Evaluasi Kinerja Interm. Keuangan

Download Report

Transcript Evaluasi Kinerja Interm. Keuangan

VIII. EVALUASI KINERJA
INTERMEDIASI KEUANGAN
GAMBARAN UMUM KINERJA
INTERMEDIASI KEUANGAN
 LAPORAN KEUANGAN BANK
KOMERSIAL
 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA
ROE
 RASIO2 KEUANGAN LAIN
 TUGAS TERSTRUKTUR

GAMBARAN UMUM EVALUASI
KINERJA INTERMEDIASI KEUANGAN
Tujuan Manajemen Lembaga Keuangan
secara umum: 1. Kelangsungan hidup, 2.
Memaksimumkan kekayaan para pemegang
saham, 3. Memaksimumkan nilai LK, & 4.
Memaksimumkan keuntungan.
 Untuk menguji apakah suatu Manajemen LK
pada periode tertentu sudah mengarah pada
pencapaian tujuannya, maka diperlukan suatu
evaluasi kinerjanya.

GAMBARAN UMUM EVALUASI
KINERJA INTERMEDIASI KEUANGAN
Untuk menguji kinerja lembaga keuangan,
informasi yang digunakan adalah informasi
keuangan pada laporan keuangan (LK) FI.
 Ada berbagai macam ukuran untuk mengevaluasi kinerja FI: 1. Analisis rasio keuangan
(analisis LK), & 2. Analisis Camel (capital,
aset, management, equity, and liquidity).
 Ukuran terakhir atas kinerja FI adalah nilai
sahamnya di pasar modal (tujuan LK kedua).

GAMBARAN UMUM EVALUASI
KINERJA INTERMEDIASI KEUANGAN
Tujuan analisis LK: digunakan untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan FI.
 Arti penting pengukuran kinerja FI:
 1. Manajemen membutuhkan dasar pertimbangan (kinerja keuangan periode sebelumnya)
untuk membuat keputusan di masa mendatang;
 2. Para investor membutuhkan informasi
tentang kinerja FI untuk membuat keputusan
investasi pada FI ybs.

GAMBARAN UMUM EVALUASI
KINERJA INTERMEDIASI KEUANGAN
 3.
Pihak2 lain yang berkepentingan
dengan FI membutuhkan informasi
tentang kinerja FI, seperti nasabah,
kreditor, pemerintah, dsb.
 4. Aktivitas merger & akuisisi dalam FI,
menuntut FI yang akan melakukannya
untuk mendalami tentang kinerja FI
sasaran.
GAMBARAN UMUM EVALUASI
KINERJA INTERMEDIASI KEUANGAN
Metode tolok ukur untuk menentukan derajad
kinerja suatu FI ada dua macam:
 1. Metode lintas waktu: RKt  RKt-1.
 2. Metode lintas seksi: RKit  RKidt.
 RK = rasio keuangan.
 Ada RK yang semakin tinggi, maka FI semakin
sehat; ada juga RK semakin tinggi justru
semakin tidak sehat.
 Fokus analisis LK adalah pada bank komersial.

LAPORAN KEUANGAN
BANK KOMERSIAL (1)
Dua dokumen dasar LK bank: 1. Laporan
kondisi (neraca), & 2. Laporan pendapatan
(laporan laba rugi).
 Neraca: LK yang menyajikan informasi
keuangan atas aset2, kewajiban2, & modal
ekuitas bank pada titik waktu tertentu.
 Laporan laba rugi (L/R): LK yang menyajikan
kategori utama pendapatan dan beban (biaya) &
keuntungan atau kerugian bersih bagi suatu bank
selama periode waktu tertentu.

LAPORAN KEUANGAN
BANK KOMERSIAL (2)
Bank juga melaporkan aktivitas di luar neraca
(off-balance sheet/OBS), yang menghasilkan
pendapatan (kerugian) yang dilaporkan pada
laporan laba rugi.
 Dalam LK, bank diklasifikasikan menjadi dua
macam: 1. Bank eceran, & 2. Bank besar.
 Bank eceran: bank yang memfokuskan
aktivitas2 bisnisnya pada hubungan perbankan
konsumen.

LAPORAN KEUANGAN
BANK KOMERSIAL (3)
Bank besar: bank yang memfokuskan
aktivitas2 bisnisnya pada hubungan perbankan
komersial.
 Struktur neraca dinyatakan dalam persamaan:
A = L + E.
 Aset bank dikelompokkan menjadi empat
macam: 1. Kas dan saldo lembaga depositori,
2. Sekuritas investasi, 3. Pinjaman & sewaguna
usaha, & 4. Aset2 lain.

LAPORAN KEUANGAN
BANK KOMERSIAL (4)
 Kas
& saldo dari lembaga depositori
meliputi: 1. Kas di brankas, 2. Deposito di
bank sentral, 3. Deposito di lembaga
keuangan lain, & 4. Item kas dalam proses
pengumpulan.
 Sekuritas investasi meliputi: 1. Deposito
yang menghasilkan bunga pada FI lain, 2.
SBI, 3. Hipotek yang didukung sekuritas,
& 4. Sekuritas utang & ekuitas lainnya.
LAPORAN KEUANGAN
BANK KOMERSIAL (5)
Pinjaman dan sewaguna usaha meliputi: 1.
Pinjaman komersial & industri, 2. Pinjaman
dijami dengan real estate, 3. Pinjaman
konsumen, 4. Pinjaman lain, & 5. Sewa.
 Aset2 lain meliputi: 1. Aset2 di tempat & tetap,
2. Real estate lain yang dimiliki, 3. Investasi
dalam perusahaan anak yang tidak dikonsolidasi,
4. Aset2 tidak kasat mata, & 5. Lain2.

LAPORAN KEUANGAN
BANK KOMERSIAL (6)



Kewajiban bank: berisi berbagai macam tipe
rekening yang bervariasi & pinjaman lain yang
digunakan untuk mendanai investasi & pinjaman pada
sisi aset neraca.
Kewajiban bervariasi dalam jatuh temponya,
pembayaran bunga, keistimewaan menerbitkan cek, &
penutupan asuransi deposito.
Kewajiban bank dikelompokkan menjadi 6 macam,
yaitu: 1. Deposito inti, 2. CDs besar, 3. Pinjaman
likuiditas BI, 4. Persetujuan pembelian kembali, 5.
Dana pinjaman lain, 6. Obligasi, & 7. Kewajiban2 lain.
LAPORAN KEUANGAN
BANK KOMERSIAL (7)
Deposito inti meliputi: 1. Giro, 2. Rekening
NOW, 3. MMDAs, 4. Deposito tabungan lain,
5. CDs eceran.
 Ekuitas berisi saham preferen dan biasa (dicatat
pada nilai pari), surplus atau tambahan modal
disetor, & laba ditahan.
 Item di luar neraca (OBS): aset & kewajiban
bersyarat yang dapat mempengaruhi status
neraca FI mendatang.

LAPORAN KEUANGAN
BANK KOMERSIAL (8)
Aktivitas OBS kurang jelas & seringkali tidak
nampak pada tulisan laporan keuangan karena
mereka biasanya kelihatan “di bawah garis
bawah”, biasanya sebagai catatan kaki untuk
rekening.
 Beberapa aktivitas OBS dapat melibatkan risiko
yang menambah eksposur risiko semua
lembaga, yang lain dapat melindung nilai atau
mengurangi tingkat bunganya, kredit, & risiko
kurs tukar.

LAPORAN KEUANGAN
BANK KOMERSIAL (9)
Aktivitas2 OBS dikelompokkan menjadi lima
kategori: 1. Komitmen2 pinjaman, 2. Kertas
kredit, 3. Sekuritas2 ketika diterbitkan, 4. Penjualan2 pinjaman, & 5. Sekuritas2 derivatif.
 Laporan L/R mengidentifikasi pendapatan &
beban bunga, pendapatan bunga bersih, provisi
untuk pinjaman (seperti utilitas, depresiasi, &
asuransi deposito), & lain2 (beban transaksi satu
waktu seperti kerugian atas penjualan RE,
pinjaman, & tempat).

LAPORAN KEUANGAN
BANK KOMERSIAL (10)
 Hubungan
langsung antara laporan L/R
dan neraca: item2 pada laporan L/R
ditentukan oleh aset2 & kewajiban2 neraca
ber-sama2 dengan tingkat bunga pada
setiap item.
 Hubungan laporan L/R & neraca dapat
dinyatakan dalam persamaan:
 NI = rnAn - rmLm – P + NII – NIE – T.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
MENGGUNAKAN KERANGKA
KERJA ROE (1)
Dengan analisis rasio memungkinkan manager
bank mengevaluasi kinerja bank, perubahan
dalam kinerjanya akhir waktu (lintas waktu), &
relatif kinerjanya terhadap bank pesaingnya
(lintas seksi).
 Kerangka kerja ROE dimulai dengan menggunakan ukuran profitabilitas, ROE, & kemudian
memecahnya untuk mengidentifikasi kekuatan &
kelemahan dalam kinerja bank.

ROE & Komponen2-nya
 Pengembalian
atas ekuitas (ROE) biasanya
digunakan untuk mengukur profitabilitas
bagi banyak perusahaan.
 1. ROE = Pendapatan bersih/ Modal
ekuitas total.
 ROE dapat dipecah menjadi komponen:
 ROE = Pengembalian atas aset (ROA) x
Pengali ekuitas (EM)
ROA & Komponen2-nya
2. ROA = Pendapatan bersih/ Aset total.
 ROA dapat dipecah menjadi komponen:
 ROA = Margin keuntungan (PM) x Utilisasi
aset (AU)
 3. PM = Pendapatan bersih/ pendapatan
operasi total.
 PM dapat dipecah menjadi komponen:
 PM = IER + PLLR + NER + TR.

ROA & Komponen2-nya
 4.
AU = Pendapatan operasi total/ Aset
total.
 AU dapat dipecah menjadi komponen:
 AU = Rasio pendapatan bunga (IIR) +
Rasio pendapatan nonbunga (NIIR).
 IIR = Pendapatan bunga/ Aset total.
 NIIR = Pendapatan nonbunga/ Aset total.
RASIO KEUANGAN LAIN
Rasio-rasio lain: 1. Margin bunga bersih (NIM),
2. Spread, & 3. Efisiensi overhead (OE).
 NIM = Pendapatan bunga bersih/ Aset yang
menghasilkan pendapatan.
 Spread = [Pendapatan bunga/ Aset yang
menghasilkan pendapatan] – [Beban bunga/
Kewajiban yang menanggung bunga].
 OE = Pendapatan nonbunga/ Beban nonbunga.

TUGAS TERSTRUKTUR
 Evaluating
the Performance of
Financial Intermediation:
 Halaman 176-177, Nomor: 6, 7, 8, 9,
15, 16, 18.
 Selamat mencoba!