KONSEP_FERTILITAS_E-Learning_

Download Report

Transcript KONSEP_FERTILITAS_E-Learning_

BY
AGUS SURIADI
MAGISTER KESEHATAN MASYAAKAT STIKES HELVETIA MEDAN
1

Fertilitas adalah hasil reproduksi nyata dari
seorang perempuan atau sekelompok
perempuan
◦
◦
◦
◦
1.
2.
3.
4.
Konsep dan Definisi
Sumber Data
Indikator/Ukuran-ukuran fertilitas
Tren, Pola dan Perbedaan
2
KONSEP DAN DEFINISI
Fertilitas – hasil nyata, anak lahir hidup
Fecunditas – potensi atau kapasitas phisik untuk
menghasilkan anak lahir hidup
Fecund - Jika seorang perempuan dapat melahirkan
anak lahir hidup
Steril atau Infecund – Jika tidak dapat melahirkan anak
lahir hidup
Masa Reproduksi (Child Bearing Age)
 Usia subur - dari menarche sampai menapouse
 (15 - 49) tahun ada pula ( 10 - 44 ) tahun
3
LANJUTAN KONSEP DAN DEFINISI
Lahir Hidup (Life Birth) : - Kelahiran bayi tanpa
memperhitungkan lamanya dalam kandungan dan menunjukkan tanda-tanda kehidupan
Lahir Mati (Still Birth) : Kelahiran bayi pada usia
kandungan >= 28 minggu, tanpa menunjukkan tandatanda kehidupan
Aborsi : Mati dalam kandungan, dan usia janin < 28
minggu
 Ada 2 macam - Disengaja/Induced dan Tidak Disengaja/Spontaneous
 Aborsi yang disengaja (digugurkan)- alasan medis dan alasan non medis
4
SUMBER DATA
Registrasi :
-Pencatatan peristiwa vital yang dilakukan secara continue
berdasarkan laporan dari penduduk ( di Indonesia pencatatan
ini di lakukan di kelurahan)
Sensus Penduduk:
-Pencacahan seluruh penduduk yang tercakup dalam suatu
wilayah, di Indonesia dilakukan 10 tahun sekali
Survai:
- Pengumpulan data disesuaikan dengan kebutuhan/keperluan
- Dapat dilakukan kapan saja
- Di wilayah tertentu
5


Data yang tersedia Statistik kelahiran
Kelemahan:
◦
◦
◦
◦
◦
Ketepatan definisi dan aplikasi
Kelengkapan registrasi
Ketepatan alokasi tempat
Ketepatan alokasi waktu
Ketepatan pengelompokan kelahiran
berdasarkan karakteristik ekonomi
demografi
6

Data yang tersedia :
◦ komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin
◦ jumlah anak yang pernah dilahirkan hidup
◦ jumlah anak yang dilahirkan satu tahun yang
lalu

Kelemahannya -keterangan jumlah anak
tergantung daya ingat ibu (recall bias),
banyaknya anak yang lahir satu tahun yang
lalu, kesalahan pelaporan umur
7
SURVAI
Data yang tersedia di sensus pada umumnya
juga ada di survai
Keterangan tambahan mengenai fertilitas lebih
rinci- riwayat kelahiran, status kehamilan,
keguguran , siapa yang menolong persalinan,
dimana melahirkan dll
Kelemahannya sama dengan di Sensus, karena
yang ditanyakan adalah peristiwa yang sudah
lampau, ada kemungkinan lupa, salah atau
tidak tepat informasinya.
8
DATA FERTILITAS YANG BERSIFAT NASIONAL
Sensus Penduduk 1971, 1980, 1990, 2000, 2010
Supas (Survai Antar Sensus) - 1976, 1985, 1995,
2005
Susenas (Survai Sosial Ekonomi Nasional
dilaksanakan setiap tahun)
Survai
Survai Fertilitas dan Mortalitas Indonesia 1973,
Survai Prevalensi Kontrasepsi Indonesia (SPI)1987,
Survai Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
1991, 1994, 1997, 2002, 2007
Indonesian Family Life Survey (IFLS)/Sakerti 1993,
1997 dan 1998, dan IFLS 2000, 2007
9
BEBERAPA PERMASALAHAN DALAM
UKURAN FERTILITAS
Angka fertilitas diukur berdasarkan jumlah kejadian dibagi
dengan penduduk yang menanggung risiko melahirkan (
exposed to risk).
Ada beberapa persoalan yang dihadapi dalam pengukuran
fertilitas :
 Angka fertilitas menunjukkan dua pilihan -jangka waktu
pendek (1 th) dan - jumlah kelahiran selama masa
reproduksi.
 Berdasarkan sifat ibu saja
 Sulit menentukan exposed to risk
 Sulit membedakan lahir hidup dan lahir mati
 Pilihan melahirkan
10
Ada dua pendekatan :
1.
Yang berbasis ukuran “kerat lintang/ cross
sectional” umumnya satu tahunan atau lima
tahunan(yearly performance)-current fertility.
Ukuran ini mencerminkan ukuran fertilitas dari
suatu kelompok penduduk atau kelompok
perempuan dalam suatu waktu tertentu.
Ada enam ukuran current fertility yaitu :
CBR, GFR, ASFR, TFR, CEB dan CWR

11
INDIKATOR/UKURAN-UKURAN DASAR
LANJUTAN
2.Pendekatan dengan ukuran yang sifatnya
“riwayat kelahiran”atau “riwayat reproduksi”
(reproductive history).
Ukuran ini mencerminkan sejarah kelahiran
semasa hidup seorang perempuan dari awal
sampai akhir masa reproduksi(15-49)th.
Pendekatan ini sering disebut sebagai
pendekatan “longitudinal”
12
Yearly performance atau current fertility
13
CRUDE BIRTH RATE (CBR)/
ANGKAKELAHIRAN KASAR
B
CBR 
K
P
CBR adalah banyaknya kelahiran dalam satu tahun
tertentu per 1000 penduduk pertengahan tahun yang
sama
 1. Jumlah bayi yang lahir selama 1 tahun (B)
 2. Jumlah penduduk pertengahan tahun (P)
 K = Konstanta (1000)
 Kebaikan : sederhana
 Kelemahan : kasar
14
GENERAL FERTILITY RATE (GFR)/ANGKA
KELAHIRAN UMUM
B
GFR = ---------- X K (konstanta =1000)
Pf (15-49)
B=jumlah bayi lahir pada 1 tahun tertentu,
Pf (15-49) = jumlah penduduk perempuan (15-49)th pd pertengahan
tahun
Kebaikan : lebih cermat dari CBR, memperhatikan
wanita yang exposed to risk
Kelemahan : tidak membedakan risiko melahirkan dari
berbagai umur
15
AGE SPECIFIC FERTILITY RATE
(ASFR)/ANGKA KELAHIRAN MENURUT
KELOMPOK UMUR
Bi
ASFRi=------ X K (konstanta=1000)
Pf i
Bi=jumlah kelahiran pada perempuan kel.umur I pd tahun
tertentu
Pfi=jumlah penduduk kel.umur I pada pertengahan tahun
yang sama
ASFRi =banyaknya kelahiran pada th ttt per 1000
perempuan kel umur i pd pertengahan tahun thn yang
sama
16
KEBAIKAN DAN KELEMAHAN ASFR
Kebaikan:
 Lebih cermat dari GFR, exposed to risk,
telah dibagi
menurut umur
 Dapat dilakukan studi menurut kohor
 Dapat membuat analisa perbedaan fertilitas menurut
berbagai karakteristik wanita
 Merupakan dasar perhitungan TFR, GRR dan NRR
Kelemahan:
 Membutuhkan data yang terperinci, data sukar diperoleh
karena adanya kesalahan pelaporan umur
17
TOTAL FERTILITY RATE (TFR)/ANGKA
KELAHIRAN TOTAL
7
TFR  5 ASFRi
i 1
i = kelompok umur (15-19) th s/d (45-49)th
ASFRi =banyaknya kelahiran untuk perempuan kel
umur i
Total Fertility Rate adalah jumlah anak
yang akan dipunyai seorang wanita
selama masa reproduksinya
18

Angka ini dapat dijadikan ukuran kelahiran
untuk seorang perempuan selama usia
reproduksinya (15-49tahun) dan telah
memperhitungkan tingkat fertilitas
perempuan pada masing-masing kelompok
umur
19
CHILDREN EVER BORN (CEB) /JUMLAH
ANAK YANG PERNAH DILAHIRKAN HIDUP
Anak Lahir Hidup mencerminkan banyaknya kelahiran hidup
sekelompok atau beberapa kelompok wanita pada saat
mulai memasuki reproduksi hingga pada saat pengumpulan
data dilakukan. ALH disebut pula ukuran paritas
CEBi
ALHi rata-rata = ---------
Pf i
ALHi rata-rata= paritas untuk perempuan kelompok umur i
CEBi= jumlah anak yg dilahirkan hidup oleh perempuan
kel.umur i
Pfi = Banyaknya perempuan pada kel. Umur i
20




Kebaikan : informasinya/ data mudah didapat
(sensus dan survai), tidak ada referensi waktu
Kelemahan :
ALH men.kel. Umur sering tidak akurat
apabila terdapat kesalahan dalam pelaporan
umur ibu, terutama di negara berkembang
Karena sifatnya data retrospektif, mala ada
kecenderungan faktor “memory lapse”dalam
melaporkan banyaknya kelahiran terutama
wanita yang berumur lebih tua.
21
CHILD WOMEN RATIO (CWR)
P (0-4)th
CWR =---------- X k
PF(15-44)th
P (0-4)th
CWR= ---------- X k
PF(15-49)th
Menggunakan kel.umur (0-4)th bukan (0-1)th
karena
 data yang tersedia 5 tahunan
 Under emumeration lebih rendah (0-4) tahun dibanding dengan (0-1)
 Lebih stabil
22
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN CWR
Kelebihan
- ukuran sederhana, data mudah diperoleh dari sensus atau survai
- berguna untuk indikasi fertilitas di daerah dengan luas wilayah yang
kecil
Kelemahan :
- kualitasnya dipengaruhi oleh kualitas pelaporan jumlah
anak,pelaporan umur anak maupun umur ibu;
- Ukuran ini tidak dapat menangkap kasus kematian anak
maupun ibu, khususnya tingkat mortalitas < 1 tahun
- Tidak memperhitungkan tk kesuburan perempuan
menurut umur (kel. umur tidak terlihat)
23
FERTILITAS
24
TREND CBR/ANGKA KELAHIRAN KASAR ANTARA TH. 1965-2008
DI INDONESIA,THAILAND, PERANCIS DAN JERMAN (WPDS-PRB)
50
45
40
43
41
35
30
27
25
20
24
22
20
18
15
10
14
16
13
14
11
21
13
13
9
9
8
2000
2005
2008
5
0
1965
1990
Indonesia
Thailand
Perancis
Jerman
25
TREN TFR/ANGKA KELAHIRAN TOTAL INDONESIA
(DATA SP & SUPAS 1971-2005)
6
5.6
5.2
5
4.7
4.09
4
3.4
3
3
2.9
2.34
2
2.26
1
0
1968
1973
1977
1982
1985
1989
1992
2000
2005
26
TREND TFR DARI BEBERAPA
NEGARA 1970-2010
USA
7
Australia
China
Thailand
6.1
5.8
6
5
3.8
4
3
2.9
2.5
2.3
1.8 1.9
2
1.8 1.9
2.2
2.1
2.1
1.7 1.8
1.8
2 1.9
1.5
1.6
1
0
1970
1980
1990
2000
2011
27
TFR INDONESIA, KORSEL, INDIA
1970-2011
Indonesia
6
5
5.6
Korsel
India
5.3
4.5
4.7
3.9
4
3.3
3.1
2.83
3
2.3
2
2.6
2.3
1.59
1.6
1990
2000
1.2
1
0
1970
1980
2011
28
TREN TFR INDONESIA,
BERDASARKAN TEMPAT TINGGAL
SDKI 1994, 1997, 2002-2003 DAN 2007
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
3.2
2.9 2.8
2.6 2.6
Total
1994
3.0
2.7 2.8
2.3 2.4 2.4 2.3
Perkotaan
1997
2002-2003
Perdesaan
2007
29
TFR BEBERAPA PROPINSI DI INDONESIA TH
1971-2000 (SP-BPS)
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1971
Jogya
1980
JaBar
1990
Sumut
Riau
2000
NTT
Bali
30
TREN & POLA ASFR INDONESIA TH. 1971 DAN
2005
(DATA SP 1971 DAN SUPAS 2005)
350
300
290
250
270
210
200
150
160
110
100
50
120
100
120
50
40
0
15-19
20-24
25-29
30-34
SP 1971
35-39
60
20
40-44
20
0
45-49
SUPAS2005
31
TREN DAN POLA ASFR INDONESIA HASIL
SDKI
200
150
100
50
0
15-19
20-24
SDKI 2002
25-29
30-34
35-39
SDKI 1997
40-44
1994
45-49
1991
2007
32
POLA DAN TREN ASFRDI INDONESIA DAN
KORSEL, TH.1971 DAN 1991
375
350
325
300
275
250
225
200
175
150
125
100
75
50
25
0
341
286
273
234
211
155
188
188
162
157
124
120
117
67
73
62
55
50
41
23
7
6
3
15-19
20-24
Kor 1971
25-29
Kor 1991
30-34
35-39
Indo 1971
1
40-44
17
7
3
45-49
Indo 1991
33
ANGKA FERTILITAS TOTAL INDONESIA BERDASARKAN
INDEKS KEKAYAAN QUINTILE
SDKI 2002-2003 & 2007
3.0
3.0
2.6
2.7
2.8
2.5
2.5
2.5
2.7
2.2
SDKI02-03
Paling rendah
Rendah menengah
Menengah Lower
keatasmiddle
PalingMiddle
tinggi
Lowest
SDKI2007
Menengah
UpperSmiddle
Highest
U T J I - F E RT I L I TA S
34
TREN & PERBEDAAN TFR MEN. TK. PENDIDIKAN
DI INDONESIA 1987-1997 (SPI 1987SDKI1997)
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
3.8
3.8
3.2
3.5
3
2.7
Tdk Sek
2.5
TT SD
SPI1987
SDKI1991
Tmt SD
SDKI1994
2.6
SMTP+
SDKI1997
35
TREN DAN PERBEDAAN TFR MENURUT TK.
PENDIDIKAN, INDONESIA (SDKI 2002-03
&2007)
2.9
2.8
2.8
2.7
2.7
2.8
2.7
2.6
2.6
2.5
2.7
2.5
2.5 2.5
2.4
2.4
2.3
2.2
Tdk Sek
TT SD
Tmt SD
SDKI02-03
TT SMA
Tmt SMA
SDKI2007
36
TREN & PERBEDAAN TFR MEN.
WILAYAH INDONESIA (DATA SPI1987SDKI
1997)
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
4.4
3.8
3.1
3.2
3.1
2.57
JawaBali
SPI1987
LJB I
SDKI1991
LJB II
SDKI1994
SDKI1997
37
38