Transcript Standardisasi dan Globalisasi

TINGKAT KEMAKMURAN INDONESIA DIBANDINGKAN
NEGARA-NEGARA ASIA
A. GDP PERKAPITA
Penduduk 2007,
Negara
juta jiwa
GDP
GDP
per kapita
per kapita 2007,
US$
2003, US$
CHINA
1.336,11
1.093
3.252
26,32
4.568
7.035
231,63
1.067
1.870
63,88
2.248
3.844
4,44
21.490
36.416
TAIWAN
23,00
12.675
16.670
KOREA SEL
48,14
12.634
19.972
MALAYSIA
INDONESIA
THAILAND
SINGAPURA
Sumber: Diambil dari Business Monitor Indonesia (BMI) dan Bank Indonesia (BI).
B. CADANGAN DEVISA
NEGARA
CADANGAN
DEVISA
CADANGAN
DEVISA
2003, US$ MILIAR
408,15
2007, US$ MILIAR
1.528,20
MALAYSIA
37,23
95,92
INDONESIA
32,71
49,08
THAILAND
42,15
85,20
SINGAPURA
88,60
148,87
TAIWAN
206,60
270,30
KOREA SELATAN
137,34
262,20
CHINA
Sumber: Diolah dari Business Monitor Indonesia (BMI).
PETANI JEPANG
SAAT INI KECENDERUNGAN
TRANSPORTASI DARAT BERGESER KE
KENDARAAN PRIBADI TERUTAMA
KENDARAAN RODA DUA ATAU MOTOR.
ISI PAPARAN
1.
GLOBALISASI
2.
MEGATRENDS DAN VISI INDONESIA
3.
GLOBALISASI DAN STANDARDISASI
4.
INTERNATIONAL STANDARD ORGANIZATION
(ISO)
5.
BSN DAN SNI
6.
PERAN UNIVERSITAS
TANTANGAN
GLOBALISASI ABAD 21
Ledakan
Informasi
Keragaman
Tenaga Kerja
Ekonomi
Global
Kompetisi
Internasional
Sumberdaya
Terbatas
Reinvestasi
Pertahanan
Lingkungan
Berkelanjutan
Distribusi
Kesejahteraan
Mobilitas
Manusia
13 MEGATRENDS
BIDANG MEGATRENDS
13 Megatrends
PERUBAHAN ATURAN
1)INTEGRASI EKONOMI DUNIA
EKONOMI GLOBAL
2) PERUBAHAN EKONOMI GLOBALA DAN KEUNGGULAN
KOMPARATIVE
3) PERUBAHAN STRUKTUR DEMOGRAFI
TENAGA KERJA,
SUMBERDAYA ALAM
4) KERUSAKAN LINGKUNGAN DAN SDA
5) PERUABAHAN RADIGMA DALAM PASAR UANG
6) KNOWLEDGE BASED ECONOMY DAN CSR
7)TEKNOLOGI DIGITAL DAN NETWORK
8) KEMAJUAN BIOECONOMY
PERCEPATAN INOVASI
TEKNOLOGI
9) TEKNOLOGI FUSI
10) TANTANGAN TEKNOLOGI BARU ; STRATEGI NASIONAL
11) HEGEMONI TEKNOLOGI : STANDARDISASI DAN
KEKAYAAN INTELEKTUAL
EVOLUSI BUDAYA BARU POLA
KONSUMSI
12) POLA NKONSUMSI BARU
13) EVOLUSI BUDAYA BARU
PERUBAHAN WATAK EKONOMI DUNIA
1)
INTEGRASI EKONOMI DUNIA
PERDAGANGAN :
- KONTRADIKSI GLOBALISASI
- MELEMAHNYA MULTILATERALISME, BERLANJUTNYA
EKSPANSI REGIONALISME DAN KERJASAMA BLOK
PASAR FINANSIAL
-
GLOBALISASI PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL
-
PENINGKATAN DAN KERJASAMA KEUANGAN DAN KEBIJAKAN
AKAN MENINGKATKAN MASA DEPAN YANG DINAMIS, CONTOH
KERJASAMA MULTILATERAL
- PERCEPATAN
JARINGAN KERJASAMA GLOBAL DALAM PRODUKSI,
PROSESING DAN PELAYANAN
Change in World Economic Order
2) PERUBAHAN KEKUATAN DAN KEUNGGULAN
KOMPARATIVE :
USA DAN RAKSASA ASIA : PERAN MESIN EKONOMI
(PROSPEK PERTUMBUHAN SELAMA 2005-2020: U.S.,
3.1-3.2%, CHINA, 7.5%-5.8%)
□ EU DAN JAPAN : MASIH BERKISAR PEMBANGUNAN
DEMOGRAFI (PERTUMBUHAN SELAMA 2005-2020:JAPAN,
1.3-1.8%, EU, SEKITAR 2.0%)
□ ENERGY AND PERTUMBUHAN PENDUDUK : KEKUATAN
UTAMA PERUBAHAN EKONOMI
□ CHINA AKAN MENJADI SUPER POWER MANUFAKTURING
MELAWAN RAKSASA DUNIA
Megatrends Berdasar Kelompok Bidang Keahlian
Keahlian
Megatrends
TOTAL
Economics
dan Bisnis
Science &
Technology
Human
/Social Sci.
6.5
6.7
7.0
4.7
11.5
12.9
10.0
11.4
3) PERUBAHAN STRUKTUR DEMOGRAFI
12.4
14.5
10.6
11.1
4) KERUSAKAN LINGKUNGAN DAN SDA
10.4
9.0
12.1
10.0
5) PERUABAHAN RADIGMA DALAM PASAR UANG
1.4
1.2
1.3
2.2
6) KNOWLEDGE BASED ECONOMY DAN CSR
3.9
3.3
3.7
5.8
7)TEKNOLOGI DIGITAL DAN NETWORK
8.6
8.4
9.0
8.3
8) KEMAJUAN BIOECONOMY
5.9
6.5
5.1
6.4
9) TEKNOLOGI FUSI
10.3
10.1
10.5
10.3
1.7
1.6
2.2
0.8
11) HEGEMONI TEKNOLOGI : STANDARISASI DAN
KEKAYAAN INTELEKTUAL
4.2
3.7
5.7
1.9
12) POLA NKONSUMSI BARU
3.6
3.5
3.8
3.3
13) EVOLUSI BUDAYA BARU
7.0
5.5
7.8
8.9
1)INTEGRASI EKONOMI DUNIA
2) PERUBAHAN EKONOMI GLOBAL DAN
KEUNGGULAN
KOMPARATIVE
10) TANTANGAN TEKNOLOGI BARU ; STRATEGI
NASIONAL
YANG PALING BERPENGARUH ??
STRUKTUR DEMOGRAFI
12.4
KEUNGGULAN KOMPARATIVE
11.5
KERJASAMA BILATERAL
10.5
SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
10.4
TEKNOLOGI FUSI
10.3
8.6
TEKNOLOGI DIGITAL
7.0
EVOLUSI BUDAYA BARU
6.5
INTEGRASI EKONOMI DUNIA
5.9
KEMAJUAN BIOECONOMY
4.2
STANDARDISASI DAN HKI
3.9
GELOMBANG MANAJEMEN
3.6
POLA KONSUMSI BARU
2.2
INOVASI REGIONAL
1.7
PERUBAHAN TEKNOLOGI NASIONAL
PERUBAHAN PARADIGMA PASAR UANG
1.4
MEGATRENDS POSITIV
EKONOMI BISNIS
SAINS
HUMANIORA ILMU SOSIAL
23.3%
14.7%
14.0%
25.2%
14.4%
14.7%
23.5%
PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI
14.0%
NEW MATERIAL DAN
TEKNOLOGI FUSI
13.0%
KERJASAMA
BILATERAL
PRODUK
GLOBAL
GLOBALI
SASI
EVALUASI
GLOBAL
KOMITE
TEKNIS
FTA
GLOBALISASI
&
STANDARDISASI
&
AKREDITASI
AKREDI
TASI
RANTAI
PASOKAN
STANDARD
PENGUKUR
LABORATORIUM
PENGUJI
INDONESIA
RATIFIKASI
TH. 1994
TANTANGAN INDUSTRI
■ Inovasi
■ Pengurangan ongkos
■ Keamanan Produk
■ Akses pasar global
■ Manajemen Resiko
■ Pengaruh lingkungan
■ Manajemen Mutu
■ Hubungan pelanggan
■ Efisien Energy
■ Tanggung Jawab Sosial /Social Responsibility
BAGAIMANA STANDAR MEMBANTU ??
INNOVASI
PENGURANGAN
BIAYA
KEAMANAN PRODUK
MENYEDIAKAN BHS. SAMA DAN
UKURAN YANG MENGURANGI
WAKTU PEMASARAN PRODUK DAN
KEYAKINAN ANTAR PELAKU
OPTIMALISASI DESAIN DAN
PENGEMBANGAN PRODUK
DAN BIAYA PRODUKSI
MEMBATASI RESIKO DAN
MENYESUAIKAN DENGAN
ATURAN YANG ADA
AKSES KE PASAR
GLOBAL
MENCEGAH « TRADE
BARRIERS », MEMBUKA PASAR
BARU DAN FASILITASI
PERDAGANGAN
MANAJEMEN RESIKO
MENGURANGI RESIKO DAN
KETIDAK PASTIAN
PENGARUH
LINGKUNGAN
MENGURANGI PENGARUH
NEGATIF LINGKUNGAN
Standards, kesejahteraan dan pertumbuhan
GBP 2.5 billion
United Kingdom:
Standards menyumbang GBP 2.5
billion ke ekonomi dan 13 %
produktivitas .
1 % of GDP
Germany:
Keuntungan ekonomi mencapai
1 % of GDP.
17 % and 9 %
Canada:
Standards menyumbang 17 %
pertumbuhan produktivitas
upah buruh dan 9 %
pertumbuhan ekonomi
APA KATA MEREKA TENTANG
STANDARDISASI:
“Standard sangat penting untuk
pembangunan berkelanjutan, mereka dapat
membantu negara-negara untuk
membangun ekonomi dan membangun
kapasitas untuk bersaing di pasar global.
Standar membuat pengaruh positif dunia
kita….”
Sekretaris Jendral PBB, Kofi Annan
PENTINGNYA STANDAR
Transfer Teknologi;
Hubungan antar Pelaku Ekonomi;
Akses Pasar terhadap Produk - Barang & Jasa;
Optimisasi Infrastruktur;
Peningkatan
Kualitas/Mutu,
Keselamatan,
Keamanan, Kesehatan dan Lingkungan;
Diseminasi sistem manajemen dan proses bisnis
yang baik; serta
Penilaian dan Pembuktian Kesesuaian.
KEUNTUNGAN EKONOMI NASIONAL DARI
STANDARD
RP. 3,4 TRILIUN
RP. 547 MILYAR
RP. 18.6 TRILIUN
RP. 1,4 TRILIUN
Industri “cranes”
PENERAPAN ISO PADA “CRANE”
MENINGKATKAN EFISIENSI DAN
MEMBERIKAN KEUNTUNGAN US$ 3
MILYAR.
PENGGUNAAN ISO Standards
MENINGKATKAN KEAMANAN CRANE
KEUNTUNGAN MENINGKAT KARENA
KECEPATAN PENGEMBALIAN MODAL DAN
SEDIKITNYA PEKERJA
Freight Containers
TANPA CONTAINER UNTUK
MENGANGKUT KAYU MEMBUTUHKAN 5
HARI 108 PEKERJA.
DENGAN CONTAINER YANG MEMILIKI
STANDAR MAKA TERJADI EFISIENSI
98.5%
DALAM HITUNGAN MANDAYS DARI 540
total MENJADI HANYA 8 MANDAYS."
Malcolm McLean, inventor of the
shipping container.
Time Magazine, Asia, May 22, 2000
Providing to ISO a royalty free license, Mc Lean allowed use of his
patented designs in the creation of an international standard
TIGA PILAR SISTEM MUTU NASIONAL
MUTU (Q)
Manajemen Mutu
METROLOGI (M)
STANDARDISASI (S)
PENILAIAN KESESUAIAN (CA)
• Ilmiah
• Pengembangan
• Akreditasi
• Industri/terapan
• Penerapan
• Sertifikasi
• Legal
• Pemberlakuan
Pemasyarakatan
Sistem Legal
Sistem Ekonomi
SNI=Standar Nasional Indonesia
Adalah satu-satunya standar yang
berlaku secara nasional di
Indonesia.
Dirumuskan oleh Panitia Teknis
secara KONSENSUS
Dikajiulang secara periodik
Ditetapkan oleh BSN
PRINSIP SNI
Openess (keterbukaan):
Transparency (transparansi):
Consensus and impartiality (konsensus
dan tidak memihak):
Effectiveness and relevance:
Coherence:
Development dimension (berdimensi
pembangunan):
APA KEUNTUNGAN SNI ?
1.
PRODUSEN/INDUSTRI PAHAM AKAN KEPASTIAN
BATAS/PERSYARATAN YANG DITERIMA PASAR
2.
PENGGUNA/KONSUMEN MEMPEROLEH
KEPASTIAN KUALITAS DAN KEAMANAN PRODUK
3.
PUBLIK/MASYARAKAT DILINDUNGI SEGI
KEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN DAN
KELESTARIAN LINGKUNGANNYA
Standard adalah tanggung jawab bersama
PENERAPAN STANDAR TERGANTUNG
KETERLIBATAN PARA PIHAK (STAKEHOLDER)
RISET
PERNIAGAAN
KONSUMEN
INDUSTRI
UKM
STANDARDISASI
AHLI
PENGUSAHA
PEMERINTAH
UNIVERSITAS
PERDAGANGAN
42
Perkembangan
PerkembanganStandardisasi
StandardisasiNasional
Nasional
BUMN PENERAP SNI
A
SNI
BUMN
NO
JASA KONSTRUKSI, JASA LAINNYA
1
PT Wijaya Karya
SNI 19- 9001-2001,Sistem Manajemen
Mutu
2
PT Sucofindo
SNI 19- 9001-2001,Sistem Manajemen
Mutu
B
AGRO INDUSTRI, KEHUTANAN, KERTAS,
PERCETAKAN, DAN PENERBITAN
PT Perkebunan Nusantara III
SNI 01-2901-2006, Minyak Kelapa Sawit
Mentah
4
PT Perkebunan Nusantara IV
SNI 01-2901-2006, Minyak Kelapa Sawit
Mentah
5
PT Perkebunan Nusantara IX
SNI 01 -2907-1999 Biji kopi
3
SNI 01-2323-2000 Biji kakao
SNI 01-3836-1995 Teh
6
PT Perkebunan Nusantara V
SNI 01-2901-2006, Minyak Kelapa Sawit
Mentah
7
PT Perkebunan Nusantara XIII
SNI 01-2901-2006, Minyak Kelapa Sawit
Mentah
8
PT Asean Aceh Fertilizer
SNI PUPUK
9
PT Pupuk Sriwidjaja
SNI PUPUK
10
PT Petrokimia Gresik
SNI PUPUK
BUMN PENERAP SNI
NO
C
BUMN
SNI
Pertambangan, Industri Strategis,
Energi dan Telekomunikasi
PT Antam Tbk
SNI 01-3487-1995 barangbarang emas
12
PT PLN
SNI PUIL (Persyaratan umum
instalasi listrik )
13
PT Barata Indonesia
SNI BAJA
14
PT Boma Bisma Indra
SNI BAJA
15
PT Krakatau Steel
SNI BAJA
16
PT Semen Baturaja
SNI SEMEN
17
PT Semen Gresik Tbk
SNI SEMEN
18
PT Semen Kupang
SNI SEMEN
19
PT Semen Padang
SNI SEMEN
20
PT Semen Kujang
SNI SEMEN
21
PT Garam
SNI GARAM
11
PENERAPAN SNI BERDASARKAN BIDANG
Bidang
Keterangan
Jumlah
SNI
Terap+mi
nat
01
Pertanian dan Pangan
915
511
06
Rekayasa Kimia
850
214
03
Bangunan dan Konstruksi
693
130
15
Keramik
177
73
04
Rekayasa Elektronik
681
57
08
Tekstil
371
57
14
Pulp dan Kertas
163
55
19
Standar Dasar dan Serbaneka
355
50
07
Logam
415
49
Bidang Lain-lain
2065
118
6686
1314
-
Total
GERAKAN NASIONAL
PENERAPAN SNI
(GENAP SNI)
MASALAH YANG DIHADAPI :
KEBEBASAN ALIRAN BARANG (Free flow of good):
Pengawasan di border (National & ASEAN Single
Window/darat; laut &udara) dan Pengawasan Pasar
RANTAI PASOKAN YANG BERKEMBANG:
Daya saing produk dan perlindungan pasar dalam negeri
DAYA SAING DALAM RANTAI PASOKAN :
Pengujian - One standard, one time conformity
assessment, accepted everywhere
63,88
1.336,11
4,44
26,32
231,63
KEBEBASAN ALIRAN BARANG
(Free flow of good)
1. Masing-masing pemerintah harus
melindungi kepentingan rakyat.
2. Bagaimana pembentukan aliran
barang itu meningkatkan kemajuan
negara dan rakyat.
MENGAPA KITA HARUS MAMPU BERSAING ?
Tantangan kita di ASEAN :
INDONESIA ADALAH NEGARA ASEAN DENGAN JUMLAH
PENDUDUK PALING BESAR,
AKAN MENJADI TARGET PASAR YANG BAIK UNTUK NEGARA
ASEAN LAINNYA
Peluang pasar bagi ASEAN:
INDIA DAN CHINA, JUMLAH PENDUDUKNYA LEBIH BESAR LAGI,
SEHARUSNYA MENJADI PELUANG PASAR BAGI NEGARANEGARA DI ASEAN, TERMASUK INDONESIA
PR Domestik
Penguatan daya saing nasional
Perlindungan pasar dalam negeri
Peningkatan dukungan ekspor
PR Domestik:
Penguatan Daya Saing Nasional
Kebijakan energi, terkait dengan listrik (tarif/TDL
dan pasokannya) dan gas (tarif dan pasokannya)
Tingkat suku bunga yang masih tinggi/tidak
efisiennya perbankan nasional
Pungutan liar
Permasalahan infrastruktur yang buruk, sangat
menggangu sistem logistik dan transportasi .
Permasalahan perpajakan, faktur pajak standar
Regulasi yang tumpang tindih dan kontraproduktif
terhadap peningkatan daya saing
PR Domestik :
Perlindungan pasar dalam negeri
Permasalahan standardisasi (SNI)
Permasalahan label bahasa Indonesia
Permasalahan pengawasan pasar terhadap
produk ilegal
PR Domestik :
Peningkatan dukungan ekspor :
Peningkatan peran atase perdagangan di luar
negeri dan industri
Peningkatan peran Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia (LPEI)
Penguatan dan sinkronisasi program promosi/
pameran untuk peningkatan pariwisata,
perdagangan dan investasi
PERAN BSN DALAM C-AFTA
Ketersediaan SNI yang terkait dengan sektor
produk C-AFTA
Informasi ketersediaan LPK yang terkait
dengan terhadap produk C-AFTA
Fasilitasi dalam penyiapan notifikasi dan
implementasi regulasi teknis berbasis SNI
11 LANGKAH STRATEGIS BSN
1. Menganalisis ekspor-impor China dan ketersediaan SNI
2. Menentukan 11 sektor prioritas produk paling terpengaruh
3.
4.
5.
6.
Mengidentifikasi SNI dalam 11 sektor prioritas
Menganalisis peluang membuat national differences
Menganalisis kemampuan industri dalam 11 sektor prioritas
Menganalisis ketersediaan dan kebutuhan pengembangan Lembaga
Penilaian Kesesuaian (LPK)
7. Mengefektifkan pemberlakuan Keppres No. 80/2003 yang terkait
penggunaan SNI
8. Mendukung instansi teknis dalam memberikan insentif LPK untuk
mendukung 11 sektor prioritas
9. Mendukung instansi teknis dalam memberikan insentif kepada industri
untuk 11 sektor prioritas
10. Memfasilitasi penyusunan regulasi teknis dan pelaksanaan pengawasan
pasar terhadap 11 sektor prioritas
11. Mengedukasi konsumen
IDENTIFIKASI SNI DALAM 11 SEKTOR PRIORITAS
SEKTOR
Komoditi
Total SNI
SNI
Produk
SNI Metoda
Uji
SNI Lainlain
Baja
141
117
17
7
Aluminium
Elektronika dan
kelistrikan
49
18
25
6
159
116
18
25
Petrokimia
108
102
6
0
Mesin dan perkakas
156
104
42
10
Hasil pertanian
Makanan dan
minuman
Tekstil dan produk
tekstil
121
110
7
4
440
317
44
79
266
115
125
26
Alas kaki
47
42
4
1
Mainan anak
4
4
0
0
Plastik
79
50
19
10
Total
1570
1095
247
168
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
•
International Organization for Standardization (ISO)
adalah organisasi
internasional dalam bidang
standardisasi
(kecuali
elektroteknik)
yang
beranggotakan 162 badan standardisasi nasional
dari berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia,
yang dalam hal ini diwakili oleh BSN.
•
Saat ini ISO mempunyai 192 Technical Committee
(TC) yang masing-masing merumuskan standar
dengan bidang spesifik.
•
Indonesia menjadi anggota ISO pada tahun 1954.
Saat ini menjadi P-member dalam 44 TC/SC dan 3
komite kebijakan (CASCO, REMCO dan DEVCO)
General Assembly
156 Negara
Council
18 Negara
INISIATIF ISO
MENGHADAPI KEBUTUHAN STANDAR DUNIA
KEGIATAN ISO TIDAK HANYA SECARA AKTIF MENYUSUN STANDAR
TERKAIT DENGAN PRODUK ATAU PERALATAN INDUSTRI, NAMUN
TELAH DIKEMBANGKAN KE BERBAGAI SEKTOR SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN DUNIA YAITU:
1. Security
: - standar terkait dengan national disaster; supply chain
security management; dibentuknya WG on Risk Management
2. Social
responsibility : dibentuknya WGSR; telah disusun ISO
26000
3. Food
safety : telah dipublikasikan ISO 22000 : food safety
management system
4. Tourism
: dibentuk TC 228 on tourism and related services
5. Nanotechnologies
6. Second
: dibentuk TC 229 on Nano Technologies
hand goods
PENTINGNYA KERJASAMA
BSN DAN UNIVERSITAS
MENAMBAH PENGETAHUAN & PEMAHAMAN TENTANG
STANDARDISASI
MENINGKATKAN PERAN PAKAR DALAM PROSES
KONSENSUS PERUMUSAN STANDAR &
PEMELIHARAANNYA
MENGEMBANGKAN KOMPETENSI DAN PERAN
LABORATORIUM UNIVERSITAS DALAM MENDUKUNG
KEGIATAN STANDARDISASI
MENINGKATKAN KERJASAMA PEMERINTAHUNIVERSITAS DAN INDUSTRI
Bagaimana Universitas – Industri –
Pemerintah bekerja sama?
18 Februari 2010, kepala BSN berkunjung
Ke Jepang mendiskusikan dan mempelajari
perkembangan terakhir standar tentang
evaluasi “quenching media” yang merupakan
standar JIS K-2242
TABUNG GAS
MELEDAK RUMAH
BERSALIN DI
PURWOREJO HANCUR
Sabtu, 03 Desember 2005 |
17:59 WIB
TEMPO Interaktif, Purworejo:Garagara tabung gas meledak, rumah
Sakit bersalin Permata Mulia di Kota
Purworejo hancur, Sabtu (3/12).
Seorang pengelola rumah sakit
tersebut, Yunisoh (28 tahun)
mengalami luka cukup serius. Sedang
seorang bayi yang juga pasien
tersebut, terkena pecahan kaca.
Meski demikian, tidak ada korban jiwa
dalam musibah itu.
TABUNG GAS MELEDAK,
SATU KELUARGA
TERBAKAR
KAMIS, 13 MARET 2008 | 19:31 WIB
PALEMBANG, KAMIS - Musibah yang
dialami keluarga besar Heri (38), warga Jl
Cintaraya, Kayuagung (OKI) mungkin patut
menjadi perhatian masyarakat yang
memakai tabung gas elpiji di dapurnya.
Pasalnya, gara-gara tabung gas yang
TABUNG GAS MELEDAK,
KARYAWAN DUNIA FANTASI
LUKA PARAH
Sabtu, 06 Januari 2007 | 21:28 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Oman, 38 tahun, karyawan
Dunia Fantasi Ancol, dilarikan ke rumah sakit gara-gara
terkena ledakan tabung gas saat mengisi balon souvenir
dunia fantasi, Sabtu (6/1), sekitar pukul 11.30 WIB.
12/04/2008 05:36
Kasus Kecelakaan
TABUNG GAS MELEDAK, IBU DAN
ANAK TERLUKA
Liputan6.com, Depok: Program
konversi minyak tanah ke gas kembali
memakan korban. Di Depok, Jawa
Barat, sebuah tabung gas gratisan tiga
kilogram dari pemerintah meledak dan
melukai seorang ibu dan anaknya,
Jumat (11/4). Lis Hayati masih menahan
rasa sakit di tangan dan wajahnya.
Rasa trauma masih terlihat di
wajahnya. Begitupula Irwansyah.
Telapak kakinya melepuh.
Ledakan yang terdengar hingga radius
satu kilometer ini berawal saat Lis
hendak memasak nasi uduk untuk
dijual. Namun, gas yang biasa dia
gunakan telah habis. Ia pun membeli isi
tabung gas yang baru. Saat dipasang
ada suara mendesis yang keluar dari
tabung gas ini.
Sebelumnya, DPR mempertanyakan fungsi
pengawasan yang dilakukan Departemen
Perindustrian (Depperin) dan Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Depnakertrans).
Hal ini terkait masih terdapat sejumlah
kompor dan tabung elpiji ukuran tiga
kilogram yang bermasalah.
Wakil Ketua Komisi VII DPR, Achmad Farial,
mengatakan, baik Depperin maupun
Depnakertrans yang harus bertanggung
jawab jika terjadi kerusakan tabung atau
kompor.
"Kedua instansi itulah yang paling
bertanggung jawab jika terdapat kasus
ledakan atau kerusakan akibat kompor
atau tabung," katanya di Jakarta, Ahad.
(Republika, 21/4/08)
PRESIDEN SBY PADA SAMBUTAN PERESMIAN BBG
20 Mei 2006
…hal itu dikarenakan masih
ada kekhawatiran dari sisi
keamanan. Untuk itu saya
mengingatkan perlunya upaya
untuk melakukan
standarisasi tabung gas.
Itu yang pertama. Yang kedua,
akreditasi bengkel, dan
yang ketiga sertifikasi
teknisi
METODOLOGI
1. Sampel Uji Diambil Secara Random Dari Penerima Bantuan
Langsung Produk Konversi Energi
2. Berdasarkan Pola Sebaran Terbanyak Oleh Pertamina
PROPINSI
KOTA
JUMLAH SAMPEL
1. Jawa Timur
Surabaya dan Malang
9 paket
2. Jawa Tengah
Semarang
9 paket
3. Jawa Barat
Bandung
9 paket
4. Bali
Denpasar dan Badung
9 paket
5. Jakarta
Jakarta Barat, Timur dan Pusat
9 paket
1. Penutup mudah copot
2. Teledor memasang klep
3. Cara angkut dilempar
4. Tabung bocor
5. Regulator tidak dalam posisi benar
atau miring
6. Regulator tidak terkunci
1. Selang tipis
2. Selang bocor
3. Selang dan regulator di
bawah standar SNI
4. Daya tahan selang kurang
akibat komposisi bahan
KESIMPULAN
1. SNI Produk Program Konversi Energi diadopsi dari
standar internasional
2. Negara-negara referensi SNI itu relatif aman terhadap
teknologi tabung gas.
3. Masalah-masalah ledakan tabung gas yang terjadi di
masyarakat selama ini akibat tidak memenuhi
persyaratan SNI.
4. Setelah pelaporan ini, maka kebijakan selanjutnya
mengatasi masalah penerapan SNI terhadap produk
konversi energi sepenuhnya berada di pihak regulator
dalam hal ini adalah Departemen Perindustrian