Transcript ajar 1
Peksos anak dan keluarga Siapa sih anak itu….? UU No.4 Tahun 1979 ttg kesejahteraan anak: seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum kawin Konvensi Hak Anak PBB 1989: setiap orang yang berusia di bawah 18 tahun, kecuali berdasarkan undang-undang yang berlaku bagi anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai lebih awal Undang-undang No.3 Tahun 1997 ttg Pengadilan anak: orang yang dalam perkaraperkara anak nakal telah mencapai usia 18 tahun dan belum kawin UU No. 23 Tahun 2002 ttg perlindungan anak: seseorang yg blm berusia 18 th, termasuk yang masih dlm kandungan Psikososial: individu yang belum dewasa, dalam arti belum memeliki kematangan rasional, emosional, sosial, dan moral seperti orang dewasa pada umumnya. Kesimpulan a. Seseorang yang berusia di bawah 18 tahun b. Belum pernah menikah. c. Belum memiliki kematangan rasional,emosional, sosial dan moral. d. Masih menjadi tanggungan orang dewasa. Karakteristik keluarga a. b. c. d. Klg terdiri atas orang-orang yg bersatu krn ikatan perkawinan, darah atau adopsi Hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mrk membentuk rumah tangga Satu kesatuan yg berinteraksi dan saling berkomunikasi,yg memerankan suami istri, ayah dan ibu. Mempertahankan suatu kebudayaan bersama, yg sebagian besar berasal dari kebudayaan umum Keluarga…? Keluarga batih; kelompok sosial terkecil yang terdiri atas suami, istri beserta anak-anak yang belum menikah Keluarga kekerabatan: kelompok yang anggotaanggotanya memiliki hubungan darah atau persaudaraan Keluarga sebagai suatu sistem yang anggotanya saling berinteraksi dan mempunyai ketergantungan satu dengan yang lain Fungsi keluarga adalah memelihara, merawat, dan melindungi anak dalam rangka sosialisasinya agar mereka mampu mengendalikan diri dan berjiwa sosial. Di dalam pasal 1 UU Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 dinyatakan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan seoarang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan sejahtera, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Anak yang lahir dari perkawinan ini adalah anak yang sah dan menjadi hak serta tanggung jawab kedua orang tuanya. Memelihara dan mendidiknya, dengan sebaik-baiknya. Kewajiban kedua orang tua mendidik anak initerus berlanjut sampai ia dikawinkan atau dapat berdiri sendiri. Peran…? Benjamin, bessant dan watts (1997,12), peran: a set of rules and values and aspirations for living as member of society Peran keluarga 1. 2. 3. 4. 5. 6. menjadi pelindung2 pribadi yang menjadi anggota, memberikan ketentraman dan ketertiban Sosial ekonomis Dasar bagi pergaulan Sosialisasi awal/sosialisasi primer Rekreasi Pendidikan Menurut Vembriarto (1990) ada tiga macam fungsi yang tetap melekat sebagai cirri hakiki keluarga, Fungsi biologis Fungsi afeksi Fungsi sosialisasi Fungsi yang mengalami pergeseran 1. 2. 3. 4. Fungsi pendidikan Fungsi rekreasi Fungsi keagamaan Fungsi perlindungan Faktor yang berpengaruh terhadap keluarga a. b. c. Status sosial ekonomi keluarga Faktor keutuhan keluarga Sikap dan kebiasaan orang tua Hak anak Hak anak menurut Konvensi Hak Anak, adalah: 1. Hak untuk kelangsungan hidup dan berkembang. 2. Hak untuk mendapatkan nama 3. Hak untuk mendapatkan kewarganegaraan 4. Hak untuk mendapatkan identitas 5. Hak untuk mendapatkan standar hidup yang layak 6. Hak untuk mendapatkan standar kesehatan yang paling tinggi. 7. Hak untuk mendapatkan perlindungan khusus dalam konflik bersenjata. 8. Hak untuk mendapatkan perlindungan khusus jika mengalami konflik hukum. 9. Hak untuk mendapatkan perlindungan khusus jika mengalami eksploitasi sebagai pekerja anak. 10. Hak untuk mendapatkan perlindungan khusus jika mengalami eksploitasi dalam penyalahgunaan obat-obatan. 11. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum jika mengalami eksploitasi seksual dan penyalahgunaan seksual. 12. Hak untuk mendapatkan perlindungan khusus dari penculikan, penjualan dan perdagangan anak-anak. 13. Hak untuk mendapatkan perlindungan khusus jika mengalami eksploitasi sebagai anggota kelompok minoritas atau masyarakat adat. 14. Hak untuk hidup dengan orang tua. 15. Hak untuk tetap berhubungan dengan orang tua bila dipisahkan dengan salah satu orang tua. 16. Hak untuk mendapatkan pelatihan dan ketrampilan 17. Hak untuk berekreasi 18. Hak untuk bermain 19. Hak untuk berpartisipasi dalam kegiatankegiatan seni budaya 20. Hak untuk mendapatkan perlindungan khusus dalam situasi yang genting 21. Hak untuk mendapatkan perlndungan khusus sebagai pengungsi 22. Hak untuk bebas beragama. 23. Hak untuk bebas berserikat. 24.Hak untuk bebas berkumpul secara damai. 25. Hak untuk mendapatkan informasi dari berbagai sumber. 26. Hak untuk mendapatkan perlindungan pribadi. 27. Hak untuk mendapatkan perlindungan dari siksaan . 28. Hak untuk mendapatkan perlindungan dari perlakuan kejam, hukuman dan perlakuan tidak manusiawi. 29. Hak untuk mendapatkan perlindungan dari penangkapan yang sewenang-wenang. 30. Hak untuk mendapatkan perlindungan dari perampasan kebebasan. 31. Hak untuk mendapatkan pendidikan dasar secara cuma-cuma. Keluarga sebagai kelompok primer Ada tiga alasan yang menyebabkan perubahan dalam organisasi keluarga, yaitu a. Industrialisasi menyebabkan nuclear family menjadi lebih bersifat dinamis, sudah berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Keluarga tidak lagi terikat oleh sebidang tanah untuk penghidupannya, melainkan mereka akan berpindah ke tempat di mana ada pekerjaan. Mobilitas keluarga ini akan melemahkan ikatan kekerabatan dalam extended family b. Industrialisasi dapat mempercepat emansipasi wanita, karena memungkinkan wanita untuk mendapatkan pekerjaan di luar rumah tangga. Emansipasi ini menyebabkan lemahnya fungsifungsi extended family di satu sisi, dan memperkuat fungsi nuclear family di sisi lain, dan c. Industrialisasi telah menimbulkan corak kehidupan ekonomi baru dalam masyarakat. Dalam masyarakat agraris, semua anggota keluarga baik itu anak-anak, wanita, para orang tua dapat turut serta dalam proses produksi pertanian. Extended family memberikan keuntungan ekonomi. Dalam masyarkat industri, anakanak, orang tua, orang cacat, tidak dapat turut serta dalam proses produksi di pabrik. Mereka justru menjadi beban keluarga. Sebagai kelompok primer, keluarga berpengaruh besar terhadap anggota-anggotanya, karena, 1) 2) Keluarga memberikan kesempatan yang unik kepada anggotanya untuk menyadari dan memperkuat nilai kepribadiannya. Dalam keluarga individu memperoleh kebebasan yang luas untuk menampakkan kepribadiannya. Kesempatan ini sangat penting bagi sosialisasi anak karena dengan cara demikian individu membangun harga dirinya. Keluarga mengatur dan menjadi perantara hubungan anggotaanggotanya dengan dunia luar. Dalam hubungan tersebut dapat dibedakan menjadi dua macam corak keluarga, yaitu, Keluarga terbuka Keluarga tertutup Sosialisasi dalam Keluarga Kondisi-kondisi yang menyebabkan pentingnya peranan keluarga dalam proses sosialisasi anak, ialah: a. Keluarga merupakan kelompok kecil yang anggotaanggotanyaberinteraksi face to face secara tetap. Dalam kelompok yang demikian perkembangan anak dapat diikuti dengan seksama oleh orang tuanya dan penyesuaian secara pribadi dalam hubungan sosial lebih mudah terjadi. b. Orang tua mempunyai motivasi yang kuat untuk mendidik anak karena merupakan buah cinta kasih hubungan suami isteri. Anak merupakan perluasan biologis dan sosial orang tuanya. Motivasi kuat ini melahirkan hubungan emosional antara orang tua dengan anak. Penelitian-penelitian membuktikan bahwa hubungan emosional lebih berarti dan efektif daripada hubungan intelektual dalam proses sosialisasi. Lanjutan c. Oleh karena hubungan sosial di dalam keluarga itu bersifat relatif tetap, maka orang tua memainkan peranan sangat penting terhadap proses sosialisasi anak. Secara mendasar terdapat tiga tujuan sosialisasi di dalam keluarga, yakni sebagai berikut a. b. c. Penguasaan diri Nilai-nilai Peran-peran sosial pola hubungan orang tua-anak dapat dibedakan menjadi tiga yaitu, (aspek internal) 1) Pola menerima-menolak, pola ini didasarkan atas taraf kemesraan orang tua terhadap anak, 2) Pola memiliki-melepaskan, pola ini didasarkan atas seberapa besar sikap protektif orang tua terhadap anak. Pola ini bergerakdari sikap orang tua yang overprotektif dan memilikianak sampai kepada sikap mengabaikan anak sama sekali Lanjutan 3) Pola demokrasi-otokrasi, pola ini didasarkan atas taraf partisipasi anak dalam menentukan kegiatan-kegiatan dalam keluarga. Pola otokrasi berarti orang tua bertindak sebagai diktator terhadap anak, sedangkan pola demokrasi, sampai batas-batas tertentu dapat melibatkan partisipasi anak untuk menentukan keputusan-keputusan keluarga. Aspek sosial Aspek ini menyangkut status sosial yang dimiliki oleh keluarga tersebut di dalam struktur dan status kehidupan masyarakatnya. 1) Keluarga kelas sosial bawah umumnya memiliki banyak anak,penghasilan kecil, hidup di dalam rumah yang penuh sesak. Dalam kondisi demikian anak dituntut untuk patuh, tidak boleh ribut, tidak boleh terlalu berinisiatif agar tidak menimbulkan banyak resiko bagi keluarga. Sebaliknya keluarga kecil, keadaan ekonominya lebih baik; keluarga demikian memberi kesempatan kepada anak untuk memiliki inisiatif, apresiasi dan kreativitas yang cukup tinggi. Lanjutan 2) Orang tua dari kelas bawah memiliki kedudukan pekerjaan yang rendah. Sebagai bawahan mereka terbiasa bersikap patuh dan tunduk pada atasannya. Sikap ini secara tidak sadar terpancar dalam proses mendidik anak-anaknya di rumah.