Terapi cairan perioperatif

Download Report

Transcript Terapi cairan perioperatif

Cairan tubuh tdd :
Cairan intra sel
Cairan ekstra sel
Laki-laki
Total air tubuh ( % )
Perempuan
Bayi
60
50
75
intrasel
40
30
40
ekstra sel
20
20
35
4
4
5
16
16
30
Plasma
Interstitial
Dalam cairan tubuh terdapat zat-zat
Elektrolit
 Non elektrolit : -BM kecil
: Glukosa
-BM Besar
: Protein
Elektrolit terpenting dalam cairan ekstra sel
adalah Na dan Cl, dalam cairan intrasel
adalah K dan fosfat.

Kebutuhan air dan elektrolit setiap hari
Pada orang dewasa
Air
: 30-35 ml/kgBB. Kenaikan suhu 1˚C ditambah 10-15%.
Na
: 1,5 meq/kgBB (100 meq/hari atau 5,9 gr)
K
: 1 meq/kgBB (60 meq/hari atau 4,5 gr)

Pada anak dan Bayi
Air
: Sesuai dengan berat badan
0-10 kg : 100 ml/kg BB
10-20 kg : 1000 ml/kg BB + 50 ml/kg diatas 10 kg.
>20 kg : 1500ml/kg BB +20 ml/kg diatas 20 kg.
Na
: 2 meq/kgBB
K
: 2 meq/KgBB

1. Untuk mengganti kekurangan cairan dan
elektrolit.
2. Untuk memenuhi kebutuhan.
3. Untuk mengatasi syok.
4. Untuk mengatasi kelainan yg ditimbulkan
krn terapi cairan yg diberikan.
Terapi cairan perioperatif meliputi
tindakan terapi yg dilakukan pada pra
bedah, selama pembedahan dan pasca
bedah.
PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIOLOGI
TUBUH AKIBAT PEMBEDAHAN




Rangsangan terhadap kelenjar
hipofise
Peningkatan rangsang simpatis
Peningkatan sekresi Aldosteron
Peningkatan kebutuhan oksigen
dan kalori
Cairan yang digunakan dalam terapi
• Cairan elektrolit : Cairan pemeliharaan
Cairan pengganti
Cairan untuk tujuan khusus
• Cairan non elektrolit: D5%, D10%
Dapat sbg cairan pemeliharaan
• Cairan koloid = Plasma ekspander
Hemaccel, expafusin, fimahes 6%, voluven
Cairan pemeliharaan

Mengganti cairan tubuh yang terbuang
Dewasa
: 1,5-2 cc /kgBB/jam
Anak
: 2-4 cc/kgBB/jam
Bayi
: 4-6 cc /kgBB/jam
Neonatus
: 3 cc /kgBB/jam
Macam-macamnya : KaenMg3, Triofusin 500/1000/
E 1000, Tutofusin, Triparen, D5%, D10%,
D5%NaCl0,9%, D5%NaCl 0,45%, D5%NaCl0,225%
dsb
Penatalaksanaan
 Pra bedah :
Sebelum dilakukan pembedahan harus diamati dan ditentukan
penderita dalam kondisi normovolume
Pada penderita yang mengalami dehidrasi (akibat muntah,
intake < atau ke 3 rd space) harus diresusitasi cairan dulu.
Penderita yang mengalami perdarahan hebat diupayakan
tanda vital optimal.
Produksi urin yang diharapkan 0,5 – 1 cc/kgBB/jam
 Perhatikan :
1. Kekurangan cairan pra bedah
2. Kebutuhan untuk pemeliharaan
3. Bertambahnya insensible loss karena
suhu kamar operasi yang tinggi
4. Translokasi cairan ke 3 rd space dan
intersitial
5. Perdarahan
Penggantian cairan pada operasi :
 Ringan :
4 cc/kgBB/jam
 Sedang :
6 cc/kgBB/jam
 Berat
:
8 cc/kgBB/jam

Sedangkan untuk bayi dan anak : 2/4/6 cc/kgBB/jam
 Prinsip pemberian cairan pada pembedahan :
1. Tanda vital stabil, prod urine 0,5-1 cc/kgBB/jam
2. Perdarahan < 10 % EBV ganti dgn kristaloid
10-20%
dgn darah/koloid
> 20 %
dgn darah






Pengaruh hormonal menetap hg beberapa hr
pasca bedah, dan mempengaruhi
keseimbangan cairan dan elektrolit.
Bila penderita sdh dapat minum segera
diberikan per-oral
Na : pemberian Natrium pada hari pertama
pasca bdh krg dp kebutuhan pemeliharaan
Kalium : diberikan hr ke 2 pasca bedah ??,
Namun ttp diperiksa lab bila rendah harus
segera dikoreksi
 Yang
harus pula diperhatikan
adalah bahaya terapi cairan :
Masuknya mikroorganisme
- Phlebitis
- Pemberian yang berlebihan
akan mengancam jiwa
-
SELAMAT BELAJAR
Sampai Jumpa Kembali