komunikasi perilaku - Tri Dewanti W. – Nutrisi Pangan

Download Report

Transcript komunikasi perilaku - Tri Dewanti W. – Nutrisi Pangan

BEHAVIOR CHANGE
COMMUNICATION
(BCC)
APAKAH PERILAKU ITU ?
 Adalah tindakan (perbuatan) nyata
 Adalah
sesuatu yang berkaitan
dengan “DO” (berbuat, melakukan
sesuatu)
 Adalah tindakan/perbuatan yang
spesifik, kongkrit dan dapat diukur.
 Apabila tindakan, perbuatan atau
“DO” tersebut dilakukan berulang
kali  menjadi kebiasaan (habit).
APAKAH PERILAKU
ITU ?
 Perilaku adalah tindakan/aksi yang mengubah hubungan
antara organisme dan lingkungannya.
 Perilaku dapat terjadi sebagai akibat stimulus dari luar.
Reseptor diperlukan untuk mendeteksi stimulus, saraf
diperlukan untuk mengkoordinasikan respon dan efektor
untuk melaksanakan aksi.
 Perilaku dapat pula terjadi sebagai stimulus dari dalam.
Stimulus dari dalam, misalnya rasa lapar, memberikan
motivasi akan aksi yang akan diambil bila makanan
benar-benar terlihat atau tercium.
 Umumnya perilaku suatu organisme merupakan akibat
gabungan stimulus dari dalam dan dari luar.
PENGERTIAN PERILAKU
 Perilaku
adalah merupakan perbuatan/tindakan dan
perkataan seseorang yang sifatnya dapat diamati,
digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang
yang melakukannya
 Perilaku mempunyai beberapa dimensi:
- fisik, dapat diamati, digambarkan dan dicatat
baik frekuensi, durasi dan intensitasnya
- ruang, suatu perilaku mempunyai dampak
kepada lingkungan (fisik maupun sosial) dimana perilaku
itu terjadi
- waktu, suatu perilaku mempunyai kaitan
dengan masa lampau maupun masa yang akan
datang
Faktor-faktor yang memengaruhi
perilaku manusia
1. Genetika
2. Sikap – adalah suatu ukuran tingkat kesukaan
seseorang terhadap perilaku tertentu.
3. Norma sosial – adalah pengaruh tekanan sosial.
4. Kontrol perilaku pribadi – adalah kepercayaan
seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan suatu
perilaku.
Menurut Benjamin Bloom ada 3 bidang perilaku :
kognitif, afektif, dan psikomotor. Kemudian
dalam perkembangannya, domain perilaku yang
diklasifikasikan oleh Bloom dibagi menjadi tiga
tingkat:
1. Pengetahuan (knowledge)
 Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia,
atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui
indera yang dimilikinya

2. Sikap (attitude)
Sikap merupakan respons tertutup
seseorang terhadap stimulus atau objek
tertentu, yang sudah melibatkan faktor
pendapat dan emosi yang bersangkutan.
3. Tindakan atau praktik (practice)
Tindakan ini merujuk pada perilaku yang
diekspresikan dalam bentuk tindakan,
yang merupakan bentuk nyata dari
pengetahuan dan sikap yang telah dimiliki
Bentuk Perilaku:
1. Perilaku Bawaan, dan
2. Perilaku Terajar.
1. Perilaku bawaan
 Taksis:
Bereaksi terhadap stimulus
dengan bergerak secara otomatis langsung
mendekati atau menjauh dari atau pada
sudut tertentu terhadapnya. Macammacam taksis: kemotaksis, fototaksis,
magnetotaksis.


Refleks: Respon bawaan paling sederhana
yang dijumpai pada hewan yang mempunyai
system saraf. Refleks adalah respon otomatis
dari sebagian tubuh terhadap suatu stimulus.
Respon terbawa sejak lahir, artinya sifatnya
ditentukan oleh pola reseptor, saraf, dan
efektor yang diwariskan.
Naluri: Pola perilaku kompleks yang,
sebagaimana refleks, merupakan bawaan, agak
tidak fleksibel, dan mempunyai nilai bagi
hewan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
Naluri
lebih
rumit
dibandingkan dengan refleks dan dapat
melibatkan serangkai aksi.
2. Perilaku Terajar
 Perilaku terajar adalah perilaku yang lebih
kurang diperoleh atau dimodifikasi secara
permanen sebagai akibat pengalaman individu.
 Kebiasaan: semua manusia mampu belajar
untuk tidak bereaksi terhadap stimulus berulang
yang telah dibuktikan tidak merugikan.
Fenomena ini dikenal sebagai kebiasaan
(habituasi) dan merupakan suatu contoh belajar
sejati.
Keterpatrian/Tanggap Tiru
 Imprinting: Merupakan salah satu contoh
belajar yang khusus dan nyata. Contoh: jika
seekor anak angsa yang baru menetas
dihadapkan pada sebuah benda yang dapat
bergerak dan mengeluarkan bunyi yang dapat
terdengar, hewan itu akan mengikutinya
sebagaimana mereka mengikuti induknya, Waktu
penghadapan cukup kritis, karena jika dilakukan
beberapa hari setelah menetas, keterpatrian
tidak terjadi.

Respon yang Diperlazimkan: merupakan
perilaku terajar yang paling sederhana, yang pada
dasarnya
adalah
respon
sebagai
hasil
pengalaman, disebabkan oleh suatu stimulus
yang berbeda dengan yang semula memicunya.
 Motivasi: motivasi (terkadang disebut juga
dorongan) dihubungkan dengan kebutuhan
fisiknya. Banyak diantara dorongan ini
bersumber dalam hipotalamus. Dalam semua
kasus, hipotalamus mengawali respon yang
berakibat penurunan dorongan tersebut, dan
dapat pula menghambat beberapa di antara
respon tadi bila titik kepuasan tercapai.

Konsep: Kebanyakan hewan memecahkan
masalah dengan mencoba-coba. Manusia
umumnya tidak sekedar belajar dengan cara
mencoba-coba. Bila dihadapkan pada suatu
masalah, manusia mungkin melakukan satu atau
dua usaha sembarang sebelum “berhasil”
memecahkannya. Respon ini disebut wawasan.
 Wawasan mencakup menanamkan hal-hal yang
telah dikenal dengan cara-cara baru. Jadi
merupakan tindakan kreatif sejati. Wawasan juga
bergantung pada perkembangan konsep atau
prinsip.

Pemecahan masalah dengan menggunakan
konsep melibatkan suatu bentuk penalaran. Ada
dua proses pemikiran berlainan namun
berkaitan yang terlibat, yaitu penalaran induktif
dan penalaran deduktif.
 Penalaran induktif berarti mempelajari prinsip
umum dari pengalaman dengan situasi khusus
dan jelas.
 Penalaran deduktif, menerapkan prinsip umum
pada situasi khusus yang baru.

APAKAH KPP (BCC) ITU ?
ADALAH
KOMUNIKASI
YANG MENGGUNAKAN
BERBAGAI SALURAN
UNTUK
MEMPERBAIKI
PERILAKU (KES)
MASYARAKAT
Pendekatan
sistematis dan
interaktif utk
menyampaikan
pesan
Berdasarkan
keadaan masyarakat
(dengan memanfaatkan
penelitian konsumen)
Termasuk
pembuat kebijakan,
petugas, dan
keluarga
PENGERTIAN PENGUBAHAN
PERILAKU
 Pengubahan perilaku adalah suatu bidang
psikologi yang berkaitan dengan analisa dan
pengubahan perilaku manusia (Miltenberger,
Tahun 2001)
- analisa artinya mengidentifikasi hubungan
fungsional antara lingkungan dengan perilaku
tertentu untuk memahami alasan suatu
perilaku terjadi
- pengubahan berarti mengembangkan dan
mengimplementasikan prosedur pengubahan
perilaku untuk membantu orang merubah
perilakunya (merubah peristiwa-peristiwa
lingkungan yang mempengaruhi perilaku)

Pengubahan perilaku adalah penerapan yang
terencana dan sistematis dari prinsip belajar
yang telah ditetapkan untuk mengubah perilaku
mal adaptif
Perilaku maladaptif adalah perilaku yang
mempunyai ciri sebagai berikut :
 menimbulkan akibat yang tidak menyenangkan
bagi pelaku maupun lingkungannya,
 tidak sesuai dengan peranan dan fungsi individu
pelakunya
 tidak sesuai dengan stimulus yang dimunculkan
kan oleh lingkungannya

KARAKTERISTIK PENGUBAHAN PERILAKU
 Fokus kepada perilaku (prosedur pengubahan
perilaku dirancang untuk merubah perilaku
bukan merubah karakter atau sifat seseorang)
- Perilaku yang dirubah disebut target perilaku
meliputi perilaku yang berlebihan atau perilaku
yang tidak/kurang dimiliki oleh orang
 Prosedurnya didasarkan kepada prinsip-prinsip
behavioral.
Pengubahan
perilaku
adalah
penerapan prinsip-prinsip dasar yang awalnya
berasal dari penelitian eksperimental dengan
binatang dilaboratorium. Studi ilmiah tentang
perilaku disebut analisis eksperimental perilaku
atau analisis perilaku
 Penekanannya
kepada peristiwa-peristiwa didalam
lingkungan. Pengubahan perilaku meliputi asesmen
dan pengubahan peristiwa-peristiwa lingkungan yang
mempunyai hubungan fungsional dengan perilaku
 Treatment dilakukan oleh orang didalam kehidupan
sehari-hari (Kazdin, 1994). Pengubahan perilaku
akan lebih efektif apabila dikembangkan oleh orangorang yang berada dilingkungan individu yang
perilakunya menjadi target pengubahan seperti guru,
orangtua atau orang lain yang dilatih tentang
pengubahan perilaku
 Pengukuran
perubahan perilaku. Melakukan
pengukuran sebelum dan sesudah intervensi
dilakukan untuk melihat perubahan perilaku.
Asesmen terus dilakukan setelah intervensi untuk
melihat apakah perubahan perilaku yang sudah
terjadi dapat terjaga.

Mengabaikan peristiwa-peristiwa masa lalu sebagai
penyebab perilaku. Penekanan pengubahan perilaku
kepada peristiwa-peristiwa lingkungan saat ini yang
menjadi penyebab perilaku sebagai dasar pemilihan
intervensi pengubahan perilaku yang tepat.

Menolak hipotetis yang mendasari penyebab
perilaku. Skiner (1974) menjelaskan bahwa dugaan
terhadap penyebab yang mendasari perilaku tidak
pernah dapat diukur atau dimanipulasi untuk
menunjukkan hubungan fungsional perilaku.
Tujuan pengubahan perilaku

Membentuk atau meningkatkan perilaku yang tidak ada atau
kurang dimiliki oleh individu

Mengurangi atau menghentikan perilaku yang berlebihan
(behavioral excesses)

Mengurangi atau menghentikan perilaku maladaptif dan
memelihara atau meningkatkan perilaku adaptif
 KPP
(Komunikasi Perubahan Perilaku) atau BCC
(behavior Change Communication) adalah
:
pengembangan baru dari KIE (komunikasi, Informasi
dan Edukasi) atau IEC (Information, Communication
and Education)
 Istilah KPP dipergunakan untuk menegaskan bahwa
komunikasi tsb harus mengarah pada perubahan atau
perbaikan perilaku
 KPP juga dpt diartikan sebagai: Pengembangan Media
Komunikasi yang berbasis pada perubahan perilaku.
 Kelompok sasaran KPP bukan hanya masyarakat
(kelompok primer), tetapi juga petugas/tokoh
berpengaruh (kelompok sekunder ) dan pembuat
kebijakan (kelompok tersier ).
PERBEDAAN KIE DAN KPP




KIE/Penyuluhan sering hanya
menitik beratkan kegiatannya
pd peningkatan pengetahuan,
kurang memantau perubahan
perilaku.
KIE dan Penyuluhan
kesehatan berisi informasi dari
segi pandang kesehatan
masyarakat (apa yang ideal
dan apa alasannya).
Informasi tsb biasanya tidak
mengungkap perilaku dari segi
pandang masyarakat (misal :
hambatan dan strategi utk
mengatasinya, motivasi utk
melakukan sesuatu, dll).
Komunikasi seringkali berjalan
satu arah.




KPP adalah program yang
mendasari kegiatannya
pada masalah perilaku, 
menekankan pada
bagaimana memperbaiki
perilaku tsb;
KPP atau PBP mencakup
identifikasi dan analisis
“perilaku kunci” dari sejak
awal kegiatan, 
menemukenali perilaku
senyatanya dan perilaku
yang layak di masyarakat,
Dlm KPP ada titik temu
antara segi pandang
petugas dan masyarakat.
KPP harus dapat berjalan
dua arah, dari sisi petugas
(provider) dan masyarakat
(konsumen).
MENGAPA MENDAHULUKAN PERILAKU
 Perilaku merupakan unsur terdekat terhadap
status kesehatan yang diinginkan (misal:
Untuk bayi baru lahir, perilaku kunci adalah
memberi ASI; lebih spesifik: memberi ASI
segera).  Hal ini menuntut ibu (atau bidan
atau mertua) utk meletakkan bayi di dada ibu
dan membiarkannya mengisap payudara ibu
dlm waktu satu jam setelah dilahirkan.
 Perilaku merupakan “hal mendasar” dlm
program kesehatan (misal: Tahu bahwa ASI
merupakan sumber gizi terbaik utk anak
tidak akan mempengaruhi kesehatan secara
langsung. Tetapi ASI segera dan Eksklusif
akan berdampak langsung pada kesehatan).
BAGAIMANA MERUBAH PERILAKU?






Melalui kebijakan (misalnya penggunaan sabuk
pengaman, tdk menggunakan telepon genggam
saat menyetir, dll);
Penyediaan sumber daya (tersedianya sabun)
Budaya (misalnya: apakah pasir atau debu dapat
menggantikan air)
Lingkungan (misalnya: teman sebaya, memberi
apresiasi atau mengolok-olok perilaku baru?
Memberi contoh (keteladanan).
Salah satunya melalui: KPP
PERILAKU LAYAK
Adalah perilaku yang sebagian besar orang
mau dan bisa melakukannya.
5 LANGKAH UTK MENGENALI PERILAKU LAYAK YG
LEBIH BAIK :
1.
Menerjemahkan tujuan program ke dalam
pernyataan perilaku  perilaku ideal.
2.
Menjabarkan masing-masing perilaku ideal menjadi
3.
4.
5.
Langkah tindakan.
Mengenali dimana masalah timbul saat
melaksanakan langkah tindakan.
Mengenali dan menguji kemungkinan pemecahan
yang spesifik utk setiap masalah yang ditemui.
Merumuskannya menjadi perilaku yang layak, dari
setiap kemungkinan pemecahan masalah.
Catatan: Pemecahan masalah tsb bisa tergantung pada tindakan di luar program.
Perilaku bisa menjadi tidak layak karena situasi sumber daya di masyarakat.
Sesi 3 Bahan 3
1.
2.
3.
Saya selalu mencuci tangan dengan sabun
sebelum makan
Saya kadang-kadang mencuci tangan dengan
sabun sebelum makan
Saya tidak pernah mencuci tangan dengan
sabun sebelum makan
Catatan:
 Masing-masing peserta diminta berdiri
disamping salah satu pernyataan tsb di
atas yg masing-masing ditulis di atas
kertas flipchart dan diletakkan di tempat
terpisah.
 Sebagian besar orang (kalau jujur) akan
berdiri di samping pernyataan “kadangkadang” (perilaku layak), bukan yang
“selalu” (perilaku ideal).
 Kendala tdk selalu memakai sabun, bisa
karena: lupa, karena pergi ke lapangan
tidak ada sabun, tuan rumah tidak
mencuci tangan dg sabun, dll.

FAKTOR PENENTU BERUBAHNYA
PERILAKU
FAKTOR INTERNAL
 Emosi
 Ketrampilan
 Pengetahuan/
kesadaran
 Sikap
 Kepercayaan diri
 Norma sosial
FAKTOR EKSTERNAL
 Sumber daya
 Akses thd pelayanan
 Norma sosial
 Lingkungan
 Budaya
 Agama
KEGIATAN YANG DAPAT MENGUBAH PERILAKU:
1. Pelatihan;
4. Produk baru atau lebih baik;
2. Pemberdayaan masyarakat; 5. Perubahan kebijakan
3. Pelayanan baru / lebih baik;
6. BCC = KPP
BUTIR-BUTIR RANGKUMAN
 Perilaku adalah tindakan yg kongkrit dan bisa
diukur;
 Perilaku paling relevan utk memecahkan masalah
kesehatan dan bisa membawa dampak positif thd
derajat kesehatan;
 Penelitian formatif akan mengetahui keterkaitan
khusus antara perilaku yg layak (yang paling mau
dan mampu dilakukan orang) dan yang sesuai dgn
program (memberi dampak positif pada
masyarakat);
 Ada banyak alasan mengapa orang mau merubah
perilakunya. Akan sangat berguna jika semua
faktor –internal dan eksternal - dipertimbangkan
saat menjajagi kemungkinan pemecahannya.
 Berbagai jenis kegiatan bisa membantu mengubah
perilaku.
MANA KATA/KALIMAT YG PERILAKU DAN
MANA YG BUKAN? APA ALASANNYA?
 Berfikir
 Mencuci
 Menangani
 Merasa
 Berperan serta
 Menjelaskan
 Memahami
 Memberi minum
 Meletakkan
 Membedakan
 Mengerti
• Letakkan bayi di dada ibu, dan
biarkan dia mengisap payudara
satu jam setelah dilahirkan;
• Hanya memberi ASI saja selama
enam bulan
• Mengetahui manfaat ASI dibanding
susu formula;
• Memilih tempat utk bersalin dengan
pertolongan tenaga kesehatan
terampil
• Cuci kedua tangan dengan sabun
dan air setelah b.a.b.
• Mengetahui cara yang benar
mencuci tangan