Manajemen Fasilitas Rumah Sakit Pertemuan 1a

Download Report

Transcript Manajemen Fasilitas Rumah Sakit Pertemuan 1a

FASILITAS
FISIK LINGKUNGAN RS
RUDY KRISTIANTO, BE. SE. MKes.
LINGKUP MANAJEMEN FASILITAS
LINGKUNGAN
SARANA
UMUM
SARANA
PERKANTORAN
TANAH
RS
GEDUNG
SARANA
MEDIK
SARANA
NON MEDIK
SARANA
PENUNJANG
MEDIK
PERTIMBANGAN DALAM MEMBANGUN
FASILITAS KESEHATAN
place
RS
target
market
ARTISTIK
KENDALI
INFEKSI
product
FUNGSI
price
promotion
KEGIATAN
ASPEK EKONOMIS
ENTRANCE /
PENERIMAAN
RUANG
ADMINISTRASI
MESIN2
BEDAH +
HI CARE
FUNGSI
RUANGAN
RUANG
RAWAT INAP
RUANG
PEMERIKSAAN
RUANG SARANA
PENUNJANG
RUANG
EMERGENCY
Rancangan bangunan










Gaya arsitektural
Keserasian lingkungan
Jenis pelayanan RS Umum/Spesialis
Pengendalian Dampak lingkungan
Kapasitas pelayanan
Aspek sirkulasi / aksesabilitas
Pengendalian Infeksi (ke luar / ke dalam)
Jenis peralatan yang digunakan
Kemudahan pemeliharaan
Ketersediaan dana/anggaran
Gaya arsitektural
Etnik / tradisional
 Minimalis / optimalisasi ruang
 Pertimbangan iklim tropis / non tropis
 Karakter penampilan bangunan RS

Keserasian lingkungan
Rencana Tata Ruang dan Wilayah (kebijakan
pemerintah)
 Bentuk bangunan disesuaikan dengan kondisi
lingkungan antara lain:






Tampak muka yang mudah dikenali / ditemukan
pengunjung.
Penenpatan gerbang / pintu yang mudah dicapai.
Pemilihan bahan dan warna eksterior
Tidak cepat ketinggalan model
Persyaratan KDB dan GSB
Jenis pelayanan Umum / Spesialis
Jenis pelayanan umum lebih kompleks dibanding
jenis spesialis penyakit tertentu.
 Unggulan pelayanan yang diutamakan mis:
Kesehatan Ibu & anak, Kebidanan , Jantung,
Kanker, Penyakit Infeksi, Traumatik, Geriatrik,
Jiwa, dll.
 Kelas ekonomi masyarakat yang menjadi fokus
sasaran : Ekonomi lemah / kuat mempengaruhi
proporsi kapasitas masing-masing kelas
perawatan

Pengendalian dampak lingkungan


Masalah limbah medis RS infeksi / non infeksi,
Jenis limbah yang dihasilkan:

Limbah cair, padat, nuklir, kimia, radiasi pengion, limbah
dapur/rumah tangga,
Kemudahan pembuangan / pengendalian limbah,
 Dampak ekonomi-sosial-kes.ling :

Alam yang terganggu: ekosistem flora-fauna (lalat,
populasi binatang, bau, pencemaran air tanah/permukaan,
kebisingan, vibrasi, resapan air, banjir/ketersedian air
tanah)
 Sosial/ekonomi: kemacetan, kenaikan harga tanah,
kenyamanan lingkungan, keamanan,

Kapasitas pelayanan
Jenis penyakit yang dilayani, menentukan
block plan,
 Jumlah tempat tidur tiap kelas perawatan,
 Jenis tindakan seperti bedah, persalinan,
rehabilitasi medik :

 Jumlah
dan jenis ruang bedah mempengaruhi
kapasitas ICU/CCU serta jenis ruang-ruang
penunjang bedah yang diperlukan,
Aspek sirkulasi dan aksesibilitas
Meliputi sirkulasi kegiatan :
 Arus
kegiatan petugas rumah sakit: dokter, perawat,
penunjang, administrasi dll.
 Arus kegiatan pemasok dan pembuangan,
 Arus pasien dari luar maupun di dalam rumah sakit itu
sendiri,
Pola kegiatan dipengaruhi juga oleh model pelayanan
yang diterapkan seperti penggunaan kecangihan
Teknologi Informasi,
Jumlah pengunjung RS perhari sangat menentukan luas
ruang gerak kegiatan orang-orang di RS.
Pengendalian Infeksi (ke luar / ke
dalam)

Pengendalian infeksi baik keluar maupun ke
dalam merupakan pertimbangan paling
diutamakan, seperti RS Infeksi Sulianti Soeroso,
pasti banyak menghasilkan limbah-limbah
infeksius yang memerlukan treatment khusus
seperti penggunaan:




IPAL = Instalasi Pengolahan Air Limbah,
Incenerator (alat pembakaran sampah)
Penyaringan udara terkontaminasi
Pemasangan tabir/dinding penahan radiasi pengion,
Jenis peralatan yang digunakan

Jenis peralatan medik, sangat menetukan
kebutuhan penunjang seperti:









Standar ukuran luas ruangan,
Ketebalan dinding penahan radiasi pengion,
Jenis kekuatan struktur bangunan,
Penempatan lay-out ruangan,
Kebutuhan ruang pendukung pelayanan,
Sterilitas ruang,
Pemilihan bahan: pourositas, vynil antistatic,
Kelistrikan,
Penataan Udara (AC) : suhu, kelembaban, dan
pergantian udara,
Kemudahan pemeliharaan
Permasalahan pemeliharaan:
 Kemudahan melaksanakan pemeliharaan,
 Sarana pendukung (alat kerja),
 Metode,
 Frekwensi,
 Efisiensi / efektivitas,
 Pelaksana : jumlah dan kompetensi,
 Faktor resiko,
Kemudahan transportasi / lalu lintas
ke/dari RS.
1.
2.
3.
4.
5.
Kemudahan lalu lintas dan sarana transportasi diperlukan bagi
pasien-pasien baik yang menggunakan angkutan umum maupun
kendaraan pribadi, pemikiran ini juga berlaku bagi kemudahan
dokter dan staf untuk menuju RS.
Lalu lintas Ambulance baik yang keluar untuk menjemput ke RS
atau untuk mengantar dalam rangka keperluan konsultasi/rujukan
ke rumah sakit lainnya.
Lalu lintas kereta jenazah, biasanya diupayakan terpisah dan
tidak terlihat oleh pasien-pasien atau pengunjung rumah sakit.
Lalu lintas pasokan terutama kendaraan besar yang mengangkut
bahan bakar untuk Genset pembangkit listrik, kendaraan
pengangkut bahan makanan / sayuran.
Lalu lintas kendaraan pengangkut alat medik saat pertama kali
dipasang (instalasi).
Faktor lingkungan RS

EKSTERNAL











Kemudahan transportasi / lalu lintas ke/dari RS.
Fasilitas pembuangan air limbah (saluran irigasi).
Penyediaan air bersih.
Kebutuhan listrik.
Sasaran masyarakat yang dilayani
Keberadaan fasilitas sejenis,
Pasokan kebutuhan pelayanan (O/B Farmasi)
Ketersediaan tenaga profesional.
Peruntukan tata ruang wilayah
Luas lahan area penempatan bangunan
Peraturan dan perundang2-an
Faktor lingkungan RS

INTERNAL
Penempatan gerbang masuk/keluar area RS dan ke
dalam gedung, terkait dengan sirkulasi
masuk/keluarnya pasien, dokter dan staf, pasokan,
 Lay-out / tata ruang dalam, terkait dengan
hubungan antar fungsi ruang baik sirkulasi horizontal
maupun sirkulasi vertikal antar lapisan lantai
bangunan.
 Ukuran ruang untuk memenuhi:



Ruang gerak kegiatan,
Penempatan alat-alat medis / non medis,
Kebutuhan fasilitas pendukung ruang: listrik,
penerangan, ventilasi, air bersih/kotor, gas medis,
 Pengamanan/pengendalian dampak lingkungan,
 Jenis alat yang digunakan.
 Jenis pelayanan / kegiatan,

Fasilitas pembuangan air limbah (saluran
irigasi).
Limbah cair yang dihasilkan RS bisa berasal dari air bekas mandi/cuci,
air kotor WC, air kotor dari dapur, limbah kimia, limbah isotop,
limbah air hujan dan lain-lain tergantung jenis RS.
Berdasarkan tingkat bahaya yang ditimbulkannya, limbah tersebut
memerlukan perlakuan-perlakuan tertentu yang tujuannya agar
tetap aman jika dibuang ke saluran umum.
Perlu menjadi perhatian bahwa pertemuan antara saluran limbah
rumah sakit dan limbah umum kadangkala menimbulkan persoalan
khususnya jika terdapat sampah2 yang dapat menyumbat saluran.
Instalasi fasilitas Air
Sumber air bersih:
 Air dari PDAM,
 Air tanah (air permukaan / air tanah kedalaman
 Air hujan, sungai.
Fasilitas2 terkait dengan air:
 Water treatment plant,
 Boiler
 Instalasi pipa air bersih, pipa air kotor, saluran air
hujan, pipa pemadam kebakaran, pipa air panas, pipa air
dingin (chilled water)
LISTRIK (PLN / GENSET)
Faktor yang harus dipertimbangkan dan
diperhatikan:
1. Penyediaan dari PLN,
2. Kehandalan catu daya: kecukupan supply daya,
stabilitas tegangan listrik, level tegangan listrik,
3. Ijin penambungan listrik,
4. Kualitas kabel instalasi listrik (umur kabel yang
aman < 20 tahun),
5. Fasilitas pengaman arus lebih,
6. Kualitas tahanan isolasi,
7. Kualitas hubungan pentanahan (grounding).
8. Data gambar instalasi listrik terpasang (as built
drawing),
Sasaran masyarakat yang dilayani


Segmentasi pasar: kaum ekonomi lemah / kaya,
Jenis penyakit yang menjadi fokus/unggulan khususnya
penyakit menular, jiwa, TBC, umumnya ditempatkan di
lingkungan yang sesuai.
Jenis rumah sakit pendidikan juga selalu memperhatikan
hubungannya dengan keberadaan Universitas.
Penempatan gerbang masuk/keluar area RS

Gerbang / pintu RS, ditentukan dengan
memperimbangkan:
Keperluan lalu lintas pengunjung: Poliklinik,
Gawat darurat, suplay pasokan, jenazah,
lintasan truk pembawa BBM, Gas
medis,lintasan kursi roda, stretcher, trolly,
alat medik, antara lain:
 Perlu/tidaknya
dipisah,
 Ukuran gerbang / pintu masuk (lebar & tinggi)
 Sarana evakuasi jika terjadi kebakaran,
 Keamanan,
 Ramp
Lay-out dan hubungan antar ruangan
Penempatan ruangan memperhatikan:
 Upaya meminimalkan perpindahan pasien,
 Kemudahan sirkulasi kegiatan dokter, staf, alat,
dokumen, pasokan, barang bersih/kotor, keluarga/
pengunjung (sirkulasi horizontal/vertikal),
 Pemisahan area steril, non steril,
 Pemisahan area pelayanan, umum,
 Kemudahan pemeliharaan,
 Pengelolaan bahaya radiasi, pencemaran, bau,
kebisingan.
 Sarana ventilasi,
 Sarana pencahayaan alam,
Ukuran ruang dan sarana penunjang
Ukuran ruang ditentukan oleh:
 Jenis kegiatan
 Alat yang diperlukan,
 Jumlah orang yang melakukan kegiatan,
Kebutuhan sarana penunjang:
 Listrik, instalasi air bersih/kotor, suhu,
kelembaban, gas medis, sirkulasi udara,
sterilisasi ruangan, penerangan,
 Dinding proteksi radiasi pengion.