Materi Sosialisasi Diklatpim Tk. IV Model Baru

Download Report

Transcript Materi Sosialisasi Diklatpim Tk. IV Model Baru

SESUAI
PERATURAN
KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI
NEGARA
NOMOR 13 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
Biodata
DRS. MUHROJI ARIFIN,S.Ag.,M.Pd.
Kepala Seksi
Diklat Tenaga Administrasi
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SEMARANG
Nip. 150 25 1991
SEKILA DIKLATPIM IV
POLA BARU
POLA BARU
• Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan selanjutnya
disebut diklatpim merupakan diklat yang
diselenggarakan untuk mencapai persyaratan
kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang
sesuai dengan jenjang jabatan struktural.
• pola baru yang dimaksud adalah penyelengaraan
diklatpim tersebut dengan tata cara yang berbeda
dengan diklatpim sebelumnya. Perbedaan tersebut
terletak pada 1) syarat kepesertaan, 2) durasi waktu, 3)
tata cara pelaksanaan, 4) peran pimpinan peserta, 5)
substansi materi, 6) Hasil dan produk akhir, dan
beberapa hal lain.
• “Membentuk
kepemimpinan
operasional pejabat eselon
IV yang akan berperan
dalam tugas dan fungsinya
di instansinya masingmasing”
KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
KOMPETENSI OPERASIONAL
(membuat perencanaan dan memimpin keberhasilan
implementasi kegiatannya)”
Indikatornya :
• Membangun karakter integritas;
• Membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan
instansinya;
• Melakukan kolaborasi internal dan eksternal dalam
mengelola tugas-tugas organisasi ke arah efektifitas
dan efisiensi;
• Melakukan inovasi sesuai bidang tugas dan fungsinya
guna melaksanakan kegiatan yang lebih efektif dan
efisien;
• Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya internal
dan eksternal orgnisasi dalam implementasi kegiatan
unit instansinya.
1. Memiliki potensi untuk dikembangkan yang
dibuktikan dengan dokumen yang sesuai, seperti:
a. Hasil tes potensi dengan nilai “baik” (ada
dokumen pendukung)
b. Hasil seleksi tertentu dengan nilai “baik” (ada
dokumen pendukung)
c. Minimal surat pernyataan dari atasannya bahwa
calon peserta memiliki potensi untuk
dikembangkan.
Lanjutan Persyaratan Peserta
2. Memiliki kompetensi teknis sesuai dengan
bidang jabatan struktural yang diduduki
atau akan diduduki seperti:
a. Produk hasil perencanaan kegiatan (ada
dokumen pendukung)
b. Kompetensi dalam kepemimpinan (ada
dokumen pendukung)
c. Minimal surat pernyataan dari
atasannya bahwa calon memiliki
kompetensi teknis dalam perencanaan,
kepemimpinan, atau lainnya.
Lanjutan syarat peserta
3. Pangkat/golongan minimal peñata muda TK
I-III/b
4. Mampu berkomunikasi bahasa Inggris yang
dibuktikan dengan sertifikat Educational Testing
Service Test of English for International
Communication (ETS TOEIC) dengan skor
minimal 400, atau Internet Best Test of English as
a Foreign Language (IBT TOEFL) dengan skor
minimal 30, atau International English Language
Testing System (IELTS) dengan skor minimal 4,
atau Lembaga Administrasi Negara Engglish
Communication Skills for Civil Service Test (LAN
ECSCS) minimal 65.
Lanjutan syarat peserta
5.Peserta yang belum menduduki jabatan struktural
eselon IV, direkomendasikan oleh Baperjakat
Instansi untuk menduduki jabatan struktural
eselon IV tertentu dan diberikan kewenangan
untuk melakukan perubahan pada unit kerja
eselon IV tersebut. Dibuktikan dengan surat
pernyataan dari pimpinannya.
Lanjutan Persyaratan Peserta
6. Sanggup dan mampu membuat kertas Kerja
mandiri tentang Proyek perubahan yang akan
dilakukan di Instansinya dan mendapat
persetujuan dan dukungan dari atasan dalam
implementasinya. Dibuktikan dengan surat
pernyataan kesanggupan dari calon peserta dan
disetujui oleh atasannya;
7. Atasan calon peserta bersedia untuk menjadi
mentor selama pelaksanaan proyek perubahan
yang akan dilaksanakan di Instansinya. Dibuktikan
dengan surat pernyataan kesanggupan menjadi
mentor.
Mekanisme pencalonan Peserta
1. Calon peserta telah diseleksi oleh Tim Seleksi Peserta
Diklat Instansi (TSPDI), dan dicalonkan oleh pejabat
Pembina Kepegawaian;
2. Pejabat Pembina Kepegawaian menyampaikan calon
peserta Diklatpim IV kepada Kepala BDK Semarang;
3. Jika telah ditetapkan pesertanya, ada surat pernyataan
bahwa calon telah diseleksi oleh TSPDI;
4. Jika calon melebihi kuota yang ditetapkan oleh BDK
Semarang, ada skala prioritas oleh Baperjakat/
Pejabat pembina Kepegawaian dengan
mempertimbangkan pemenuhan persyaratan yang
ada.
Kuota Calon Peserta
Diklatpim Tahap I
• Calon dari Kementerian Agama Provinsi Jawa
Tengah 12 orang;
• Calon dari Kementerian Agama Provinsi DIY
5
orang;
• Calon dari UIN Yogyakarta
2 orang;
• Calon dari UIN Semarang
2 orang;
• Calon dari IAIN Surakarta
2 orang;
• Calon dari IAIN Salatiga
1 orang;
• Calon dari IAIN Purwokerto 1 orang ;
• Calon dari STAIN dan STABN 3 orang;
• Balai Litbang Semarang
1
orang
• BDK Semarang
1
orang
Lanjutan Kuota Calon Peserta
Diklatpim Tahap II
• Calon dari Kementerian Agama Provinsi Jawa
Tengah 13 orang;
• Calon dari Kementerian Agama Provinsi DIY
5
orang;
• Calon dari UIN Yogyakarta
2 orang;
• Calon dari UIN Semarang
2 orang;
• Calon dari IAIN Surakarta
2 orang;
• Calon dari IAIN Salatiga
1 orang;
• Calon dari IAIN Purwokerto 1 orang ;
• Calon dari STAIN dan STABN 3 orang;
• Balai Litbang Semarang
1 orang.
Mekanisme Pendaftaran
Online
• Mendaftar secara online di web BDK Semarang
sejak 12-18 Pebruari 2015;
• Menyertakan bukti-bukti yang menjadi
pendukung dengan cara discan;
• Mengajukan konsep proyek perubahan yang akan
dilakukan di satuan kerja yang telah mendapat
persetujuan dari pimpinan dengan cara discan
• Hasil pendaftaran Online untuk pemetaan
jumlah peserta yang memenuhi syarat.
• Jika dinyatakan diterima, mendapat
pemberitahukan selanjutnya melalui web.
Lanjutan Mekanisme Pendaftaran
Di BDK
• Melakukan Regrestrasi dengan menyertakan tanda
bukti telah diterima kepada panitia di BDK
Semarang;
• Peserta yang tidak dapat menunjukkan bukti-bukti
yang telah ditetapkan oleh panitia dapat dinyatakan
gugur jika dalam waktu tertentu tidak bisa memenuhi
persyaratannya;
• Peserta yang telah mendaftar ulang di BDK
Semarang dan memenuhi syarat telah resmi menjadi
calon peserta tetap;
Waktu Pelaksanaan Diklatpim IV
Waktu Pelaksanaan Diklatpim IV terbagi menjadi
sebagai berikut:
• A. Tahap I ………………….. 13 hari di BDK
• B. Tahap II …………….......
5 hari di Satker
• C. Tahap III ……………….. 17 hari di BDK
• D. Tahap IV ……………….. 60 hari di Satker
• E. Tahap V ………………….
2 hari di BDK
Tahap IV
LaboratoriumKepemimpian
(Breaktrough II)
60 hari
Tahap II
Taking Ownership
(Breaktrough I) 5 hari
PEMIMPIN
PERUBAHAN
Tahap V Evaluasis 2 hri
Tahap III
Merancang
Perubahan dan
Membangun Tim
17 hari
Tahap I
Diagnosa Kebutuhan
Seleksi
Perubahan Organisasi
peserta
8 April 2014
13 hri
19
1.Kecerdasan Emosi
2.Pengenalan potensi diri
3.Berfikir Kreatif
4.Koordinasi dan Kolaborasi
5. Membangun Tim Efektif
6. Benchmarking ke Best Practice
7. Merancang Proyek Perubahan
8. Seminar Presentasi
Proyek Perubahan
9. Pembekalan Implementasi
Proyek Perubahan
1. Pilar-pilar kebangsaan
2. Integritas
3. Standar Etika Publik
4. Sistem Administrasi Negara
Kesatuan Republik Indonesia
5. Pembekalan Isu Aktual
Substantif Lembaga
6. Diagnostic Reading
7. Penjelasan Proyek
Perubahan
1.Coaching
2.Counselling
Tahap IV
1.Coaching
2.Counselling
Tahap II
Tahap III
Merancang
Perubahan dan
Membangun Tim
Laboratorium
Kepemimpinan
1.Seminar Laboratorium
Kepemimpinan
2.Evaluasi
Tahap V
Evaluasi
(Breaktrough II)
Taking Ownership
(Breaktrough I)
Tahap I
Diagnosa
Kebutuhan
Perubahan
Organisasi
LAN-RI
TAHAPAN DAN AGENDA
PEMBELAJARAN
DIKLATPIM IV
20
Pola
penyelenggaraan
In Campus
Diagnose
Kebutuhan
Perubahan
13 hari
Merancang
Perubahan
17 hari
Evaluasi
2 hari
Off Campus
Breakthrough I
(Taking
Ownership)
5 hari
Breakthrough II
Laboratorium
Kepemimpinan)
60 hari
PENYUSUNAN KERTAS
KERJA
PROYEK PERUBAHAN
Proyek Perubahan
Proyek Perubahan merupakan kegiatan pembelajaran
dengan bimbingan para coach dan concelor / mentor
serta teamwork yg ada di instansinya mulai dengan
kegiatan:
Diagnose organisasi.
Mengkomunikasikan permasalahan dengan
stakeholder.
3. Merancang Perubahan dan membangun Tim.
4. Melaksanakan Proyek Perubahan.
5. Menyajikan hasil pelaksanaan dalam seminar
kepemimpinan.
1.
2.
PROSES PENULISAN
PROYEK PERUBAHAN
GAGASAN
AWAL
PENJELASAN PENYUSUNAN
PROYEK PERUBAHAN
•
• Diagnose masalah & alternatif Terapi.
• Desain awal Projek.(Penulisan
Proposal)
• Pilih Konselor & identifikasi .
• Identifikasi Stakeholder (calon
Timwork)
KOMUNIKASI
• Atasan/Mentor
• Stakeholder
• Coach
Projek Perubahan Instansional
terpilih (feasibel&implementable)
PENULISAN
rancangan Proyek
Perubahan Instansi
Pelaksanaan projek
Perubahan Instansi
SEMINAR
Proyek Perubahan
Instansi
1.
2.
Merancang Proyek Perubahan
a. Konsep
b. Format
c. Menyusun
Seminar Rancangan Proyek Perubahan
a. Waktu Seminar
b. Yang Dinilai
PROSES PENULISAN
PROYEK PERUBAHAN
GAGASAN
AWAL
PENJELASAN PENYUSUNAN
PROYEK PERUBAHAN
•
• Diagnose masalah & alternatif Terapi.
• Desain awal Projek.(Penulisan
Proposal)
• Pilih Konselor & identifikasi .
• Identifikasi Stakeholder (calon
Timwork)
KOMUNIKASI
• Atasan/Mentor
• Stakeholder
• Coach
Projek Perubahan Instansional
terpilih
(feasibel&implementable)
PENULISAN
rancangan Proyek
Perubahan Instansi
Pelaksanaan projek
Perubahan Instansi
SEMINAR
Proyek Perubahan
Instansi
1.
Pembekalan
pengelolaan penerapan Proyek Perubahan
 antisipasi kendala penerapan.

2.
Pelaksanaan
Uji Kompetensi dalam Lanoratorium
Kepemimpinan
- Dibimbing Mentor
- Coach oleh WI
IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN
• Menerapkan dan menguji kapasitas
kepemimpinannya dalam
mengeksekusi proyek perubahan
TUGAS PESERTA
 Melakukan eksekusi keseluruhan
tahapan yang telah dirancang dalam
project charter dengan
mendayagunakan seluruh sumber
daya yang dimiliki;
 Mengambil inisiatif dalam dialog
dengan mentor dan coach.
 Melaporkan progress implementasi
proyek perubahan kepada coach
minimal satu minggu sekali (setiap
hari Kamis);
 Mengacu rumusan milestones dalam
project charter sebagai dasar
pencapaian target perubahan;
ON CLASS
OF CLASS
ON CLASS
OF CLASS
ON CLASS
TUGAS COACH:
1.
2.
3.
Melakukan monitoring secara reguler terhadap
kegiatan peserta selama tahap Laboratorium
Kepemimpinan melalui Teknologi Informasi;
Memberikan feedback terhadap laporan progress
implementasi proyek perubahan yang disampaikan
peserta bimbingan minimal seminggu sekali (setiap
hari jum’at);
Melakukan intervensi bila peserta mengalami
permasalahan selama tahapan Laboratorum
Kepemimpinan
ON CLASS
OF CLASS
ON CLASS
OF CLASS
ON CLASS
4. Melakukan komunikasi dengan mentor terkait
kegiatan peserta selama tahap Laboratorum
Kepemimpinan;
5. Mengembangkan instrumen monitoring dan
perekaman terhadap progress yang dilaporkan
oleh peserta bimbingan.
6. Menginformasikan progress yang dicapai
peserta kepada penyelenggara diklat



MENTOR


Sebagai pembimbing dan pengawas peserta;
Memberikan dukungan penuh kepada peserta
diklat dalam mengimplementasikan Proyek
Perubahan;
Memberikan dukungan kepada peserta dalam
mendayagunakan seluruh potensi
sumberdaya yang diperlukan dalam
melakukan implementasi proyek perubahan;
Memberikan bimbingan kepada peserta
dalam mengatasi kendala yang muncul selama
proses implementasi berlangsung;
berperan sebagai inspirator bagi peserta
diklat.
Seminar Hasil Implementasi
a. Nara Sumber
b. Coach
c. Mentor
d. Reformer
EVALUASI
Hard Competence
(Proyek Perubahan),
8 April 2014
Soft Competence
(Sikap dan Perilaku)
36
EVALUASI PESERTA
NO
BOBOT (%)
ASPEK
I
II
III
IV
1.
Sikap dan Perilaku
50
45
40
35
2.
Kualitas Perubahan
50
55
60
65
100
100
100
100
Jumlah
8 April 2014
tahmid
37
EVALUASI PESERTA
ASPEK SIKAP PERILAKU
NO
UNSUR
1.
Integritas
2.
Etika
3.
Kedisplinan
4.
Kerjasama
5.
Prakarsa
Jumlah
8 April 2014
BOBOT (%)
I
II
III
IV
10
10
10
10
10
50
10
10
5
10
10
45
10
10
10
5
5
40
10
10
5
5
5
35
tahmid
38
EVALUASI PESERTA
ASPEK KUALITAS PERUBAHAN
N
o
UNSUR
I
BOBOT (%)
II
III
IV
1. Identifikasi Perubahan
10
10
10
10
2. Rancangan Perubahan
10
10
10
10
3. Pemimpin Perubahan
30
35
40
45
Jumlah
50
55
60
65
8 April 2014
tahmid
39
SANGAT MEMUASKAN (SKOR 92,5 – 100)
MEMUASKAN (SKOR 85,0 – 92,4)
CUKUP MEMUASKAN (SKOR 77,5 – 84,9)
KURANG MEMUASKAN (SKOR 70,0 – 77,4)
TIDAK LULUS (SKOR DI BAWAH 70)
1.
2.
CERTIFICATE OF COMPETENCE
(STTPP)
CERTIFICATE OF ATTENDANCE
(SURAT KETERANGAN
MENGIKUTI DIKLAT)
A. Dilaksanakan Antara 6 (enam) sampai 12 (dua belas
bulan) setelah penyelenggaraan diklat berakhir,
dilakukan evaluasi pasca diklat untuk mengetahui
dan mengukur, sebagai berikut:
1) Tingkat pemanfaatan alumni diklat dalam jabatan
struktural;
2) Perkembangan perubahan yang telah dilakukan;
3) rencana perubahan yang akan dilaksanakan;
4) Tingkat peningkatan kinerja alumni;
5) Tingkat peningkatan instansi unit organisasi
alumni.
B. Dilakukan oleh penyelenggara diklat bekerjasama
dengan unit kepegawaian instansi, terkait:
1) Posisi alumni setelah mengikuti kegiatan diklat
2) Perkembangan “rencana perubahan yang pernah
dilaksanakan”
3) Kemungkinan melakukan perubahan-perubahan
yang baru selain yang telah direncanakan
sebelumnya;
4) Peningkatan kinerja alumnus setelah mengikuti
kegiatan diklat;
5) Peningkatan kinerja instansi tempat alumnus
bekerja.
5) kepegawaian instansi, terkait:
3. Hasil Evaluasi Pasca Diklat disampaikan oleh
penyelenggara kepada pejabat pembina
kepegawaian alumni, pimpinan Instansi, Instansi
pembina diklat, instansi pengendali Diklat.
4. Instansi pembina diklat menggunakan hasil evaluasi
pasca diklat sebagai masukan untuk
penyempurnaan program diklat selanjutnya.