Document 9655537

Download Report

Transcript Document 9655537

Matakuliah
Tahun
: Konstruksi Bangunan II
: 2008/2009
Pemahaman Teori Dasar
Konstruksi Bangunan Bertingkat Rendah
Pertemuan 5
Elemen-elemen Konstruksi Bangunan Bertingkat Rendah:
Tangga
Teori split Tangga dan teknik penggambarannya
Tangga berfungsi sebagai penghubung ruangan di lantai atas
dengan lantai bawah. Pemasangan tangga di rumah terkadang
membutuhkan pemikian lebih, apalagi bila rumah tersebut
tergolong mungil. Peletakan tangga yang salah justru akan
mempersempit
rumah.
Pemilihan dan pemasangan tangga menjadi sangat penting ketika
seseorang memutuskan untuk menmbah ruangan rumahnya
secara vertikal. Beberapa komponen harus diperhatikan agar
tangga menyatu dengan rumah Anda. Bentuk, jenis dan bahan
baku tangga harus sesuai dengan konsep rumah secara
keseluruhan.
Berikut
tips
&
triknya:
Bina Nusantara University
3
1. Pilihlah tangga yang proporsional dan sesuai dengan
bentuk dan luas ruangan. Tangga pun harus didesain
dan diletakkan di tempat yang justru tak menambah
sempit ruangan. Apabila rumahnya kecil, sebaiknya
membuat tangga yang bentuknya searah dengan
dinding.
Bina Nusantara University
4
2. Pada dasarnya tangga terdiri dari tiga bagian, anak
tangga, bordes (tempat berhenti sementara), dan railing
(pagar yang mengelilingi anak tangga). Kehadiran bordes
bisa saja tidak digunakan, tergantung dari jumlah anak
tangganya. Apabila menurut Anda jumlah anak tangga
tergolong banyak, sebaiknya tambahkan bordes.
Bina Nusantara University
5
3. Dalam mendesain tangga, harus memperhatikan beberapa faktor
penting, antara lain, sudut kemiringan, jumlah anak tangga, lebar dan
tinggi anak tangga, luas bordes, ketinggian dan kerapatan railing.
Sudut kemiringan tangga tidak boleh terlalu curam. Hal ini untuk
menghindari terjadinya kecelakaan dan ketidaknyamakan ketika
menaiki dan menuruni tangga. Jumlah anak tangga dapat disesuaikan
dengan jumlah jarak antar lantai. Sedangkan untuk tinggi anak tangga
sebaiknya tidak lebih dari 20 cm dengan luas 25-30 cm. Khusus untuk
railing tangga ada beraneka ragam desainnya, dapat Anda pilih sesuai
selera. Bahannya pun tersedia dalam berbagai jenis. Untuk
mendapatkan hasil yang lebih unik, Anda dapat mengomposisikan
bahan kayu dengan bahan beton, atau bahan kaca dengan aluminium.
Bina Nusantara University
6
4. Untuk lantainya, banyak bahan bisa digunakan, seperti
karpet, kayu dan marmer. Sebaiknya memilih bahan yang
tidak licin agar keselamatan Anda dan anggota keluarga
tetap terjamin. (Dari berbagai sumber)
Bina Nusantara University
7
Bina Nusantara University
8
Tangga, dari Penghubung Hingga Penghias Ruangan
Tak hanya fungsional, tangga juga dapat mempengaruhi susunan
ruangan. penempatan tangga yang tak pas dapat membuat
ruangan sumpek. Tangga tak hanya sekadar sebagai mediasi
antara tempat yang berbeda ketinggian. Tapi, tangga bisa ikut
mempengaruhi susunan bangunan rumah dan suasana ruang. Ia
dapat menyenangkan pemandangan ruangan, namun dapat juga
mengganggu ruangan. Karena tangga itu juga sekaligus bisa
menjadi penghias rumah, tak hanya fungsional saja.
Bina Nusantara University
9
Rumah yang terbuat dari batu misalnya, memiliki beberapa
model tangga sederhana, seperti tumpukan batu yang
disusun mendaki dan terletak diluar rumah atau
ditempelkan di dinding dalam rumah. Tipe tangga ini telah
mendarah daging di dataran Inggris utara dan Skotlandia
selama lebih dari 500 tahun. Pada dasarnya, salah satu
fungsi tangga adalah menghubungkan ruang-ruang yang
terpisah dalam rumah.
Bina Nusantara University
10
Yang terpenting, buatlah tangga yang proporsional dan
sesuai dengan bentuk dan luas ruangan. Tangga harus
didesain dan dilektakkan di tempat yang justru tak
menambah sempit ruangan. Kalau rumahnya kecil,
sebaiknya buatlah tangga yang bentuknya searah dengan
dinding. Untuk memanfaatkan kolong yang terbentuk,
dengan adanya tangga dapat juga dijadikan sebagai
tempat penyimpanan atau untuk ruang khusus lainnya.
Bina Nusantara University
11
Tangga kayu
Meski bangunan bertingkat telah menjadi ciri khas dari abad
pertengahan, namun rumah-rumah di zaman ini masih banyak
yang menggunakan tangga berpindah. Padahal saat itu, lantai
atas lebih sering digunakan ketimbang ruang penyimpanan.
Mungkin ini karena tangga berpindah dinilai lebih praktis karena
hanya memakan sedikit tempat dan mudah dipindahkan. Saat
tangga kayu muncul untuk pertama kalinya pada awal abad ke16, ukurannya masih lebih kecil ketimbang tangga permanen.
Anak tangganya terbuat dari potongan kayu oak yang
menghadap tembok dan menyisakan ruang kosong dibawah
tangga.
Bina Nusantara University
12
Ketika rumah mulai beralih fungsi menjadi tempat pertunjukan
atau galeri, barulah disadari bahwa tangga dapat dirancang
menjadi lebih cantik. Secara bertahap, tangga mulai dirancang
lebih besar. Meski masih terbuat dari kayu oak, namun tangga
sudah mulai menjadi bagian dari kesatuan rumah itu sendiri.
Anak tangga sendiri dapat berupa kombinasi yang padat atau
merupakan beberapa anak tangga yang terpisah. Agar orang
yang menaikinya tidak jatuh, dirancanglah dinding dan anak
tangga yang kokoh. Puncak pegangan ini sendiri terdapat pada
atap dan menjadi bagian yang mendukung lantai secara
struktural. Tak heran bila dinding tangga juga diukir seragam
dengan bagian atap.
Bina Nusantara University
13
Tangga abad ke-17
Pada tahun 1605 di Knowle House, Kent, Inggris, terdapat
berbagai perkembangan desain tangga pada beberapa rumah
mewah dan rumah para petani yang kaya. Pada saat yang
bersamaan pula, lahan yang tersedia untuk rumah makin sempit.
Mau tak mau orang harus membangun rumahnya ke atas secara
bertingkat. Tangga sendiri dapat diartikulasikan dalam rancangan
yang cantik untuk mengantarkan ke ruang galeri yang berada di
atas. Dinding anak tangga (birai) juga dihiasi dengan lukisan
berwarna. Terkadang, puncak birai juga melambangkan simbol
kepemilikan si empunya rumah. Kini, banyak birai tangga
berbentuk persegi panjang yang diukir, sementara susuran
tangganya sendiri berbentuk datar.
Bina Nusantara University
14
Inigo Jones memperkenalkan tangga bergaya Italia dengan anak
tangga dari kayu marbel dan pegangan besi yang cantik. Tangga
gaya Jones ini kemudian berkembang bersamaan dengan
penggunaa besi sebagai bahan baku birai tangga sejak masa
Restorasi. Umumnya tangga buatan Jones berbentuk melingkar
ataupun kaku. Pada akhir abad ke-17 tangga mulai menempati
posisi penting dalam dunia arsitektural. Ia dipercaya sebagai
penghubung menuju hall atau aula yang merupakan ruangan
terbesar dalam rumah.
Bina Nusantara University
15
Tangga pada abad ke-18
Pada tahun 1720 di Inggris dan Amerika, arsitek Pollandia
merancang konsep aula yang megah dan mengesankan.
Konsep ini sendiri telah direalisasikan pada beberapa rumah
mewah di sana. Saat inilah tangga mulai naik pamor. Mulai dari
anak tangga yang terbuat dari kayu marbel, diapit oleh birai besi
yang indah hingga atap yang khusus dirancang untuk menaungi
anak tangga. Dinding sepanjang tangga juga mendapat
perlakuan khusus, misalnya dihiasi dengan lukisan bergaya
klasik.
Bina Nusantara University
16