Transcript File

PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN
• Pengembangan (development) diartikan sebagai
penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab
yang berbeda atau lebih tinggi di dalam organisasi
• Pengembangan SDM juga merupakan suatu cara
efektif untuk menghadapi beberapa tantangan
yang dihadapi oleh banyak organisasi besar yang
mencakup keusangan (obseleslence);perubahanperubahan Sosioteknis; perputaran tenaga kerja
(turnover)
• Keusangan (obsoleslence) terjadi
apabila seorang karyawan tidak lagi
mempunyai pengetahuan atau
kemampuan untuk melaksanakan
pekerjaan denganefektif
• Perubahan-perubahan Sosiotekis,
merupakan tantangan bagi departemen
SDM dalam mempertahankan SDM yang
efektif.
• Perputaran tenaga kerja (turnover) :
karyawan yang keluar dari perusahaan
untuk bekerja di perusahaan lain
merupakan salah satu tantangan khusus
yang dihadapi dalam pengembangan
SDM
• Menurut Andrew F. Sikula, pengembangan
mengacu pada masalah staf dan personel adalah
suatu proses pembelajaran jangka panjang
menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan
terorganisasi dengan mana manajer belajar
pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan
umum
• Pengembangan pegawai merupakan aktivitas
memelihara dan meningkatkan kompetensi
pegawai guna mencapai efektivitas organisasi
•
Menurut Flippo, pengembangan merupakan suatu
proses dari :
1.
Pelatihan untuk meningkatkan keahlian serta
pengetahuan untuk melakukan pekerjaan tertentu.
Pendidikan yang berkaitan dengan perluasan
pengetahuan umum, dan latar belakang. Ada dua
kelompok besar yang harus dilatih adalah :
2.
a. Operasional training bagi tenaga operasional dapat
dilakukan dengan cara job training, apprenticeship,
dengan tujuan agar dapat meningkatkan
produktivitas,mengurangi biaya, mempertinggi moral,
dan mempromosikan stabilitas dan fleksibilitas dari
organisasi.
b. Pengembangan bagi manajer dapat dilakukan
dengan cara pembangun decision skills, dan job
knowledge.
TUJUAN,PRINSIP, DAN MANFAAT PENGEMBANGAN
1. TUJUAN PENGEMBANGAN
ada berbagai macam tujuan yang ingin dicapai :
a. Produksitivitas Kerja
Produktivitas Kerja karyawan yang tinggi dalam suatu
perusahaan dapat meningkatkan kualitas maupun
kuantitas produksi. Peningkatan produktivitas dapat
dilakukan melalui pengembangan karyawan, berarti
adanya peningkatan kemampuan teknis, berpikir dan
manajerial.
b. Efisiensi
Pengembangan karyawan, baik di level bawahan
maupun level pimpinan,dalam suatu perusahaan
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi. Dapat berupa
tenaga, waktu, biaya,dan bahan baku, serta
berkurangnya kerusakan dari mesin-mesin
c. Kerusakan
Kerusakan adalah tidak berfungsinya atau tidak
bergunanya nilaibarang dan alat
d. Kecelakaan
Salah satu tujuan pengembangan karyawan ialah
mengurangi atau menekan tingkat kecelakaan
karyawan yang terjadi dalam perusahaan ketika
menjalankan kegiatan atau pekerjaan
e. Pelayanan
Dengan adanya pengembangan
karyawan diharapkan setiap karyawan
mampu melayani pelanggan
perusahaan dengan lebih baik,karena
tanpa pelayanan yang baik,suatu
perusahaan tidak akan mampu
menambah pelanggan.
f.
Moral Karyawan
Moral sangat penting bagi suatu
perusahaan,karena dengan moral
karyawan yang baik maka setiap hasil
pekerjaan sesuai dengan apa yang
diinginkan perusahaan.
g.
Karier
Persyaratan suatu jabatan menitikberatkan
pada syarat-syarat perseorangan yang
diperlukan untuk mencapai hasil pekerjaan
yang lebih baik. Dengan memperhatikan
keahlian, kemampuan, serta ketrampilan
seorang karyawan maka semua itu dapat
dijadikan promosi untuk mendapatkan suatu
jabatan yang lebih baik dari sebelumnya.
h.
Kepemimpinan
suatu perusahaan membutuhkan seorang
pemimpin yang cakap, dimana dia harus
mampu mengelola segala kegiatan dan
aktivitas yang ada dalam perusahaan.
i.
Kompensasi
Adanya
peningkatan
kemampuan dan
ketrampilan yang
dimiliki seorang
karyawan akan
meningkatkan
efektivitas dan
efisiensi
pekerjaan,sehingga
laba perusahaan
otomatis akan
meningkat
2. PRINSIP PENGEMBANGAN
•
Prinsip pengembangan adalah peningkatan kualitas
dan kuantitas dan kemampuan kerja karyawan,
namun hal tsb dapat dikatakan berhasil apabila
sudah diprogram terlebih dahulu.
•
Program pengembangan memuat adanya sasaran,
kebijaksanaan, prosedur, anggaran, peserta,
kurikulum dan waktu pelaksanaan.
•
Tujuan akhir dari proses pengembangan adalah
peningkatan efektivitas dan efisiensi kerja masingmasing karyawan pada jabatannya.
•
Ada berbagai prinsip yang berguna bagi
pengembangan karyawan a.l :
a) Motivasi : tingginya motivasi yang dimiliki oleh
karyawan untuk semakin cepat dan sungguhsungguh dalam mempelajari suatu
pengetahuan.
b) Laporan kemajuan : hasil pengembangan
dapat dijadikan sebagai infornasi bagi
perbandingan antara karyawan sebelum
mendapat pengembangan dan sesudah
mendapat pengembangan.
c) Latihan : pengembangan karyawan yang
lebih efektif adalah dengan latihan yang
dapat meningkatan kemampuan dan
keahlian yang dimiliki karyawan.
d. Perbedaan-perbedaan Individu
Perbedaan disini adalah tingkat kecerdasan
dan bakat karyawan sehingga
pengembangan yang efektif adalah
menyesuaikan kemampuan individual
peserta program pengembangan
3.
MANFAAT PENGEMBANGAN
Banyak manfaat dari proses
pengembangan SDM,yang intinya untuk
meningkatkan kinerja perusahaan guna
meraih keunggulan dan benefit yang
optimal.
JENIS, PESERTA, DAN METODE PENGEMBAGAN
1. Jenis Pengembangan :
a. Pengembangan Secara Informal : dapat dilakukan
atas inisiatif pribadinya.
b. Pengembangan Secara Formal : dilakukan oleh
perusahaan dengan menggunakan biaya yang besar
2. Peserta Pengembangan
a. Karyawan Baru : karyawan yang baru diterima pada
suatu perusahaan, dan sebelumnya belum pernah
bekerja.
b. Karyawan Lama
3. Metode Pengembangan
a. Metode Pendidikan (education): suatu
metode pengembangan untuk karyawan
manajerial. Metode yang digunakan
adalah : metode kuliah atau ceramah;
metode diskusi; metode studi kasus;
permainan bisnis.
b. Metode Pelatihan (training) :
Metode pelatihan harus berdasarkan pada
kebutuhan pekerjaan dan tergantung
pada berbagai faktor, diantaranya waktu,
biaya, jumlah peserta, tingkat pendidikan
dasar peserta, latar belakang peserta,dsb.
Pelatihan menjadi tanggung jawab yang
penting daripada manajemen.
• Metode pelatihan :
1) On The Job Training: sistem ini
merupakan metode yang paling
banyak digunakan. Sistem ini terutama
memberikan tugas kepada atasan
langsung dari karyawan yang akan
dilatih, untuk melatih mereka.
2) Vestibule : adalah suatu bentuk latihan
dimana para pelatihnya bukanlah
berasal dari atasan langsung para
karyawan yang dilatih melainkan pelatih
khusus (trainer specialist). Salah satu
bentuk vestibule adalah simulasi.
3) Apprenticeship : sistem magang ini dipergunakan
untuk pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan
ketrampilan (skill) yang relatif tinggi. Program magang
ini bisa mengombinasikan antara on the job training
dengan pengalaman,serta petunjuk-petunjuk dikelas
dalam pengetahuan-pengetahuan tertentu sesuai
dengan tujuan perusahaan
4) Spesialist Course : bentuk pelatihan yang lebih mirip
pendidikan dari pada pelatihan, kursus-kursus ini
biasanya diadakan untuk memenuhi minat para
karyawan dalam bidang pengetahuan tertentu diluar
pekerjaannya.
ANALISA SWOT DALAM PENGEMBANGAN SDM
• Dalam suatu program pengembangan
perlu adanya suatu pengukuran untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan dari
pelaksanaan pengembangan tsb, tolok ukur
yang dipergunakan untuk mengukur hasil
pengembangan SDM di antaranya:
a. Perubahan Kinerja
b. Perubahan Kepribadian dan Tingkah Laku
c. Ujian
d. Penilaian oleh Peserta Pengembangan
e. Pemeriksaan oleh Ahli
PELATIHAN
• Menurut Edwin B Flippo : pelatihan merupakan suatu
usaha peningkatan knowledge dan skills seorang
karyawan untuk menerapkan aktivitas kerja tertentu.
• Pelatihan merupakan proses jangka pendek yang
mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisasi
dimana pegawai non manajerial mempelajari
pengetahuan dan ketrampilan teknis dalam tujuan
terbatas.
•
Pelatihan berarti suatu perubahan yang
sistematis dari knowledge, skill, attitude dan
behaviour yang terus mengalami
peningkatan yang dimiliki oleh setiap
karyawan
JENIS DAN STRATEGI PELATIHAN
1.
Jenis Pelatihan
Berdasarkan sumbernya, metode pelatihan
dapat dibagi menjadi dua :
a. In-house training (IHT) : dapat berupa
kegiatan on the job training (OIT), seminar,
lokakarya, pelatihan internal perusahaan,
dan pelatihan berbasis komputer, yang
sumbernya berasal dari dalam perusahaan.
b. External training terdiri dari kursuskursus,seminar,dan lokakarya yang
diselenggarakan oleh asosiasi
profesional, lembaga pendidikan,
trainer profesional, yang dilakukan
pihak lain di luar perusahaan.
a) On the Job Training : menurut Gary
Desseler orientasi karyawan adalah
memberikan informasi latar belakang
karyawan baru yang dibutuhkan
untuk melakukan pekerjaan mereka
secara memuaskan, mis: peraturan
perusahaan. Orientasi yang berhasil
harus memenuhi 4 hal utama : (1)
karyawan baru harus merasa diterima
dan nyaman; (2) orang itu harus
memahami organisasi tsb dalam
makna luas (masa lalu, kini, budaya,
dan visi masa depan )
(3) Fakta kunci seperti kebijakan dan prosedur, karyawan
harus jelas mengenai apa yang diharapkan dalam hal
pekerjaan dan perilaku; (4) orang itu harus mulai
menjalankan proses untuk membiasakan diri dengan
cara perusahaan bertindak dan melakukan banyak
hal.
b) Outside training; pelatihan luar keunggulannya adalah :
a) memberikan pencitraan pada para
karyawanbahwa perusahaan mampu melaksanakan
kegiatan pelatihan di luar; b) meminimalisasi pengaruh
iklim kerja langsung (iklim kerja perusahaan); c) lebih
sedikit masalah yang akan timbul; dan d) bisa sekaligus
dengan program ice breaking perusahaan (refresing)
•
Menurut Henry Simamora metode
pelatihan dapat dikelompokkan dalam
tiga cara :
a. Presentasi infromasi : memberikan
informasi-informasi yang dimiliki dari suatu
pelatihan kepada trainee
b. Metode simulasi :teknik penerapan yang
dilakukan dalam pelatihan
c. Pelatihan pada pekerjaan.pelaksanaan
langsung pelatihan pada pekerjaan yang
sedang dilaksanakan.
2. Strategi Pelatihan
Strategi yang dapat ditempuh dalam pelatihan
SDM dimulai dari pengkajian kebutuhan (need
assesment) untuk suatu program; persiapan dan
pelaksanaan pelatihan, evaluasi dan pembinaan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
implentasi pelatihan. Penempatan dan
peningkatan kinerja pegawai
MANFAAT PELATIHAN
Tujuan Pelatihan dan Pengembangan:
a. Productivity : pelatihan ini akan dapat meningkatkan
kemampuan, pengetahuan,ketrampilan dan
perubahan tingkah laku.
b. Quality : dapat memperbaiki kualitas dari tenaga kerja
dan memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan
dalam bekerja.
c. Human Resource Planning : memudahkan seorang
pekerja untuk mengisi kekosongan jabatan dalam
suatu perusahaan,sehingga perencanaan tenaga kerja
dapat dilakukan sebaik-baiknya.
d. Morale : akan dapat meningkatkan prestasi kerja dari
karyawan sehingga akan dapat menimbulkan
peningkatan upah karyawan. Meningkatkan moril
karyawan untuk lebih bertanggung jawab terhadap
tugasnya.
e. Indirect Compensation : pemberian balas jasa atas
prestasi yang dicapai pada waktu lalu,kesempatan ini
untuk lebih dapat mengembangkan diri
f. Health and Safety : untuk mencegah atau mengurangi
terjadinya kecelakaan kerja, sehingga menciptakan
suasana kerja yang tenang,aman dan adanya
stabilitas pada sikap mental mereka
g. Obselence Prevention : akan
mendorong inisiatif dan kreativitas
tenaga kerja dan diharapkan dapat
mencegah tenaga kerja dari sifat
kedaluwarsa.
h.
Personal Growth : kesempatan yang
diberikan seorang tenaga kerja untuk
meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan yg dimiliki termasuk
peningkatan perkembangan
prubadinya.
•
Menurut Henry Simamora manfaat
program pelatihan dan pengembangan :
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas
produktivitas
b. mengurangi waktu belajar yang
diperlukan karyawan untuk mencapai
standar-standar kinerja yang dapat
diterima
c. Menciptakan sikap, loyalitas,dan
kerjasama yang lebih menguntungkan
d. Memenuhi persyaratan-persyatan
perencanaan SDM
e. Mengurangi jumlah dan biaya kecelakaan
kerja
f. Membantu karyawan dalam peningkatan
dan pengembangan pribadi mereka
Proses Merancang Pelatihan
menurut Mondy,Noe and Premeaux
Cconducting Need Assesment
- Organization analysis
- Person analysis
- Task analysis
Ensuring Employees
Readiness for Training
- Attitude and Motivation
- Basic Skill
Developing and Eavluation
Plan
- Identify learning outcomes
-Choose evaluation design
-Plancost-benefit analysis
Ensuring Transfer of
Training
- Self management
- Peer and manager
- Support
Selecting Training Method
- Tradisional
- E-learning
Monitoring and Evaluating
The Program
- Conduct Evaluation
- Make changes to
improve the program
Creating Learning
Environment
-Learning Objectives
-Meaningful Material
-Practice
-Feedback
-Community of learning
-Modeling
-Program dministration
•
Menurut Noe ada 7 tahap dalam proses perancangan
pelatihan yaitu :
1.
2.
Mengadakan penilaian terhdap kebutuhan
Memastikan bahwa pegawai memiliki motivasi dan
keahlian dasar yang diperlukan pelatihan.
Menciptakan lingkungan belajar
Memastikan bahwa peserta mengaplikasikan isi dari
pelatihan dalam pekerjaannya
3.
4.
5.
Mengembangkan rencana
evaluasi yang meliputi identifikasi
hal yang mempengaruhi hasil
(outcomes) yang diharapkan dari
pelatihan (perilaku,
pembelajaran, keahlian), memilih
rancangan evaluasi yang
memungkinkan untuk
menentukan hal yang
berpengaruh terhadap hasil dari
pelatihan, dan perencanaan
untuk menunjukkan bagaimana
pelatihan mempengaruhi
“bottom line” (menggunakan
cost-benefit analysis untuk
menentukan manfaat moneter
yang dihasilkan dari pelatihan)
6.
7.
•
•
Memilih metode pelatihan berdasarkan
tujuan pembelajaran dan lingkungan
pembelajaran
Mengevaluasi program dan membuat
perubahan atau revisi pada tahapan awal
agar supaya dapat meningkatkan
efektivitas pelatihan.
Serangkaian proses perancangan pelatihan
yang didasarkan pada Intructional System
Design (ISD) menunjukkan proses
perancangan dan pengembangan
program pelatihan
Proses perancangan pelatihan terkadang
mengarah pada model (ADDE) karena
mencakup analisis (Analysis), perancangan
(Design), pengembangan (Development),
Implementasi (Implementation) dan
evaluasi (Evaluation)
•
1.
2.
3.
4.
5.
Komponen dalam proses pelatihan a.n :
Analisis Kebutuhan Pelatihan
a. Performance Analysis
b. Task Analysis
c. Competency Study
d. Planning Needs Survey
Sasaran Pelatihan
Kurikulum Pelatihan
Peserta Pelatihan
Pelatih (Trainer) : (Instruktur Internal, Pelatih Eksternal,
Kombinasi Instruktur)
6.
7.
Pelaksanaan
Evaluasi Pelatihan:
Menurut Faustino Cardoso Gomes bahwa program
pelatihan bisa dievaluasi berdasarkan informasi yang
bisa diperoleh pada lima tingkatan :
a. Reaction
b. Learning
c. Behaviours
d. Organizational result
e. Cost effectivity
•
•
1.
2.
PENGEMBANGAN KARIER
Menurut Yuniarsih dan Suwatno,
pengembangan karier merupakan
pendekatan formal yang digunakan
organisasi untuk menjamin bahwa
pegawai dengan kualifikasi tepat dan
berpengalaman tersedia pada saat
dibutuhkan.
Pengembangan karier terdiri atas ;
Career Planning yaitu bagaimana
pegawai merencanakan dan
mewujudkan tujuan-tujuan kariernya
sendiri
Career Management; proses ini menunjuk
kepada bagaimana organisasi
mendesain dan melaksanakan program
pengembangan karier pegawai.
•
Sasaran pembinaan karier adalah
meningkatkan efektivitas karier
pegawai yang meliputi 4 karakteristik yi:
1.
Kinerja Karier (career performance)
berhubungan langsung dengan
efektivitas organisasi yang merefleksikan
tingkat konstribusi individu terhadap
kinerja organisasi
2.
Sikap Karier (career attitude) mengacu
kepada cara individu melihat dan
mengevaluasi kariernya.
3.
Adaptabilitas Karier (career adaptability)
berhubungan langsung dengan fleksibilitas, daya saing
dan pengembangan organisasi.
4.
Identitas Karier (career identity) mengandung 2
komponen penting yi tingkat kesadaran yang konsisten
dan jelas dari individu menyangkut minat, nilai-nilai,
dan ekspektasi mereka terhadap masa depan, dan
tingkat konsistensi kehidupan individu sepanjang
waktu. Sehingga identitas karier ini ,terkait langsung
dengan kepuasan pegawai dalam bekerja.