Peran KK dalam Konservasi Modern

Download Report

Transcript Peran KK dalam Konservasi Modern

Peran Kawasan Konservasi
dalam Konservasi Modern
Nilai dan Makna Penting
Keanekaragaman Hayati
KONSERVASI SDA HAYATI
• PERLINDUNGAN SISTEM PENYANGGA
KEHIDUPAN
• PENGAWETAN KEANEKARAGAMAN
TUMBUHAN DAN SATWA
• PEMANFAATAN LESTARI SDA DAN
EKOSISTEMNYA
PERAN DAN MANFAAT KAWASAN
KONSERVASI
• EKONOMIS (POTENSI SDAH BERUPA HASIL HUTAN
NON KAYU, SUMBER GENETIK, PENUNJANG
BUDIDAYA)
• EKOLOGIS (PERLINDUNGAN DAN TATA AIR,
PENGENDALI SEDIMEN, JASA LINGKUNGAN), JASA
LINGKUNGAN
• ESTETIKA (NILAI KEINDAHAN SEBAGAI OBJEK
WISATA ALAM)
• PENGEMBANGAN BUDAYA, PENDIDIKAN DAN
PENELITIAN
• PEMANFAATAN MASA KINI DAN MENJAMIN
PEMANFAATAN MASA DEPAN BAGI GENERASI
MENDATANG
• KESEPAKATAN KONVENSI INTERNASIONAL
Nilai Ekonomi
• Masyarakat lokal akan mendukung
pengelolaan suatu kawasan konservasi
jika kawasan tersebut mampu
memberikan manfaat kepada mereka
(bambu, kayu bakar, bahan konstruksi,
tumbuhan obat, kayu, ikan, kulit binatang,
madu, serat, resin, hewan buruan, buahbuahan, jamur dsb.).
Nilai Ekonomi (cont’d)
• Masyarakat lokal telah mengembangkan
mekanisme pengelolaan sda. Pada daerahdaerah yang terpencil, manfaat-manfaat ini
didapat secara langsung tanpa melalui
mekanisme pasar.
• Malaysia – babi hutan yang dipanen oleh
pemburu memiliki nilai pasar sekitar US$100
juta/tahun. Sedangkan nilai sda-sda yang
sudah masuk pasar, bisa dinilai dari harga
jualnya.
Nilai Ekonomi (cont’d)
• Dalam pembangunan ekonomi, masyarakat
edesaan yang hidup paling dekat dengan hutan
atau kawasan alami lainnya, dapat
mendapatkan manfaat dari adanya pemanenan
satwaliar secara lestari untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi lokal.
• Hampir semua masyarakat pedesaan bisa
meningkatkan manfaat pembangunan melalui
pengelolaan yang tepat bagi sd biologi yang
biaa dikonsumsi secar alngsung.
Nilai Ekonomi (cont’d)
• Manfaat ekonomi dari suatu kawasan yang dikelola
secara berkelanjutan sebenarnya bisa sangat besar,
tanpa adanya gangguan logging
• Indonesia – mendapatkan US$ 200 juta dari hasil hutan
bukan-kayu.
• India – hasil htan bukan kayu memberikan masukan
40% dari total net revenue yang didapatkan oleh
pemerintah dari sektor kehutanan
• Hutan hujan tropis dengan luas 50,000 ha, dengan
pengelolaan yang efektif, mampu untuk menghasilkan
flora fauna dengan nilai potensial sedikitnya US$ 10
juta/thn (sekitar US$200/ha), dimana pendapatan dari
hasil logging komersial hanya kurang lebih US $150/ha
(McNeely, 2000).
Nilai Jasa Lingkungan
•
•
•
•
•
•
Regenerasi tanah
Polinasi
Rekreasi
Pengadaan air murni
Daur ulang nutrien
Evolusi sumberdaya genetik yang
berkelanjutan
• Pemeliharaan fungsi ekosistem
Nilai Jasa Lingkungan (cont,d)
• Nilai ini dapat dimanfaatkan apabila keanekaragaman
hayati dipandang sebagai satu kesatuan, dimana ada
saling ketergantungan antara komponen di dalamnya.
Nilai jasa lingkungan sering diabaikan karena sulit
diungkapkan dengan angka. Padahal keuntungan yang
diberikan cukup besar. Keanekaragaman spesies
menyebabkan mereka mampu membentuk rantai
makanan yang menjamin kelangsungan pasokan
pangan masing-masing dan hubungan saling
menguntungkan di dalam rantai makanan tersebut.
Contoh : Ekosistem terumbu karang dan padang lamun
melindungi pantai dari abrasi, hutan mangrove sebagai
nursery, feeding, dan spawning ground
Fungsi hidrologi
• Aliran air yang keluar dari areal hutan digunakan
untuk memenuhi berbagai kebutuhan, misalnya
air minum, sanitasi lingkungan, pertanian,
industri, ekosistem dan sebagainya.
• Stabilisasi fungsi hidrologi – mereka yang
bergerak di bidang irigasi serta energi bisa
menjadi parner yang kuat bagi KK yang memiliki
nilai hidrologi tinggi
Fungsi hidrologi (cont’d)
• Johnson, et.al (2001) menyatakan bahwa
mayoritas penduduk dunia berada di hilir daerah
aliran sungai (DAS) berhutan (downstream
forested watershed), sehingga aliran air yang
dimanfaatkan oleh masyarakat umumnya
berasal dari hutan yang berada di DAS bagian
hulu.
• Oleh karena itu untuk menjamin ketersediaan air
dalam jumlah dan kualitas yang memadai, maka
upaya konservasi ekosistem hutan harus
dilakukan
Fungsi hidrologi
• Acreman (2004) menyatakan bahwa sebatang
pohon di hutan alam sepanjang daur hidupnya
mampu memompa air + 2,5 juta galon air ke
atmosfer, didaur-ulang, dan tidak hilang dari
kawasan hutan. Apabila ekosistem hutan beralih
fungsi, maka berdampak terhadap ketersediaan
air, misalnya di hutan alam Amazone 50% dari
curah hujan yang jatuh berasal dari evaporasi
lokal tetapi apabila disimulasikan diubah
menjadi padang penggembalaan (pasture land)
maka curah hujan hujan tereduksi 26% per
tahunnya
Fungsi hidrologi (cont’d)
• Akibat pengurangan vegetasi alam di Sahel Afrika
menyebabkan curah hujan berkurang hampir 22%
antara bulan Juli dan Agustus, serta tertundanya musim
hujan hampir setengah bulan. Fakta riset tersebut
menunjukkan bahwa : (a) ekosistem hutan yang
didominasi vegetasi pohon berperan penting dalam
mengatur sistem hidrologis wilayah terutama
meningkatkan peluang terjadinya hujan di wilayah
tersebut; serta (b) perubahan ekosistem hutan
mempengaruhi output hidrologis yang keluar dari
ekosistem hutan tersebut.
Konservasi Tanah
• Perlindungan tanah oleh vegetasi – mencegah longsor,
banjir, serta siltasi.
• Malaysia – sedimen sungai setelah aktivitas
penebangan mencapai 70-97%.
• KK dapat menjaga keberlanjutan irigasi serta sungai.
• Nepal – masyarakat yang tinggal di luar kawasan TN
Royal Chitwan secara intensif membuka lahan serta
menggembalakan ternaknya di bagian utara Sungai
Rapti (batas KK) serta terjadi erosi. Sedangkan di dalam
TN, vegetasi yang masih utuh bisa dijumpai di bagian
selatan Sungai Rapti. Saat air sungai naik, hanya
bagian utara yang tercuci, sehingga gerakan sungai
mengalami pergeseran. Dalam kurun waktu kurang dari
10 tahun, sekitar 100 ha lahan masyarakat di luar TN
berubah menjadi bagian dari TN disebabkan oleh
kekuatan alam
Kenakeragaman Hayati
•
•
•
•
Pengawetan sunberdaya genetik serta biologi
Keberlanjutan proses evolusi
Menyediakan bahan mentah untuk bioteknologi
Kolam gen dari tanaman liar yang untuk
melengkapi dasar genetik yang sedikit dari
tanaman pangan yang telah dikembangkan,
menyediakan ketahanan terhadap penyakit,
memperbaiki produktivitas dan toleransi
terhadap lingkungan yang berbeda-beda
Perlindungan DAS
• Perlindungan terhadap sumber air
• Lahan basah dan hutan berfungsi sebagai
sistem penjernih air, sementara mangrove
memerangkap lumpur, mengurangi pengaruh
terhadap ekosistem-ekosistem laut
Perlindungan DAS (cont’d)
• Keuntungan dari persediaan air yang diperoleh
Melbourne dari hutan serapan mencapai nilai $250 juta
per tahun
• Jumlah ini didasarkan pada studi yang menilai harga air
yang diperoleh dari Thomson Reservoir dan dipasok ke
Melbourne seharga $530 per megaliter, dan fakta bahwa
sejumlah besar air yang dipasok ke Melbourne diperoleh
dari hutan serapan seluas 80 000 ha dengan jenis
vegetasi eukaliptus. Tampungan air per tahun pada
hutan-hutan ini berkisar antara enam hingga dua belas
megaliter per hektar, tergantung apakah hutan tersebut
telah tumbuh selama 30 atau 200 tahun. Saat ini
sebagian besar hutan eukaliptus pada daerah serapan
air berumur 54 tahun. Pada 50 hingga 100 tahun ke
depan, seiring pertumbuhan hutan yang semakin
tua, nilai air yang diproduksi tiap tahun akan meningkat
sebesar $150 juta dikarenakan laju aliran air yang
meningkat
Stabilitas Iklim
• Melindungi wilayah pesisir dari badai
• Menyerap hujan deras (kawasan lahan basah dan
berhutan)
• Menunjang keberhasilan usaha tani
• Bukti yang timbul menyarankan bahwa hutan yang tidak
dijamah membantu untuk menjaga curah hujan secara
langsung dengan mendaur ulang penguapan air pada
rata-rata yang stabil ke atmosfer dan melalui efek kanopi
mendukung pergerakan atmosfer. Pada skala yang
lebih kecil, vegetasi cukup berpengaruh pada iklim lokal
dan dapat menciptakan iklim mikro yang
spesifik. Beberapa organisme sangat bergantung pada
iklim mikro tersebut dalam mempertahankan
keberadaannya
Rekreasi Alam & Wisata
• Keanekaragaman hayati merupakan bagian menarik dari
daerah-daerah yang memiliki nilai untuk tujuan
pariwisata dan rekreasi
• Masyarakat menghargai daerah seperti itu sebagai
ragam untuk tujuan rekreasi: film, foto atau bahan
pembelajaran melalui kehidupan liar, habitat alami dan
fungsi alami; mengamati burung; serta studi lapang
ekologi dan tujuan ilmiah lainnya.
• Lingkungan alam merupakan faktor utama dalam
menarik wisatawan. Penelitian telah menunjukkan lebih
dari 85 persen pengunjung dari Jepang dan 70 persen
pengunjung dari Eropa dan Amerika melihat lingkungan
sebagai pemandangan yang indah dengan kehidupan
liarnya dan merupakan salah satu alasan utama dalam
mengambil keputusan tujuan perjalanan mereka.
Hasil Hutan Bukan-Kayu
• Buah-buahan, madu, tumbuhan obat, ikan,
daging, makanan ternak, bunga hias dll.
• Spesies lokal dapat berkembang dalam
penggunaannya untuk tujuan hortikultura
dan penghias, dengan hibrida dan
keturunan baru yang sedang
dikembangkan dan dipasarkan
Tanah
• Mencegah erosi
• Penyimpanan dan siklus nutrien
– Ekosistem menjalankan fungsi vital dalam
mendaur ulang nutrien. Nutrien-nutrien ini
mencakup elemen-elemen dari atmosfer
maupun yang ditemukan juga di dalam tanah,
yang penting untuk memelihara kehidupan
• Membentuk tanah
Penyerapan Bahan Pencemar
• Ekosistem dan proses-proses ekologi memainkan
peranan penting dalam pemecahan dan penyerapan dari
banyak polutan yang dihasilkan manusia dan
aktivitasnya. Hal ini termasuk limbah seperti air parit,
sampah dan tumpahan minyak.
• Beberapa ekosistem, terutama lahan basah, memiliki
kualitas yang sangat sesuai dalam memecahkan dan
menyerap polutan. Lahan basah alami dan buatan
digunakan untuk menyaring perairan tercemar untuk
menghilangkan nutrien, logam berat dan padatan
terlarut, mengurangi biochemical oxygen demand dan
membunuh mikroorganisme yang memiliki potensi
membahayakan
Penelitian, Pendidikan & Pemantauan
• Menyediakan lahan untuk penelitian terkait
ekologi, sosial dan ekonomi
• Daerah alami menyediakan laboratorium yang
baik sekali untuk studi seperti ini, sebagai
perbandingan terhadap daerah lain dengan
penggunaan sistem yang berbeda, dan untuk
penelitian yang berharga mengenai ekologi dan
evolusi. Habitat yang tidak dialih fungsikan
seringkali penting untuk beberapa pendekatan
tertentu, menyediakan kontrol yang diakibatkan
oleh perubahan mengenai sistem pelelolaan
yang berbeda dapat diukur dan dilakukan
Nilai Budaya
• Melindungi tempat-tempat bernilai budaya
• Wujud perhatian nasional terhadap warisan
alam
• Lingkungan alami menyediakan banyak
kebutuhan inspirasi, estetika, spiritual dan
pendidikan bagi manusia, dari berbagai budaya,
sekarang dan di masa depan. Masyarakat
tradisional menempatkan nilai budaya yang
besar terhadap species-species penting
(Spesies Kunci Budaya).
Nilai Budaya (cont’d)
• Nilai estetika dari ekosistem dan lanskap
alami kita berkontribusi terhadap keadaan
emosional dan spiritual dari populasi
masyarakat kota. Konservasi
keanekaragaman hayati juga memiliki
manfaat di bidang etika. Beragamnya
organisme hidup yang ada mengingatkan
manusia bahwa mereka merupakan
bagian dari Bumi yang saling tergantung
satu sama lainnya
Nilai Keanekaragaman
• Untuk dapat memahami keterkaitan
peranan/manfaat kawasan konservasi dengan
kepentingan pembangunan daerah atau
nasional, dapat dilihat manfaat ekologis
kawasan taman nasional yang dapat
dikuantifikasi
• Penting untuk menghitung dan melihat manfaat
dan biaya ekonomi dari kawasan taman
nasional agar manfaatnya akan lebih nyata di
dalam pembangunan daerah atau nasional
Nilai Guna Kawasan Konservasi
(cont’d)
• Nilai guna dari kawasan konservasi umumnya
akan mendorong tumbuhnya manfaat langsung
melalui proses efek ganda (multiplier effect)
seperti misalnya uang yang dikeluarkan oleh
seorang pengunjung pada kunjung ke suatu
kawasan taman nasional akan mendorong
penambahan pengeluaran di suatu wilayah
tertentu untuk penginapan, makan dan minum,
pembelian barang kerajinan tangan, pajak dan
sebagainya
Nilai guna langsung (direct use values)
• Dapat dihasilkan langsung dari kawasan taman nasional
serta mudah untuk dikuantifikasi sebagai manfaat
kawasan taman nasional, antara lain berupa produk
hasil hutan, bahan makanan, bahan baku obat-obatan
dan manfaat rekreasi.
• Nilai ini adalah nilai pasar yang didapat dari
perdagangan keanekaragaman hayati di pasar lokal,
nasional, maupun internasional. Contoh : nilai pasar
global untuk obat-obatan yang diperoleh dari
sumberdaya genetis diperkirakan US$ 75.000 – 150.000
juta per tahun
• Nilai ini merupakan manfaat langsung yang dapat
diperoleh dari keanekaragaman hayati misalnya :
ekosistem mangrove, terumbu karang, dan padang
lamun memiliki nilai konsumsi yang sangat banyak dan
beragam
Nilai guna tidak langsung
(indirect use values)
• Mencakup manfaat fungsional dari proses ekologis yang
secara terus menerus memberikan perananannya
kepada masyarakat dan ekosistem serta tidak mudah
untuk dikuantifikasi, antara lain berupa pengendalian
banjir, penyediaan sumber air, perlindungan badai, siklus
nutrisi, pendukung kehidupan global berupa penyerapan
karbon/polutan, dan pengendalian perubahan iklim,
menjaga kesehatan manusia, dan lain-lain. Nilai guna
tidak langsung tersebut memperlihatkan secara nyata
mengenai adanya keterkaitan yang jelas antara kawasan
taman nasional dengan pembangunan daerah/ekonomi;
Nilai guna pilihan (option value)
• Meliputi manfaat sumberdaya alam yang
dapat disimpan, disisihkan atau
dipertahankan untuk kepentingan/
pemanenan yang akan datang, antara lain
berupa keanekaragaman hayati,
sumberdaya genetik, perlindungan
jenis/species, keragaman ekosistem,
proses evolusi, dan produk-produk
tersebut umumnya belum diketahuidan
tidak memiliki nilai pasar pada saat ini
Nilai pilihan
• Nilai ini terkait dengan potensi keanekaragaman hayati
dalam memberikan keuntungan bagi masyarakat di
masa depan (Primack dkk, 1998). Keanekaragaman
hayati menyimpan nilai manfaat yang sekarang belum
disadari atau belum dapat dimanfaatkan oleh manusia,
namun seiring dengan perubahan permintaan, pola
konsumsi, dan asupan tekhnologi, nilai ini menjadi
penting di masa depan. Contoh : 20 jenis obat-obatan
yang paling sering dipakai di Amerika senilai US$ 6
miliar per tahun mengandung bahan-bahan kimia yang
ditemukan di alam.
Nilai guna non-konsumtif
• Meliputi nilai keberadaan (existence values) dan nilai
warisan (bequest values). Nilai keberadaan adalah nilai
yang diberikan oleh masyarakat kepada kawasan
konservasi karena adanya nilai keberlanjutan akan
keberadaan sumberdaya tertentu seperti konservasi
habitat dan species tertentu, integritas nilai-nilai spiritual,
estetika, dan kultural. Sedang nilai warisan merupakan
nilai yang diberikan masyarakat yang hidup saat ini
terhadap suatu daerah tertentu agar tetap utuh untuk
dapat diberikan kepada generasi mendatang seperti
konservasi habitat, upaya preventif terhadap perubahan
yang tidak dapat diperbarui. Nilai guna non-konsumtif
tersebut umumnya tidak dapat terefleksikan dalam harga
pasar.
Nilai Warisan
• Nilai ini berkaitan dengan hasrat untuk menjaga
kelestarian keanekaragaman hayati agar dapat
dimanfaatkan oleh generasi mendatang. Contoh :
Masyarakat Mentawai hanya membolehkan orang-orang
tertentu untuk menangkap penyu dan jumlah hasil
buruan juga secukupnya serta dibagi sama rata diantara
anggota masyarakat. Cara ini dimaksdukan agar tidak
terjadi pengurasan dan pemborosan sumber daya alam,
sehingga masih tersedia untuk generasi mendatang.
Nilai ini sering terkait dengan nilai sosiokultural dan nilai
pilihan. Spesies tertentu sengaja dipertahankan dan
diwariskan turun temurun untuk menjaga identitas
budaya dan spiritual kelompok etnis tertentu
Nilai eksistensi
• Nilai ini dimiliki oleh keanekaragaman hayati
karena keberadaannya di suatu tempat. Tidak
berkaitan dengan potensi suatu organisme
tertentu, tapi berkaitan dengan hak hidupnya
sebagai salah satu bagian dari alam. Kadang
juga disebut nilai Intrinsik dan dikaitkan dengan
etika atau agama. Meskipun manfaat yang
didapatkan dari nilai eksistensi
keanekaragaman hayati sulit diukur dengan
uang, manfaat untuk meningkatkan
kesejahteraan psikologis manusia cukup jelas