RESUSITASI CAIRAN

Download Report

Transcript RESUSITASI CAIRAN

RESUSITASI CAIRAN
Ns. Herlina S.Kep
PENDAHULUAN
• Tubuh terdiri atas kira-kira 60% air, sementara 40%
sisanya merupakan zat padat seperti protein, lemak
dan mineral. Air dalam tubuh disebut cairan tubuh.
Volume cairan tubuh bervariasi m enurut usia, jenis
kelamin dan persentasi lemak tubuh.
• Proporsi cairan tubuh menurun dengan pertambahan
usia, dan pada wanita lebih rendah dibandingkan pria
kareana jaringan lemak mengandung sedikit air. Pada
neonatus atau bayi sangat rentan terhadap kehilangan
air. Pada kasus dehidrasi akut karena diare berat atau
sengatan matahari, sangat penting untuk memasok air
dan elektrolit kedalam tubuh.
Resusitasi cairan
Pengertian Resusitasi cairan adalah
pemberian cairan intravena secara adekuat
dalam waktu relatif cepat atau segera pada
penderita gawat akibat kekurangan cairan.
Distribusi cairan tubuh
• Air merupakan 60 % dari berat tubuh,
dipisahkan oleh membran sel menjadi cairan
intraseluler yang berjumlah 40 % dan cairan
ekstraseluler yang berjumlah 20 % dari berat
tubuh.
• Cairan ekstraseluler terdiri atas cairan
intertstisial (antar sel) sebesar 15% dan
plasma darah 5%.
• Volume cairan intraseluler dua kali lebih
banyak daripada cairan ekstraseluler.
Perubahan- perubahan dalam volume darah
sirkulasi mengurangi cairan ekstraseluler,
namun dikompensasi oleh cairan intraseluler.
Fungsi cairan tubuh
• Cairan intraseluler terlibat dalam prosesproses metabolik yang mengubah nutrien
menjadi energi,
• Sementara cairan ekstraseluler
mempertahankan sistem sirkulasi,mengangkut
nutrien kedalam sel, dan membuang zat sisa.
• Konsentrasi elektrolit didalam dan diluar sel
berbeda karena membran sel mengatur
transport elektrolit.
• Cairan intraseluler mengandung elektrolit
terutama Kalium (K+), magnesium
(Mg++),fosfat (Hpo4-).
• Cairan ekstraseluler mengandung jumlah
besar ion natrium (Na+) dan Klorida (Cl-).
• Cairan interstisial dan plasma darah keduanya
merupakan cairan ekstraseluler, namun
memiliki konsentrasi protein berbeda
• .Protein-protein plasma darah tidak bisa
melintasi dinding kapiler tetap berada dalam
pembuluk darah.
Pergerakan air diatur oleh tekanan
osmotik
Tekanan osmotik adalah tekanan yang
dibutuhkan untuk mencegah difusi (perembesan)
cairan melalui membran semipermeabel kedalam
cairan lain yang yang konsentrasinya lebih tinggi.
Makin banyak partikel (termasuk ion-ion) yang
terkandung larutan, makin tinggi tekanan
osmotiknya.
Larutan infus memiliki tekanan osmotik karena
berisi elektrolit dan zat-zat lain.
Larutan isotonik, hipotonik, dan
hipertonik
• Larutan isotonik : Cairan infus dengan tekanan
osmolaritas sama seperti cairan tubuh normal
Contoh : Normal Salin (Nacl 0,9%), Ringer Laktat
(RL), Ringer Asetat (Asering).
• Larutan hipotonik : Cairan infus dengan tekanan
osmolaritas lebih rendah dari cairan tubuh
Contoh : Dextrose 5 %, ½ N (0,45% Nacl)
• Larutan hipertonik : Cairan infus dengan tekanan
osmolaritas lebih tinggi dari plasma darah
Contoh : D5 N/S, Nacl 3%.
Fungsi cairan tubuh :
•
•
•
•
•
Reaksi metabolisme
Nutrient
Integritas sirkulasi
Osmolaritas tubuh
Termoregulasi
Cairan masuk sama dengan cairan
keluar dalam 24 jam
• Cairan masuk : air minum = 1250 ml ,
makanan =1000 , air yg dihasilkan dari
metabolisme = 250 ml, total cairan = 2500 ml.
• Cairan keluar : urin = 1300 ml, saluran nafas =
250 ml, feces = 200, IWL = 750 ml
Metode pemberian cairan :
• Oral
• Enteral
• Parenteral
PRINSIP-PRINSIP DASAR
Penggantian
Kehilangan tidak normal: GIT,
rongga ke3, kehilangan yang
sedang terjadi, shock septik dan
hipovolemik
Rumatan
IWL + urine
Memperbaiki
defisit
Ketidak seimbangan asam basa,
elektrolit
Tanda klinik yang berhubungan dengan
berbagai derajat dehidrasi :
Dehidrasi (%)
Observasi klinik
5-6
Heart rate (10 % sampai 15 % diatas nilai asal)
Selaput lendir agak kering, haus,
Urin pekat
Produksi air mata kurang
7-8
Keparahan tanda diatas bertambah :
Turgor kulit berkurang
Oliguria
Mata cekung
>9
Keparahan tanda-tanda diatas mencolok :
Tekanan darah menurun
Pengisian kapiler terlambat (>2 detik)
Asidosis (defisit basa)
Laboratorium
Dapat dilihat dari tekanan vena sentral,
cardiac output, oxygen consumption, pH
darah, mixed venous oxygen saturation dan
serum laktat.
Ada tiga macam cairan yang perlu diberikan
pada penderita mengalami kekurangan cairan
mendadak yaitu :
• Kristaloid : Nacl 0,9 % , Ringer laktat, Ringer
asetat
• Koloid : Gelafusin, Gelafundin, HAES,
Expafusin, Hemacel, Dextrans 40, Albumin.
• Whole blood