Benda & Bangunan Ritual Pertemuan 5 Matakuliah

Download Report

Transcript Benda & Bangunan Ritual Pertemuan 5 Matakuliah

Matakuliah
Tahun
: U0022 / Sejarah Seni Rupa Kebudayaan Indonesia I
: 2006
Benda & Bangunan Ritual
Pertemuan 5
1
Masyarakat Sebelum Mengenal Tulisan
a. Sistem Kepercayaan
Sistem kepercayaan masyarakat
Indonesia diperkirakan mulai tumbuh pada
masa berburu dan mengumpulkan
makanan. Hal ini dibuktikan dari lukisanlukisan dinding gua di Sulawesi Selatan.
Kepercayaan nenek moyang ini terus
tumbuh pada masa bercocok tanam
hingga masa perundagian. Pada masa
bercocok tanam, pemujaan nenek moyang
diungkapkan dengan upacara penguburan
dan tradisi Megalitikum, maka orang yang
masih hidup akan memuja roh tokoh itu
untuk tetap dapat melindungi mereka.
2
Masyarakat Sebelum Mengenal Tulisan
Kepercayaan nenek moyang semakin
kuat dengan ditemukannya upacara
penghormatan, penguburan dan
sesajian.
Selain pemujaan terhadap nenek
moyang, kepercayaan dinamisme juga
berkembang terutama pada masa
megalitikum, begitu pula dengan
kepercayaan animisme.
3
Benda & Bangunan Ritual:
• Menhir
• Dolmen
• Kubur Batu
4
Menhir
Dolmen
The Kerloas menhir,
9.5 m, the tallest standing
menhir in Brittany
5
Kubur Batu
Masyarakat Sebelum Mengenal Tulisan
b. Sistem Kemasyarakatan
Ketika masyarakat mulai hidup bercocok
tanam dan jumlahnya bertambah besar,
sistem kemasyarkatan mulai tumbuh.
Gotong royong merupakan salah satu
tindakan yang diambil bersama dalam
menjalani kehidupan. Demi menjaga hidup
agar harmonis maka peraturan
diberlakukan sehingga jug amembutuhkan
seorang pemimpin yang dapat menjamin
terlaksananya kepentingan bersama.
6
Masyarakat Sebelum Mengenal Tulisan
Sistem kemasyarakatan terus berkembang
khususnya pada masa perundagian.
Walaupun lebih kompleks karena
masyarakat terbagi menjadi kelompokkelompok sesuai dengan keterampilan
masing-masing. Uniknya walau tiap
kelompok memiliki peraturan tersendiri
namun masih diberlakukan peraturan yang
bersifat umum.
7
Masyarakat Sebelum Mengenal Tulisan
c. Pertanian
Sistem persawahan mulai dikenal bangsa
Indonesia sejak zaman Neolitikum, yakni
sejak manusia menetap secara permanen.
Kehidupan bergotong-royong
teraktualisasi pada kegiatan ini.
Semangat gotong-royong dalam sistem
persawahan terlihat dalam bentuk
pengaturan air dan tanggul. Pada masa
perundagian, kemampuan bersawah
semakin berkembang mengingat sudah
ada spesialisasi pekerjaan dalam
masyarakat.
8