Document 9655544

Download Report

Transcript Document 9655544

Matakuliah
Tahun
: Konstruksi Bangunan II
: 2008/2009
Pemahaman Teori Dasar
Konstruksi Bangunan Bertingkat Rendah
Pertemuan 1
Pengertian Tentang Elemen-elemen
Konstruksi Bangunan Bertingkat Rendah
Konstruksi Tangga
Tangga merupakan salah satu bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai penghubung
antara lantai pada bangunan bertingkat .
Syarat-syarat umum tangga ditinjau dari segi :
Penempatan
• diusahakan sehemat mungkin menggunakan ruangan
• mudah ditemukan oleh semua orang
• mendapat cahaya matahari pada waktu siang
• tidak menggangu lalu lintas orang banyak
Kekuatan
• kokoh dan stabil bila dilalui orang dan barang sesuai dengan perencanaan
Bentuknya
• sederhana, layak, sehingga mudah dan cepat pengerjaannya serta murah biayanya.
• Rapih, indah, serasi dengan keadaan sekitar tangga itu sendiri.
Bina Nusantara University
3
Dari segi penggunaan bahan, tangga terbagi atas :
1. Konstruksi tangga kayu, untuk bangunan sederhana dan semi permanen. Pertimbangan : material
kayu ringan, mudah didapat serta menambahkan segi estetika yang tinggi bila diisi dengan variasi
profil dan difinishing dengan rapi. Kelemahan : tidak dapat dilalui oleh beban-beban yang berat,
lebarnya terbatas, memiliki sifat lentur yang tinggi serta konstruksi tangga kayu tidak cocok
ditempatkan di ruang terbuka karena kayu mudah lapuk jika terkena panas dan cahaya.
2. Konstruksi tangga baja, biasanya digunakan pada bangunan yang sebagian besar komponenkomponen strukturnya terdiri dari material baja. Tangga ini digunakan pada bangunan semi
permanen seperti bangunan peruntukan bengkel, bangunan gudang, dan lain-lain. Tangga ini
kurang cocok untuk bangunan dekat pantai karena pengaruh garam akan mempercepat proses
karat begitupun bila ditempatkan terbuka akan menambah biaya perawatan.
3. Konstruksi tangga beton, sampai sekarang banyak digunakan pada bangunan bertingkat 2 (dua)
atau lebih dan bersifat permanent seperti peruntukan kantor, rumah tinggal, pertokoan.
4. Konstruksi tangga batu/bata, konstruksi ini mulai jarang digunakan karena sudah ketinggalan dalam
bentuk, kekuatan, efisiensi pembuatannya, dana sangat terbatas dalam penempatannya.
Bina Nusantara University
4
•
Pada gedung ini material tangga yang digunakan menggunakan konstruksi tangga
beton.
Adapun bentuk-bentuk tangga yaitu sebagai berikut :
1. Tangga tusuk lurus, kedua boomnya lurus serta sejajar. Semua trade bentuknya
sama lebar dan terletak siku pada boom.
2. Tangga tusuk miring, kedua boomnya lurus serta sejajar. Semua trade sama lebar dan
terletak miring pada boom.
3. Tangga membilut, kedua boom ada yang lurus dan ada yang melengkung. Semua
trade tidak sama lebar serta menyempit pada salah satu sisi, jadi berbentuk
trapezium.
4. Tangga dengan seperempatan, penghematan yang lebih besar akan ruangan, bisa
berbentuk putaran ¼ lingkaran, bentuk trade-trade sebagai segitiga.
5. Tangga bordes, mempunyai lebih dari 20 buah trade, pada pertengahan tingginya
dibuat suatu dataran horizontal, yang dinamai bordes.
6. Tangga berbentuk U dengan menggunakan bordes.
Bina Nusantara University
5
Tangga merupakan sarana atau alat untuk menghubungkan dua area yang ketinggiannya
berbeda. Bentuk dan jenis bahan yang digunakan cukup beragam tergantung
kebutuhan dan selera.
Secara umum tangga terdiri atas beberapa bagian utama yaitu :
•
•
•
•
•
Ibu tangga (string), termasuk konstruksi utama tangga yang “memegang” anak
tangga dan dapat merupakan bagian yang terpisah ataupun menyatu dengan
konstruksi bangunan.
Anak tangga ( riser/vertikal, tread/horisontal), merupakan bagian tempat kaki
berpijak.
Pegangan tangga (railing), sering disebut juga handrail, bagian ini berfungsi
sebagai tumpuan tangan sewaktu kita menggunakan tangga.
Pagar tangga (baluster), bagian yang menghubungkan ibu tangga dengan railing
dan juga berfungsi sebagai pagar pengaman.
Bordes, merupakan tempat beristirahat sewaktu menaiki tangga, biasanya berupa
plat datar.
Bina Nusantara University
6
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam membuat konstruksi tangga yaitu :
•
•
•
•
•
•
•
Faktor keamanan, di antaranya menyangkut masalah kekuatan konstruksi, termasuk
di dalamnya adalah kemampuan menahan beban.
Faktor kenyamanan, termasuk pemilihan material yang digunakan dan finishingnya.
Untuk kenyamanan tinggi anak tangga biasanya berkisar antara 15 – 18 cm,
sedangkan lebarnya usahakan minimal 20 cm. Selain itu perlu diperhatikan juga
tingkat kelandaian/kecuraman tangga. Untuk menentukannya dapat digunakan rumus
sederhana berikut: :
2a + b = 60-65 cm ,dimana a adalah tinggi anak tangga dan b adalah lebar anak
tangga.
Bagian tepi anak tangga sebaiknya juga diberi nosing yang berfungsi sebagai anti
slip. Sekarang bahan anti slip sudah bermacam-macam, ada yang dibuat dari
aluminium, karet, kayu, atau keramik.
Sedangkan untuk menghitung kebutuhan ruang untuk tangga dapat menggunakan
rumus :
((h 2 – h 1)/a – 1) x b , dimana h 2 dan h 1 selisih tinggi ruangan, a adalah tinggi
anak tangga dan b adalah lebar anak tangga
Bina Nusantara University
7
Fungsi tangga
•
•
•
Sekarang fungsi tangga tidak sekedar sebagai alat penghubung tapi juga berfungsi
estetis, untuk memperindah ruangan. Selain itu tangga juga dapat digunakan sebagai
sarana penyimpanan untuk menghemat ruangan.
Ada beberapa macam bentuk konstruksi tangga yang dikenal sekarang ini. Bentuk
tangga tergantung dari ketersediaan ruang, pemakaian material, gaya bangunan, dan
juga selera pengguna. Hal itu tidak menjadi masalah selama faktor fungsional dan
keamanannya diperhatikan dengan seksama.
Selain itu harus diperhatikan juga masalah penerangan pada tangga. Hal ini penting
agar pengguna tangga tidak tersandung saat gelap. Penerangan disini mencakup
penerangan buatan dan alami. Jika memungkinkan tangga harus mendapatkan
cukup cahaya matahari sewaktu pagi dan siang hari. Sedangkan pada waktu malam
kita bisa menggunakan lampu. Tidak perlu terlalu terang, tapi cukup membuat
pengguna mampu melihat posisi anak tangga sehingga tidak terpeleset atau
tersandung.
Bina Nusantara University
8
Railing
•
Railing atau pegangan tangga berfungsi sebagai pengaman sewaktu kita
menggunakan tangga. Bentuknya sekarang bisa bermacam-macam tergantung
desain yang kita inginkan. Prinsipnya railing harus memiliki profil dan material yang
nyaman dipegang. Jadi jangan sampai railing yang digunakan memiliki bentuk yang
terlalu besar sehingga tidak nyaman di tangan.
Nosing
•
Nosing/step nosing adalah bagian tepi anak tangga. Gunanya sebagai pengaman,
selain anti slip ia juga mencegah agar tepi anak tangga tidak sampai melukai
penggunanya. Material yang dipakai bisa bervariasi tergantung desain dan material
tangga.
Bina Nusantara University
9
Berikut ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian sebelum kita
memutuskan membuat tangga:
•
•
•
Jangan membuat tangga hanya menurut selera, yang utama pertimbangkan
faktor keamanan dan fungsinya.
konstruksi jenis apa yang paling sesuai, apakah beton bertulang, kayu, baja
atau lainnya. Sesuaikan dengan material bangunan apa yang paling banyak
digunakan untuk rumah Anda. Apakah rumah Anda paling banyak
menggunakan konstruksi kayu? atau beton bertulang?
Pastikan bahwa desain yang kita inginkan sesuai dengan gaya bangunan
dan ketersediaan ruang. Rumah tinggal dengan gaya modern tentunya
kurang sesuai bila diberi jenis tangga yang banyak ornamen atau hiasannya
seperti pada gaya klasik. Demikian pula dengan gaya klasik, sesuakan
ornamen atau hiasan pada railing tangganya sesuai dengan kebutuhan dan
estetika/keindahan yang diinginkan.
Bina Nusantara University
10
•
•
•
•
•
•
Tentukan posisi peletakan tangga dengan cermat agar tidak hanya indah
tapi juga berfungsi maksimal.
Gunakan material yang bermutu baik dan sesuaikan dengan konstruksi
yang akan digunakan.
Pastikan tangga tidak terlalu curam, tidak licin dan nyaman digunakan.
Perhatikan ukuran tinggi dan lebar anak tangga.
Berikan penerangan yang cukup.
Area tangga dapat dipercantik dengan tanaman, lukisan, permainan warna
dinding, dan lain sebagainya.
Bagi orang yang mempercayai Feng Shui biasanya meminta tangga
dengan perhitungan khusus, arah hadap khusus, letak khusus dan hal-hal
lain yang dipertimbangkan seperti hubungannya dengan pintu-pintu kamar,
dan sebagainya. Bagi mereka yang tidak memakai Feng Shui, kebanyakan
tidak mempermasalahkan letak tangga, sepanjang tangga itu secara
fungsional cukup baik.
Bina Nusantara University
11