrees F
Tipe :
Cf: no dry season / all months
> 1.2 in. precip.
Cw: winter dry period
Cs: Dry summer /
"Mediterranean"
Tipe Iklim KOPPEN

D Climates (Humid Cold)
21% of Earth's land surface
(7% total surface)
warmest month > 50 deg F
coldest month < 32 deg F
great variability in temperature
snow climates
only in mountains in the
southern hemisphere
Tipe :
Df: no dry period
Dw: dry winter

E Climates (Polar
Climates)
warmest month below 50
degrees F
cold, ice climates
tundra and ice cap

H Climates
(Undifferentiated
Highland)
mountainous areas
Koppen menilai bahwa daya guna hujan terhadap
perkembangan dan pertumbuhan tanaman tidak
hanya tergantung pada
jumlah curah hujan
tetapi juga intensitas penguapan, baik dari tanah
maupun tanaman.
Oleh karena ini Koppen berusaha menunjukkan
intensitas penguapan dan daya guna hujan adalah
dengan menggabungkan temperatur dan hujan.
Musim hujan sama, jatuh pada musim panas
adalah kurang berguna dibanding jatuh pada
musim dingin.
Walaupun metode untuk mengukur daya guna
hujan kurang memuaskan.
mm
Af
6
0
4
0
2
0
*
C
H
*
m
*
B
U
L
A
N
A
N
Aw
Am
*
w
500
1000
1500
2500
2000
mm
CH TAHUNAN
DIAGRAM KOPPEN UNTUK TIPE A
Tipe Iklim di Indonesia
Mohr
 Schmidth-Ferguson digunakan untuk
iklim kehutanan dan perkebunan.
 Oldeman digunakan untuk iklim lahan
pertanian pangan.

Mohr (1933)
Menurut Mohr, Koppen kurang berlaku di
Indonesia terutama tentang hujan.
 Mohr mencoba presipitasi dan evaporasi
sebagai indikasi khusus daerah tropika.
 Berdasarkan penelitian tanah, Mohr
membedakan 3 tingkat kebasahan untuk
berbagai bulan dalam satu tahun.

Bulan Basah
CH ≥ 100 mm
CH > Ev
Bulan Lembab
CH 60 ≤ CH ≤ 100 mm
CH = Ev
Bulan Kering
CH < 60 mm
CH < Ev
Untuk mencari bulan basah dan kering
Mohr menggunakan rerata curah hujan
masing-masing bulan selama beberapa
tahun
Golongan
I
II
III
IV
V
Daerah
Basah
Agak Basah
Agak Kering
Kering
Sangat Kering
Jumlah B Kering
0
1-2
3–4
5–6
 6
Schmidt & Ferguson (1951)
Dasar sama seperti Mohr yaitu : BB dan BK,
hanya cara mencarinya yang berbeda, dengan
menghitung BB dan BK untuk masing-masing
tahun.
Sebagai dasar penggolongan iklim 2 orang ini
menggunakan suatu rasio
Q = ∑ Rerata BKering
∑ Rerata BBasah
BK – CH < 60mm
BL – CH 60 – 100mm
BB – CH > 100mm
12
Lbk
11
10
sk
H
k
9
G
8
ak
7
F
6
s
E
5
ab
D
4
b
C
3
2
sb
B
1
01
2
3
4
5
6
7
8
9
10A 11
12
A
0
≤ Q < 0.143 Sangat basah
B
0.143 ≤ Q < 0.333 Basah
C
0.333 ≤ Q < 0.60
Agak basah
D
0.60
≤ Q < 1.00
Sedang
E
1.0
≤ Q < 1.67
Agak kering
F
1.67
≤ Q < 3.00
Kering
G
3.00
≤ Q < 7.00
Sangat kering
H
7.00
≤Q
Luar biasa kering
Klasifikasi Oldeman
-Oldeman, L.R. An Agroclimatic Map of Java 1975
- Oldeman, L.R. An Agroklimatic Map of Sulawesi 1977
- Oldeman, L.R. An Agroklimatic Map of Sumatera 1979,
1980
Faktor utama di bidang pertanian daerah
tropika adalah ketersediaan lengas untuk
evapotranspirasi dari tanaman, curah
hujan adalah faktor iklim dengan prioritas
tinggi.
Padi Sawah memerlukan
: 213 mm/bln
Tanaman lahan kering memerlukan : 120 mm/bln
Bulan
Bulan Basah
Bulan Lembab
Bulan kering
CH (mm/bln)
≥ 200
100 - 200
≤ 100
Contoh : C2 (Lihat skema Iklim
Oldeman)
Berarti :
Masa pertumbuhan 9 – 10 bulan
Periode Basah 5 – 6 bulan
Periode kering 2 – 3 bln
0
1
11
10
9
2
SKEMA OLDEMAN
3
4
5
6
7
8
E4
E3
E2
10
11
0
1
2
D2
3
4
C1
5
6
6
5
4
3
C2
D1
E1
12
C4
C3B3
D3
8
9
7
D4
B2
A2 2
B1
7
8
1
A1
9
10
0
11
12
Agihan Tanaman atas Iklim
Contoh tanaman berdasarkan adaptasi,
sejarah dan arti ekonomi dibedakan :
Tanaman Tropika
: Coklat/Kakao,
Pisang, Tebu, Kopi
Tanaman Sub Tropika : Padi, Kapas
Tanaman Iklim Sedang : Jagung,
Gandum, Apel