Pertemuan 21 MERGER dan AKUISISI Matakuliah : J0104 / Manajemen Keuangan II

Download Report

Transcript Pertemuan 21 MERGER dan AKUISISI Matakuliah : J0104 / Manajemen Keuangan II

Matakuliah
Tahun
: J0104 / Manajemen Keuangan II
: 2009
Pertemuan 21
MERGER dan AKUISISI
BINA NUSANTARA
Merger
 Pengertian Merger
Adalah kombinasi atau penggabungan dari beberapa perusahaan,
dimana salah satu atau lebih perusahaan tersebut hilang dan
membentuk satu perusahaan baru.
Merger disebut juga “Consolidation” yaitu apabila dua
perusahaan ukurannya kurang lebih sama.
 Dasar pemikiran merger
1. Sinergi
2. Pertimbangan pajak
3. Pembelian aktiva di bawah biaya penggantian
4. Diversifikasi
5. Mempertahankan pengendalian
BINA NUSANTARA
Jenis-jenis Merger
1. Merger Horisontal
Adalah gabungan dua atau lebih perusahaan yang bergerak
dalam satu bidang usaha yang sama.
2. Merger Vertikal
Adalah gabungan antara dua perusahaan antara industri
hulu dengan hilir.
3. Merger Kongenerik
Adalah penggabungan perusahaan yang bergerak pada
industri umum yang sama, tetapi tidak ada hubungan
pelanggan dan pemasok di antara kedunya.
4. Merger Konglomerat
Adalah penggabungan perusahaan dari industri yang
benar-benar berbeda.
BINA NUSANTARA
Prosedur merger.
 Merger sukarela (Friendly Merger)
Adalah merger dengan syarat-syarat yang dapat diterima oleh
manajemen kedua perusahaan.
 Merger secara paksa (Hostile Merger)
Adalah merger yang ditentang
oleh manajemen dari
perusahaan sasaran (target company). Perusahaan sasaran
adalah perusahaan yang dicoba diambil alih oleh perusahaan
lain.
 Tawaran pengambil alih (Tender Offer)
Adalah tawaran dari suatu perusahaan untuk membeli saham
perusahaan lain yang disampaikan langsung kepada pemegang
saham perusahaan tersebut. Hal ini acap kali, tetapi tidak selalu
mendapat tantangan dari manajemen perusahaan sasaran.
BINA NUSANTARA
 Merger Operasi versus Merger Keuangan


Merger Operasi
Adalah merger yang memadukan operasi dari perusahaanperusahaan yang bergabung dalam merger guna tercapainya efek
sinergistik.
Merger Keuangan
Adalah merger yang tidak menyatuhkan operasi dari perusahaan
yang bergabung, sehingga dari merger tersebut tidak diharapkan
adanya manfaat operasional.
 Alasan-alasan melakukan merger
Ada cara masuk akal (sensible) dan tidak masuk akal (dubiuos). Alasan
merger adalah sbb:
1. Dapat beroperasi efektif- efisieien
2. Manajemen yang lebih baik
3. Meningkatkan pertumbuhan.
4. Penghematan pajak yang belum dimanfaatkan.
5. Memanfaatkan dana yang “idle”
6. Untuk meningkatkan EPS.
BINA NUSANTARA
 Taktik Untuk Mempertahankan Diri
Banyak perusahaan melakukan berbagai cara untuk
menghindar dari pembelian perusahaan lainnya, yaitu
dengan “Mempertahankan diri”.
a. Sebelum Penawaran.
Cara ini adalah yang terbaik untuk mempertahankan diri
dari pengambil alihan perusahaan (take over) yaitu
dengan
mengubah perusahaan semula menjadi
perusahaan
perseorangan.
Kedua
adalah
mempertahankan proporsi kepemilikan saham pada satu
orang atau kelompok. Ketiga adalah meningkatkan skala
perusahaan seperti IBM, Exxon dan lainnya. Karena
begitu besar perusahaannya, maka perusahaan lain
tidak akan melakukan penawaran untuk merger.
BINA NUSANTARA
Bentuk lain untuk mempertahankan diri adalah melalui
persyaratan “ Merger”, yang semakin ketat. Misalnya
perusahaan menetapkan merger: hanya bila disetujui 80%
pemegang saham. Tetapi ada juga usaha untuk
mempertahankan diri akan membuat perusahaan menjadi tidak
menarik untuk diambil alih atau : Poison pill”. Cara Posion Pill
ini dilakukan dengan memberikan hak kepada pemegang
saham perusahaan yg akan dibeli untuk menjual saham dengan
harga yang tinggi, sehingga harga penawaran tidak wajar.
BINA NUSANTARA
b. Setelah Penawaran
Dalam hal ini perusahaan yang mau dibeli masih
berusaha untuk mempertahankan diri, dengan cara:
1) Mengajukan tuntutan dengan dalih anti monopoli
atau harga penawaran tidak wajar
2) Menjual sebagian sahamnya kepada pihak ketiga
atau menciptakan utang yang besar
3) Dengan “ Golden parachute” membuat kontrak
khusus yang menjamin eksekutif bahwa mereka
tidak akan kehilangan pekerjaan atau pemberian
kompensasi yang sangat besar apabila terjadi
merger atau akuisisi.
BINA NUSANTARA
• Prosedur Penggabungan Perusahaan
– Acquiring Company
– Target Company
– Hostile
– Analisa Keuangan Merger
BINA NUSANTARA

Dampak Merger atau Akuisisi pada
perusahaan.
Contoh :
PT. Alamo(A) sedangkan mempertimbangkan untuk
melakukan merger atau ekuisisi dengaqn PT Kumala
( B). Kondisi keuangan kedua perusahaan ini dapat
digambarkan sbb:
Laba saat ini
Rp.200.000.000
Jumlah saham
5.000.000
EPS
Rp
40
Harga saham
Rp
640
Price earning rasio
16 kali
Rp.500.000.000.
2.000.000
Rp
25
Rp
300
12 kali
BINA NUSANTARA
PT. Kumala (A) setuju dengan penawaran $ 35/ per
shares dari PT Alamo ( B). Maka pertukarannya =35/64
= 0,547 saham PT B untuk saham PT A.
Membeli PT.A diperlukan saham PT B, sebesar
1.093.750. lembar saham B.
Kondisi PT A :
Laba
Rp. 250.000.000
Jumlah saham
6.093.750
EPS
Rp 41,03.
Setelah merger EPS saham PT A Rp41,03
Maka 1000 saham PT B ditukar dengan 547 saham A,
maka laba ( 1.000x 25) = Rp 25.000.
Setelah Merger dilakukan menjadi 547 x Rp 41,03 = Rp.22.441.
PT. Kumala (A) setuju dengan penawaran $ 35/ pershares dari PT Alamo
( B). Maka pertukarannya =35/64 = 0,547 saham PT B untuk saham PT A.
Membeli PT.A diperlukan saham PT B, sebesar 1.093.750. lembar
saham B.
BINA NUSANTARA
Jika harga saham PT B sebesar Rp45 dari Rp 25
shares, rasio pertukaran menjadi 45/64 = 0,703. PT B
dengan 1.000 shares kini dibayar 703 saham PT B.
Untuk membeli PT B dikeluarkan 140.625 lembar
saham PT A. Laba per lembar saham :
Kondisi PT. ABC.
Laba
Rp 250.000.000
Jumlah saham
6.406.250
EPS
Rp 39,02.
BINA NUSANTARA
DIvestasi

Pengertian
Penjualan sebagian aktiva operasi perusahaan

Tipe Divestasi :
 Penjualan kepada perusahaan lain
 Penjualan kepada manajer perusahaan
tersebut
 Pemisahan unit tertentu untuk dijadikan
sebagai perseroan baru.
 Penjualan langsung kepada masyarakat
-
BINA NUSANTARA