pengukuran derajat kesehatan

Download Report

Transcript pengukuran derajat kesehatan

By : RONGGO YUDO WICAKSONO
101111011
IKMA 2011
PENDAHULUAN
Pembangunan Kesehatan merupakan
pembangunan yang menyeluruh baik secara
individu maupun masyarakat baik ditinjau dari
segi pelayanan maupun dari segi program
pembangunan kesehatan itu sendiri. Maka
dari itu perlu adanya sebuah tolak ukur atau
indikator derajat kesehatan di Indonesia.
TUJUAN
Pengukuran derajat kesehatan bertujuan
untuk mengetahui apakah daerah atau
instansi termasuk sehat atau tidak sehat dan
untuk memperbaiki pembangunan kesehatan
INDIKATOR YANG DIGUNAKAN UNTUK
MENGUKUR DERAJAT KESEHATAN
1.
2.
3.
4.
5.
Indikator Potensi Masyarakat Sehat (IPMS)
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Indikator Tatanan Masyarakat Sehat (IPTS)
Indeks Potensi Keluarga Sehat (IPKS)
Human Development Indeks (HDI) atau
Indeks Pembangunan Manusia
1. INDIKATOR POTENSI MASYARAKAT SEHAT
(IPMS)
indikator ini merupakan gabungan dari
cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan
dari semua upaya kesehatan yang dilakukan
puskesmas, baik upaya kesehatan wajib
maupun upaya kesehatan penunjang
CAKUPAN IPMS
1. Cakupan dan Kualitas Program Pokok
2. Cakupan dan Kualitas Dari Program
Pengembangan
Cakupan dan Kualitas Program Pokok
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Program Promosi Kesehatan (Promkes)
Program Pencegahan Penyakit Menular (P2M)
Program Pengobatan
Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Program Kesehatan Reproduksi dan Keluarga
Berencana (KB)
Program Upaya Peningkatan Gizi Masyrakat
Program Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Program Pelayanan Kesehatan Komunitas
Program Pencatatan dan Pelaporan
Cakupan dan Kualitas Dari Program
Pengembangan
1.
2.
3.
4.
Kesehatan Kerja Manula
Puskesmas Rawat Inap
Puskesmas Bersalin
Dan lain lain sesuai dengan kondisi
masyarakat di Puskesmas
2. INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)
Instrumen untuk mengukur tingkat kinerja
masing-masing unit Pelayanan Instansi
Pemerintah, juga instrument ini memberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk menilai
secara obyektif dan priodik terhadap
perkembangan kinerja unit pelayanan public.
TAHAP MENGUKUR IKM
1.
2.
3.
4.
Persiapan
Pengumpulan Data
Pengolahan dan Analiasis Data
Penyusunan Laporan
14 unsur pelayanan yang harus
diperhatikan dalam mengukur IKM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Prosedur Pelayanan
Pesyaratan Pelayanan
Kejelasan Petugas Pelayanan
Kedisiplinan Petugas Pelayanan
Tanggung Jawab Petugas Pelayanan
Kemampuan Petugas Pelayanan
Kecepatan Pelayanan
8. Keadilan Mendapatkan Pelayanan
9. Kesopanan dan Keramahan petugas
10.Kewajaran Biaya pelayanan
11.Kepastian Biaya pelayanan
12.Kepastian Jadwal Pelayanan
13.Kenyamanan Lingkungan
14.Keamanan Pelayanan
METODE PENELITIAN
Nilai
persepsi
Nilai
interval
IKM
Nilai interval
Mutu
konversi
pelayanan
IKM
Kinerja
unit
pelayanan
1
1,00-1,75
25,00-43,75
D
Tidak baik
2
1,76-2,50
43,76-62,50
C
Kurang
baik
3
2,51-3,25
62,51-81,25
B
Baik
4
3,26-4,00
81,26-100,00
A
Sangat baik
No
Unsur pelayanan
Nilai unsur
pelayanan
Kualitas pelayanan
1
Prosedur pelayanan
3,06
Baik
2
Persyaratan pelayanan
3
Baik
3
Kejelasan petugas
pelayanan
2,8333
Baik
4
Kedisiplinan
2,5333
Baik
5
Petugas pelayanan
3,147
Baik
6
Tanggung jawab
petugas pelayanan
3,013
Baik
7
Kecepatan pelayanan
2,58
Baik
8
Keadilan mendapatkan
pelayanan
2,237
Kurang baik
9
10
11
12
13
14
Kesopanan dan
keramahan
petugas
pelayanan
Kewajaran biaya
pelayanan
Kepastian biaya
pelayanan
Kepastian jadwal
pelayanan
Kenyamanan
lingkungan
Keamanan
pelayanan
3,26
Sangat baik
2,973
Baik
2,693
Baik
3,04
Baik
2,98
Baik
3,12
Baik
Nilai Indeks = Nilai Per Unsur Pelayanan x Nilai Penimbang
NILAI PENIMBANG = Jumlah bobot / Jumlah unsur = 1/14 =
0,071
NILAI INDEKS = (3,06 x 0,071) + (3,00 x 0,071) + (2,83 x
0,071) + (2,55 x 0,071) + (3,15 x 0,071) + (3,01 x 0,071) +
(2,58 x 0,071) + (2,33 x 0,071) + (3,26 x 0,071) + (2,97 x
0,071) + (2,69 x 0,071) + (3,04 x 0,071) + (2,98 x 0,071) +
(3,12 x 0,071) = 0,217 + 0,213 + 0,201 + 0,181 + 0,223 +
0,214 + 0,183 + 0,165 + 0,231 + 0,211 + 0,191 + 0,216 +
0,212 + 0,222 = 2,881
1. Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks x
Nilai Dasar = 2,881 x 25 = 72,030
2. Mutu Pelayanan = B
3. Kinerja Pelayanan = Baik
Dari data yang diperoleh Keadilan
mendapatkan pelayanan dinilai sangat
rendah, maka dari itu perlu adanya evaluasi
lebih lanjut.
3. INDIKATOR TATANAN MASYARAKAT SEHAT
(IPTS)
indikator yang digunakan untuk melihat
keberhasilan fungsi penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan pada tempat umum
disuatu daerah
TUJUAN
1. Termotivasinya masyarakat dan pengelola tempat
umum untuk menyediakan, menggunakan dan
memelihara sarana sanitasi yang memenuhi syarat
kesehatan.
2. Terlaksananya pemberian nasehat tentang sanitasi
yang memenuhi syarat kesehatan di tempat umum
bagi masyarakat dan pengelola tempat umum.
3. Terlaksananya pengawasan dan pembinaan sarana
sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan di tempat
umum, sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
TEMPAT UMUM YANG MENJADI
SASARAN PENGAWASAN
1. Yang berhubungan dengan sasaran pariwisata,
seperti: bioskop, gedung pertunjukkan, penginapan,
kolam renang, pemandiau umum, taman-taman
rekreasi.
2. Yang berhubungan dengan transportasi, terminal,
stasiun, dan alat transportasi umum.
3. Yang berhubungan dengan sarana ibadah, seperti:
masjid, gereja, pura dan wihara.
4. Yang berhubungan dengan sarana perdagangan,
seperti: pasar, pertokoan, swalayan.
5. Yang berhubungan dengan sarana sosial, seperti:
rumah sakit, sekolahan.
METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif dalam bentuk kegiatan yang akan dilakukan
yaitu Community Self Survey (CSS) yang bertujuan
mendapatkan gambaran data dan masalah.
2. Populasi dan Sampel
Pengambilan populasi dan sampel untuk penelitian
3. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah:Indikator Potensi Tatanan
Sehat (IPTS) untuk melihat keberhasilan fungsi penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan.
4. Definisi Variabel
Variabel
Definisi
Parameter
Alat ukur
Indikator Potensi
Tatanan Sehat
(IPTS)
Tempat ibadah,
difokuskan pada
masjid
1. Penyediaan air Lembar observasi
bersih
IPTS
2. Jamban kakus
3. Kebersihan
tempat
berwudhu
4. Kebersihan
dinding/langitlangit
5. Kebersihan
lantai/tikar
6. Sarana
pembuangan
air limbah
CONTOH
• Dari tabel dapat disimpulkan bahwa:
1. Ada 13 (56%) tempat peribadatan yang berpotensi sehat,
sedangkan 10 (44%) belum berpotensi sehat
2. Penyebab tatanan tempat peribadatan tidak berpotensi
sehat (berdasarkan urutan dari yang paling besar ke yang
kecil) adalah: kebersihan lantai/tikar, air limbah/langitlangit/tempat wudlu, jamban, dan air bersih.
• Atas dasar tersebut, maka rumusan intervensinya adalah:
1. Perlunya melakukan pembersihan lantai dan tikar secara
berkala dengan melibatkan masyarakat, baik dengan cara
bergotong royong atau diserahkan kepada petugas yang
telah ditetapkan
2. Perlunya pembuatan drainase yang baik untuk
pembuangan air limbah, dan jamban
4. INDEKS POTENSI KELUARGA SEHAT (IPKS)
Indikator yang merupakan gambaran adanya
partisipasi masyarakat, terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
5.
Tersedianya air bersih
Tersedianya jamban keluarga
Lantai rumah bukan dari tanah
Bila ada PUS menjadi peserta KB
Bila punya balita mengikuti kegiatan
penimbangan
6. Tidak ada anggota keluarga yang merokok
7. Menjadi anggota keluarga dana sehat.
5. HUMAN DEVELOPMENT INDEKS (HDI)
Pengukuran perbandingan dari harapan hidup,
melek huruf, pendidikan dan standar hidup
untuk semua negara seluruh dunia. IPM
digunakan untuk mengklasifikasikan apakah
sebuah negara adalah negara maju, negara
berkembang atau negara terbelakang dan juga
untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan
ekonomi terhadap kualitas hidup
IPM mengukur pencapaian rata-rata sebuah
negara dalam 3 dimensi dasar pembangunan
manusia
1. Hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur
dengan harapan hidup saat kelahiran
2. Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat
baca tulis pada orang dewasa (bobotnya dua per
tiga) dan kombinasi pendidikan dasar ,
menengah , atas gross enrollment ratio (bobot
satu per tiga).
3. Standard kehidupan yang layak diukur dengan
logaritma natural dari produk domestik bruto
per kapita dalam paritasi daya beli.
1. Indeks Harapan Hidup =
2. Indeks Pendidikan =
3. Angka melek huruf dewasa (ALI) =
• LE: Angka harapan hidup
• ALR: Angka melek huruf
• ALI : Kombinasi Pendidikan Dasar
Trend IPM antara tahun
1975 dan 2004
Merah :
Eropa dan CIS
Hijau :
Arab
Orange :
Amerika latin
dan Karibia
Hitam :
OECD
Biru :
Asia Selatan
Kuning :
Asia Timur
Merah Muda : Afrika SubSahara