Fungsi Dan Limit

Download Report

Transcript Fungsi Dan Limit

KALKULUS I
FUNGSI
FUNGSI


Fungsi dalam kehidupan sehari – hari berarti
guna/manfaat. Tetapi dalam matematika fungsi
sebagaimana dikatakan oleh Leibniz (1646 – 1716)
adalah suatu hubungan atau kaitan yang khas antara
dua himpunan. Atau dengan kata lain relasi antara dua
himpunan.
Suatu fungsi dapat dibayang sebagai suatu mesin yang
digambarkan:
X
(masukan)

Fungsi f
Y
(keluaran)
Ia memproses bilangan (masukan) sehingga diperoleh
suatu hasil (keluaran). Setiap bilangan yang masuk akan
memperoleh satu keluaran, tapi terkadang ada bilangan
yang masuk berbeda menghasilkan keluaran yang sama.
CONT….

1.
2.
3.
Untuk mendefinisikan suatu fungsi f dari
himpunan A ke himpunan B diperlukan:
Suatu himpunan A
Suatu himpunan B
Aturan bahwa x  A dan y  B
CONT…



Fungsi f adalah suatu aturan padanan yang
memetakan setiap objek x dan satu himpunan
dengan satu nilai f(x) dari himpunan ke dua.
Himpunan yang pertama disebut daerah asal
(domain)
Himpunan yang kedua disebut daerah hasil (range)
*
*
*
*
+
+
+
X
Y
CONT….

Fungsi tidak membolehkan objek dalam daerah
asal dipasangkan lebih dari satu pada daerah
hasil.
*
*
*
*
+
+
+
*
*
*
*
+
+
+
X
Y
X
Y
Bukan fungsi
JENIS FUNGSI

Fungsi injektif
Fungsi f:A
B dikatakan fungsi satu – satu
atau fungsi injektif jika dan hanya jika a ≠ a’
sehingga f(a) ≠ f(a’)
*
*
*
+
+
+
+
+
X
Y
CONT..

Fungsi surjektif
Fungsi f:A
B dikatakan fungsi kepada atau
surjektif jika dan hanya jika dalam satu
kodomain b terdapat paling sedikit satu domain
a, f(a) = b
*
*
*
*
+
+
+
X
Y
CONT…

Fungsi Bijektif
Fungsi f:A
B dikatakan bijektif jika dan
hanya jika untuk satu b kodomain terdapat satu
a domain, dan tidak ada anggota A yang tidak
terpetakan di B.
*
*
*
+
+
+
X
Y
NOTASI FUNGSI
Untuk memberi nama suatu fungsi dipakai
sebuah huruf tunggal seperti f (atau g atau F).
 Maka f(x), yang dibaca “f dari x” atau “f pada x”,
menunjukkan nilai yang diberikan oleh f kepada
x.
Contoh 1:
Untuk f(x) = x2 – 2x, cari dan sederhanakan:
a. f(4)
b. f(4 + h)
c. f(4 + h) – f(4)
d. [f(4 + h) – f(4)]/h

PENYELESAIAN
f(4) = 42 – 2 . 4 = 8
b. f(4 + h) = (4+h)2 – 2(4+h) = 8 + 6h + h2
c. f(4 + h) – f(4) = 6h + h2
d. [f(4 + h) – f(4)]/h = 6 + h
Contoh 2:
Untuk g(x) = 1/x, cari dan sederhanakan:
a. g(5)
b. g(5 + h)
c. g(a + h)
d. [g(a + h) – g(a)]/h
a.
OPERASI DALAM FUNGSI
Penjumlahan : (f+g)(x) = f(x) + g(x)
 Pengurangan : (f-g)(x) = f(x) – g(x)
 Perkalian : (f.g)(x) = f(x) . g(x)
 Pembagian : (f/g)(x) = f(x) / g(x)
 Contoh :


F(x) = 4 + x dan g(x) = 16 – x
hitung penjumlahan pengurangan, dan perkalian
fungsi diatas?
DAERAH ASAL DAN DAERAH
HASIL



Daerah asal adalah himpunan elemen-elemen pada
mana fungsi itu mendapat nilai.
Daerah hasil adalah himpunan nilai-nilai yang
diperoleh secara demikian.
Misalnya, jika F adalah fungsi dengan aturan F (X) =
x2 + 1 jika daerah asal dirinci dengan {-1, 0, 1, 2, 3},
maka daerah hasilnya adalah {1, 2, 5, 10}.
F (x) =x2 + 1
3
10
2
5
1
2
0
1
-1
Daerah
asal
Daerah Hasil
CONT…
Bilamana untuk sebuah fungsi daerah asalnya tidak
dirinci, kita selalu menganggap bahwa daerah
asalnya adalah himpunan bilangan riil yang terbesar
sehingga aturan fungsi ada maknanya dan
memberikan nilai bilangan riil. Ini disebut daerah
asal mula (domain natural).
CONTOH 3.
Cari daerah asal mula (natural) untuk: f(x) = l/(x - 3);
Penyelesaian
 Daerah asal mula untuk f adalah {xR: x≠3 } . Ini
dibaca "himpunan x dalam R (bilangan riil)
sedemikian sehingga x tidak sama dengan 3". Kita
kecualikan 3 untuk menghindari pembagian oleh 0.

CONT…

Jika aturan untuk suatu fungsi diberikan oleh
sebuah persamaan berbentuk y = f(x) (misalnya,
y = x3 + 3x - 6), x seringkali disebut variabel
bebas dan y variabel tak bebas. Sebarang
elemen dari daerah asal boleh dipilih sebagai
nilai dari variabel bebas x, tetapi pilihan itu
secara tuntas menentukan nilai padanan dari
variabel tak bebas. Jadi, nilai y tergantung dari
pilihan nilai x.
GRAFIK FUNGSI
Bilamana daerah asal dan daerah hasil sebuah fungsi
merupakan bilangan riil, kita dapat membayangkan fungsi
itu dengan menggambarkan grafiknya pada suatu bidang
koordinat. Dan grafik fungsi dari persamaan= f(x)
CONTOH 4.
Buatlah sketsa grafik dari:
(a) f(x) =x2-2; (b) g(x) =x3 – 2x; (c) h (x) = 2/(x – 1)

Penyelesaian
Kita gunakan daerah asal mula (domain natural). Dalam
kasus f dan g, ini berupa himpunan semua bilangan riil R;
untuk h, ini adalah semua R kecuali 1. Dengan membuat
sebuah tabel nilai, rajah titik-titik yang berpadanan,
hubungkan titik-titik ini dengan sebuah kurva mulus, kita
peroleh tiga grafik yang diperlihatkan dalam:

Perhatikan grafik dari h secara lebih saksama; grafik ini
menunjukkan suatu penyederhanaan berlebihan yang kita buat
dan sekarang perlu diperbaiki. Pada waktu meng-hubungkan
titik-titik yang dirajah dengan sebuah kurva mulus jangan
melakukannya secara mekanis sehingga mengabaikan
keistimewaan yang mungkin jelas kelihatan dari rumus fungsi
tersebut. Dalam kasus h(x) = 2/(x - 1) jelas bahwa sesuatu yang
dramatis harus terjadi bilamana x mendekati 1. Nyatanya, nilainilai |h(x)| membesar tanpa batas (misalnya, A(0,99) = -200 dan
h(l,001) = 2000). Kita telah menunjukkan ini dengan menarik
sebuah garis tegak putus-putus yang disebut asimtot, pada x =
1. Bila x mendekati 1, grafik semakin mendekati garis ini,
walaupun garis ini sendiri bukan merupakan bagian dari grafik,
melainkan lebih merupakan suatu garis petunjuk. Perhatikan
bahwa grafik dari h juga mempunyai sebuah asimtot mendatar,
yakni sumbu x.
TUGAS
1. Untuk f(x) = 1 – x2 , hitunglah:
a. f(1) = 1-1=0
b. f(-2) = 1-4=-3
c. f(k) = 1-k2
d. f(2x) = 1-4x2
e. f(0) = 1
2. Untuk F(t) = 4t3, cari dan sederhanakan [F(a+h)
– F(a)]/h
3. Buatlah sketsa grafik – grafik dari :
a. f(x) = x2 – 1
b. g(x) = x3 – x
FUNGSI GENAP DAN GANJIL
Seringkali kita memperkirakan kesimetrian
grafik suatu fungsi dengan memeriksa rumus
fungsi tersebut.
 Jika f (-x) = f (x), maka grafik simetri terhadap
sumbu y. Fungsi yang demikian disebut fungsi
genap, barangkali karena fungsi yang merinci
f(x) sebagai jumlah dari pangkat-pangkat genap
x adalah genap. Fungsi f(x)=x2-2 adalah genap;
demikian juga f (x) = 3x6- 2x4 + 11x2—5, f(x)= x2
/(1+x4) dan f(x) = (x3-2x)/3x


Jika f(-x) = - f(x), grafik simetri terhadap titik
asal. Kita sebut fungsi yang demikian fungsi
ganjil. Fungsi yang memberikan f(x) sebagai
jumlah dari pangkat-pangkat ganjil x adalah
ganjil. Jadi, g(x) = x3 -2x (digrafikkan dalam
Gambar 5) adalah ganjil. Perhatikan bahwa
g(-x) = (-x)3 - 2(-x) = -x3 + 2x = -(x3 - 2x) = -g(x)
CONT…
CONTOH
x 3  3x
f ( x)  4
x  3x 2  4
apakah fungsi genap, ganjil, atau
bukan keduanya?
Penyelesaian: Karena
( x) 3  3( x)
 ( x 3  3 x)
f ( x ) 
 4
  f ( x)
4
2
2
( x)  3( x)  4 x  3 x  4
f adalah fungsi ganjil
OPERASI PADA FUNGSI

Fungsi bukanlah bilangan. Tetapi seperti halnya
dua bilangan a dan b dapat ditambahkan untuk
menghasilkan sebuah bilangan baru a + b,
demikian juga dua fungsi f dan g dapat
ditambahkan untuk menghasilkan sebuah fungsi
baru f + g. Ini baru salah satu dari beberapa
operasi pada fungsi yang akan dijelaskan
JUMLAH, SELISIH, HASIL KALI,
HASIL BAGI, PANGKAT.

Pandanglah fungsi-fungsi f dan g dengan rumusrumus
x3
g ( x)  x
f ( x) 
2
 Kita dapat membuat sebuah fungsi baru f + g
dengan cara membenkan pada x nilai (x – 3)/2 + x
yakni,
x3
 x
(f +g) (x) = f (x) + g (x) =
2
CONT…
Daerah asal
f+g
Daerah asal f

Daerah asal g
Tentu saja kita harus sedikit hati-hati mengenai
daerah asal. Jelas x harus berupa sebuah bilangan pada mana f maupun g berlaku. Dengan lain
perkataan, daerah asal f + g adalah irisan
(bagian irisan/bagian bersama) dari daerah asal f
dan g.

Fungsi-fungsi f – g, f . g dan f/g diperkenalkan
dengan cara yang analog.
RUMUS
x3
 x
2
( f  g )( x )  f ( x )  g ( x ) 
( f  g )( x )  f ( x )  g ( x ) 
x3
 x
2
( f .g )( x )  f ( x )  g ( x ) 
x3
x
2
 f
f ( x) x  3
  x  

g
g
(
x
)
2 x
 

Kita harus mengecualikan 0 dan daerah asal f/g
untuk menghindari pembagian oleh 0. Kita juga
boleh memangkatkan suatu fungsi. Dengan fn,
kita maksudkan fungsi yang memberikan nilai
[f(x)]n pada x. Jadi:
2
x

3
x
 6x  9


2
2
f ( x)   f ( x)  


4
 2 
dan
2
g 3 ( x)  [ g ( x)]3  ( x )3  x 3
2
CONT…
CONTOH 1.
4
Andaikan F(x) = x  1 dan G(x) = 9  x 2 dengan
masing-masing daerah asal natural [-1, ) dan [3,3]. Can rumus. untuk F + G, F - G.F/G, dan F5
berikan daerah asal naturalnya.
RUMUS
(F  G)( x)  F ( x)  G( x)  4 x  1  9  x 2
(F  G)( x)  F ( x)  G( x)  4 x  1  9  x 2
(FG )( x)  F ( x)G( x)  4 x  1 9  x 2
 f
f ( x) 4 x  1
  x  

g( x) 9  x 2
 g
F 5 ( x)  [F ( x)]5  (4 x  1)5  ( x  1)5 / 4
KOMPOSISI FUNGSI

Sebelunmya, anda diminta untuk
membayangkan sebuah fungsi Sekarang anda
diminta memikirkan fungsi f sebagai sebuah
mesin. Fungsi ini menerima x sebagai masukan,
bekerja pada x, dan menghasilkan f(x) sebagai
keluaran. Dua mesin seringkali dapat diletakkan
berdampingan untuk membuat sebuah mesin
yang lebih rumit; demikian juga halnya dengan
dua fungsi f dan g. Jika f bekerja pada x untuk
menghasilkan f(x) dan kemudian g bekerja pada
f(x) untuk menghasilkan g(f(x)), dikatakan
bahwa kita telah menyusun g dengan f .Fungsi
yang dihasilkan, disebut komposit g dengan f,
dinyatakan oleh g °f. Jadi,
(g o f)(x) = g(f(x))

Ingat kembali contoh kita yang terdahulu, f(x) =
(x - 3)/2 dan g(x) = √x . Kita dapat menyusunnya
dalam dua cara,
 x 3
( g f )(x)  g ( f ( x))  g 

 2 
o
( f g )( x)  f ( g ( x))  f
o

x 3
2
 
x 3
x 
2
Segera kita perhatikan satu hal: Susunan
(komposisi) fungsi tidak komutatif; g of dan f o g
umumnya berlainan.
CONT…
CONTOH
Andaikan f(x) = 6x/(x2- 9) dan g(x)= √3x . Pertama,
cari (f og) (12) ;kemudian cari (f o g)(x)
Penyelesaian
4
 36   f (6)  36

27 3
( f o g )(12)  f ( g (12))  f
( f o g )(x)  f ( g ( x))  f

6 3x
 3x 
2
9
 3x 

6 3x 2 3x

3x  9 x  3
Dalam kalkulus, kita akan seringkali perlu
mengambil suatu fungsi yang diketahui dan
mendekomposisinya — yaitu, memecahnya
menjadi potongan-potongan komposit. Biasanya
ini dapat dilakukan dalam beberapa cara.
Misalnya, ambil p(x) = x2  4. Kita dapat
memikirkannya sebagai
P (x) = g(f(x)) dengan g(x) = x dan f (x) = x2 + 4
Atau sebagai
P (x) = g (f(x)) dengan g(x) = x2  4 dan f (x) = x2

Contoh:
Tuliskan fungsi p(x) = (x + 2)5 sebagai sebuah
fungsi komposit g o f
Penyelesaian.
Cara yang paling mudah untuk melakukannya
adalah menuliskan
P(x) =g(f(x)) dengan g(x) = x5
dan f(x) = x + 2
TUGAS
1.
Untuk f(x) = x/(x-1) dan g(x) = √1+x2, carilah:
a.
b.
c.
d.
e.
2.
(f + g)(2)
(f . g)(0)
(g/f)(3)
(fog)(0)
(gof)(0)
Untuk f(x) = x2+x dan g(x) = 2/(x+3), carilah:
a.
b.
c.
d.
e.
(f - g)(2)
(f /g)(1)
g2(3)
(fog)(1)
(gof)(1)