Hukum Organisasi Perusahaan Pertemuan 4

Download Report

Transcript Hukum Organisasi Perusahaan Pertemuan 4


Persekutuan Komanditer (CV) adalah
suatu perusahaan yang didirikan oleh
satu atau beberapa orang secara
tanggung menanggung, bertanggung
jawab untuk seluruhnya atau
bertanggung jawab secara solider,
dengan satu orang atau lebih sebagai
pelepas uang.

CV adalah persekutuan yang terdiri dari
satu atau lebih sekutu biasa dan satu
atau lebih sekutu diam (komanditer),
yang secara bertanggung jawab untuk
semua utang persekutuan. (Ps.19 KUHD)

Sekutu diam kontribusinya hanya modal
untuk persekutuan, dan bertanggung
jawab hanya sebesar kontribusinya.

Adalah Firma dengan sifat yang “lex
specialis”

FIRMA + Sekutu Komanditer = CV

Sekutu pada CV?
KOMANDITER/PASIF
Inbreng
uang/barang/tenaga
- Tidak melakukan
pengurusan/mewakili
perusahaan
- Tanggung jawab
sebatas besar
pemasukan
-
KOMPLEMENTER/AKTIF
Inbreng
uang/barang/tenaga
- Melakukan
pengurusan/mewakili
perusahaan
- Tanggung jawab
hingga harta pribadi
-
 Tidak
ada ketentuan mengenai
pendaftaran, pengesahan dan
pengumuman pendirian CV
 TAPI, CV adalah Firma yang Lex
Specialis jadi terikat ketentuan
mengenai pendirian Firma (Pasal
22, 23, 29 KUHD)

-

-
CV diam-diam
Merupakan CV dalam hubungan
internalnya saja. Secara eksternal masih
dikenali sebagai firma
CV terang-terangan
Pihak ketiga secara terang mengetahui
adanya sekutu komanditer dalam CV

-
CV dengan saham
CV terang-terangan dengan modal
yang terbagi atas saham
Bentuk CV ini tidak diatur dalam KUHD
tapi dimungkinkan berdasarkan Pasal
1338 ayat (1) jo. Pasal 1337 BW jo. Pasal 1
KUHD

Kewajiban Pemasukkan
- Pasal 1625 jo 1626 BW

Pembagian keuntungan dan kerugian
- Pasal 1633 jo. 1634 BW

Pengurusan
- Pasal 20 ayat (2) KUHD

KEUNTUNGAN
Bila tidak ditentukan dalam perjanjian pendirian,
maka pembagian keuntungan, baik untuk sekutu
komanditer maupun komplementer berpedoman
pada Pasal 1633 BW

KERUGIAN
Sekutu komanditer maupun komplementer
bertanggung jawab atas kerugian CV, namun
pertanggungan oleh sekutu terbatas besarnya
pemasukannya dalam CV. Sementara tanggung
jawab sekutu komplementer tidak terbatas (Pasal
18 KUHD jo. Pasal 1131 jo. Pasal 1132 BW)
Pasal 20 ayat (2) KUHD
 Sekutu komanditer tidak dapat
melakukan pengurusan meskipun
dengan surat kuasa
 Tetapi dapat dapat ditetapkan dalam
perjanjian untuk dapat melakukan
pengawasan, termasuk pemberian izin
untuk tindakan sekutu komplementer
 Sanksi : Pasal 21 KUHD

Lihat cara penamaan Firma
 Pembatasannya : Pasal 20 ayat (1)
KUHD, bahwa nama sekutu komanditer
tidak boleh digunakan sebagai nama
CV, kecuali bila sekutu komanditer ini
dulunya adalah sekutu komplementer di
CV tersebut
 Sanksi : Pasal 21 KUHD


Tagihan dari pihak ketiga
Pihak ketiga tidak diperbolehkan menagih hutang
persekutuan langsung pada sekutu komanditer karena
sekutu komplementerlah yang harus bertanggung jawab
sepenuhnya kepada pihak ketiga


Unpaid debt, tertagih pada sekutu komanditer
yang terkena sanksi Pasal 21?
Tanggung jawab ke luar CV
sekutu komanditer tidak dikenal pihak luar (pihak ketiga) dan
tidak berwenang melakukan hubungan hukum keluar
perusahaan sehingga tanggung jawabnya juga tidak
sampai kepada pihak ketiga (ekstern),
Cara dan sebab bubarnya CV sama
dengan cara dan sebab bubarnya Firma
 Yang perlu diingat adalah keberadaan
Sekutu Komanditer, sehingga saat
pemberesan (khususnya dalam hal
kerugian) tanggung jawab sekutu
komanditer terbatas besaran
pemasukannya dalam CV.

Pasal 16 – 35 Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang, Pasal 1618 – 1652 Kitab UndangUndang Hukum Perdata
 Pengertian Pokok Hukum Dagang
Indonesia 2, Bentuk-bentuk Perusahaan.
Karangan HMN Purwosutjipto. Bab V;
 Hukum Perusahaan. Karangan IG Rai
Widjaya. Bab IV C;
 Seri Aspek Hukum Dalam Bisnis (Buku Biru).
Karangan Gunawan Widjaja. Bab IV.

Buatlah perbandingan antara PP, Firma
dan CV
 Bentuk usaha mana yang menurut anda
paling baik, berikan pendapat
hukumnya!
