Bab1-Pendahuluan.

Download Report

Transcript Bab1-Pendahuluan.

Bab1. Pendahuluan
Akuntansi Syariah
Akuntansi Syariah UG (Dr. Lana Sularto)
Pengertian Akuntansi Syariah
• Syariah : Aturan yang telah ditetapkan olah
Allah SWT untuk dipatuhi oleh manusia dalam
menjalani segala aktivitas hidupnya di dunia.
• Akuntansi Syariah : Proses akuntansi atas
transaksi yang sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan oleh Allah SWT.
Akuntansi Syariah UG (Dr. Lana Sularto)
Perkembangan Transaksi Syariah
Akuntansi Syariah UG (Dr. Lana Sularto)
Jenis Perbankan Syariah
1. Bank Syariah
Badan usaha yang berdasarkan prinsip syariah,
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan/atau investasi serta menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk pembiayaan dan bentuk-bentuk lainnya yang
telah mendapat izin dari Bank Indonesia untuk
menyelenggarakan kegiatan usaha bank
Bank Syariah
Bank Umum
Syariah
Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah
Akuntansi Syariah UG (Dr. Lana Sularto)
Bank Syariah
• Bank Umum Syariah :
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha Bank
Umum berdasarkan prinsip syariah
• Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS):
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha tertentu
berdasarkan prinsip syariah, yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran dan dengan wilayah
operasional yang bersifat terbatas
Akuntansi Syariah UG (Dr. Lana Sularto)
Jenis Perbankan Syariah
2. Unit Usaha Syariah :
Unit kerja dari kantor pusat Bank Umum yang berfungsi
sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah,
atau unit kerja di kantor cabang dari suatu bank yang
berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatatan
usaha secara konvensional yang berfunsi sebagai kantor
induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit
syariah.
Akuntansi Syariah UG (Dr. Lana Sularto)
Persamaan kaidah Akuntansi Syariah
dengan Akuntansi Konvensional
• Prinsip pemisahan jaminan keuangan dengan prinsip unit
ekonomi;
• Prinsip penahunan (hauliyah) dengan prinsip periode waktu
atau tahun pembukuan keuangan;
• Prinsip pembukuan langsung dengan pencatatan bertanggal;
• Prinsip kesaksian dalam pembukuan dengan prinsip penentuan
barang;
• Prinsip perbandingan (muqabalah) dengan prinsip
perbandingan income dengan cost (biaya);
• Prinsip kontinuitas (istimrariah) dengan kesinambungan
perusahaan;
• Prinsip keterangan (idhah) dengan penjelasan atau
pemberitahuan.
Akuntansi Syariah UG (Dr. Lana Sularto)
Perbedaan kaidah Akuntansi Syariah
dengan Akuntansi Konvensional
1. Penentuan nilai/harga untuk melindungi modal pokok belum sepakat,
begitu juga dengan modal pokok (kapital) Konsep Islam : penilaian
berdasarkan nilai tukar yang berlaku (untuk melindungi modal pokok
dari segi kemampuan produksi di masa depan);
2. Pada Akuntansi konvensional, Modal dibagi 2 : modal tetap (aktiva
tetap) dan modal yang beredar (aktiva lancar), Konsep Islam, barangbarang pokok : harta berupa uang (cash) dan harta berupa barang
(stock), dan barang dibagi menjadi barang milik dan barang dagang;
3. Dalam konsep Islam, mata uang seperti emas, perak, dan barang
sejenis, bukanlah tujuan dari segalanya, hanya perantara untuk
pengukuran dan penentuan nilai atau harga;
Akuntansi Syariah UG (Dr. Lana Sularto)
Perbedaan kaidah Akuntansi Syariah
dengan Akuntansi Konvensional
4. Konsep konvensional ada teori pencadangan dan ketelitian dari menanggung
semua kerugian dalam perhitungan, serta mengenyampingkan laba yang
bersifat mungkin, sedangkan konsep Islam sangat memperhatikan hal itu
dengan cara penentuan nilai atau harga dengan berdasarkan nilai tukar yang
berlaku serta membentuk cadangan untuk kemungkinan bahaya dan resiko;
5. Konsep konvensional menerapkan prinsip laba universal, mencakup laba
dagang, modal pokok, transaksi, dan juga uang dari sumber yang haram,
sedangkan dalam konsep Islam dibedakan antara laba dari aktivitas pokok dan
laba yang berasal dari kapital (modal pokok) dengan yang berasal dari
transaksi, juga wajib menjelaskan pendapatan dari sumber yang haram jika
ada, dan berusaha menghindari serta menyalurkan pada tempat-tempat yang
telah ditentukan oleh para ulama fiqih. Laba dari sumber yang haram tidak
boleh dibagi untuk mitra usaha atau dicampurkan pada pokok modal;
Akuntansi Syariah UG (Dr. Lana Sularto)
Perbedaan kaidah Akuntansi Syariah
dengan Akuntansi Konvensional
6. Konsep konvensional menerapkan prinsip bahwa laba itu hanya
ada ketika adanya jual-beli, sedangkan konsep Islam memakai
kaidah bahwa laba itu akan ada ketika adanya perkembangan
dan pertambahan pada nilai barang, baik yang telah terjual
maupun yang belum. Akan tetapi, jual beli adalah suatu
keharusan untuk menyatakan laba, dan laba tidak boleh dibagi
sebelum nyata laba itu diperoleh.
Akuntansi Syariah UG (Dr. Lana Sularto)