00.PTK PTS SMK 1 DPU

Download Report

Transcript 00.PTK PTS SMK 1 DPU

MARI MENULIS PTK
YANG PRAKTIS
MEWUJUDKAN TERBENTUKNYA
GURU YANG PROFESIONAL
Oleh : Suaidin
E-mail :
[email protected]
FB: SUAIDIN DOMPU
HP.085239756500
SEDIKIT PENGALAMAN MENULIS UNTUK BERBAGI
1998
: Lomba Kreatifitas Guru Tkt Nas (piagam)
1998 sd 2000: Medikom Depdiknas RI
2000
: Lomba KTI IMTAQ Pembel (L , Bogor)
2006
: Usul DUPAK ke IV-B,(di nilai 4) sisanya
dikembalikan = (kadaluarsa +catatan untuk diperbaiki )
2008
: Juara II Lomba PTK/PTS Pengawas Prs.NTB
2008/skrng : Aktif KTI OL (www.ktiguru.net) P4TK
(3 PTS/W + 1 , ( 3 dimuat ,Jurnal Edumat Nas ISSN ) Depdiknas RI
2010 = Asisten Tim Penilai PTK KTI Online P4TK
Bandung

2011: Usul DUPAK ke-IV/b ,3 PTS, 1 PTK kolaborasi, 1
Jurnal NAS, 2 Artikel Koran. Hasilnya= 19 Poin
P.Profesi,total = 675,100
Tgl 7-9 Nov 2011: 52 Penulis Best Practice terbaik
2011,(guru, Kasek ,Pengawas) Ke jakarta
,Mendesiminasikan Hasil (Jurnal )
Aktif menulis di : http://www.ispi.or.id/
http://www.republika.or.id
http://www.psb-psma.org



Fb.Suaidin Dompu = Facebook International Award Certificate
2010 ($)
Blog : http:suaidinmath.wordpress.com) = Piagam Award The
Seven Shadow 2012 =$
3
4
5
KARYA TULIS ILMIAH YANG DIPUBLIKASIKAN
1. Penggunaan Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write
Untuk Meningkatkan Efektifitas
Pembelajaran Matemayika Materi Peluang Bagi Siswa
Kelas X Program SKS SMA 1 Kempo
2. Implementasi Pembelajaran Cooperatis Learning Dalam
Upaya Meningkaatkan Aktifitas dan Hasil Belajar
Matematika Pada SMAN 1 Kempo (Penelitian
Kolaboratif)
3. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan
Masalah Matematika Siswa Melalui Pembelajaran ThinkTalk- Write dalam Kelompok Kecil Siswa kelas XI SMAN
1 Manggelewa
4. Peningkatan Kinerja Guru dalam Manajemen Pengelolaan
Kelas Melalui Supervisi Klinis Di SMA Binaan Kabupaten
Dompu
6
5. Upaya Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan
Model Pembelajaran CTL Melalu Pelatihan Model
“Klasemen” Bagi Guru-Guru SMA Wilayah Binaan Di
Kabupaten Dompu
6.Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menerapkan Strategi
Pembealajaran “Think-Talk-Write” Sebagai Alternatif
Pemecahan Masalah Matematika Pada Wilayah SMA Binaan
Di Kabupaten Dompu Melalui Supervisi Kolaboratif
7. Peningkatan Kemapuan Guru Dalam Pembelajaran
Matematika Menggunakan Model Pembelajaran
Cooperatif Learning Melalui Supervisi Akademik Pengawas
Di SMA BIinaan Kabupaten Dompu
8 Peningkatan Kinerja Guru Binaan Dalam Menyusun Strategi
Dan Model Pembelajaran Melalui Work Shop Pada SMAN 2
Kempo Kabupaten Dompu
7
PENULIS BEST PRAKTICE TERBAIK
GURU,KEPSEK & PENGAWAS SEKOLAH
TGL 7 sd 9 November 2011
Bogor Jawa Barat
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
Jl. Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan, Jakarta 10270
Telp. (021) 57974108, 57974112,8 Fax. (021) 57974108, 57974113
9
10
Pelatihan ini bertujuan untuk
membantu Guru/Kepala Sekolah agar:
1.
Mampu memahami, merancang dan menulis
proposal dan Laporan PTK yang paraktis .
2.
Mampu melakukan tahapan PTK dari tahap
planning, action, observation, sampai
reflection.
Salah satu bentuk keg pengembangan profesi
guru banyak diminati adalah
KTI hasil PTK
11
REFORMASI BIROKRASI
1. Pemen negara Pendayaan aparatur negara dan reformasi
birikrasi No.16/2009 tentang Jabatan Fungsional Guru Dan
Angka Kreditnya
2. Peraturan bersama Mendiknas dan Kepala BKN No:
03/V/PB/2010 dan Nomor: 14 Tahun 2010 Tentang Juklak Jab
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
3. Permendiknas No.35 thn 2010 : Juknis Pelaksanaan JAFUNG
Guru dan Angka Kreditnya
4, Buku I, II, III, IV dan Buku V
Perubahan mendasar ? : Penilaian Kinerja Guru ,sebelumnya lebih bersifat
administratif menjadi lebih berorientasi praktis, kuantitatif, dan kualitatif,
(guru akan lebih bersemangat untuk meningkatkan kinerja dan
profesionalitasnya).
Guru profesional ,tidak hanya melaksanakan, tetapi harus
mengembngkan profesinya (KTI dll).
12
5.Dampaknya: Permen 28/2010 : Rektrukmen CAKEP
tidak hanya
melaksanakan, tetapi
harus mengembngkan
profesinya (KTI dll).
(0% < X ≤ 25% = 1; 25% < X ≤ 50% = 2;
50% < X ≤ 75% = 3; 75% < X ≤ 100% = 4)
13
JENJANG JABATAN FUNGSIONAL GURU
(Permenneg PAN & RB No.16/2009, pasal 17)
Guru Penata Muda, IIIa
Pertama Penata Muda Tingkat I, IIIb
Guru
Muda
Guru
Madya
Guru
Utama
100
150
Penata, IIIc
200
Penata Tingkat I, IIId
300
Pembina, IVa
400
Pembina Tingkat I, IVb
550
Pembina Utama Muda, IVc
700
Pembina Utama Madya, IVd
850
Pembina Utama, IVe
1050
AKP
AKK
AKPKB
50
3 pd, 0 pi/ki
5
50
3 pd, 4 pi/ki
5
100
3 pd, 6 pi/ki
10
100
4 pd, 8 pi/ki
10
150
4 pd,12 pi/ki
15
150
4 pd,12pi/ki
15
150
5 pd,14pi/ki
15
200
5 pd,20 pi/ki
20
Angka Kredit Komulatif (AKK), (AKPKB),
dan Angka Kredit Unsur Penunjjang (AKP)
Permenegpan No.16/2009
a 91  100
Amat
baik
125%
b
76  90
Baik
100%
c
61  75
Cukup
75%
d
51  60
Sedang
50%
e
≤50
Kurang
25%
dari jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun
PENGEMB. KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
( PKB )
1.Melaksanakan pengembangan diri
a. Mengikuti diklat fungsional
b. Kegiatan kolektif guru yang meningkatkan
kompetensi dan/atau keprofesian guru
2. Melaksanakan Publikasi Ilmiah
a. Presentasi pada forum ilmiah
b. Melaksanakan publikasi Ilmiah hasil
penelitian atau gagasan ilmu pada bidang
pendidikan formal
-Membuat karya tulis berupa laporan hasil
penelitian pada bidang pendidikan di
sekolahnya, diseminarkan di sekolahnya,
disimpan di perpustakaan.
18
MENGAPA HARUS PTK?





Guru tidak perlu keluar kelas
Guru
berupaya
memperbaiki
mutu
pembelajaran
Masalahnya diangkat dari kelas yang
paling merisaukan (dari guru sendiri)
Guru dan siswa
dapat langsung
merasakan dampaknya
Guru
dapt
diskusi
sesama
guru
(menumbuhkan budaya akademik)
19
MANFAAT PTK
MANFAAT PTK :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Menghasilkan laporan-laporan PTK : bahan panduan bagi
(guru) untuk meningkatkan kulitas pembelajaran.
Selain itu hasil-hasil PTK yang dilaporkan dapat dijadikan
sebagai bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai
kepentingan antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan
dimuat di jurnal ilmiah.
Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau
tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di kalangan
pendidik. Hal ini ikut mendukung professionalisme dan
karir pendidik.
Mewujudkan kerja sama, kaloborasi yang sinergi antar
guru dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk
memecahkan masalah dalam pembelajaran dan
meningkatkan mutu pembelajaran.
Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan,
ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran di kelas. Di samping itu,
hasil belajar siswa pun dapat meningkat.
Mendorong proses pembelajaran yang PAIKEM,
KARAKTERISTIK PTK
1. INOVATIF
: Penemuan strategi/ metode, media,
asesmen
2. KOLABORATIF : antar praktisi (Dalam konteks
kegiatan pengawasan sekolah, seorang
pengawas sekolah dapat berperan sebagai
kolaborator bagi guru dalam melaksanakan
PTK).
3. REFLEKTIF
: Hasil refleksi pembelajaran di
kelas dilakukan secara terus menerus
4. SIKLUS
: berulang.
5. Tidak Perlu Populasi Dan Sampel
6. Permasalahan Sederhana, Nyata,aktula, Jelas, &
Tajam Dari Kelas Sendiri
21
(Suharsimi, 2002)







Kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru) dan peneliti (pengawas,
dosen atau widyaiswara) merupakan salah satu ciri khas PTK.
Melalui kolaborasi ini mereka bersama menggali dengan mengkaji
permasalahan nyata yang dihadapi oleh guru dan atau siswa.
Sebagai penelitian yang bersifat kolaboratif, harus secara jelas diketahui
peranan dan tugas guru dengan peneliti.
Dalam PTK kolaboratif: peneliti setara dengan guru,
Peran kolaborasi : menentukan keberhasilan PTK terutama pada kegiatan
mendiagnosis masalah, merencanakan tindakan, melaksanakan penelitian
(tindakan, observasi, merekam data, evaluasi, dan refleksi), menganalisis
data, menyeminarkan hasil, dan menyusun laporan hasil.
Sering terjadi PTK dilaksanakan sendiri oleh guru. Guru melakukan
PTK tanpa kerjasama dengan peneliti. Dalam hal ini guru berperan
sebagai peneliti sekaigus sebagai praktisi pembelajaran.
Guru profesional seharusnya mampu mengajar sekaligus meneliti.
Dalam keadaan seperti ini, maka guru melakukan pengamatan
terhadap diri sendiri ketika sedang melakukan tindakan
22
PRINSIP PTK
1. Tidak mengganggu & menghambat kegiatan
utama/kurikulum
2. Tidak melanggar komitmen guru
3. Metodologi yg digunakan taat azas ptk
4. Metode Dari Siklus Ke Siklus Harus Sama,
Namun Makin Baik/Sempurna.
5. Pengumpulan data tidak menuntut waktu
berlebihan
6. Merupakan siklus yang berkelanjutan
7. Tidak mengenal kelompok eksperimen dan
kontrol.
23
PRA
PELAKSANAAN
TAHAPAN PTK
PELAKSANAAN
PASCA
PELAKSANAAN
24
A. PRA-PELAKSANAAN
1. Penetapan fokus masalah
2. Identifikasi bentuk tindakan sesuai
masalah yang dihadapi
3. Memformulasikan masalah (Rumusan masalah)
4. Memformulasikan hipotesis tindakan (Jika ada)
5. Memformulasikan kegiatan 1 – 4 ke dalam
bentuk rencana penelitian yang disebut Proposal
PTK.
25
1. MENETAPKAN FOKUS MASALAH
Sikap dan keberanian untuk mempertanyakan,
tentang kualitas proses dan hasil pembelajaran yang
dicapai selama ini (tahapan merasakan adanya
masalah).
a. identifikasi dan analisis masalah
Ajukan pertanyaan kepada diri sendiri:
“Apa yg memprihatinkan Saudara dalam
melaksanakan pembelajaran (proses, sarana, atau
hasil )”? Lalu jawablah.
26
1.Apakah kompetensi awal siswa yang mengikuti
pelajaran cukup memadai?
2.Apakah proses pembelajaran yang dilakukan
cukup efektif?
3.Apakah sarana pembelajaran cukup memadai?
4.Apakah hasil pembelajaran cukup berkualitas?
5.Bagaimana melaksanakan pembelajaran
dengan strategi inovatif tertentu? dsb
Guru, obyektif , mengungkap kelemahan yang terjadi tdk
Ditutupi.
27
CARA MELAKUKAN IDENTIFIKASI MASALAH





Menuliskan semua permasalahan pembelajaran.
Memilah permasalahan menurut jenis/ bidangnya, jumlah
siswa yang mengalaminya, serta tingkat frekuensi timbulnya
masalah tersebut.
Mengurutkan dari yang ringan, jarang terjadi, banyaknya
siswa yang mengalami untuk setiap permasalahan yang
teridentifikasi.
Diambil masalah yang dianggap paling penting untuk
dipecahkan sehingga layak diangkat menjadi masalah PTK.
Pada tahap selanjutnya, masalah-masalah yang telah
diidentifikasi dan ditetapkan dirumuskan secara jelas, spesifik,
dan operasional
28
b.Menetapkan masalah
1.Aktifitas dan hasil belajar fisika siswa rendah
2.Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis
3.Rendah Partisipasi siswa dalam kegiatan
pembelajaran
3.Rendahnya pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran IPS?
(V.Harapan)
29
2. IDEMTIFKASI BENTUK TINDAKAN
1.Identifikasi kemungkinan bentuk tindakan sesuai
masalah yang dihadapi (poin c),
Caranya : ajukan pertanyaan pada diri sendiri:
 “Tindakan apakah yang dilakukan untuk
memecahkan keprihatinan tentang
pembelajaran yang bapak/ibu lakukan?”
 Sebelum menjawabnya identifikasilah faktor
penyebab munculnya masalah:
“saya mengajar banyak ceramah, aktivitas siswa
rendah, pemanfaatan media pembel, LKS, tidak
dilakukan”
2.Mendiskusikan dengan teman sejawat,Ahlinya
4.Buku ilmiah/referensi
30
Pilihlah tindakan yang sesuai berdasarkan 4
pertimbangan di atas, misalnya:






MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK STAD
Strategi pembel menulis yang berorientasi pada proses
pembelajaran berorientasi proses
penyampaian materi dengan menggunakan LKS
penggunaan strategi pembelajaran inkuiri, Jigsaw, TTW,
CTL dll)
Dan seterusnya (pilih model pembelajaran inovatis)
(variabel tindakan)
31
BENTUK TINDAKAN





Apakah penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik STAD dapat meningkatkan Aktifitas dan hasil
belajar
Apakah strategi pembelajaran menulis yang
berorientasi pada proses dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam menulis?
Apakah pembelajaran berorientasi proses dapat
meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan
pembelajaran?
Apakah penyampaian materi dengan menggunakan
LKS dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam
kegiatan pembelajaran?
Apakah penggunaan strategi pembelajaran inkuiri
dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap
32
materi pelajaran IPS? , dll
Misal Pilih:
Masalah
: rendahnya aktifitas dan hasil
belajar Fisika Materi… (KD yang
dirasakan masalah )
(variabel harapan/masalah)
Tindakan
: Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik STAD
(variabel tindakan)
Misal settingnya : Siswa Kelas XI SMK 1 Dompu
3. MEMFORMULASIKAN MASALAH
Kalimat tanya.
Rumusan harus bersifat:
a. jelas, tidak ambigu
b. dituangkan dlm bentuk kalimat tanya
(Bagaimanakah atau apakah )
c. menunjukkan secara jelas setting penelitian.
d. Urutannya penyajiannya dapat:
(1). Kata tanya > Variabel Tindakan > Variabel Harapan >
Setting Penelitian;
(2). Kata tanya > Variabel Tindakan > Setting Penelitian >
Variabel Harapan
(3). Kata tanya > Variabel Harapan > Variabel Tindakan >
Setting Penelitian; dan
(4). Kata Tanya > Variabel Harapan > Setting Penelitian >
34
Variabel Tindakan
Contoh Rumusan Masalah :
1.
Bagaimanakah penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik STAD untuk meningkatkan
Aktifitas dan hasil belajar pada mata pel Fisika
materi fluida Statik siswa kelas XI SMK 1 Dp?
2. Bagaimanakah penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik STAD pada mata pelajaran Fisika
materi fluida Statik kelas XI SMA X Dompu untuk
meningkatkan hasil belajar siswa?
3. Bagaimanakah meningkatkan Aktifitas dan hasil
belajar melalui penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik STAD pada mata pelajaran Fisika
materi fluida Statik siswa Kelas kelas XI SMK 1 Dp?
4. Bagaimanakah meningkatkan aktifitas dan hasil
belajar pada mata pelajaran Fisika materi fluida
Statik melalui penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik STAD ?
35
b. Kalimat Pernyataan
Masalah yang ingin dipecahkan dalam
PTK ini adalah rendahnya aktifitas dan
hasil belajar siswa pada mata ............
Rendahnya hasil belajar siswa tersebut
akan diatasi melalui penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD
36
4. MEMFORMULAIKAN HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis tindakan sesuai dengan permasalahan yang akan
Dipecahkan seperti contoh berikut:
Diformulasikan dengan 2 cara:
a. variabel tindakan + akan meningkatkan + variabel harapan + (Setting
boleh ya/tdk),
misalnya:

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD akan meningkatkan
aktifitas dan hasil belajar siswa Kelas XI SMKN 1 Dompu
Strategi pembelajaran menulis yang berorientasi pada
proses dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis.

Pembelajaran berorientasi proses dapat meningkatkan
partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Penyampaian materi dengan menggunakan LKS dapat
meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Penggunaan strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan
37
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPS.

b. Jika + variabel tindakan + maka + variabel harapan +
setting penelitian,
misalnya:
1.Jika Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD
digunakan maka akan meningkatkan aktiftas dan hasil
belajar siswa (pada mata pelajaran ………………..
2. dsrunsnya…………………………………………………….
38
PROPOSAL PTK
Memformulasikan kegiatan 1 – 4 ke dalam bentuk
rencana penelitian yang disebut Proposal PTK.
Tahap 5 biasa disebut Tahap Penyusunan proposal
PTK.
Proposal PTK disusun berdasarkan format proposal
PTK yang ada. ( Disarankan Produk Depdiknas).
atau Buku 1,2,3,4,5 Juknis !
39
BEDA SAPI
GILA & SAPI
NORMAL.pps
GERAK
BADAN
40
TIGA KEG UTAMA PTK
1. MEYUSUN USULAN /PROPOSAL
2. MELAKSANAKAN PTK
3. MENULIS LAPORAN HASIL PTK sebagai KTI
41
FORMAT PROPOSAL PTK
Format Proposal PTK
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.
Judul
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah dan Cara Pemecahannnya
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
Hipotesis Tindakan
Metode/Perencanaan Penelitian
Jadwal Penelitian
Personalia Penelitian
Rencana Anggaran Penelitian
Daftar Pustaka
42
Sistimatika Proposal penelitian
BAB I PENDAHULUAN
a.Latar Belakang Masalah
b.Perumusan Masalah
c.Tujuan Penelitian
d. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN TEORI
BAB III METODE PENELITIAN
a.Setting
b.Prosedur/siklus penelitian.
c.Pengumpulan data.
d.Indikator kinerja,
Jadwal kegiatan penelitian
43
FORMAT PROPOSAL PTK
Format Proposal PTK
Judul
BAB I.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
B.Rumusan Masalah dan Cara Pemecahannnya
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian
BAB II.KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS TINTAKAN
BAB III.METODOLOGI PENELITIAN/Prosedur Penelitian
Jadwal Penelitian
Personalia Penelitian
Rencana Anggaran Penelitian
Daftar Pustaka
44
FORMAT LAPORAN PTK
Bagian Awal
Bagian awal terdiri dari:
1. Halaman Judul
2. Halaman Pengesahan disertai tanggal pengesahan
3. Abstrak
4. Kata Pengantar disertai tanggal penyusunan
5. Daftar Isi
6. Daftar tabel/ lampiran
45
Bagian Isi









BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA
Kajian Teori tentang Variabel Masalah
Kajian teori variable Tindakan, serta Hasil
Penelitian yang Relevan
Kerangka Berfikir
46
BAB III METODE PENELITIAN
A.Subjek Penelitian
B.Prosedur/Siklus Penelitian
C.Teknik Pengumpulan Data
D.Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Diskripsi Subjek penelitian
B.Sajian Hasil Penelitian
C.Pembahasan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
B.Saran
C. Bagian Penunjang
47
C. Bagian Penunjang
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN (RPP, semua
instrumen, contoh hasil kerja
siswa dan guru, daftar hadir
siswa, foto kegiatan beserta
penjelasannya)
48
Judul PTK
Bagaimana menuliskan Judul PTK yang benar?
Judul yang baik harus:
1. Singkat, Jelas, & Menarik, biasanya maksimal 20 kata
2. Unsur-Unsurnya terdiri dari:
a. variabel harapan
b. variabel tindakan
c. setting penelitian
4. Contohnya:
49
FORMULA PENULISAN Judul PTK
a). V. Harapan + V. Tindakan + SETTING
1.Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran IPS melalui Penggunaan strategi
pembelajaran inkuiri Siswa Kelas X SMKN 1 Dompu
2. Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar melalui melalui
penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
STAD pada mata pelajaran Fisika materi fluida Statik
siswa kelas XI SMK 1 Dompu
b). V. Harapan + setting + V. Tindakan
c). V. Tindakan + V. Harapan + setting
d). V. Tindakan + setting + V. Harapan
50
JUDUL
PTK/PTS/PTSW
MENGANDUNG TIGA UNSUR:
* WHAT – apa yang akan ditingkatkan
(dipecahkan masalahnya)
* WHO
* HOW
- siapa yang akan ditingkatkan
- bagaimana cara untuk
meningkatkannya
51
CONTOH PENERAPAN (1)
WHAT (Apa):
Meningkatkankemampuan menyusun RPP
WHO (Siapa):
Guru-guru di SMKN 1 Dompu
HOW (Bagaimana) :
Melalui penugasan dan saling mengoreksi
52
CONTOH PENERAPAN (2)
What :
Meningkatkan Kemampuan menerapkan strategi
pembelajaran "think-talkwrite" sebagai alternatif
pemecahan masalah matematika
WHO :
Guru Pada Wilayah SMA/SMK Binaan Di Kabupaten Dompu
HOW :
Melalui Supervisi Kolaboratif
53
CONTOH PENERAPAN (3)
WHAT
:
Meningkatkan Aktifitas dan Kemampuan
Pemecahan Masalah matematika
WHO
:
Siswa Kelas X di SMA 1 KEMPO
HOW
:
Melalui Strategi Pembelajaran Thing-Talk-Write
54
CONTOH PENERAPAN (4)
WHAT
:
Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar
Mengoperasikan Software e-Mail Mata
Pelajaran KKPI
WHO
:
Siswa Kelas XI … SMK N 1 Dompu
HOW
:
Menggunakan Metode Think-Pair-Share
55
CONTOH PENERAPAN (5)
WHAT –
PENINGKATKAN KEBERANIAN BERPENDAPAT
WHO
-
SISWA KELAS X (SMA)
HOW
-
DENGAN DISKUSI DAN SHARING
56
BAB I . PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan
pembelajaran. Untuk itu, dalam uraian latar belakang
masalah yang harus dipaparkan hal-Hal sbb:
1.Mengapa masalah yang ingin dipecahkan melalui variabel yang dipilih
penting untuk dipecahkan?”
2. Latar Belakang yang baik memuat:
a. Refleksikan tentang masalah pembelajaran di kelas dan diperkuat
dengan data.
b. Uraikan faktor penyebab munculnya masalah
c. Uraikan/kemukakan pengaruh terhadap kelas, apa yang terjadi dan
apabila hal itu dibiarkan
d. Uraikan/kemukakan alternatif tindakan yang akan diambil
e. Uraikan keuntungan yang didapat apabila masalah terpecahkan
3. Kelima komponen no. 2 di atas disusun saling terkait dalam bentuk
alinea, umum-khusus
57
Contoh Latar Belakang (klik)
1. Refleksi Masalah
Siswa Kelas XI-C SMKN 1 Dompu merupakan
salah satu Kelas XI yang nilai rata-rata paling
rendah
dibandingkan
dengan
3
rombel
laainya.Hasil pengamatan, pada tahun pelajaran
yang lalu nilai rata-rata KKM diperoleh siswa 61,5
padahal KKM yang ditentukan untuk mata
pelajaran Fisika materi Fuluda 70. Sedangkan nilai
ketuntasan belajar secara klasikal baru mencapai
59. Walaupun nilai rata-rata tersebut berada di
atas KKM, akan tetapi masih jauh berada di bawah
standar ideal KKM, yaitu 75 ke atas. Adapun nilai
SKB klasikal berada di bawah 85%. Hal ini
merupakan salah satu masalah yang dihadapi
dalam pembelajaran Fisika mata pelajaran…….
58
2. Faktor Penyebab
Setelah
ditelusuri,
munculnya
permasalahan di atas disebabkan oleh
beberapa hal, yaitu (1) aktivitas
pembelajaran masih didominasi guru,
siswa banyak mencatat; (2) metode
pembelajaran yang digunakan guru
tidak variatif, cenderung ceramah
(ekspositori); (3) penggunaan media
pembelajaran kurang optimal; (4) hasil
belajar siswa kurang mengembirakan.
59
2.Faktor Penyebab (alternatif lain)



Demikian pentingnya keterampilan berdiskusi untuk dimiliki
oleh siswa agar memiliki kemampuan berkomunikasi dan
berjiwa demokratis namun setelah ditelusuri munculnya
permasalahan disebabkan karena sering kegiatan diskusi
dalam pembelajaran tidak berjalan sebagaimana yang
diharapkan, bahkan sering guru menghindari kegiatan diskusi
dalam pembelajaran karena ragu dan khawatir. Guru ragu
atas kemampuan dan kesiapan siswa juga khawatir akan
terjadi kekacauan dikelas sehingga siswa tidak belajar
sebagaimana yang diharapkan.
Kenyataan dalam proses pembelajaran fisika dengan
menggunakan metode diskusi siswa terlihat kurang aktif. Hal
ini terjadi karena kurang baiknya rancangan diskusi yang
dilakukan atau karena model diskusi yang dirancang belum
memenuhi kaidah-kaidah diskusi yang seharusnya dilakukan.
Hal ini merupakan salah satu masalah yang dihadapi dalam
pembelajaran Fisika mata pelajaran……
60
3. Akibat yang Ditimbulkan
Kondisi atau model pembelajaran seperti di atas
dapat mengakibatkan (1) siswa kurang kreatif
karena guru terlalu dominan; (2) semangat belajar
siswa rendah karena pembelajaran monoton
sehingga aktivitas belajar siswa menurun.
Menurunnya akitivitas siswa dapat berdampak
terhadap rendahnya pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran yang diberikan guru; (3) siswa
jenuh dan bosan dengan serta pada akhirnya tidak
menyukai mata pelajaran fisika ; dan (3) anak-anak
menjadi rentan tidak lulus mata pelajaran Fisika
materi….
61
4. Bentuk Tindakan yang Diambil
Permasalahan tersebut di atas sering ditemukan dalam
pembelajaran Fisika Kelas XI SMK 1 Dp. Sehingga diperlukan suatu
tindakan atau upaya sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Berdasarkan analisis terhadap faktor penyebab di atas dan situasi siswa
perlu penerapan metode atau media pembelajaran yang inovatif.
Berkaitan dengan hal tersebut bentuk tindakan yang diambil Untuk
meningkatkan aktifitas berdiskusi dalam proses dan hasil pembelajaran
mungkin dapat dilakukan dengan meningkatkan frekuensi atau dengan
mencobakan teknik-teknik pembelajaran dalam model pembelajaran
kooperatif, salah satu diantaranya adalah teknik STAD (Student Teams
Achievement Division) atau tim siswa kelompok prestasi.
STAD merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam
pembelajaran kooperatif yang sederhana. Kooperatif teknik STAD terdiri
dari 5 komponen utama yakni : Penyajian kelas, belajar kelompok, kuis,
skor pengembangan dan penghargaan kelompok.
62
5. Keuntungan yang Didapat
Penggunaan model pembelajaran kooperatif, salah satu
diantaranya adalah teknik STAD (Student Teams Achievement
Division) atau tim siswa kelompok prestasi untuk meningkatkan
hasil belajar siswa terutama untuk mengurangi dominasi
guru dalam pembelajaran, meningkatkan partisipasi siswa,
dan pembelajaran berlangsung lebih menyenang. Dengan
demikian, penguasaan siswa terhadap kompetensi dasar
yang ingin di capai lebih baik sehingga pada gilirannya
hasil belajar siswa meningkat. Oleh karena itu, penelitian
tentang penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik STAD Untuk meningkatkan aktifitas dan hasil
belajar pada mata pelajaran Fisika materi fluida Statik
siswa kelas XI SMK 1 Dompu perlu dilakukan.
63
B. Rumusan Masalah dan Cara
Pemecahannya
Rumusan Masalah
Bisa dalam 2 bentuk, yaitu kalimat tanya dan kalimat
pernyataan
a. Kalimat pertanya, terdiri dari:
1. kata tanya: bagaimanakah atau apakah
2. variabel harapan
3. variabel tindakan
4. setting penelitian
b. kalimat pernyataan:
(1) ada alternatif tindakan yang akan diambil;
(2) ada hal positif yang tercapai
64
Cara Formulasi : Rumusan Masalah

Kalimat tanya:
a. Bagaimanakah + V. harapan + V. Tindakan + setting
Bagaimanakah meningkatkan aktifitas dan hasil belajar fisika
materi ……..melalui penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik STAD siswa kelas XI-a SMA 1 Kempo?.
b. Bagaimanakah + V. Harapan + setting + V. Tindakan
c. Bagaimanakah + V. Tindakan + V. Harapan + setting
d. Bagaimanakah + V. Tindakan + setting + V. Harapan
Kalimat Pernyataan

Masalah yang ingin dipecahkan dalam PTK ini adalah rendahnya aktifitas
dan hasil belajar fisika materi fulida statik kelas XI-a SMA X Dompu akan
diatasi melalui penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD
65
Cara Pemecahannya
Cara Pemecahaan Masalah berisi:
1. Langkah Tindakan yang diambil atas masalah
2. Argumentasi Logis pemilihan tindakan,mencakup :
Kesesuaian dengan masalah, Kemutakhiran, keberhasilan dalam
penelitian sejenis, dan keselarasan dengan teori atau pendapat
ahli.
Pemecahan Masalah; merupakan uraian altematif tindakan yang
akan dilakukan untuk memecahkan masalah.
Pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab
masalah yang diteliti disesuaikan dengan kaidah PTK.
Cara pemecahan masalah ditentukan atas dasar akar penyebab
permasalahan dalam bentuk tindakan yang jelas dan terarah.
66
Contoh Uraian Cara Pemecahannya (Klik)
Pemecahan masalah pembel fisika materi fluida statik di kelas XI SMKN 1
DP ditempuh melalui beberapa tahapan kegiatan, dengan kegiatan pokok
sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi kembali sumber-sumber masalah yang dihadapi dalam
pembelajaran fisika
2. Menyusun skenario pembelajaran yang berorientasi pada CTL dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik STAD
3. Menyusun lembar observasi aktivitas belajar siswa dan guru serta lembar
penilaian hasil belajar.
4. Melaksanakan tahap-tahap pembelajaran sesuai RPP yang disusun butir 2
5. Mendiskusikan hasil evaluasi kegiatan pembelajaran dan memberikan
refleksi terhadap semua kegiatan yang sudah dilakukan
6. Merevisi perencanaan siklus berikutnya berdasarkan hasil yang diperoleh
pada siklus sebelumnya.
67
C. TUJUAN DAN MANFAAT
TUJUAN
Tujuan diuraikan sesuai dengan rumusan masalah dan
diformulasikan dengan kalimat pernyataan, yaitu menggunakan
kata: untuk mengetahui/mendeskripsikan,
contoh
1.untuk mengetahui peningkatan aktifitas dan hasil belajar fisika
materi fluida statik melalui penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik STAD siswa kelas XI SMK 1 Dompu
2. Untuk Mengetahui penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik STAD dalam meningkatkan aktifitas dan hasil belajar fisika materi
fluida Statik pada siswa kelas XI-a SMA 1 Kempo
RUMUS :
Untuk mengetahui + V. Harapan + V. Tindakan + setting
68
Atau ( untuk mengetahui + rumusan masalah)
Umumnya dimulai dengan kalimat :
PTK ini bertujuan untuk menguji manfaat …( tulis
dengan jelas nama tindakannya), guna
meningkatkan ( tulis dengan rinci apa yang akan
di tingkatkan), bagi siswa ( tulis subyek PTK-nya)
69
TUJUAN PTK yang salah


Dengan menerapkan diskusi kelompok,
peneliti ingin meningkatkan prestasi siswa
Peneliti ingin meningkatkan prestasi belajar
siswa melalui media pembelajaran
individual
70
TUJUAN PTK
BETUL:
* Dengan menerapkan diskusi kelompok
peneliti ingin meningkatkan dan mengetahui
apakah siswa aktif dan kreatif

Melalui pembelajaran dengan media
individual peneliti ingin meningkatkan
dan mengetahui tingginya minat belajar
siswa
71
TUJUAN PTK yang BENAR
Ingin meningkatkan dan mengetahui hal-hal Yang ditanyakan
dalam rumusan masalah
Ingin meningkatkan dan mengetahui dampak Tindakan
dalam pembelajaran,
misalnya:
* Bagaimana siswanya?
* Bagaimana suasana pembelajaran?
* Bagaimana kelancarannya
* Bagaimana peningkatan hasilnya
72
MANFAAT
PTK ini diharapkan dapat memberikan manfaat
berupa….( tuliskan manfaat bagi sisa, guru ,
sekolah ).
Manfaat bagi:
1.
Siswa:
2.
Guru; dan
3.
Sekolah.
73




Bagi siswa
a. Meningkatnya kemampuan
berdiskusi siswa dalam Pembelajaran
fisika.
b. Dapat membangun pengetahuan
siswa tentang konsep-konsep fisika
melalui diskusi dengan sesama
teman
c. Meningkatnya kemampuan
bekerja sama secara demokratis
dalam diri siswa
74



Bagi guru
Meningkatnya keterampilan guru
dalam memimpin diskusi sebagai
salah satu metode dalam
pembelajaran.
Memberikan alternatif dalam
pengelolaan pembelajaran dengan
model pembelajaran kooperatif
Teknik STAD untuk mengembangkan
keterampilan berdiskusi siswa
75
BAB II. KERANGKA TEORI dan HIPOTESIS
TINDAKAN
Pada bagian ini diuraikan landasan konseptual dalam arti
teoritik yang digunakan peneliti dalam menentukan
alternatif pemecahan masalah
Berisi tentang: (Apa, mengapa, bagimana)?

Bagaimana teori Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD , siapa saja
tokoh-tokoh dibelakangnya, bagaimana sejarahnya, apa yang
spesifik dari teori tersebut, persyaratannya, dll.
2. Bagaimana bentuk tindakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
STAD yang dilakukan dalam penerapan teori tersebut pada
pembelajaran, strategi pembel, skenario pelak Pembel, dll.
3. Bagaimana keterkaitan atau pengaruh penerapan model tersebut
dengan perubahan yang diharapkan, atau terhadap masalah
yang akan dipecahkan, hal ini hendaknya dapat dijabarkan dari
berbagai hasil penelitian yang sesuai
4, Bagaimana perkiraan hasil (hipotesis tindakan) dengan
dilakukannya penerapan model di atas pada pembelajaran
76
terhadap hal yang akan dipecahkan.
BAB II. KERANGKA TEORI dan HIPOTESIS
TINDAKAN
Diuraikan landasan konseptual dalam arti teoritik yang digunakan
peneliti dalam menentukan alternatif pemecahan masalah.
Contoh, akan dilakukan PTK yang menerapkan model pembel
kooperatif Teknik STAD sebagai jenis tindakannya.
Pada kajian pustaka harus jelas dapat dikemukakan:

Kemukakan secara lengkap berdasarkan teori dan temuan yang
berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan.

Bagaimana teori pembel Cooperatif STAD, apa yang spesifik
dari teori tersebut, persyaratannya.

Bagaimana langkah-langkah tindakan yang dilakukan pada
pembelajaran, strategi pembelajarannya.

Bagaimana peningkatan mutu proses pembelajaran dengan
penerapan model tersebut dengan perubahan yang diharapkan,
atau terhadap masalah yang akan dipecahkan, sehingga dapat
memunculkan hipotesis tindakan.
SUMBER KERANGKA TEORI: KARYA ILMIAH, JURNAL, BUKU TEKS,
77
TEORI-TEORI, DAN PENGALAMAN PRAKTIS
BAB III. METODE PENELITIAN
a.Setting (Subyek penelitian )
b.Prosedur/siklus penelitian.
(Tiap siklus mengikuti tahapan PTK
(perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi)
c.Pengumpulan data.
d. Indikator kinerja,
d. Jadwal kegiatan penelitian

78
A. Setting Penelitian
a.Setting penelitian dan karakteristik subjek
penelitian.
Pada bagian ini disebutkan di mana penelitian
tersebut dilakukan, di kelas berapa dan bagaimana
karakteristik dari kelas subyek penelitian.
b. Prosedur/siklus penelitian.
Pada bagian ini dijelaskan jumlah siklus yang
akan dilakukan dan berapa pertemuan tiap siklus.
Diusahakan minimal dua siklus dan tiap siklus
minimal 3 pertemuan. Tiap siklus mengikuti
tahapan PTK (perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi)
Berisi: langkah/desain tindakan yang akan dilakukan
untuk memecahkan masalah, terdiri
79
dari empat langkah di atas.
Perencanaan Tindakan
yaitu persiapan yang dilakukan
sehubungan dengan PTK seperti:
penetapan tindakan, pembuatan skenario
pembelajaran, pengadaan alat-alat dalam
rangka implementasi PTK, dan lain-lain
yang terkait dengan pelaksanaan tindakan
perbaikan yang ditetapkan.
Perencanaan Tindakan
1.Menyusun skenario pembelajaran, RPP,
2.Mempersiapkan media dan atau sumber belajar
3.Mengembangkan format evaluasi)
4.Menyusun lembar observasi pembelajaran

80
Pelaksanaan Tindakan berisi:
menerapkan tindakan mengacu RPP (oleh siswa,
guru, maupun observer) atau yaitu deskripsi
tindakan yang akan dilakukan. Skenario kerja
tindakan perbaikan dan prosedur tindakan
yang akan diterapkan.
Observasi/pengamatan berisi:
Menerapkan observasi dengan dengan lembar
observasi ,kapan, siapa, apa, dan bagaimana hasil
yang diobservasi
81
Refleksi berisi uraian: , yaitu uraian tentang
prosedur analisis terhadap hasil
pemantauan dan refleksi berkenaan
dengan proses dan dampak tindakan
perbaikan yang akan digelar, personel
yang akan dilibatkan serta kriteria dan
rencana bagi tindakan berikutnya.
bandingan antara hasil dengan indikator
82

Refleksi dalam PTK ini adalah upaya untuk
menganalisis, interpretasi dan penjelasan
terhadap semua informasi yang diperoleh dari
pelaksanaan tindakan. Hasil refleksi ini digunakan
untuk menetapkan langkah lebih lanjut dalam
upaya mencapai tujuan PTK. Dengan kata lain,
refleksi merupakan pengkajian terhadap
keberhasilan atau kegagalan dalam menentukan
tindak lanjut dalam rangka pencapaian tujuan
yang diharapakan
83
d. Pengumpulan data.
Pada bagian ini ditunjukan dengan jelas jenis
data dan cara pengumpulannya/instrumen yang
akan digunakan.
e. Indikator kinerja,
pada bagian ini tolak ukur keberhasilan tindakan
perbaikan ditetapkan secara eksplisit.
f. Jadwal kegiatan penelitian
disusun dalam matriks yang menggambarkan
urutan kegiatan dari awal sampai akhir.

84
Teknik Pengumpulan Data
Data yang dimaksud adalah data nilai hasil evaluasi
setelah kegiatan pembelajaran satu siklus
dilaksanakan. Data nilai ini diperoleh melalui tes.
Disamping itu diperoleh data keterampilan sosial .
Data ini diperoleh selama poses pembelajaran
berlangsung dan ada format khusus untuk itu.yakni
lembar observasi penilaian keterampilan berdiskusi.
Alat dan teknik pemantauan
a.Instrumen pengamatan keterampilan diskusi siswa
b.Instrument pengamatan keterampilan kegiatan
guru
c.Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
85
Sumber, Jenis, dan Cara Pengumpulan Data:
a. Sumber: Siswa, Guru
b. Jenis data: perencanaan, proses, dan hasil
c. Cara pengumpulan: observasi dan dokumentasi
Analisis Data:
a. Reduksi data
b. Pemaparan hasil reduksi
c. Penyimpulan
Indikator Keberhasilan:
Tolok ukur keberhasilan siswa baik secara individual
maupun secara klasikal


Yang menjadi kriteria keberhasilan penelitian tindakan kelas ini
yaitu apabila jumlah yang siswa menunjukkan ketuntasan belajar
secara klasikal mencapai 85 % dengan memperoleh nilai sesuai
kriteria ketuntasan Minimal (KKM ) untuk mata pelajaran Fisika
kelas XI SMK Negeri 1 Manado semester ganjil yaitu 65
Nilai perolehan = skor perolehan/skor idel x 100
86
BAB III PADA LAPORAN PTK



Pada Bab III, deskripsikan setting penelitian,
keadaan siswa, waktu pelaksanaan, sasaran yang
dicapai.
Tahapan di setiap siklus yang memuat: rencana,
pelaksanaan/ tindakan, pemantuan dan evaluasi
beserta jenis instrumen yang digunakan, refleksi
(perlu dibedakan antara metode penelitian pada
usulan penelitian dengan metode yang ada pada
laporan penelitian).
Tindakan yang dilakukan berisfat rational,
feasible, collaborative. Kemukakan indikator
keberhasilan atas dasar tindakan yang diberikan.
87
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Kondisi Subjek Penelitian
B. Sajian Hasil Penelitian
(sajian tiap siklus)
C. Pembahasan
88






Dideskripsikan setting penelitian secara lengkap
kemudian uraian pelaksanaan masing-masing pertemuan di
setiap siklus dengan disertai data lengkap berserta aspekaspek yang direkam/diamati.
Rekaman itu menunjukkan adanya perubahan akibat
tindakan yang diberikan.
Ditunjukkan adanya perbedaan dengan pelajaran yang
biasa dilakukan.
Pada refleksi diakhir setiap siklus berisi penjelasan tentang
aspek keberhasilan dan kelemahan yang tenjadi dalam
bentuk grafik.
Kemukakan adanya perubahan/kemajuan/ perbaikan yang
terjadi pada diri siswa, lingkungan kelas, guru sendiri,
minat, motivasi belajar, dan hasil belajar. Untuk bahan
dasar analisis dan pembahasan kemukakan hasil
keseluruhan siklus ke dalam suatu ringkasan tabel/ grafik.
Dan tabel/grafik rangkuman itu akan dapat memperjelas
perubahan yang terjadi disertai pembahasan secara rinci
89
dan jelas.
BAB V


Terakhir dalam Bab V sajikan
simpulan dan hasil penelitian sesuai
dengan hasil analisis dan tujuan
penelitian yang telah disampaikan
sebelumnya.
Berikan saran sebagai tindak lanjut
berdasarkan simpulan yang diperoleh
baik yang menyangkut segi positif
maupun negatifnya.
90
1. Rujukan dari Buku : Nama pengarang. (tahun terbit). judul buku (cetak
miring). edisi buku. Kota penerbit: nama penerbit. (model American
Psychology Association – APA edisi kelima). Contoh:
Wiersma, W. (1995). Research Methods in Education: An Introduction
Boston: Allyn and Bacon.
2. Rujukan dari Artikel/Bab dalam suatu Buku : Nama pengarang. (tahun terbit).
judul artikel. In/dalam nama editor (Ed.). Judul buku (cetak miring). Edisi.
nama penerbit, kota penerbit, halaman. Contoh:
Schoenfeld, A.H., (1993). On Mathematics as Sense Making: An Informal Attack
on the Unfortunate Divorce of Formal and Informal Mathematics, dalam
J.F. Voss., D.N. Perkins & J.W. Segal (Eds.). Informal Reasoning and
Education. Hillsdale. NJ: Erlbaum, Hal.311-344.
3. Rujukan Artikel dari Jurnal ; Nama pengarang, tahun, judul artikel, nama
jurnal (cetak miring), volume jurnal, halaman. Contoh:
Mikusa, M.G. & Lewellen, H., (1999). Now Here is That, Authority on Mathematics
Reforms, The Mathematics Teacher, 92: 158-163.
91
LAMPIRAN
1. SEMUA RPP YANG DILAKSANAKAN
2. SEMUA INSTRUMEN YG DIGUNAKAN
3. CONTOH HASIL KERJA SISWA DAN
GURU
4. COPY DAFTAR HADIR SISWA SELAMA
PELAKSANAAN TINDAKAN
5. FOTO KEGIATAN PENJELASANNYA.
6. *) SURAT PERNYATAAN DARI KEPALA
SEKOLAH BAHWA LAPORAN
PENELITIAN TELAH DISEMINARKAN.
*)SEMINAR DISEKOLAHNYA DGN
MENGUNDANG MINIMAL DUA
SEKOLAH DISEKITARNYA.
*) TMT Tahun. 2013
92
PROPORSI LAPORAN
PENELITIAN
BAB IV :
* MERUPAKAN PORSI PALING
BANYAK
* MILIK PENELITI SENDIRI
* EKSKLUSIF
* YANG DIBANGGAKAN PENELITI
93
PENYAKIT GURU YANG PERLU DIWASPADAI
(1).KUDIS - KUrang DISiplin .
(2). ASMA - ASal Mengisi Absen.
(3).TBC - Tidak Bisa Computer.
(4).KRAM - Kurang terampil.
(5).ASAM URAT - Asal Sampai sekolh terus
Tidur.
(6). GINJAL -
Gaji Ingin Naik tapi kerJAnya
Lamban.
(7).PUCAT - PUlang CepAT.
94





(8). DIARE
- DI kelas Anak2 diREmehin,
(9). LESU
- LEmah SUmber,
(10). RABUN - RPP n silaBUs Nihil,
(11). KURAP - KUrang RApi,
(12). BULAK - Bicara sih Unggul tp PeLAksanaan
Kosong
Penyakit yang justru akan semakin merusak
dan membahayakan pendidikan.
Semoga saya dan Anda sekalian tidak
termasuk kategori yang satu ini dan mari
belajar !
Kembangkan budaya AKADEMIK dan berbagi
pendapat dalam mengimplementasikan
pengembangan profesionalitas secara
berkelanjutan (PKB).
TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM W.W
96
Terima Kasih
97
No.
Masalah
Tindakan
Setting
1.
Prestasi belajar
rendah
CTL (van Hiele),
bertanya
Matematika,
kelas 5 SDN 1
Bima
2.
Kemampuan
apresiasi siswa
rendah
Strategi induktif
model taba
Bahasa
Indonesia, kelas
5 SDN 1 Dompo
3.
Aktivitas/ partisipasi siswa
rendah
Media puzzle,
tutor teman
sebaya
IPS Kelas 4 SDN
1 Sumbawa
4.
Kemampuan
Menulis Deskriptif
Siswa rendah
Stategi Pemetaan
Pikiran, strategi
simulasi rekam
alam, strategi
pengamatan
lingkungan
Bahasa
Indonesia Kelas
4 SDN 1
Taliwang
5.
Motivasi Belajar
Siswa Rendah
CTL, Permainan
Ular Tangga
Matematika
Kelas 4 SDN 1
Selong
98
No.
Masalah
Tindakan
Setting
6.
Kemampuan
Komunikasi Sosial
Siswa Rendah
Problem Solving & IPS Kelas kelas
CTL
5 SDN 1 Praya
7.
Kemampuan
Berpikir Analisis
Siswa rendah
Strategi Discovery IPA Kelas 4 SDN
1 Gerung
8.
Daya serap Siswa
rendah
CTL
Matematika
Kelas 1 SMPN 1
Mataram
9.
Penguasaan
konsep siswa
rendah
Peta konsep
Biologi, Kelas 2
SMPN 1 Tanjung
10.
Pemahaman siswa Metode Tugas
terhadap opera(Task Based)
sional prosedur
dan proses
permesinan
rendah
kelas 2 SMK
rendah VS
metode Tugas
(Task Based)
99
No.
Masalah
Tindakan
Setting
11.
Rendahnya keberanian bertanya
dan mengemukakan pendapat
Tutor teman
sebaya
IPS Kelas 4 SDN
1 Mataram
12.
Penguasaan konsep
teorema pytagoras
siswa rendah
Model Pembelajaran
Quantum Teaching
Matematika siswa
kelas 2 SMP 1 Kota
Bima
13.
Kemampuan
speaking siswa
rendah
Permainan TebakTebakan (guessing
games)
Bahasa Inggris
kelas 3 SMPN 1
Taliwang
14.
Minat belajar
matematika rendah
Model pembelajaran
Estafet
Matematika kelas 3
IPA SMA 1 Praya
100