SKEMA HUBUNGAN ANTAR RUANG Desain Interior I Pertemuan 9-10

Download Report

Transcript SKEMA HUBUNGAN ANTAR RUANG Desain Interior I Pertemuan 9-10

Desain Interior I
SKEMA HUBUNGAN
ANTAR RUANG
Pertemuan 9-10
SKEMA HUBUNGAN
ANTAR RUANG
Dalam mata kuliah Desain Interior II ini,
mahasiswa diminta membuat proyek
apartemen satu kamar tidur,
dimana kebutuhan ruangan tentu
menyesuaikan dengan aktivitas yang
dilakukan oleh penghuni di dalam nya.
Hasil wawancara dan data yang telah
didapat pada proses survey sebelumnya
dengan penghuni apartemen, sudah
mulai dapat dijabarkan untuk memenuhi
kebutuhan ruang dan aktivitas bagi
penghuni.
Skema
hubungan
antar
ruang
merupakan bagian dari proses pradesain yang masih mewakili informasi
program
belum
sebagai
solusi
perencanaan
Kebutuhan ruang dalam
apartemen satu kamar
Dalam perencanaan sebuah rumah
tinggal standar, ruang dalam rumah
antara lain adalah :
1. Ruang foyer
2. Ruang keluarga/living room
3. Kamar tidur
4. Ruang makan
5. Kamar mandi
8. Dapur
9. Ruang cuci
AREA
R. TAMU
Diagram hubungan
antar ruang
R. KELUARGA
R. MAKAN
DAPUR
R. TIDUR UTAMA
KAMAR MANDI
SERVICE (CUCI-JEMUR)
Keterangan diagram :
sangat dekat
dekat
kurang dekat
Organisasi ruang
Organisasi ruang berfungsi untuk memahami
bagaimana terjadinya hubungan antar ruang.
Dengan kebutuhan ruang standar yang sudah
ada, perencanaan dan pengorganisasian
ruang dapat dibuat dengan membuat studi :
1. Zoning
2. Grouping
3. Sirkulasi
1. Zoning
Zoning merupakan pembagian area secara
umum berdasarkan jenis aktivitas yang
dilakukan penghuni (dalam hal ini rumah
tinggal)
Misalnya area yang diperuntukkan aktivitas
dengan privasi tinggi akan semakin jauh
dari area untuk umum (publik)
Penentuan zoning dalam Apartemen
dibagi menjadi :
a. Zona Publik
b. Zona Semi Privat
c. Zona Privat
d. Servis
2. Grouping
Grouping merupakan pembagian zoning
menjadi
kelompok-kelompok
aktivitas
yang dilakukan penghuni secara individu
(sudah lebih spesifik)
Misalnya: area tidur, area berhias, area
memasak, area menerima tamu, area
menonton tv, area belajar dll.
3. Sirkulasi
Sirkulasi dapat diartikan dengan
lintasan, bidang ataupun ruang
penghubung. Dengan mengetahui
kegiatan / aktivitas individu di
dalam rumah, sirkulasi dapat
dibuat untuk membantu dalam
menentukan peletakkan pintu dan
jendela
Dalam sirkulasi manusia, biasanya dibedakan menjadi
sirkulasi penghuni, sirkulasi tamu dan sirkulasi servis
Pengguna sirkulasi di dalam sebuah apartemen yaitu :
a. Sirkulasi manusia
b. Sirkulasi udara
c. Sirkulasi air
d. Sirkulasi cahaya
e. Sirkulasi Listrik dan telepon
3.1.a. Sirkulasi manusia
Sirkulasi bagi manusia mempunyai
tujuan utama kenyamanan bagi penghuni
Faktor yang perlu diperhatikan :
1. ruang yang cukup (tidak sempit)
2. keselamatan
3. keamanan
Sirkulasi manusia dalam living room
Living Room
Dining Room
3.1.b. Sirkulasi udara
Jendela, ventilasi udara, jalusi dan
exhaust fan, merupakan beberapa
sarana yang membantu melancarkan
sirkulasi udara di dalam ruangan
ventilasi silang (cross ventilation).
 membuat lubang sebagai aliran
untuk udara masuk dan lubang di
sisi seberang untuk aliran udara
keluar
3.1.c. Sirkulasi Air
Seperti udara, akses dan sirkulasi air
bersih dan air kotor perlu diperhatikan
secara khusus.
Air bersih diperlukan di : kamar mandi,
wastafel, dan dapur
Ketentuan jarak antara sumber air
dengan septic tank adalah minimal 5
meter
Matriks Hubungan Antar Ruang
3.1.d. Sirkulasi cahaya
Cahaya matahari merupakan sumber
pencahayaan
alami yang
tidak
tergantikan, karena selain hemat listrik
sinar
ini
dapat
menjaga
faktor
kelembaban ruang di dalam ruangan.
Zona
privat
sebaiknya
diletakkan
menghadap utara atau selatan, atau
mungkin timur untuk memperoleh cahaya
pagi yang
baik.
3.1.e. Sirkulasi Listrik dan telepon
Sirkulasi listrik dan telepon dapat dibuat
pada saat perencanaan ceiling plan dan
mekanikal – elektrikal.
Perencanaan sirkulasi listrik meliputi :
1. Jumlah titik lampu
2. peletakan titik lampu
3. stop kontak
4. Sakelar
5. posisi dan jumlah unit telepon
Fungsi organisasi ruang
1. Membuat apartemen menjadi lebih
kompak
2. Sirkulasi dalam ruangan menjadi nyaman
3. Ruang satu dengan lainnya berhubungan
dengan baik
4. Penampilan ruangan lebih menarik
5. Biaya pembuatan bisa lebih efisien
Sumber :
1. Mendesain Interior, Serial rumah, Prima Haris Nuryawan, PT.
Prima Infosarana Media, Jakarta 2009
2. Dasar-dasar Perencanaan Ruang, Mark Karlen, edisi kedua,
Erlangga, Jakarta, 2007
3. Space Planning for Commercial and Residential Interiors, Sam
Kubba, PhD, Mc.Graw Hill, New York, 2003
4. Brosur Apartemen Kemanggisan, Jakarta, 2009
5. //commons.wikimedia,org/wiki/category:Files_mov…..