TKI305-10-12. Pertemuan 10-12 Merancang bisnis dan design

Download Report

Transcript TKI305-10-12. Pertemuan 10-12 Merancang bisnis dan design

Merancang Organisasi Riil
Melalui Event Organizer
Pertemuan 10-12
Bisnis EO

Bisnis event organizer (EO) kini makin prospektif. ‘’Pemainnya’’
tak hanya orang lokal pesaing asing juga banyak. Kondisi ini
menjadi tantangan tersendiri bagi Event Organiser, sehingga di
pandang perlu adanya kematangan manajemen.

Event Organiser lokal memiliki potensi berkembang pesat,
mengingat ada acara bersifat lokal, nasional dan
internasional yang membutuhkan penanganan cerdas.
Event Organiser mutlak memberikan pelayanan prima, dan
bertanggung jawab terhadap sukses dan lancarnya sebuah
acara (Bisri Mustofa. 2009)
Pengertian EO

Event Organizer adalah sebuah bisnis yang
menawarkan jasa penyelenggaraan suatu kegiatan.
Seiring dengan acara-acara pameran, event, saat
ini marak bermunculan yang menawarkan jasa
event organizer.

Event organizer sendiri adalah bisnis yang
menawarkan jasa penyelenggaraan suatu acara.
Acara yang dimaksud seperti pameran, perlombaan,
festival, konser musik, pesta perkawinan, pesta
ulang tahun, dan lain-lain.
Trust Dalam Bisnis EO



Pertama, kualitas intrinsik (kualitas kita sendiri), tanpa
dilihat orang, tanpa dicoba, tanpa dibuktikan lebih dulu
tetapi kita memang baik, mampu, kompeten, memahami,
menguasai bidang yang ditangani.
Ke-dua, pembuktian bahwa kualitas itu memang ada. Ini
yang dinamakan reliabilitas. Reliability adalah bukti
bahwa kualitas itu ada karena pemakaian berulang atau
terbukti.
Ke-tiga Credibility, jika sudah reliabel kemudian tinggal
membangun reputasi tentang reliability-nya. Kalau orang
yang sudah reliabel sudah bereputasi maka sudah
hampir tidak bisa dikalahkan lagi karena mereka sudah
dikenal baik, TERKENAL (Bisri Mustofa, 2009)
Manfaat organisasi
Konsekuensi yang timbul dengan adanya organisasi:
 Adanya ketentuan-ketentuan dan peraturanperaturan yang harus ditaati oleh anggota bersama.
 Adanya kedudukan yang memberikan hak,
kewajiban dan kekuasaan serta membentuk suatu
pertanggung jawaban.
 Adanya hubungan kerja sama dengan orang lain.
Fungsi Organisasi
Suatu organisasi menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik dan
efisien diperlukan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
 Ketentuan tentang susunan, kedudukan dan hubungan antara
personil.
 Ketentuan tentang pembagian kekuasaan dan tanggung jawab
tiap-tiap personil
 Ketentuan tentang luas dan macam pekerjaan yang harus
dilakukan oleh personil yang bersangkutan.
 Ketentuan pembagian pekerjaan antara personil yang satu
dengan yang lain agar terdapat suatu perimbangan.
 Ketentuan tentang tata cara kerja yang efisien.
Unsur Manajemen
Di dalam suatu organisasi pasti akan terdapat unsur pokok yang harus dipenuhi agar organisasi tersebut
dapat dijalankan sesuai tujuan dan fungsinya dengan baik. Unsur tersebut meliputi :

Unsur pimpinan. (authority element), unsur pimpinan adalah suatu unsur dalam organisasi yang
mempunyai atau mendapat kekuasaan umum :

Menentukan kebijaksanaan umum. (general policy)

Memberikan petunjuk umum. (general direction)

Mengadakan pengawasan umum. (general supervision)

Menetapkan dan mengeluarkan perintah umum. (general orders)

Mengendalikan seluruh organisasi, dll
Unsur pembantu pimpinan. (staf element)

Unsur pembantu pimpinan, membantu pimpinan dalam hal :

Merumuskan kebijakan khusus. (special policy)

Memberikan petunjuk khusus. (special directing)

Menyelenggarakan pengawasan khusus. (special supervising)

Mempersiapkan dan merumuskan perintah. (formulating orders)

Menyelenggarakan perencanaan. (planning)

Menyelenggarakan penyusunan. (organizing)

Menyelenggarakan usul-usul dan saran. (recommending)

Memberikan pertimbangan-pertimbangan dan nasehat-nasehat. (advising)

Mengkoordinasikan. (coordinating)

Mempersiapkan catatan-catatan dan laporan-laporan. (reporting and recording)

Mempersiapkan anggaran. (budgeting), dll
Faktor-faktor tersebut merupakan faktor-faktor situasional yang dapat menghalangi
kinerja seseorang, lebih dikenal dengan istilah kendalakendala situasional
(situational constrain). Beberapa kendala-kendala situasional yang
mempengaruhi kinerja adalah:

Ketidakhadiran atau perputaran personalia kunci

Lambannya prosedur-prosedur untuk persetujuan tindakan

Kekurangan-kekurangan pasokan dan atau bahan baku

Kondisi-kondisi fisik yang tidak memadai

Ketidakmampuan mengangkat staff yang dibutuhkan

Tidak memadainya kinerja kerabat-kerabat kerja atau karyawan-karyawan di
unit kerja lainnya.

Kinerja bawahan-bawahan yang tidak memadai.

Kinerja manajer-manajer yang tidak memadai

Struktur organisasional atau hubungan-hubungan pelaporan yang tidak efisien

Muatan-muatan kerja yang tidak dapat diprediksi

Muatan-muatan kerja yang berlebihan

Tekanan-tekanan dari kerabat-kerabat kerja untuk membatasi kerja individu

Perubahan-perubahan atau tambahan-tambahan jenis penugasan kerja yang
tidak dapat diprediksi

Kurangnya perlengkapan yang tepat

Komunikasi yang tidak memadai dalam organisasi

Kualitas bahan-bahan baku yang rendah

Pelatihan yang tidak memadai
Unsur pelaksana
 Unsur pelaksana ini merupakan pelaksana
dari apa yang telah direncanakan oleh
keputusan bersama organisasi dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi.
 Organisasi yang sangat sederhana yaitu
yang disebut dengan organisasi tunggal,
sebagai contoh adalah tukang cukur dipinggir
jalan (Bisri mustofa, 2009)
Struktur Organisasi
Ada tiga (3) macam (selain organisasi tunggal), yaitu Organisasi garis,
Organisasi garis dan staf dan Organisasi fungsional.
1.
Organisasi garis. Ciri-ciri organisasi garis antara lain hubungan
antara satu garis dengan lainnya bersifat tegak lurus. Garis komando
atau garis perintah lurus dari atas kebawah dan garis
pertanggungjawaban lurus dari bawah keatas. Setiap unsur hanya
mempunyai satu unsur diatasnya yang merupakan unsur pemberi
perintah dan penerima pertanggungjawaban.
2.
Organisasi garis dan staf.
Jalannya hubungan antara unsur pimpinan dengan unsur pelaksana
sama dengan dalam organisasi garis ditambah dengan hubungan
mendatar yang merupakan penyelenggaraan bantuan kepada
pimpinan. Unsur pembantu tidak mempunyai kekuasaan memerintah
langsung kepada unsur pelaksana. Hubungan pembantu pimpinan
(staf) kepada unsur pelaksana dilakukan melalui atau atas
kekuasaan unsur pimpinan.
3. Organisasi fungsional ciri-ciri organisasi fungsional, yaitu
Kekuasaan unsur pimpinan sebagian atau seluruhnya
diserahkan kepada unsur pembantu pimpinan sesuai dengan
keahlian dan atau fungsinya masing-masing.
Unsur-unsur pambantu pimpinan mendapatkan kekuasaan untuk
secara langsung memberikan petunjuk-petunjuk
menyelenggarakan koordinasi dan pengawasan dalam
bidangnya masing-masing kepada unsur-unsur pelaksana (Etika
muslimah. 2009).
Kunci sukses
A. Membangun TIM Unggul
Mampukah kita menjadi tim yang unggul hingga dapat mempercepat perjalanan menuju tujuan
peribadi dan organisasi? Beberapa hal untuk menjawab pertanyaan tersebut yang
memungkinkan keunggulan sebuah tim.

B. Kualitas Anggota
Keberhasilan sebuah tim sangat ditentukan oleh kualitas anggotanya. Tim sepak bola yang
terdiri dari jago-jago tendang, akan dengan mudah mengalahkan tim yang kurang terampil.
Di sini pemimpin tim harus mampu memilih anggotanya atau menempatkan anggotanya
secara tepat. Pada organisasi baru, perlu terlebih dahulu ada upaya introduktion terutama
mengenai keahlian masing-masing anggota, agar penempatan fungsi personal dalam
kinerja organisasi efektif, atau dapat juga organisasi melakukan peningkatan kwalitas
anggota melalui training-training keahlian, (job spesification).

C. Bekerja Sama
Dalam sebuah team work, ada baiknya jika terdiri dari ‘superman-superman’ seperti ‘aktor
India’ (bisa nyanyi, bisa joget, bisa berantem dll) namun para superman tidak akan menjadi
super-Tim, jika tanpa jalinan kerjasama yang utuh, tanpa ada pembagian kerja yang jelas,
justru kumpulan superman seperti ini, dimungkinkan akan berantakan, karena tidak ada
proses bekerjasama bahkan sering melahirkan konfilk-konflik yang berkepanjangan.

D. Komunikasi Efektif
Komunikasi merupakan inti dari kerjasama tim. Komunikasi efektif akan melahirkan
kepercayaan, kesamaan persefsi, dan alur kerja yang sinergis, sedangkan komunikasi
yang tidak jalan akan menghasilkan salah persepsi, tidak saling percaya, saling mencurigai
dan kekeliruan tindakan.

E. Motivasi
 Tanpa motivasi, kerja tim akan ogah-ogahan dan semaunya, dan
faktor yang mempengaruhi motivasi adalah kepemimpinan, kondisi
kerja dan imbalan (hukuman). Anggota tim yang motivatif selalu
mengungkapkan secara terbuka mengenai aspek-aspek yang
mempengaruhi kinerja, misalkan karakter yang kurang dapat ditolelir
dari angota lain, fasilitas kerja, dll.
F. Pengambilan keputusan
 Hendaknya setiap keputusan diambil dengan melibatkan seluruh
anggota tim agar setiap anggota memiliki tanggungjawab yang
seimbang. Di samping itu, tidak ada anggota yang akan merasa
terpaksa melakukan sesuatu, karena apapun pekerjaannya
merupakan keinginan dirinya yang terorganisir.
 Orang bijak mengatakan : “Nilai dari sebuah kesuksesan bukan
terletak pada hasil, melainkan pada proses yang diupayakan”
(Muhammad Nur. 2010)

Lampiran Proposal EO
Cara Perhitungan Biaya & Tugas Membuat
Proposal EO
 Keuntungan EO
= Biaya Yang didapat-Biaya yang direalisasikan


Sumber: Bisri Mustofa
Buat Tugas II 
a. Membuat proposal studi kelayakan usaha
bisnis, perancangan organisasi
b. Dihitung chasflow, RAB dan untung ruginya
c. Hitung melalui IRR, PP, NPV dll, jika
dibutuhkan
Sumber Bacaan





Etika muslimah. 2009. Perancangan Organisasi,
Hand Out. UMS. Surakarta.
Muhammad Nur. 2010. Sukses Macam Wirausaha.
Swaramedia. Jakarta.
Suranto. 2009. Kecil-Kecil Jadi Konglomerat.
Mediatama. Surakarta.
Bisri Mustofa. 2009. Bisnis Event Organizer. Uranus
Jakarta.
Suranto. 2012. Kumpulan wirausaha dan
manajemen kelayakan usahan: kajian 2007-2012,
dalam inkubator, tidak diterbitkan UIN Sunan
Kalijaga. Yogyakarta.