4.STAATSWORDING_ho.ppt

Download Report

Transcript 4.STAATSWORDING_ho.ppt

PERTUMBUHAN NEGARA
(STAATSWORDING)
(JELLINEK)
PRIMAIRE STAATSWORDING
Pertumbuhan negara
secara primer
SECUNDAIRE STAATSWORDING
Pertumbuhan negara
secara sekunder
Mengkaji pertumbuhan negara mulai
dari masyarakat primitif (sederhana)
hingga negara modern.
Mengkaji bagaimana terjadinya
negara baru (bukan negara pertama)
1
Tahap-tahap Pertumbuhan negara secara primer:
(persekutuan masy.) masyarakat hidup dalam kelompok dgn
kedudukan yang sama untuk mengurus kepentingan bersama atas dasar
persamaan yang dipimpin oleh seseorang yang dipilih secara Primus
Interpares
Max Weber: kekuasaan Primus interpares berdasarkan tradisionil gezag.
2. Rijk (Kerajaan)  muncul karena ada peperangan antar genootschap,
sehingga ada penguasaan dari genootschap yang lain. PI lama kelamaan
jadi raja dan munculah kerajaan (Rijk).
 Gumplovicz & oppenheim: perubahan dari thp 1 ke thp 2 melalui perebutan
 Kekuasaa : masih cerai berai dan dualisme pemerintahan pusat dg daerah.
3. Staat (Negara)  pemerintah pusat sudah mampu menundukan daerah
dan Raja dapat menyatukan kesatuan kewibawaan, sehingga lahirlah
negara.
4. Democratische Natie (Negara Demokrasi)
 negara demokrasi lahir sebagai reaksi terhadap kesewenang-wenangan raja,
dan rakyat merebut kekuasaan pemerintahan dari tangan raja. Contoh
Lodewijk XIV
 perlu ada pembatasan kekuasaan raja yang dicantumkan dalam perundangundangan
1. Genootschap
2
5. Dictatuur (Diktatur)  pemerintahan yang dipimpin oleh satu orang yang
dipIlih rakyat , lama kelamaan berkuasa mutlak. Kranenburg : Autokrasi;
Otto: Autoritarien Fuhrerstaat.
 dua pendapat ttg Diktatur:
a. perkembangan dari negara demokrasi (sarjana Jerman)
b. merupakan variasi/penyelewengan dari neg.demokrasi (selain sarjana
Jerman)
Pembagian Diktatur:
a. Legale Dictatuur  pemerintahan oleh seseorang bila keadaan negara
dalam bahaya
b. Feitelijk D.  tidak legal karena keadaan negara masih bersifat demokratis/
normal
c. Party D.  didukung oleh satu partai. Fascis dan Nazi
d. Proletare D.  didukung oleh kaum proletar.  negara komunis
SECUNDAIRE STAATSWORDING  dihubungkan dgn pengakuan
PENGAKUAN : De facto dan De Jure
3
LENYAPNYA NEGARA
PANDANGAN TEORITIS
1. Teori Organis  negara dipersamakan dg mahluk hidup.
Fisiologi negara sama dg fisiologi mahluk hidup yang mengalami kelahiran, pertumbuhan
dan kematiannya.
2.
Teori Anarkhis  negara dipandang sebagai orgs tata paksa. Tata paksa dlm kehidupan
masyarakat hrs dihilangkan, dengan cara: golongan 1) dengan menghancurkan orgs
tersebut; golongan 2) secara evolusi dan pendidikan.
3.
Teori mati tuanya negara  negara akan berdiri atau lenyap menurut syarat-syarat
obyektifnya sendiri.
Terpenuhi
 berdiri
Tidak Terpenuhi  lenyap/hilang
A.
B. FAKTOR ALAM
Suatu negara yang sudah ada dan berdiri bisa lenyap karena faktor alam seperti gunung
meletus dan pulau ditelan air laut.
C. FAKTOR SOSIAL
Negara bisa lenyap atau hilang karena faktor sosial seperti:
 karena adanya suatu revolusi ( kudeta yang berhasil)
 karena adanya penaklukan
 karena adanya persetujuan
 karena adanya penggabungan
4
Pendekatan factual
Occupatie (pendudukan)
Fusi (peleburan)
Cessie (penyerahan)
Accesie (penaikan)
Anexatie (pencaplokan)
Proclamation (proklamasi)
Sparatise (pemisahan)
Inovation (pembentukan baru)
5
Melalui pendekatan teoritis
Teori kekuasaan
Teori ketuhanan
Teori perjanjian
Teori hukum alam
Teori Lenyapnya Negara
Terdapat 2 faktor yang menyebabkan lenyapnya
negara, yaitu:
1. Faktor Alam
suatu negara yang tadinya sudah ada, tetapi
dikarenakan faktor alam maka lemyaplah
negara
tadi.
Disebabkan
meletus, pulau di telan air laut.
oleh
gunung
Suatu negara yang tadinya sudah ada dan
berdiri serta diakui oleh negar lain tetapi
dikarenakan faktor sosial maka negara itu
hilang. Disebabkan oleh:
a. Karena adanya penaklukan dan adanya revolusi
b. Karena adanya perjanjian
c. Adannya penggabungan
Unsur-Unsur Negara
Wilayah
tertentu
adalah
batas
wilayah
dimana
kekuasaan negara itu berlaku. Oppenheim dalam buku
Internasional
Law,
seperti
dikutip
Mochtar
Kusumaatmadja dan Etty R. Agoes, menerangkan
bahwa
tanpa
adanya
wilayah
dengan
batas-batas
tertentu, suatu negara tidak akan dianggap segala
kedaulatannya dan eksistensinya.
Wilayah mempunyai arti luas yang meliputi:
UDARA
Oppenheim-Lauterparcht menyatakan
bahwa
rakyat
adalah
kumpulan
manusia dari kedua jenis kelamin yang
hidup
bersama
dalam
suatu
masyarakat meskipun mereka berasal
dari
keturunan
yang
berlainan,
menganut kepercayaan yang berlainan,
atau memiliki warna kulit yang
berlainan.
Dalam praktek kenegaraan rakyat biasanya
dibedakan antara penduduk dan bukan
penduduk.
Penduduk adalah mereka yang bertempat
tinggal atau berdomisili di dalam wilayah
negara.
Bukan penduduk ialah mereka yang
berada di dalam wilayah negara tetapi
tidak bermaksud bertempat tinggal di
negara itu.
WarGa
neGarA
Warga negara ialah mereka
yang
berdasarkan
hukum
merupakan
anggota
dari
suatu negara. Mereka yang
tidak termasuk warga negara
disebut orang asing (bukan
warga negara).
3. PEMERINTAHAN YANG BERDAULAT
Pemerintahan yang baik terdiri atas
susunan penyelengara negara
seperti lembaga yudikatif, lembaga
legislatif, lembaga eksekutif, dan
lain sebagainya untuk
menyelengarakan kegiatan
pemerintahan yang berkedaulatan.
4. Pengakuan Negara Lain
Teori Pertumbuhan Republik
1. Orde
Indonesia
Lama
Sebelum Republik Indonesia Serikat dinyatakan bubar, pada saat
itu terjadi demo besar-besaran menuntut pembuatan suatu
Negara Kesatuan. Maka melalui perjanjian antara tiga negara
bagian, Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan
negara Sumatera Timur dihasilkan perjanjian pembentukan Negara
Kesatuan pada tanggal 17 Agustus 1950
Sejak 17 Agustus 1950, Negara Indonesia diperintah dengan
menggunakan UUDS RI 1950 yang menganut sistem kabinet
parlementer.
2. Orde Baru
Orde baru adalah sebutan bagi masa
pemerintahan Presiden Soeharto di
Indonesia. Orde baru menggantikan Orde
lama
yang
merujuk
kepada
era
pemerintahan Soekarno. Orde baru hadir
dengan semangat “koreksi total” atas
penyimpangan yang dilakukan Orde Lama
Soekarno. Orde Baru berlangsung dari
tahun 1968 hingga 1998.
Era pasca Soeharto atau Era
Reformasi di Indonesia dimulai pada
pertengahan 1998, tepatnya saat
Presiden Soeharto mengundurkan
diri pada 21 Mei 1998 dan digantikan
wakil Presiden BJ Habibie.