II. LINGKUNGAN INDUSTRI

Download Report

Transcript II. LINGKUNGAN INDUSTRI

II. LINGKUNGAN INDUSTRI
Selain dipengaruhi kondisi ekonomi makro, perusaha
an juga dipengaruhi oleh kondisi mikro yaitu lingkungan industri
A.Karakteristik Industri yang Mempengaruhi
Hasil Bisnis
Hasil perusahaan sangat tergantung pada karakteristik
industri, yaitu :
1. Permintaan Industri
2. Persaingan Industri
3. Lingkungan Tenaga Kerja
4. Lingkungan Peraturan
1. Permintaan Industri
• Yaitu keseluruhan permintaan terhadap produk-produk
dalam industri.
• Permintaan industri harus selalu dipantau oleh manajer,
karena dapat berubah setiap saat dan ini dipengaruhi oleh
tingkat pendapatan atau preferensi konsumen.
• Meningkatnya permintaan industri menguntungkan bagi
perusahaan dalam industri, sebaliknya penurunan
permintaan berakibat kerugian.
2. Persaingan Industri
• Setiap industri bersaing satu sama lain untuk para
konsumen yang menginginkan produknya dan tingkat
persaingan berbeda untuk setiap industri.
• Perusahaan yang memiliki pesaing sedikit akan lebih
menguntungkan, karena :
 Penjualan perusahaan dibandingkan dengan pasar
keseluruhan (pangsa pasar) normalnya lebih tinggi.
 Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi tanpa
kehilangan konsumen
 Seluruh penghasilan
(total revenue) tergantung pada
jumlah terjual (quantity) dan harga per-unit (price)
 Perusahaan dapat menjual dalam jumlah besar pada harga
tinggi sehingga memperoleh tingkat penghasilan yang
tinggi
 Tingkat persaingan yang tinggi mengakibatkan rendahnya
penjualan dan kemungkinan merugi.
3. Lingkungan Tenaga Kerja
• Beberapa industri memiliki karakteristik tenaga kerja
khusus
• Biaya tenaga kerja jauh lebih tinggi dalam industri tertentu
yang memerlukan spesialisasi (mis. pelayanan kesehatan)
 Serikat tenaga kerja mempengaruhi biaya tenaga kerja,
selain masalah pemogokan
 Memahami lingkungan tenaga kerja dalam industri dapat
menolong manajer perusahaan mengestimasi biaya tenaga
kerja yang terjadi
4. Lingkungan Peraturan
• Semua industri terkena beberapa peraturan pemerintah.
Ada peraturan yang lebih ketat dikenakan pada suatu
industri dibanding industri lainnya.
• Perusahaan mobil dan Perminyakan dikenakan lebih
banyak peraturan lingkungan. Perbankan, asuransi dan
industri utilitas terkena peraturan pada jenis jasa yang
disediakan.
• Pengusaha yang bermaksud memasuki industri manapun
harus mengatahui segala peraturan yang dikenakan pada
industri tersebut
B. Eksposur Terhadap Kondisi Industri
Tereksposnya sebuah perusahaan terhadap kondisi industri
tergantung pada karakteristik tertentu, dua karakteristik utama
adalah :
a. Pangsa Pasar suatu Perusahaan
• Seberapa besar perusahaan terpengaruh oleh kondisi
industri tergantung pangsa pasar atau pangsa penjualan
keseluruhan dalam industri (pasar)
• Perusahaan yang mampu mengontrol pasar biasanya
mendapat keuntungan lebih dari peningkatan permintaan
industri, a.l perusahaan dapat meramalkan permintaan
pasar, sehingga dapat meramalkan permintaan produknya
• Perusahaan yang memiliki pangsa pasar terbesar juga
terkena dampak lebih besar dibanding perusahaan kecil
pada saat industri menurun
B. Fokus pada Industri Utama
• Perusahaan yang memfokuskan bisnisnya pada satu
industri secara umum lebih terekspos terhadap kondisi
industri, sehinggga akibat serius apabila terjadi penurunan
penjualan karena selera konsumen atau perubahan
teknologi. Untuk mengantisipasi kemungkinan kondisi
buruk, perusahaan perlu mengurangi eksposurnya.
Solusinya adalah dengan mendiversifikasikan bisnis pada
beberapa industri.
C. Bersaing Dalam Suatu Industri
• Dalam situasi persaingan yang ketat dapat dibedakan,
mana perusahaan yang dikelola dengan baik dan mana
yang tidak baik. Perusahaan yang dikelola tidak baik akan
mengalami kegagalan, sebaliknya perusahaan yang
dikelola dengan baik merebut pasar dari perusahaan yang
gagal, melalui akuisisi, konsolidasi atau merger
• Langkah yang dapat dilakukan perusahaan dalam
menghadapi persaingan adalah :
 Menilai Pesaing
– Setiap perusahaan hendaknya dapat mengenali dan
mengukur kekuatan pesaing terutama pesaing utama,
karena setiap industri memiliki segmen, dengan cara :
- Membagi segmen berdasarkan Jenis Bisnis dan
Kualitas
- Mengantisipasi perubahan dalam persiangan

Mengembangkan Keunggulan Kompetitif
Perusahaan harus mencari cara untuk meningkatkan atau
minimal mempertahankan pangsa pasar a.l dengan melihat
keunggulan kompetitif yang dimiliki.
Keunggulan kompetitif dapat diciptakan dengan :
- Harga produksi rendah
- Kualitas lebih baik
- Deferensasi produk
DAMPAK INDUSTRI PADA HASIL
PERUSAHAAN
Permintaan
Industri
Persaingan
Industri
Penghasilan
Lingkungan
Tenaga Kerja
Biaya
Operasional
Biaya Bunga
Peraturan
Pemerinah
Keuntungan
III. LINGKUNGANGLOBAL
Jumlah bisnis internasional bertambah akibat dihapusnya
berbagai halangan internasional dan bahkan perusahaan kecil
saat ini membeli pasokan serta menjual barang dari dan ke
negara asing.
A. Motif Perusahaan Berkecimpung
Dalam Bisnis Internasional
Motif pada umumnya adalah :
a. Menarik permintaan asing
Perusahaan tidak dapat meningkatkan lagi pangsa pasar di
dalam negeri, karena persaingan yang ketat disamping
permintaan produk menurun karena perubahan selera
konsumen
b. Kapitalisasi pada teknologi
• Perusahaan berkapitalisasi pada keunggulan teknologi
dengan mendirikan bisnis baru di negera-negara yang
berteknologi rendah
c. Penggunaan pada sumber-sumber murah
• Biaya tenaga kerja dan tanah bervariasi diberbagai negara,
dalam hal ini perusa- haan membangun fasilitas produksi
dimana harga tanah dan biaya tenaga kerja murah
d. Diversifikasi internasional
• Untuk mengurangi risiko atas eksposur perusahaan
terhadap perubahan dalam industri atau ekonomi, dengan
cara penjual produknya ke berbagai negara
e. Motif kombinasi
• Yaitu kombinasi dari 2 atau lebih motif tersebut diatas.
B. Cara Perusahaan Menjalankan
Bisnis Internasional
Berbagai bentuk Bisnis Internasional adalah :
• Impor
Pembelian barang atau jasa dari negara lain. Hal yang
mempengaruhi tingkat impor adalah tarif pajak dan Kuota
• Ekspor
Penjualan barang atau jasa kepada pembeli yang
berdomisili di negara lain
• Investasi asing langsung
Mendirikan anak perusahaan atau membeli
perusahaan yang ada di negara lain dan
menjadikannnya sebagai anak perusahaan.

Aliansi Strategis
Kesepakatan bisnis untuk mencapai kepentingan
terbaik dari perusahaan yang terlibat. Jenisnya
adalah :
• Usaha Patungan (joint venture) Kesepakatan antara dua
perusahaan (lokal dan asing) mengenai proyek tertentu
• Kesepakatan Lisensi Internasional (Inter’l Licensing
Agreement)
• Pemberian lisensi kepada perusahaan asing (pemegang
lisensi) oleh perusahaan pemberi lisensi (licensing firm)
untuk memproduksi produk sesuai dengan instruksi
spesifikasi tertentu
C. Karakteristik Asing Mempengaruhi
Bisnis Internasional
Karakteristik di negara asing yang harus dipertimbangkan
pada saat perusahaan akan terjun dalam Bisnis Internasional
adalah :
a. B u d a y a
• Penilaian mengenai selera, kebiasaan dan adat istiadat
suatu negara
b. Sistem Ekonomi
• Mengenali sistem ekonomi yang dianut (kapitalisme,
komunisme atau sosialisme)
c. Kondisi Ekonomi
• Untuk memperkirakan permintaan produk perusahaan
harus berupaya meramalkan kondisi ekonomi negara asing
(pertumbuhan ekonomi dan inflasi)
d. Nilai Tukar
• Fluktuasi nilai tukar antara negara pemegang dan pemberi
lisensi dapat mempengaruhi permintaan produk
e. Risiko Politik
• Akibat tindakan politik suatu negara dapat merugikan
sebuah bisnis
D. Pergerakan Nilai Tukar Dapat
Mempengaruhi Hasil
Transaksi perdagangan internasional membutuhkan pertukaran mata uang suatu negara terhadap negara lainnya.
Secara umum nilai tukar suatu mata uang dengan mata
uang lainya berfluktuasi setiap harinya
Dampak Menguatnya Rupiah bagi Importir
• Dalam hal Rupiah mengalami appresiasi (menguat dalam
nilai) misalnya dibandingkan dengan mata uang USDollar,
maka untuk mendapatkan USD 1.- importir membutuhkan
Rupiah yang lebih sedikit.
• Kondisi ini menguntungkan bagi importir/industri yang
bahan baku atau sumber pembiayaannya dari luar negeri
ini, karena mengurangi biaya produksi.
Dampak Melemahnya Rupiah bagi Importir
• Apabila Rupiah mengalami depresiasi (melemah dalam
nilai) misalnya dibandingkan dengan mata uang USDollar,
maka untuk mendapatkan USD 1.- importir membutuhkan
Rupiah yang lebih besar.
• Hal ini akan menaikkan biaya produksi bagi industri yang
bahan baku atau sumber pembiayaannya dari luar negeri
yang pada akhirnya akan membebani konsumen melalui
penetapan harga jual
Dampak Menguatnya Rupiah bagi Eksportir
• Pada kondisi Rupiah mengalami appresiasi (menguat
dalam nilai) akan menyebabkan penghasilan/penerimaan
dalam rupiah bagi perusahaan Eksportir di Indonesia lebih
rendah.
• Bagi pembeli di luar negeri harga barang dari Indonesia
dirasakan mahal karena mereka memerlukan rupiah yang
lebih besar, hal mana akan berdampak pada permintaan.
Dampak Melemahnya Rupiah bagi Eksportir
• Apabila Rupiah mengalami depresiasi (menurun dalam
nilai)
maka eksportir akan menerima hasil penjualan
dalam Rupiah yang lebih besar.
• Pembeli di luar negeri memerlukan rupiah yang lebih kecil
untuk memperoleh barang ydm. sehinggga kondisi ini akan
berdampak naiknya permintaan.
Hedging Terhadap Pergerakan Nilai Tukar
• Hedging adalah tindakan perlindungan terhadap
kerugian yang timbul karena fluktuasi nilai tukar.
• Hedging dapat dilakukan oleh Importir maupun
Eksportir.
• Di Indonesia secara umum Hedging dilakukan
melalui :
- Kontrak Forward
- Kontrak Swap