kelahiran-2011

Download Report

Transcript kelahiran-2011

Fertilitas
• Fertilitas adalah hasil reproduksi nyata dari
seorang perempuan atau sekelompok
perempuan
–
–
–
–
1. Konsep dan Definisi
2. Sumber Data
3. Indikator/Ukuran-ukuran fertilitas
4. Tren, Pola dan Perbedaan
Sutji-fertilitas
1
Konsep dan Definisi
• Fertilitas – hasil nyata, anak lahir hidup
• Fecunditas – potensi atau kapasitas phisik untuk
menghasilkan anak lahir hidup
• Fecund - Jika seorang perempuan dapat melahirkan anak
lahir hidup
• Steril atau Infecund – Jika tidak dapat melahirkan anak
lahir hidup
• Masa Reproduksi (Child Bearing Age)
– Usia subur - dari menarche sampai menapouse
– (15 - 49) tahun ada pula ( 10 - 44 ) tahun
Sutji-fertilitas
2
Lanjutan Konsep dan Definisi
• Lahir Hidup (Life Birth) : - Kelahiran bayi tanpa
memperhitungkan lamanya dalam kandungan dan menunjukkan tanda-tanda kehidupan
• Lahir Mati (Still Birth) : Kelahiran bayi pada usia
kandungan >= 28 minggu, tanpa menunjukkan tandatanda kehidupan
• Aborsi : Mati dalam kandungan, dan usia janin < 28
minggu
– Ada 2 macam - Disengaja/Induced dan Tidak
Disengaja/Spontaneous
– Aborsi yang disengaja (digugurkan)- alasan medis dan
alasan non medis
Sutji-fertilitas
3
Sumber Data
• Registrasi :
-Pencatatan peristiwa vital yang dilakukan secara continue
berdasarkan laporan dari penduduk ( di Indonesia pencatatan ini
di lakukan di kelurahan)
• Sensus Penduduk:
-Pencacahan seluruh penduduk yang tercakup dalam suatu
wilayah, di Indonesia dilakukan 10 tahun sekali
• Survai:
- Pengumpulan data disesuaikan dengan kebutuhan/keperluan
- Dapat dilakukan kapan saja
- Di wilayah tertentu
Sutji-fertilitas
4
Registrasi
• Data yang tersedia Statistik kelahiran
• Kelemahan:
–
–
–
–
–
Ketepatan definisi dan aplikasi
Kelengkapan registrasi
Ketepatan alokasi tempat
Ketepatan alokasi waktu
Ketepatan pengelompokan kelahiran
berdasarkan karakteristik ekonomi demografi
Sutji-fertilitas
5
Sensus Penduduk
• Data yang tersedia :
– komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin
– jumlah anak yang pernah dilahirkan hidup
– jumlah anak yang dilahirkan satu tahun yang
lalu
• Kelemahannya -keterangan jumlah anak
tergantung daya ingat ibu (recall bias),
banyaknya anak yang lahir satu tahun yang
lalu, kesalahan pelaporan umur
Sutji-fertilitas
6
Survai
• Data yang tersedia di sensus pada umumnya juga
ada di survai
• Keterangan tambahan mengenai fertilitas lebih
rinci- riwayat kelahiran, status kehamilan,
keguguran , siapa yang menolong persalinan,
dimana melahirkan dll
• Kelemahannya sama dengan di Sensus, karena
yang ditanyakan adalah peristiwa yang sudah
lampau, ada kemungkinan lupa, salah atau tidak
tepat informasinya.
Sutji-fertilitas
7
Data Fertilitas yang bersifat Nasional
• Sensus Penduduk 1971, 1980, 1990, 2000, 2010
• Supas (Survai Antar Sensus) - 1976, 1985, 1995,
2005
• Susenas (Survai Sosial Ekonomi Nasional
dilaksanakan setiap tahun)
• Survai
• Survai Fertilitas dan Mortalitas Indonesia 1973,
Survai Prevalensi Kontrasepsi Indonesia (SPI)1987,
Survai Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
1991, 1994, 1997, 2002, 2007
• Indonesian Family Life Survey (IFLS)/Sakerti 1993,
1997 dan 1998, dan IFLS 2000, 2007
Sutji-fertilitas
8
Beberapa Permasalahan Dalam Ukuran
Fertilitas
• Angka fertilitas diukur berdasarkan jumlah kejadian dibagi
dengan penduduk yang menanggung risiko melahirkan ( exposed
to risk).
• Ada beberapa persoalan yang dihadapi dalam pengukuran
fertilitas :
– Angka fertilitas menunjukkan dua pilihan -jangka waktu
pendek (1 th) dan - jumlah kelahiran selama masa reproduksi.
– Berdasarkan sifat ibu saja
– Sulit menentukan exposed to risk
– Sulit membedakan lahir hidup dan lahir mati
– Pilihan melahirkan
Sutji-fertilitas
9
Indikator/Ukuran-ukuran Dasar
•
Ada dua pendekatan :
1. Yang berbasis ukuran “kerat lintang/ cross
sectional” umumnya satu tahunan atau lima
tahunan(yearly performance)-current fertility.
Ukuran ini mencerminkan ukuran fertilitas dari
suatu kelompok penduduk atau kelompok
perempuan dalam suatu waktu tertentu.
Ada enam ukuran current fertility yaitu :
CBR, GFR, ASFR, TFR, CEB dan CWR
Sutji-fertilitas
10
Indikator/Ukuran-ukuran Dasar lanjutan
2.Pendekatan dengan ukuran yang sifatnya
“riwayat kelahiran”atau “riwayat reproduksi”
(reproductive history).
Ukuran ini mencerminkan sejarah kelahiran
semasa hidup seorang perempuan dari awal
sampai akhir masa reproduksi(15-49)th.
Pendekatan ini sering disebut sebagai
pendekatan “longitudinal”
Sutji-fertilitas
11
Ukuran Fertilitas Yang Bersifat
Kerat Lintang
Yearly performance atau current fertility
Sutji-fertilitas
12
Crude Birth Rate (CBR)/ AngkaKelahiran
Kasar
B
CBR 
K
P
• CBR adalah banyaknya kelahiran dalam satu tahun tertentu per
1000 penduduk pertengahan tahun yang sama
–
–
–
–
–
1. Jumlah bayi yang lahir selama 1 tahun (B)
2. Jumlah penduduk pertengahan tahun (P)
K = Konstanta (1000)
Kebaikan : sederhana
Kelemahan : kasar
Sutji-fertilitas
13
General Fertility Rate (GFR)/Angka Kelahiran
Umum
•
B
• GFR = ---------- X K (konstanta =1000)
•
Pf (15-49)
• B=jumlah bayi lahir pada 1 tahun tertentu,
• Pf (15-49) = jumlah penduduk perempuan (15-49)th pd pertengahan
tahun
• Kebaikan : lebih cermat dari CBR, memperhatikan
wanita yang exposed to risk
• Kelemahan : tidak membedakan risiko melahirkan dari
berbagai umur
Sutji-fertilitas
14
Age Specific Fertility Rate (ASFR)/Angka
Kelahiran Menurut Kelompok Umur
•
Bi
• ASFRi=------ X K (konstanta=1000)
•
Pf i
• Bi=jumlah kelahiran pada perempuan kel.umur I pd
tahun tertentu
• Pfi=jumlah penduduk kel.umur I pada pertengahan tahun
yang sama
• ASFRi =banyaknya kelahiran pada th ttt per 1000
perempuan kel umur i pd pertengahan tahun th yang
sama
Sutji-fertilitas
15
Kebaikan dan Kelemahan ASFR
• Kebaikan:
– Lebih cermat dari GFR, exposed to risk,
telah dibagi
menurut umur
– Dapat dilakukan studi menurut kohor
– Dapat membuat analisa perbedaan fertilitas menurut
berbagai karakteristik wanita
– Merupakan dasar perhitungan TFR, GRR dan NRR
• Kelemahan:
– Membutuhkan data yang terperinci, data sukar diperoleh
karena adanya kesalahan pelaporan umur
Sutji-fertilitas
16
Total Fertility Rate (TFR)/Angka Kelahiran
Total
7
TFR  5 ASFRi
i 1
• i = kelompok umur (15-19) th s/d (45-49)th
• ASFRi =banyaknya kelahiran untuk perempuan kel
umur i
• Total Fertility Rate adalah jumlah anak
yang akan dipunyai seorang wanita
selama masa reproduksinya
Sutji-fertilitas
17
Kebaikan Total Fertility Rate
• Angka ini dapat dijadikan ukuran kelahiran
untuk seorang perempuan selama usia
reproduksinya (15-49tahun) dan telah
memperhitungkan tingkat fertilitas
perempuan pada masing-masing kelompok
umur
Sutji-fertilitas
18
Children Ever Born (CEB) /Jumlah anak yang
pernah dilahirkan hidup
• Anak Lahir Hidup mencerminkan banyaknya kelahiran hidup
sekelompok atau beberapa kelompok wanita pada saat mulai
memasuki reproduksi hingga pada saat pengumpulan data
dilakukan. ALH disebut pula ukuran paritas
•
CEBi
• ALHi rata-rata = --------•
Pfi
• ALHi rata-rata= paritas untuk perempuan kelompok umur i
• CEBi= jumlah anak yg dilahirkan hidup oleh perempuan kel.umur i
• Pfi = Banyaknya perempuan pada kel. Umur i
Sutji-fertilitas
19
•
•
•
•
Kelebihan Utama dan Kelemahan
CEB/ALH
Kebaikan : informasinya/ data mudah didapat
(sensus dan survai), tidak ada referensi waktu
Kelemahan :
ALH men.kel. Umur sering tidak akurat
apabila terdapat kesalahan dalam pelaporan
umur ibu, terutama di negara berkembang
Karena sifatnya data retrospektif, mala ada
kecenderungan faktor “memory lapse”dalam
melaporkan banyaknya kelahiran terutama
wanita yang berumur lebih tua.
Sutji-fertilitas
20
Child Women Ratio (CWR)
P (0-4)th
• CWR =---------- X k
•
PF(15-44)th
•
P (0-4)th
CWR= ---------- X k
PF(15-49)th
• Menggunakan kel.umur (0-4)th bukan (0-1)th karena
– data yang tersedia 5 tahunan
– Under emumeration lebih rendah (0-4) tahun
dibanding dengan (0-1)
– Lebih stabil
Sutji-fertilitas
21
Kelebihan dan Kelemahan CWR
• Kelebihan
- ukuran sederhana, data mudah diperoleh dari sensus atau survai
- berguna untuk indikasi fertilitas di daerah dengan luas wilayah
yang kecil
• Kelemahan :
- kualitasnya dipengaruhi oleh kualitas pelaporan jumlah
anak,pelaporan umur anak maupun umur ibu;
- Ukuran ini tidak dapat menangkap kasus kematian
anak maupun ibu, khususnya tingkat mortalitas < 1
tahun
- Tidak memperhitungkan tk kesuburan perempuan
menurut umur (kel. umur tidak terlihat)
Sutji-fertilitas
22
Tren, Pola dan Perbedaan
Fertilitas
Sutji-fertilitas
23
Trend CBR/Angka Kelahiran Kasar antara th. 1965-2008 di
Indonesia,Thailand, Perancis dan Jerman (WPDS-PRB)
50
45
40
43
41
35
30
27
25
20
24
22
20
18
15
10
14
16
13
14
11
21
13
13
9
9
8
2000
2005
2008
5
0
1990
1965
Indonesia
Thailand
Sutji-fertilitas
Perancis
Jerman
24
Tren TFR/Angka Kelahiran Total Indonesia
(Data SP & Supas 1971-2005)
6
5.6
5.2
5
4.7
4.09
4
3.4
3
3
2.9
2.34
2
2.26
1
0
1968
1973
1977
1982
1985
Sutji-fertilitas
1989
1992
2000
2005
25
Trend TFR dari beberapa Negara
1970-2010
USA
7
Australia
China
Thailand
6.1
5.8
6
5
3.8
4
3
2.9
2.5
2.3
1.8 1.9
2
1.8 1.9
2.2
2.1
2.1
1.7 1.8
1.8
2 1.9
1.5
1.6
1
0
1970
1980
1990
Sutji-fertilitas
2000
2011
26
TFR Indonesia, Korsel, India
1970-2011
Indonesia
6
5
5.6
Korsel
India
5.3
4.5
4.7
3.9
4
3.3
3.1
2.83
3
2.3
2
2.6
2.3
1.59
1.6
1990
2000
1.2
1
0
1970
1980
Sutji-fertilitas
2011
27
Tren TFR Indonesia,
berdasarkan tempat tinggal
SDKI 1994, 1997, 2002-2003 dan 2007
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
3.2
2.9 2.8
2.6 2.6
Total
1994
3.0
2.7 2.8
2.3 2.4 2.4 2.3
Perkotaan
1997
Sutji-fertilitas
2002-2003
Perdesaan
2007
28
TFR beberapa propinsi di Indonesia Th 19712000 (SP-BPS)
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1971
Jogya
1980
JaBar
1990
Sumut
Sutji-fertilitas
Riau
2000
NTT
Bali
29
Tren & Pola ASFR Indonesia Th. 1971 dan 2005
(Data SP 1971 dan Supas 2005)
350
300
290
250
270
210
200
150
160
110
100
50
120
100
120
50
40
0
15-19
20-24
25-29
30-34
SP 1971
Sutji-fertilitas
35-39
60
20
40-44
20
0
45-49
SUPAS2005
30
Tren dan Pola ASFR Indonesia hasil SDKI
200
150
100
50
0
15-19
20-24
SDKI 2002
25-29
30-34
35-39
SDKI 1997
Sutji-fertilitas
40-44
1994
45-49
1991
2007
31
Pola dan Tren ASFRdi Indonesia dan Korsel, th.1971
dan 1991
375
350
325
300
275
250
225
200
175
150
125
100
75
50
25
0
341
286
273
234
211
155
188
188
162
157
124
120
117
67
73
62
55
50
41
23
7
6
3
15-19
20-24
Kor 1971
25-29
30-34
Kor 1991
35-39
Indo 1971
Sutji-fertilitas
1
40-44
17
7
3
45-49
Indo 1991
32
Angka Fertilitas Total Indonesia Berdasarkan
Indeks Kekayaan Quintile
SDKI 2002-2003 & 2007
3.0
3.0
2.6
2.7
2.8
2.5
2.5
2.5
2.7
2.2
SDKI02-03
Paling
rendah
Rendah menengahSDKI2007Menengah
Menengah keatas
Paling tinggi
Lowest
Lower middle Sutji-fertilitas
Middle
Upper middle
Highest
33
Tren & Perbedaan TFR Men. Tk. Pendidikan di
Indonesia 1987-1997 (SPI 1987- SDKI1997)
4
3.5
3
3.8
3.8
3.2
3.5
3
2.7
2.5
2.6
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Tdk Sek
TT SD
SPI1987
SDKI1991
Sutji-fertilitas
Tmt SD
SDKI1994
SMTP+
SDKI1997
34
Tren dan Perbedaan TFR Menurut Tk.
Pendidikan, Indonesia (SDKI 2002-03 &2007)
2.9
2.8
2.8
2.7
2.7
2.8
2.7
2.6
2.6
2.5
2.7
2.5
2.5 2.5
2.4
2.4
2.3
2.2
Tdk Sek
TT SD
Tmt SD
SDKI02-03
Sutji-fertilitas
TT SMA
Tmt SMA
SDKI2007
35
Tren & Perbedaan TFR Men. Wilayah
Indonesia (Data SPI1987- SDKI 1997)
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
4.4
3.8
3.1
3.2
3.1
2.57
JawaBali
SPI1987
LJB I
LJB II
SDKI1991
SDKI1994
Sutji-fertilitas
SDKI1997
36