Document 9649292

Download Report

Transcript Document 9649292

• Kebijaksanaan dividen diartikan secara umum
sebagai pembayaran laba perusahaan kepada
pemegang sahamnya
• Kebijaksanaan dividen adalah keputusan keuang
an, yaitu dengan mempertimbangkan apakah
pembayaran dividen akan meningkatkan kemakmuran pemegang saham
• Kebijaksanaan dividen (men. Fuad husnan) dapat
diartikan :
a. Apakah laba yang diperoleh seharusnya dibagibagikan atau tidak.
b. Apakah laba sebaiknya dibagi dengan konsekuensi
harus mengeluarkan saham baru, ataukah tidak per
lu dibagi sehingga tidak perlu mengeluarkan
• Untuk emiten di Indonesia akan dikenakan sanksi
delisting apabila tidak melakukan :
- Selama 3 tahun ber-turut2 tidak membayar dividen
tunai (untuk saham)
- Melakukan 3 kali cidera janji (untuk obligasi)
• Di USA pemerintahnya menekankan 3 masalah
pokok dalam hal pembagian dividen, yaitu :
a. Peraturan laba bersih, menyatakan bahwa dividen
dapat dibayar dari laba tahun ini atau tahun lalu
b. Larangan pengurangan modal untuk melindungi
kreditur, untuk membayar dividen dengan mengurangi modal diartikan bukan membagikan laba
c. Peraturan kepailitan menyatakan bahwa perusaha an tidak dapat membayar dividen pada saat pailit,
kalau tidak, berarti memberi kepada pemegang
saham dana yang berasal dari kredit
Pertimbangan Tentang Membagi Dividen :
• Kalau perusahaan bisa mencari dana dari luar,
maka keputusan untuk membagikan laba dan me
nerbitkan saham baru, sama saja akibatnya, jika
tidak ada biaya penerbitan dan pajak
• Kalu ada biaya penerbitan, maka alternatif mena
han laba dan tidak membagikan dividen akan lebih baik
• Tarif pajak yang lebih besar dibandingkan de ngan pajak atas capital gain, alternatif menahan
laba bersih lebih menarik, sejauh memberikan
tingkat keuntungan memadai
Jenis Kebijaksanaan Dividen
1. Dividen persaham yang stabil.
Dividen yang dibayarkan jumlahnya tetap meskipun
perusahaan mengalami kerugian, misalnya Rp 1.500
per-saham. Investor akan aman dengan jumlah yang
tetap diterimanya , sesuai dengan motivasi mereka.
2. Dividend Pay-Out (DPO) yang stabil.
Dividen yang dibayarkan berfluktuasi tergantung besar
nya keuntungan bagi pemegang saham. Misalnya DPO
60% dari keuntungan. Jika keuntungan Rp 1 M maka
dividen yang dibayarkan 60% x Rp 1 M = Rp 600 juta
3. Kombinasi
Disamping jumlah dividen yang tetap, perusahaan
membayar dividen tambahan, jika keuntungan dan
kondisi perusahaan memungkinkan
4. Dividen Residual
Dividen dibayar jika kesempatan investasi perusahaan
atau dana yang dibutuhkan telah terpenuhi. PT. ABC
memperkirakan laba bersih dan rencana investasi 5
tahun mendatang sbb. : ( 1: Rp 1 M)
Th.1 Th. 2 Th. 3 Th. 4 Th. 5
- Laba bersih
2
1,5
2,5
2,3
1,8
- Rencana Investasi 1
1,5
2,0
1,5
2,0
Jika perusahaan memiliki 1 juta lembar saham dengan
harga pasar Rp 1.000, maka dividen menurut kebijaksanaan risidu sbb. :
Tahun
Laba
Invest.
Dividen
EPS
1
2
3
4
5
2
1,5
2,5
2,3
1,8
1
1,5
2,0
1,5
2,0
1
0
0,5
0,8
0
1.000
0
500
800
0
Dana
Ekstern
0
0
0
0
200
Dividen Saham (stock Dividen)
• Dividen saham sebagai ganti dari dividen tunai, yaitu mengeluarkan saham tambahan bagi pemegang
saham lamanya.
• Hal ini dilakukan bila posisi kas /likuiditas perusa haan tidak memungkinkan atau diperlukan oleh
perusahaan
• Investor dalam hal ini akan memiliki lebih banyak
saham tetapi laba per lembar saham akan menjadi
lebih rendah
• Proporsi kepemilikan investor tidak mengalami
perubahan
Contoh :
Struktur modal PT. Betha sebelum penerbitan dividen
saham sbb. :
- Saham biasa nominal Rp 5.000 400.000 lbr = ……………………….. Rp 2.000 juta
- Agio saham …………………………. Rp 1.000 juta
- Laba ditahan …………………………. Rp 7.000 juta
Modal sendiri bersih …………. Rp 10.000 juta
• PT. Betha membayar dividen saham 5% atau sebanyak
5% x 400.000 = 20.000 lembar
• Nilai pasar saham Rp 40.000
• Setiap pemegang 20 lembar saham menerima 1 lembar
dividen saham (20 : 1)
Struktur modal PT. Betha setelah dividen saham sbb. :
- Saham biasa nominal Rp 5.000 420.000 lbr = ……………………….. Rp 2.100 juta
- Agio saham …………………………. Rp 1.700 juta
- Laba ditahan …………………………. Rp 6.200 juta
Modal sendiri bersih …………. Rp 10.000 juta
Keterangan :
• Laba ditahan berkurang Rp 800 juta, yaitu dividen
saham 20.000 lembar x harga pasar Rp 40.000
• Saham biasa ditambah Rp 100 juta, yaitu 20.000 saham
baru x nominal saham biasa Rp 5.000
• Agio saham bertambah Rp 700 juta, yaitu 20.000 sa ham saham baru x (harga pasar - harga nominal) atau
(Rp 40.000 - 5.000)
• Jika laba setelah pajak Rp 1.000 juta, EPS = Rp 2.500
(Rp 1.000 juta/40.000 saham) Setelah dividen saham
menurun menjadi Rp 2.350 ( Rp 1.000 juta /420.000
saham)
Pemecahan Saham (stock Split)
• Melakukan pemecahan, yaitu menambah jumlah
saham dengan cara mengurangi nilai nominal.
• Pada contoh diatas, jumlah saham 400.000 lembar
dengan nominal Rp 5.000 per-lembar, dipecah 1
menjadi 2. Maka lembar saham menjadi 2 x
400.000 lembar = 800.000 lembar. Dan harga no minal saham menjadi Rp 5.000 : 2 = Rp 2.500
• Dengan demikian struktur modal tidak berubah
dan nilai jual saham biasa, agio saham dan laba
ditaham tidak mengalami perubahan. Tetapi harga
nominal dan lembar saham berubah proporsional
Tujuan dari Stock Split :
• Menurunkan harga saham, sehingga mnarik
pembeli/investor
• Diharapkan harga akan meningkat
• Menguntungkan bagi investor, jika dividen yang
dibayar lebih besar.
• Misalnya sebelum dipecah membayar dividen Rp
2.000 perlembar. Setelah dipecah hanya membayar
dividen Rp 1.250 perlembar, maka investor akan
menerima dividen 2 x Rp 1.250 = Rp 2.500 dengan
nilai penyertaan yang sama besarnya.
Pendahuluan
• Right, atau hak membeli saham baru bagi pemegang sa ham lama dikenal dan diperdagangkan di Pasar Modal
• Sekuritas ini dianggap derivatif
• Terdapat beberapa cara menghitung Right; di
Pasar Modal Indonesia harga Right selalu dikaitkan dengan asumsi kurs pasar = Rp a, asumsi
kurs resmi Rp b (disebut harga saham right)
• Jika dalam Emisi Right dikatakan tiap 1 lembar berhak
beli 2 lembar saham baru, maka dikatakan Harga Teoritis
saham baru ( disebut saham right) = (Rp a x 1) + (Rp b x
2) dibagi 3 = Rp c.
Disebutkan bahwa Harga Right = Rp c - b
• Misal waktu emisi saham PT B & B ditetapkan bahwa 37
saham lama berhak membeli 2 baru, Hal ini berarti 37
saham lama boleh membeli right, atau setiap 18,5 lembar
pemegang saham lama dapat membeli right
• Dewasa ini selain memberikan hak right kepada
pemegang saham lama untuk membeli saham baru, beberapa perusahaan memberi warrant yang
disertai pada penawaran right tersebut.
Bedanya periode perdagangan dari kedua hak itu
saja, di-mana right waktunya lebih singkat
• Perdagangan Right atau Rights Certificate untuk saham
yang telah listing di BEJ dapat dilakukan setelah memper
oleh pernyataan efektif oleh Bapepam dan emitennya
harus memberitahukan kepada bursa tentang rencana
penerbitannya
• Perdagangan right dilakukan secara terpisah
selama jam bursa dan harga rights certificate
tersebut didasarkan hasil penawaran.
• Secara teoritis harga right dapat ditetapkan
dengan berpedoman pada harga penawaran
mula-mula

Penilaian Right & Harga Saham
Ilustrasi :
PT. Hans menjual saham dengan hak beli (right on) seharga
Rp 7.800 p/lembar. Harga penerbitan Rp 6.000 dan diperlu kan 5 hak untuk membeli satu lembar saham baru tersebut
a. Nilai Hak =
(Harga pasar - Harga penerbitan) : (jumlah hak + 1)
(Rp 7.800 - 6.000) : ( 5 + 1) = Rp 300
b. Harga Saham tanpa Hak (Ex Right)
(Harga Right on - Nilai Hak)
(Rp 7.800 - 300) = Rp 7.500
Right & Proporsi Pemegang Saham Lama
• Penerbitan Right akan memberikan keuntungan bagi
pemegang saham lama untuk mempertahankan pro porsional kepemilikan sahamnya dalam perusahaan.
Ilustrasi :
PT. Kim memiliki 400.000 lembar saham dan me rencanakan penerbitan 100.000 saham baru melalui
hak beli saham, dimana setiap pemegang saham la ma memperoleh 1 hak.
Mr. John salah satu pemegang saham telah memiliki sebanyak 40.000 lembar saham PT Kim
a. Jumlah lembar saham baru yang dapat dimiliki Mr. John
dengan hak yang diberikan :
Hak per-lembar =
Saham yang Dijual : Saham yang Ada =
100.000 : 400.000 = 1/4
b. Jumlah hak yang diperlukan untuk membeli 1 lembar
saham baru :
Jumlah hak =
Jumlah Saham Lama : Jumlah Penerbitan Baru Harga
400.000 : 100.000 x 1 hak = 4 hak
c. Saham baru yang dapat dimiliki Mr. John :
Saham yang Dimiliki x Hak perlembar =
400.000 x 1/4 = 100.000 lembar saham
d. Porsi Kepemilikan :
(40.000 + 10.000) : (400.000 + 100.000) x 100% = 10%
Dampak Pengunaan/Penjualan Hak
Terhadap Kekayaan Investor
Ilustrasi :
PT. Kim menjual saham dengan hak beli (right on) seharga
Rp 7.800 p/lembar. Harga penerbitan Rp 6.000 dan diperlu kan 5 hak untuk membeli satu lembar saham baru tersebut
a. Nilai Hak = (Rp 7.800 - 6.000) : ( 5 + 1) = Rp 300
b. Harga Saham Ex Right = (Rp 7.800 - 300) = Rp 7.500
Mr. John memiliki kekayaan sbb. :
- Saham PT. Kim 1.000 lemabar @ Rp 7.800 = Rp 7.800.000
- Uang tunai ………………………………….. Rp 1.200.000
Total Kekayaan ……………… Rp 9.000.000
a. Jika melaksanakan semua hak, yaitu 1.000 : 5 = 200 hak
Membeli 200 saham @ Rp 6.000 = Rp 1.200.000
Kekayaan Mr. John :
- Saham PT.Kim 1.200 lembar @ Rp 7.500 = Rp 9.000.000
- Uang tunai (Rp 1.200.000 - 1.200.000)
= Rp
0
Total Kekayaan
Rp 9.000.000
b. Melaksanakan hak 50% dan 50%nya dijual :
- 500 hak digunakan = 100 saham baru (500/5) @ Rp
6.000 = Rp 6.000.000 (kas keluar)
- 500 hak dijual @ Rp 300 = Rp 150.000 (kas masuk)
Kekayaan bersih Mr. John :
- Saham PT.Kim 1.000+100 lbr @ Rp 7.500 = Rp 8.250.000
- Uang tunai (Rp 1.200.000 - 1.200.000)
= Rp 750.000
Total Kekayaan
Rp 9.000.000
c. Tidak melaksanakan haknya dan tidak menjualnya sam pai masa penawaran hak berakhir :
Kekayaan Mr. John :
- Saham PT.Kim 1.000 lembar @ Rp 7.500 = Rp 7.500.000
- Uang tunai …………………………….
= Rp 1.200.000
Total Kekayaan
Rp 8.700.000
Right dan Nilai Perusahaan & Nilai Hak
Ilustrasi :
PT. ABC memiliki 600.000 saham beredar. Harga pasar sat
ini Rp 100.000 per-saham. Jika perusahaan memerlukan
dana Rp 10.500 juta dan menawarkan harga saham dengan
hak right (cum right) sebesar Rp 700.000 maka :
a. Saham baru yang dijual =
Kebutuhan dana : Harga Saham dengan hak
Rp 10.500 juta : 700.000 x 1 lembar = 150.000 lembar
saham baru
b. Jumlah Hak yang dibutuhkan untuk membeli 1 lembar
Saham baru =
Jumlah saham semula : Lembar Saham baru
600.000 : 150.000 x 1 hak = 4 hak (right)
c. Harga Saham baru =
Saham baru (1 lembar) + 4 Right (4 lembar) =
Rp 700.000 + 4 Right
d. Nilai Teoritis Right :
(Harga Saham ex-Right - Saham baru)
Jumlah hak setiap 1 lembar saham baru
e. Nilai Saham Perusahaan :
Nilai saham lama 600.000 lbr @ Rp 100.000 = Rp 60.000 jt
Nilai Saham baru ………………………….. = Rp 10.500 jt
Jumlah ……. Rp 70.500 jt
Total lembar saham = 600.000 + 150.000 = 750.000 lbr
- Nilai Saham =
Rp 70.500 juta : 750.000 lbr = Rp 94.000
- Nilai Teoritis Hak =
(Rp 94.000 - 70.000) : 4 hak = Rp 6.000
Catatan :
- Right-on (cum-right), jika saham baru dijual dengan
hak.
- Ex-Right, jika saham baru dijual tanpa hak