Metabolisme Zat Gizi Mikro Pertemuan 7

Download Report

Transcript Metabolisme Zat Gizi Mikro Pertemuan 7

Makro Mineral
KALSIUM
 Kalsium merupakan mineral yang paling
banyak terdapat di dalam tubuh, yaitu 1,5-2%
dari berat badan orang dewasa atau kurang
lebih sebanyak 1 Kg
 Dalam
keadaan normal sebanyak 30-50%
kalsium yang dikonsumsi diabsorpsi tubuh.
Kemampuan absorpsi lebih tinggi pada masa
pertumbuhan dan menurun pada proses menua.
Banyak faktor mempengaruhi absorpsi kalsium,
Yaitu : - Oksalat
- Fitat
Fungsi Kalsium
Kalsium mempunyai berbagai fungsi di dalam
tubuh, diantaranya :
 Pembentukan tulang dan gigi
 Mengatur pembekuan darah
 Katalisator reaksi-reaksi biologik
 Kontraksi Otot
Angka kecukupan Kalsium yang dianjurkan
Angka kecukupan rata-rata sehari untuk kaslium
bagi orang indonesia ditetapkan oleh
Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI (1998) sebagai
berikut :
 Bayi




:
Anak – anak :
Remaja
:
Dewasa
:
Bumil - Busui :
300 – 400 mg
500 mg
600 – 700 mg
500 – 800 mg
+ 400 mg
Sumber Kalsium
 Tepung susu
 Keju
 Susu sapi segar
 Yogurt
Akibat Kekurangan Kalsium
 Kekurangan kalsium pada masa
pertumbuhan dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan.
 Tulang kurang kuat, mudah bengkok dan
rapuh.
 Semua orang dewasa, terutama sesudah usia
50 th, kehilangan kalsium dari tulangnya.
Tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Akibat Kelebihan Kalsium
 Kelebihan kalsium dapat menyebabkan batu
ginjal atau gangguan ginjal.
 Konstipasi
Kelebihan kalsium dapat terjadi bila
menggunakan suplemen kalsium berupa
tablet atau bentuk lain.
Asupan Kalsium dan Hipertensi akibat
Kehamilan: Apakah ada hubungannya ?
 kalsium
memainkan peranan dalam etiologi,
pencegahan dan perawatan hipertensi yang
disebabkan kehamilan (PIH).
 Faktor-faktor yang terlibat dalam pathogenesis dari
PIH masih belum jelas, namun beberapa perubahan
dalam metabolisme kalsium telah diidentifikasi.
 Meskipun bukti yang menunjukkan efek yang
menguntungkan dengan adanya suplementasi
kalsium, terdapat pertentangan dalam percobaan
klinis pada ibu hamil.
 Saat ini, kurangnya bukti yang mendukung
suplementasi kalsium pada wanita hamil.
 Hipertensi yang disebabkan kehamilan (PIH),
terjadi pada 10% kehamilan
 faktor risiko yang cukup besar bagi ibu dan
calon bayi yang dapat berakibat sakit dan
kematian (1).
 PIH termasuk gestational hipertensi sama
seperti preeklampsia dan eklampsia.
 Pendekatan
Diet
Hipertensi (DASH)
untuk
Menghentikan
 Konsumsi makanan dengan kombinasi terdiri dari 8-
10 servings /hari dari buah dan sayuran
 3 servings/hari berasal dari susu rendah lemak,
mengakibatkan penurunan tekanan darah sistolik dan
diastolik 5,5 dan 3,0 mm Hg,
 Dibandingkan dengan kontrol (diet rendah buahbuahan, sayuran, dan susu beserta produknya),
dengan penurunan 2,7 dan 1,9 mm Hg. Dibandingkan
dengan diet tinggi buah-buahan dan sayur-sayuran
saja
Percobaan klinis dengan kontrol melibatkan
total 2.412 pasien dengan supplementation
Kalsium setiap hari sebanyak 1000-2000 mg
 mengurangi tekanan darah systolic 1,27 mm Hg (95%
CI: -2,25, -0,29) (4) .
 Pengurangan tekanan darah diastolic dari 0,24 mm
Hg (95% CI: -0,92, 0,44), tidak signifikan.
 Walaupun efek dari kalsium pada tekanan darah
populasi tampak sederhana, Suplementasi calcium
mungkin lebih relevan untuk beberapa kelompok
seperti responden yang sodium-sensitif, populasi
dengan asupan kalsium yang kurang, dan wanita
dengan PIH
 kebutuhan kalsium ibu hamil ditambahkan sebanyak
300 mg /hari.
 Kalsium tambahan ini biasanya tersedia karena
peningkatan penyerapan kalsium dalam usus ibu hamil.
 Dewan Institut Obat, Pangan dan Gizi menyarankan
asupan kalsium sebanyak :
 1000 mg /hari bagi wanita dengan usia 19-50 tahun
 1300 mg / hari 18 tahun bagi wanita yang tidak hamil.
 Faktor-faktor yang terlibat dalam pathogenesis
dari PIH masih kurang jelas, namun beberapa
perubahan yang terkait dalam metabolisme
kalsium telah diidentifikasi.
 Ketidaknormalan





metabolic meliputi penurunan
konsentrasi serum 1,25-D dihydroxyvitamin
Penurunan konsentrasi serum calcium
Penurunan pengeluaran kalsium dalam urin
Ketidaknormalan Biochemical akibat dari PIH
Buruknya penyerapan kalsium
Asupan kalsium yang kurang, atau keduanya masih
belum jelas
 Dalam studi oleh Zemel dkk (16) :
 tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada intracellular kalsium

pasien dengan preeklampsia dan wanita dengan tekanan darah
normal ditemukan signifikan intracellular konsentrasi kalsium dalam
respon terhadap stimulasi oleh arginine vasopressin.
Perbedaan waktu pengukuran darah,Penggunaan
metode biochemical, desain percobaan, dan asupan
diet responden mungkin menyebabkan hasil yang
berlainan.
 Sejumlah percobaan klinis yang telah dilakukan
pada ibu hamil menilai dampak suplementasi
kalsium pada PIH dan hasil kehamilan.
 Penelitian oleh Bucher dkk dari 2549
perempuan pada 14 kali randomisasi, dengan
percobaan kontrol
(berdasarkan pembahasan dari 666 artikel yang
paling ilmiah yang dipublikasikan antara tahun
1966 dan 1994).
 Suplementasi kalsium sebanyak 375-2000 mg
mengakibatkan penurunan yang signifikan :
 tekanan darah sistolik 5,40 mm Hg (95% CI: -7,81, -
3,00 mm Hg)
 tekanan darah diastolik 3,44 mm Hg (95% CI: -5,20, 1,68 mm Hg).
 Dibandingkan dengan placebo, suplementasi
kalsium
mengurangi
peluang
rasio
perkembangan hipertensi gestational ke 0,30
(95% CI: 0,17, 0,54) dan preeklampsia ke 0,38
(95% CI: 0,22, 0,65).
 Bucher dkk (20) tidak menilai apakah efek suplementasi
kalsium tekanan darah dan insiden PIH lebih besar pada wanita
dengan asupan diet rendah kalsium. Dalam hampir semua
kasus di mana informasi asupan yang diberikan,asupan kalsium
pada ibu hamil disarankan kurang dari 1100 atau 1300 mg/hari.
 Beberapa penelitian dilakukan di pedesaan Andes, Ekuador, di mana
asupan kalsium selama kehamilan sebanyak 300 mg /hari (23-25).
 Penelitian pada wanita di Guatemala (26), Argentina (27), dan India
(28), di mana rata-rata asupan masing-masing adalah 600-800 mg
/hari, 650 mg /hari, dan 500 mg /hari.
 Beberapa studi kebanyakan pada Afrika Amerika (22, 29) atau wanita
dengan status sosial ekonomi rendah (30); asupan kalsium disediakan,
pada kisaran 600-650 mg /hari.
 Dalam 2 studi rata-rata asupan kalsium wanita berada pada kisaran
asupan yang telah ditetapkan: pada 900-1100 mg /hari termasuk
dalam kelompok Afrika Amerika dan Argentina(31) dan pada remaja
sebanyak 1200 mg /hari (32).
 Pusat Kalsium untuk Pencegahan Preeclampsia
(CPEP) percobaan yang dilakukan di Amerika
Serikat oleh Levine dkk (33).
 Terdiri dari 4.589 perempuan dari berbagai suku dan
latar belakang sosial ekonomi yang rata-rata asupan
kalsium adalah 1100 mg /hari
 Tidak ditemukan efek supplementasi dengan 2000
mg Ca harian pada tekanan darah atau kejadian
preeklampsia atau PIH.
 Perbedaan antara meta analisis oleh Bucher dkk
dan percobaan klinis oleh Levine dkk melibatkan
usia responden.
 Beberapa studi di meta analisis proporsi terbesar
adalah remaja hamil, kebutuhan kalsium yang
melebihi dari hamil dewasa karena terjadi
mineralisasi tulang pada ibu hamil.
 Pendukung hipotesa ini adalah hasil dari beberapa
randomisasi, kontrol klinis dari percobaan remaja di
Ekuador dari 260 orang ( usia <17,5 tahun; rata-rata
asupan kalsium: 600 mg / hari) diberikan suplemen
dengan Kalsium 2000 mg /hari atau placebo
 Belizan dkk (38) melakukan penelitian pada 591 anak
yang ibunya telah ikut dalam percobaan klinis dari
suplementasi kalsium selama masa kehamilan 7 tahun
sebelumnya.
 Kecenderungan tekanan darah systolic lebih rendah (berarti
perbedaan: -1,4 mm Hg; 95% CI: -3,2, 0.5) telah ditemukan pada
anak-anak yang ibu-ibunya telah mendapat supplement kalsium
selama kehamilan, dibandingkan dengan anak-anak yang
kelompok ibunya sebagai placebo.
 Risiko tinggi pada tekanan darah systolik signifikan pada
kelompok kalsium daripada pada kelompok placebo (risiko
relatif: 0,59; 95% CI: 0,39,
Conclusion
 Adanya bukti-bukti yang menunjukkan efek manfaat
konsumsi kalsium untuk pencegahan dan perawatan
PIH.
 Studi intervensi kalsium pada ibu hamil masih
dipertentangkan.
 Pemahaman yang tepat mengenai mekanisme
konsumsi kalsium terhadap pengaruh tekanan darah
juga masih kurang.
 Kelompok dengan risiko tinggi, seperti remaja yang
hamil, populasi dengan asupan kalsium yang tidak
memadai, dan wanita dengan resiko PIH, mendapat
keuntungan dari mengkonsumsi tambahan kalsium.
 Penelitian di masa mendatang diperlukan untuk
mengidentifikasi kelompok wanita yang
mendapatkan manfaat dengan meningkatkan
asupan kalsium.
 Mungkin akan menarik menentukan apakah
wanita dengan PIH kurang baik dalam
penyerapan kalsium, apakah penting waktu
suplementasi kalsium misalnya, pada awal
kehamilan ketika perubahan dalam homeostasis
kalsium sudah mulai terjadi (6) dibandingkan
dengan percobaan klinis suplementasi kalsium
pada pertengahan kehamilan dan apakah
konsumsi susu memiliki dampak yang lebih
besar daripada tambahan suplementasi kalsium.