ANGGARAN FLEKSIBEL (VARIABLE BUDGET) Pertemuan ke-11 Matakuliah

Download Report

Transcript ANGGARAN FLEKSIBEL (VARIABLE BUDGET) Pertemuan ke-11 Matakuliah

Matakuliah
Tahun
: F0262/Penganggaran
:2005
ANGGARAN FLEKSIBEL (VARIABLE BUDGET)
Pertemuan ke-11
1
Anggaran Biaya Fleksibel =
•
•
•
•
•
•
•
Anggaran Variabel
Budget Biaya Flesibel
Flexible Budget
Sliding Budget
Step Budget
Expense Formula Budget
Expense Control Budget
2
Pengertian :
Anggaran Biaya Fleksibel :
• Adalah skedul biaya yang menunjukan
bagaimana masing-masing biaya akan
berubah dengan perubahan volume, output
atau aktivitas.
• Dengan demikian , Anggaran Fleksibel
menyatakan hubungan antara volume dan
biaya dalam suatu relevant range volume
yang terbatas
3
Fungsi Anggaran Biaya Fleksibel
1. Memberikan rencana biaya untuk penyusun- an
rencana laba taktis
2. Memberikan rencana biaya yang disesuaikan
fengan output aktual untuk membandingkan dengan
biaya akrual pada laporan pelaksana an periodik.
Tujuan Utama Pendekatan Variabel Bidget :
Secara khusus mengidentifisir bagaimana dan seberapa
jauh masing-2 elemen biaya dalam suatu pusat pertang
gung jawaban dipengaruhi oleh aktivitas pusat pertang
gung jawaban
4
Kegunaan Anggaran Biaya Fleksibel
Tujuan utama dari Anggaran Fleksibel adalah untuk :
Meningkatkan pengendalian pengeluaran. Dengan demikian kita
bisa mengenali 3(tiga) kegunaan yang spesifik dari Anggaran
Fleksibel, yaitu :
1. Untuk memudahkan persiapan Anggaran Flesibel bagi Pusat
Pertanggung jawaban untuk dicantumkan dalam Rencana
LabaTaktis
2. Menyajikan sasaran-2 yang jelas dari pengeluaran bagi para
manajer di Pusat Pertanggungjawaban selama periode yang
tercakup dalam kerangka rencana laba.
3. Menyuguhkan jumlah-2 Anggaran Pengeluaran yang
disesuaikan dengan aktivitas aktual untuk perbandingan-2
(terhadap pengeluaran aktual) dalam Laporan Kinerja bulanan
5
Angaran Fleksibel dapat diterapkan dalam semua fungsi
perusahaan (Produksi, Penjualan dan Administratif) dan
lebih sering digunakan dalam Pusat tanggungjawab pada
fungsi produksi, karena :
• Operasional cenderung berulang
• Terdapat pengeluaran-2 heterogen yang sangat
besar
• Keluaran atau aktivitas dapat diukur secara
realisitis
6
Konsep Anggaran Biaya Fleksibel
Konsep Dasar :
Adalah bahwa semua biaya terjadi karena :
1. Lintasan Waktu,
2. Keluaran/output atau kegiatan produksi, atau
3. Kombinasi antara waktu dan output atau kegiatan
Jika konsep ini berlaku bagi perusahaan, biaya-2 dapat diformulasikan secara
matematis untuk perencanaan dan pengendalian. Aplikasi konsep ini, berarti
bahwa :
1. Biaya-biaya dapat diidentifikasi sebagai komponen tetap dan variabel
dalam kaitannya dengan output atau kegiatan produksi
2. Biaya-biaya harus dikaitkan dengan output atau kegiatan produksi
3. Outpout atau kegiatan produksi harus dapat diukur
4. Formula Anggaran Biaya Fleksibel harus dikaitkan dengan waktu dan
relevant range (jangkauan) output atau kefgiatan produksi tertentu
5. Untuk tujuan prencanaan dan poengendalian setiap Anggaran Biaya Fleksibel harus disusun menurut Pusat Pertanggungjawaban masing-masing
7
Klasifikasi Biaya yang Sesuai dengan
Konsep Anggaran Biaya Fleksibel
Biaya Tetap (Fixed Cost)
•
Adalah biaya yang tidak berubah dengan perubahannya
output atau kegiatan produksi.
•
Biaya ini timbul karena lewatnya waktu, sehingga sering
disebut time cost.
•
Jumlah biaya ini akan tetap dalam jangka pendek dan dalam
jangkauan kegiatan yang relevan
•
Biaya ini juga timbul karena pemilikan aktiva dan faktor-2
produksi lainnya yang akan digunakan untuk proses produk
si, sehingga biaya ini sering disebut capacity Cost
Dua jenis utama Biaya Tetap, yaitu :
1. Biaya Tetap karena keputusan manajemen sebelumnya (misal : Penyusutan,
pajak, asuransi)
2. Biaya Tetap karena keputusan manajemen jangka pendek (misal : gaji,
pengeluaran untuk iklan dan pengeluaran untuk penelitian)
8
Karekateristik utama yang diperlukan dalam menentukan
rumusan praktis Biaya Tetap :
Hubungan dengan output kegiatan (relationship to output activity) Biaya tetap
muncul karena adanya kapasitas untuk produksi atau untuk melaksanakan
kegiatan
Jangkauan relevan (relevant range) Biaya tetap harus dihubungkan dengan
jangkauan relevan kegiatan-2 perusahaan.
Biaya waktu (time cost) Karena biaya tetap muncul dengan lewatnya waktu,
maka jumlah biaya tetap harus dikaitkan dengan suatu periode waktu terten tu. Untuk tujuan budget, biaya ini harus dikaitkan dengan periode akuntansi
Kebijakan Manajemen (management regulated) Beberapa biaya tetap tergan tung pada keputusan-2 manajemen demikian pula perubahannya
Tetap secara total, tetapi variabel perunit (fixed in total, but variable per unit)
Tetap jumlahnya pada periode tertentu., namun dari jumlah unit yang dihasil
kan terdapat efek variabel per unit. Asumsi Biaya tetap Rp 9.600 dalam jang kauan relevan 800 s/d 1.200 unit, tetapi akan berubah sesuai dengan perubahan
volume produksi.
Penerapan praktis (practical application) Pertimbangan praktis tidak menuntut
biaya tetap akan mutlak tetap, dalam panerapan sekedar untuk tujuan praktis
9
Rumusan Biaya Variabel :
•
•
•
•
Adalah Biaya yang cenderung berubah secara proporsional dengan
perubahan output atau kegiatan
Merupakan biaya kegiatan (activity cost)
Tidak akan muncul jika tidak ada kegiatan sama sekali.
Meningkat atau menurun secara langsung dengan perubahan output .
Oleh karena itu, jika output naik 2 kali, biaya ini juga akan naik 2 kali
Jika output turun 10% biaya ini akan turun 10%
Karekateristik utama yang diperlukan dalam menentukan
rumusan praktis Biaya Tetap :
Hubungan secara proporsional dengan output kegiatan (proporsionally related
to activity) Biaya ini berubah secara proporsional dengan output atau kegiatan
produksi dan tidak berubah karena lewatnya waktu
Jangkauan relevan (relevant range) Biaya ini harus dihubungkan dengan kegiatan dalam jangkauan relevan kegiatan operasi.
10
Biaya kegiatan (activity cost) Karena biaya ini berfluktuasi secara proporsional
dengan perubahan output atau kegiatan, maka penting sekali untuk memilih alat
ukur kegiatan. Untuk perusahaan yang menghasilkan beberapa jenis produk,
maka ukuran usaha bersama (common measure of effort) seperti jam kerja
langsung, jam mesin langsung sebaiknya digunakan. Ukuran output atau
kegiatan yang dipilih umumnya disebut sebagai activity base
Kebijakan Manajemen (management regulated) Sebagain besar biaya ini
dipengaruhi oleh kebijakan manajemen. Misal, manajemen memutuskan untuk
menggunakan bahan baku yang lebih murah dari pada yang biasa digunakan
untuk mengurangi biaya variabel
Variabel secara total, tetapi tetap per unit (variable in total, but fixed per unit)
Biaya ini adalah variabel jika dikaitkan dengan output, namun jika dilihat
sebagai biaya perunit, biaya ini akan konstan. Asumsi Biaya Variabel sebesar
Rp 4.000,- Jika 800 unit diproduksi, biaya variabel per-unit Rp. 5,- namun jika
diproduksi 1.200 unit (naik 50%) maka biaya variabel menjadi Rp 6.000,(meningkat 50%) Sedang Biaya Variabel per-unit tetap Rp. 5.Pertimbangan praktis (practical considerations) Dalam penerapan biaya ini
tidak mutlak variabel. Biaya akan tetap dalam jangkauan relevan yang pendek11
Rumusan Biaya Semi Variabel :
Biaya ini meningkat atau menurun sejalan volume output atau kegiatan produksi, tetapi tidak secara proporsional dengan perubahan output atau kegiatan
Dari rumusan ini dapat dilihat bahwa Biaya Semi Variabel memiliki sifat-sifat
Biaya Tetap dan Biaya Variabel.
Variabilitas Biaya Semi Variabel disebabkan oleh pengaruh kombinasi :
a. Waktu b. Output atau kegiatan c. Kebijakan Manajemen
Analisis Biaya Variabel dan Semi Variabel untuk menentukan komponen tetap
dan variabel memerlukan beberapa hal sbb. :
1.
Definisi biaya yang tepat
2.
Pemilihan activity base yang cermat untuk setiap Pusat Pertanggung
jawaban yang secara realistis dapat diukur output atau kegiatan produksi
3.
Identifikasi relevant range yang berkaitan dengan output atau kegiatan
produksi
4.
Pemilihan metode yang sesuai dalam analisis biaya untuk mengidentifi kasi komponen-2 tetap dan variabel dari Biaya Semi Variabal
12
Pemilihan Activity Base :
Ada bebarapa kriteria yang berkaitan dengan pemilihan Activity Base yang
perlu diperhatikan, yaitu :
1. Activity Base harus mampu mengukur fluktuasi output yang menyebabkan
perubahan biaya
2. Activity Base harus sekecil mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
selain output
3. Activity Base harus mudah dimengerti
4. Activity Base harus dapat menjadi ukuran yang dapat dipercaya
•
Analisis Variabilitas biaya seringkali tidak memiliki arti karena activity
base yang dipilih untuk digunakan tidak tepat, sehingga menggambarkan
korelasi yang rendah antara biaya dengan kegiatan
•
Masalah lain yang sering dihadapi adalah adanya kecenderungan dari
activity base yang lambat laun menjadi kurang tepat. Misal, pemasangan
mesin tambahan atau mesin baru dalam departemen seharusnya departemen mengubah ukuran output dari Jam Kerja Langsung (DLH) menjadi
Jam Mesin Langsung (DMH)
13
Metode Penentuan Variabilitas Biaya :
Penentuan variabilitas biaya menghasilkan 2 komponen dari setiap jenis biaya,
yaitu jumlah tetap atau konstan per periode dan tarif variabel per unit activity
base.
Biaya tetap “murni” memiliki jumlah komponen tetap dan nilai nol untuk komponen variabel. Biaya variabel “murni” memiliki nilai nol untuk komponen
tetap dan tarif konstan per unit kegiatan
Penentuan variabilitas pada setiap jenis biaya pada masing-2 Pusat Pertanggung
jawaban merupakan persoalan yang kritis dalam penyusunan Budget Biaya
Fleksibel ; namun banyak metode yang dapat digunakan untuk memecahkan
kesulitan ini.
Klasifikasi biaya harus dilakukan dengan cermat menurut masing-2 Pusat Per tanggung jawaban. Tujuan pengamatan ini untuk mengidentifikasi biaya-2
yang hanya memiliki komponen tetap “murni” atau komponen variabel “murni”
Jika biaya-biaya tetap dan variabel tersebut telah ditentukan, maka biaya-2
yang lain dapat diklasifikasikan sebagai Biaya Semi Variabel.
14
Metoda-metoda analitis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kom
ponen tetap dan variabel suatu biaya dapat dikalsifikasikan kedalam 3 kategori
Besar, yaitu :
1. Metode Estimasi Langsung (direct estimate method )
2. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (budgeted high and low point method)
3. Metode Korelasi (correlation method)
1. Metode Estimasi Langsung
Metode ini meliputi tehnik-2 analisis biaya yang hanya digunakan pada kasus-2
khusus. Ada 2 variasi yang termasuk di dalam metoda ini , yaitu :
a. Pengamatan Tehnik Industri (industrial engineering studies)
Pengamatan ini didasarkan pada analisis dan pengamatan langsung pada
proses dan opersai sehingga cara ini seringkali dapat memberikan estimasi
variabilitas biaya-biaya tertentu secara tepat.
15
b. Analisis Langsung Data Histortis dan Kebijakan
Manajemen (direct analysis of historical data)
Biasanya jika pendekatan analisis ini digunakan, estimasi biaya
dibuat melalui pemeriksaan perubahan biaya pada masa yang
lalu, interpretasi kebijakan manajemen yang relevan dan
evaluasi sifat dan penyebab biaya.
Prosedur statistik tidak digunakan
Estimasi yang disusun dapat satu dari dua jenis berikut :
1. Estimasi mengenai mengenai berapa besar biaya yang seharusnya pada tingkat kegiatan tertentu di dalam jangkauan relevan.
Prosedur ini memberikan informasi budget fleksibel dalam
format tabel.
2. Estimasi kompoen-2 biaya tetap dan variabel. Prosedur ini
memberikan informasi budget feleksibel dalam format formula
16
2. Metode Titik Tertinggi dan Terendah
Metode ini didasarkan pada konsep penentuan dua cadangan Budget Biaya
pada dua tingkat kegiatan yang berbeda dalam suatu Pusat Pertanggung jawaban. Komponen -2 Biaya Tetap dan Variabel dihitung dengan interpolasi aritmatik antar dua budget, dengan asumsi hubungan linear.
Garis besar penggunaan metoda ini sbb. :
1. Pilih activity base untuk Pusat Pertanggungjawaban
2. Identifikasi jangkauan relevan untuk Pusat P.J, yaitu tingkat output
maksimum dan minimum yang akan berfluktuasi selama periode
3. Tentukan budget biaya pada tingkat output maksimum dan minimum
4. Interpolasi antara dua budget biaya tsb. untuk menentukan komponen -2
biaya tetap dan variabel sbb. :
a. Kurangkan volume minimum dan maksimum
b. Kurangkan biaya minimum dari biaya maksimum
c. Bagilah perbedaan biaya dengan perbedaan volume untuk memperoleh
tarif variabel
d. Kurangkan porsi komponen variabel dari estimasi biaya minimum atau
maksimum untuk memperoleh komponan tetap
17
Ilustrasi :
1. Activity base Departemen No. 22 adalah output
2. Jangkauan relevan adalah maksimum 12.000 unit dan
minimum 9.000 unit
3. Budget Biaya pada tingkat maksimum 12.000 unit adalah
Rp 28.0000 dan pada tingkat minimum 9.000 unit adalah
Rp. 22.000
4. Interpolasi :
a. Perbedaan volume 12.000 unit – 9.000 = 3.000 unit
b. Perbedaan biaya Rp 28.000 – 22.000 = Rp. 6.000.
c. Tarif Variabel per unit Rp 6.000 : 3.000 = Rp. 2,d. Komponen Tetap Rp. 28.000 – (12.000 unit x Rp. 2) =
Rp. 4.000,- atau
Rp 22.000 – (9.000 unit x Rp 2) = Rp. 4.000,-
18
3. Metode Korelasi
Metode ini secara luas digunakan dalam analisis biaya; yaitu menganalisis
data biaya historis dalam hubungan dengan output atau kegiatan historis
untuk menentukan bagaimana biaya bervariasi dengan output diwaktu yang
lalu. Selanjtnya dapat dijadikan dasar estimasi bagaiman biaya bervariasi
dengan output dimasa mendatang. Metode Korelasi ini menggunakan asumsi hubungan linear. Ada dua Metode Korelasi yang, yaitu :
1. Metode Grafis (menggunakan diagram scatter)
Metode ioni menggunakan diagram scatter untuk menentukan garis
kecenderungan visual (visual trend line) Sumbu horisontal menunjukkan
voluem output (DLH, DHM, DRH, Unit dll) dan sumbu vertikal
menunjukkan biaya
2. Analisis Regresi dengan Metode Least Square
Dalam analisis data biaya dan output historis, metode statistik least
square dapat digunakan untuk menentukan garis trend . Pada metode ini
ada dua variabel , yaitu variabel independen (variabel X) dan variabel
dependen (variabel Y) Persamaan dapat dinyatakan dengan Y = a + bx
.
19
Ilustrasi :
N
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
DMH (000)
Bulan
X
Januari
44
Pebruari
42
Maret
45
April
43
Mei
36
Juni
22
Jul i
23
Agustus
15
September
30
Oktober
38
Nopember
41
Desember
44
422
Biaya Tk.Lsg
Y
XY
Rp 875
Rp 38.500
850
34.850
875
39.375
850
36.550
750
27.000
550
12.100
500
11.500
450
6.750
600
18.000
700
26.600
800
32.800
850
37.400
Rp 8.650
Rp 321.425
X²
1.936
1.681
2.025
1.849
1.296
484
529
225
900
1.444
1.681
1.936
15.986
20
Ilustrasi :
Menghitung nilai a :
a = (ΣX².ΣY – ΣX.ΣXY) : NΣX² - (ΣX)²
a = {(15.986x Rp 8.650) – (422 x Rp 321.425)} : (12 x Rp 15.986) – (422)²
a = Rp 191,85
Menghitung nilai b :
b = (N.ΣXY – ΣX.ΣY) : NΣX² - (ΣX)²
b = {(12 x Rp 321.425) – (422 x Rp 8.650)} : (12 x Rp 15.986) – (422)²
b = Rp 0,01504 per DMH atau Rp 15,04 per 1.000 DMH
Hasil akhir :
Y = a + bX
Y = Rp 191,85 + Rp 0,01504 X
Selanjutnya adalah menyusun Budget Fleksibel untuk menyesuaikan nilai-2 dengan
kondisi-2 atau perubahan-2 yang telah diantisipasi untuk masa yang akan datang.
Misalnya, komponen tetap yang telah dihitung dianggap cukup memuaskan, tetapi
komponen variabel harus dikurangi menjadi Rp 0,0145 per DMH , maka Budget
Fleksibel dapat dirumuskan sbb. :
Biaya Tetap per bulan Tarif Variabel per 100 DMH
Biaya Bahan Tak langsung
Rp 192,-
Rp. 1,45
21
Format-Format Anggaran Fleksibel :
Terdapat beberapa format Anggaran Biaya Fleksibel , yaitu :
1. Format Tabel, lebih banyak digunakan dalam praktik
perusahaan
2. Format Formula, memberikan formula setiap biaya pada setiap
Pusat Pertanggungjawaban. Formula ini menunjukkan jumlah
tetap dan tarif variabel dan menggunakan asumsi hubungan
linear
3. Format Grafik, sering digunakan untuk biaya-biaya non-linear.
Budget biaya dapat dibaca secara langsung pada grafik. Metode
ini bermannfaat jika biaya-biaya non-linear tidak berdasarkan
hubungan garis lurus
22
1. Budget Fleksibel - Format Tabel,
350.000 DMH 400.000 DMH 450.000 DMH 500.000 DMH
70%
80%
90%
100%
Gaji Mandor
Rp 12.000
Rp 12.000
TK Tak Langs.
14.000
16.000
Biaya lainnya
24.000
27.000
J u m l a h
Rp 50.000 Rp 55.000
Jangkauan relevan : 350.000 s/d 500.000 DHM
Rp 12.000
18.000
21.000
Rp 61.000
Rp 12.000
20.000
34.000
Rp 66.000
Apabila kegiatan yang diperlukan beraada diantara dua tingkatan
kegiatan, misal 460.000 DMH , maka diselesaikan dengan cara
interpolasi : (1 : Rp 1000)
Interpolasi
Budget pada
460.000 DMH
Gaji Mandor
Tetap, tidak perlu interpolasi
TK Tak Langs. (Rp 20-18) – (460 DMH-450) : (500 DMH-450)
Biaya lainya
(Rp 34-31) – (460 DMH-450) : (500 DMH-450)
Rp 12.000
18.400
31.600
(Rp 66-61) – (460 DMH-450) : (500 DMH-450)
Rp 62.000
23
Jumlah
2. Budget Fleksibel - Format Formula
Tetap p/bulan
Gaji Mandor
TK Tak Langs.
Biaya lainnya
J u m l a h
Rp 12.000
--4.000 x)
Rp 16.000
Tarif Variabel per
100 DMH
----Rp 4,00
6,00
Rp 10,00
Jangkauan relevan : 350.000 s/d 500.000 DHM
x) Turun Rp 3.000 pada tingkat 400.000 DMH atau kurang
3. Budget Fleksibel - Format Grafik, lihat halaman
349 (Welsch)
24