Transcript pengantar perencanaan bang
TINJAUAN BANGUNAN TINGGI DALAM PERATURAN BANGUNAN GEDUNG INDONESIA
1
Persyaratan bangunan tinggi ada dalam :
SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton utk Bangunan Gedung.
- SNI 03-1726-2002/2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa utk Bangunan Gedung.
- SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja utk Bangunan Gedung.
2
KRITERIA DISAIN BETON TAHAN GEMPA 1 KONBINASI BEBAN BERFAKTOR (Pasal 11) SNI 1991 SNI 2002 u = 1.2D +1.6L
u = 0.75(1.2D+16L+1.6w) u = 0.9D+1.3w
u = 1.05(D + L R u = 0.9(D E) E) U = 1.4 D U = 1.2D+1.6L+0.5(A atau R) U = 1.2D+1.0L+1.6W+0.5(A atau R) U = 0.9D+1.6W
U = 1.2D+1.0L 1.0E
U = 0.9D
1.0E
3
2 EKIVALENSI WILAYAH GEMPA (WG) DAN RESIKO GEMPA (RG)
SNI 2847 SNI 1726, Gbr 1 UBC 1997, Table 16 I Pasal 23.2
WG 1 2 3 4 5 6 PGA 0,09 g 0,10 g 0,15 g 0,20 g 0,25 g 0,30 g ZONE 1 2A 2B 3 4 PGA 0,075 g 0,15 g 0,20 g 0,3 g 0,4 g RG Low
Moderat Moderat High High
RG Rendah Rendah
Menengah Menengah Tinggi Tinggi
4
3. SYARAT PENDETAILAN (Ps. 23.2.1)
SYARAT PENDETAILAN RG WG biasa menengah khusus Rendah Menengah
1& 2 3 & 4 SRPM DSBB DSBB -
SRPMM
(+PDATB) -
Tinggi
5 & 6 -
SRPMK
-
DSBK Penting untuk kemampuan daktilitas
5
4. JENIS TANAH SETEMPAT (SNI 1726 Tabel 4)
SNI lama SNI 1726-2002
Terdiri 2 jenis tanah a. keras b. lunak Tampa spec.
1. Terdiri 4 jenis tanah a. Keras b. sedang c. lunak d. khusus 2. Ada spec. (Tabel 4)
Berpengaruh pada respons struktur
6
5. FAKTOR UTAMA I (SNI 1726 Tabel 1)
I sesuai Kategori Gedung SNI 1726 SNI lama I 1 I 2
Gedung umum Bang. Monumental Ged. Penting Ged. Penyimpanan barang bahaya Cerobong, tangki 1.0
1.5
1.5
2 1.0
1.0
1.4
1.6
1.5
1.0
1.6
1.0
1.0
1.0
I
1.0
1.6
1.4
1.6
1.5
I > 1.0 untuk bangunan penting
7
6. KONFIGURASI STRUKTUR GEDUNG 1.
Dibedakan teratur & tidak teratur Menentukan perilaku gedung Konfigurasi tak teratur perilaku unpredictable.
8
6. KONFIGURASI STRUKTUR GEDUNG 2.
SNI 1726 Pasal 4.2.1 mengatur tipe struktur beraturan.
2.
Konfigurasi teratur pakai anal. stat. ekivalen (Pasal 6) 3.
Tidak teratur : anal. dinamis (Pasal 7) 9
7. SISTEM STRUKTUR
DS
Sistem Dinding Penumpu (SDP) Sistem Rangka Gedung (SRG)
DS
Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM) Sistem Ganda (SG) 10
8. SISTEM STRUKTUR PBL (Ps. 23.2 (1)
WG 1 & 2 3 & 4 5 & 6 SDP
DSBB DSBB DSBK
Syarat sistem struktur SRG
SRPMB + DSBB SRPMB* + DSBB SRPMB* +
DSBK SRPM
SRPMB
SRPMM SRPMK * Harus memenuhi syarat kompatibilitas deformasi Sistem struktur terikat dengan nilai R SG
SRPMB + DSBB
SRPMM
+ DSBB
SRPMK
+
DSBK
11
9. BEBAN GEMPA NOMINAL (Ps. 6.1.2) V C 1 .
I R Wt V = beban gempa pada rentang nonlinier dari respons struktur ybs.
C 1 = faktor memperhitungkan PGA dan A 0 I = faktor utama (Tabel 1) Wt = total D + Lr bangunan R = Faktor reduksi gempa. Harus diambil dari Tabel 3 12
PEMBAGIAN BEBAN GEMPA
Wi.Hi
Fi = ____________ . V ∑Wi.Hi
13
10. PENGARUH P
SNI 1726 Ps. 5.7
= struktur > 10 lantai atau > 40 m harus diperhitungkan terhadap pengaruh P .
UBC Sect. 1630.1.3
= dihitung pengaruh P = bila tidak dihitung di Zone 3 & 4 bila M sekunder 0 .
1 M primer s 0 .
02 .
hi R 14
11. WAKTU GETAR T 1 (Ps. 6.2.2) a) b) c) Harus pakai rumus Empiris Tak boleh > Tak boleh menyimpang > 20% Rumus Rayleigh.
Rumus Empiris : x n (Tabel 8) Pakai Rumus UBC Sect. 1630.2.2
T = C t (h n ) 3 4 15
12. BATAS PENYIMPANGAN (Ps.8) Kinerja batas layan (KBL) 0 .
03 hi R 30 mm Mencegah pelelehan & retak berlebihan Kinerja batas ultimate (KBU) 0,7R (KBL) 0,02 . h i mencegah struktur runtuh 16
13. PENGARUH ARAH PEMBEBANAN GEMPA (Ps. 5.8.2) Beban searah sumbu gedung harus dihitung terjadi bersama dengan 30 % beban arah Note: bila UBC Sect. 1633.1 membebaskan ketentuan ini beban aksial < 20% kapasitas beban aksial kolom.
17
14. KOMPATIBILITAS DEFORMASI (Ps.5.2) Kelompok kolom menahan < 10% V boleh dianggap sebagai non SPBL namun kolom/balok harus kuat & daktail terhadap simpangan inelastis sebesar dari SPBL agar tetap stabil memikul beban gravitasi.
R .
s 1 .
6 18
15. RANGKA NON SPBL (Pasal 23.9) Syarat kompatibilitas deformasi pendetailan diatur SNI 2847 Pendetailan balok & kolom tergantung pada besar M dan V yang timbul oleh simpangan 1 .
6 Lihat lanjutan 19
Lanjutan 15.
Ada 3 kemungkinan syarat pendetailan Bila M & V < Mu & Vu Bila M & V > Mu & Vu Bila M & V tidak dihitung Bentuk pendetailan pada balok & kolom: Syarat tulangan (As, g ) Syarat confinement (Ash, s) Syarat no brittle failure (Ve) Syarat confinement HBK (Ash) 20
16. MOMEN PROBABILITAS Mpr
Pasal 23.3 (4(1)) dan 23.4(5(1)) M pr untuk menetapkan Ve balok dan kolom.
Tujuan : kuat geser > kuat lentur (mencegah kegagalan getas) Mpr dihitung dengan fs = 1,25 fy pada tulangan terpasang ujung balok dan = 1 M pr kolom M bal.
kolom 21
17. KUAT LENTUR KOLOM
(Pasal 23.4) Tujuan : No Column side sway Harus Mc 6 Mg 5 Mc = jumlah Mn kolom dimuka HBK didapat melalui diagram interaksi Mu-Pu kolom pada Pu terkecil Mg = jumlah Mn balok dimuka HBK, termasuk kontribusi tulangan lantai dimuka HBK.
22
18. EKSENTRISITAS RENCANA e d (Ps. 5.4.3)
Seperti ketentuan SNI lama, berlaku :
Untuk 0 < e 0,3 b e d = 1,5e + 0,05 b atau e d = e-0.05b
Untuk e > 0,3 b e d = 1,33e + 0,1b atau e d = 1,17 e-0.1b
Berlaku pada analisa statik dan dinamik 23
19. DINDING STRUKTUR BETON KHUSUS (DSBK) (Pasal 23.6) mengandung banyak ketentuan baru a.l.; 1.
2.
3.
Pembatasan V u mencegah gagal oleh tegangan tekan dan tarik diagonal Persyaratan ratio tulangan v dan n Kekuatan lentur berdasarkan As diujung-ujung dan badan DS 4.
Pedoman perlu diadakan BK (Balok Perangkai Khusus), dimensi dan penditailannya 24
Lanjutan 19 5. Persyaratan pendetailan bila perlu BK dan yang tidak, tapi > 2,8/fy 6. Faktor reduksi kuat geser = 0,55 7. Pedoman disain BK dengan tulangan diag.
25