indikator kesejahteraan

Download Report

Transcript indikator kesejahteraan

Sutikno
[email protected]
SEJAHTERA INI ?
PENDAHULUAN


Indikator Kesejahteraan Rakyat merupakan publikasi
tahunan BPS yang menyajikan tingkat perkembangan
kesejahteraan rakyat Indonesia antar waktu dan
perbandingannya antar provinsi serta daerah tempat
tinggal.
Data yang digunakan bersumber dari BPS dan instansi
lain di luar BPS. Sebagian besar data indikator
kesejahteraan rakyat merujuk pada data Susenas ,
khusus untuk data ketenagakerjaan bersumber dari
Sakernas
INDIKATOR ADALAH…..


Petunjuk yang memberikan indikasi tentang sesuatu
keadaan dan merupakan refleksi dari keadaan
tersebut.
Variabel yang digunakan dalam mengukur
perubahan.
INDIKATOR HARUS…..




Sahih (valid): indikator harus dapat mengukur sesuatu
yang sebenarnya akan diukur oleh indikator tersebut.
Objektif, untuk hal yang sama: indikator memberikan
hasil yang sama pula, walaupun dipakai orang yang
berbeda dan pada waktu yang berbeda.
Sensitif: perubahan yang kecil mampu dideteksi oleh
indikator.
Spesifik: indikator hanya mengukur perubahan situasi
yang dimaksud.
MANFAAT INDIKATOR…(menurut UN)





Menilai hasil pembangunan ekonomi.
Memantau dampak sosial dari kebijakan dan pengeluaran
masyarakat.
Mengukur kondisi, keadaan, dan trend kesejahteraan
masyakat.
Membandingkan antar berbagai masalah sosial, kesenjangan
sosial, serta memantau perkembangannya sepanjang waktu.
Memantau kondisi kelompok penduduk pada lapisan
masyarakat tertentu yang mungkin masih membutuhkan
perhatian dan bantuan khusus.
UKURAN – UKURAN INDIKATOR




Jumlah: lebih sering digunakan ukuran per unit, misal: jumlah murid
per kelas, kepadatan penduduk, dll
Rasio: menyatakan suatu perbandingan antara dua bilangan (a/b)
dan dapat dinyatakan dalam persentase, misal: rasio jenis kelamin,
rasio guru-murid, dll
Proporsi: menyatakan perbandingan antara suatu bagian bilangan
(jumlah) dengan bilangan/jumlah keseluruhan (a/a+b), apabila
dinyatakan dalam perseratus, menjadi persentase, misal: persentase
penduduk miskin, persentase penduduk migran, dll
Angka/Tingkat: jumlah unit yang mengalami suatu
peristiwa/kejadian dibandingkan dengan jml unit yang berpeluang
mengalami/mempunyai resiko peristiwa tersebut, misal : TPAK, AKB,
dll
Menggambarkan
bagaimana
proses
pembangunan
berjalan
Contoh:
Contoh:
• Rasio murid-guru
• Rasio dokter-penduduk
• Rasio puskesmaspenduduk
• dll
• Rata-rata jml jam kerja
• Rata-rata jml
kunjungan ke
puskesmas
• % kelahiran yang
ditolong dukun
• dll
Indikator OUTPUT
Berkaitan dg
penunjang
pelaksanaan
program dan
turut menentukan
keberhasilan
program
Indikator PROSES
Indikator INPUT
JENIS INDIKATOR
Menggambarkan
bagaimana hasil
(output) dari
suatu program
kegiatan telah
berjalan
Contoh:
• AKB
• Angka harapan hidup
• TPAK
• dlil
JENIS INDIKATOR
Berdasarkan cara perhitungan, indikator dibedakan:
 Indikator
tunggal: hanya satu indikator, misal AKB,
angka melek huruf, dll
 Indikator
komposit (jamak): gabungan dari beberapa
indikator, misal: IPM, IPJ, IMH
BEBERAPA INDIKATOR KESEJAHTERAAN (1)
Indikator Tunggal
Pendidikan
• Angka melek huruf
• Angka partisipasi
sekolah
• Pendidikan yang
ditamatkan
• Angka putus sekolah
•
•
•
•
Kesehatan
Ekonomi
Angka kematian bayi
Angka kematian ibu
Angka harapan hidup
% persalinan oleh
tenaga medis
• Penduduk di bawah
garis kemiskinan
• Pengeluaran per kapita
• Koefisien gini (dengan
data pengeluaran)
BEBERAPA INDIKATOR KESEJAHTERAAN (2)
Indikator Tunggal
Angkatan Kerja
• Angka partisipasi kerja
• % Penduduk berumur 10
thn ke atas yg bekerja
di sektor pertanian
Perumahan
• % kepemilikan rumah
• % rumah berkualitas
baik
• % rumahtangga
mempunyai sumber
penerangan listrik
Sanitasi & Air bersih
• % rumahtangga
menggunakan air bersih
• % rumahtangga
mempunyai sumber air
leding
• % rumahtangga
mempunyai buang air
besar yang layak
BEBERAPA INDIKATOR KESEJAHTERAAN (3)
INDIKATOR KOMPOSIT
• Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
• Indeks Kemiskinan Manusia (IKM)
• Indeks Mutu Hidup
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)
 Menurut UNDP (1990), Pembangunan Manusia adalah model
pembangunan yang bertujuan untuk memperluas pilihan masyarakat
melalui usaha-usaha untuk memberdayakan masyarakat.
 Tolok ukur keberhasilan pembangunan telah dikembangkan adalah
IPM.
 IPM ini terdiri dari 3 (tiga) komponen pembangunan manusia yang
dianggap mendasar :
1. Usia hidup (longevity)
2. Pengetahuan (knowledge)
3. Standar hidup layak (decent living)
 Ketiganya merupakan bagian dari kegiatan bidang kesehatan,
pendidikan dan ekonomi rumah tangga terutama dari daya beli.
PERHITUNGAN
Indikator :
Usia hidup (longevity) :
diukur dengan angka harapan hidup waktu lahir
Pengetahuan/pendidikan (knowledge) :
diukur dengan dua indikator yaitu angka melek huruf
(literacy rate)penduduk 15 tahun ke atas dan rata-rata
lama sekolah (mean years of schooling).
Standar hidup layak (decent living) :
di ukur dengan rata-rata pengeluaran per kapita riil yang
disesuaikan” (adjusted real percapita expenditure).
Sampang
Bangkalan
Probolinggo
Bondowoso
Situbondo
Pamekasan
Jember
Sumenep
Lumajang
Pasuruan
Tuban
Bojonegoro
Banyuwangi
Ngawi
Madiun
Lamongan
Malang
Ponorogo
Nganjuk
Magetan
Kediri
Trenggalek
Pacitan
Jombang
Pasuruan
Blitar
Mojokerto
Probolinggo
Tulungagung
Gresik
Batu
Kediri
Sidoarjo
Mojokerto
Surabaya
Madiun
Blitar
Malang
IPM PER KAB./KOTA DI JAWA TIMUR 2007
80
70
60
50
40
30
20
10
0
INDEKS DAYA BELI (KOMPONEN IPM)
PER KAB./KOTA DI JAWA TIMUR 2007
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
INDEKS PENDIDIKAN (KOMPONEN IPM)
PER KAB./KOTA DI JAWA TIMUR 2007
90.00
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
INDEKS KESEHATAN (KOMPONEN IPM)
PER KAB./KOTA DI JAWA TIMUR 2007
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
INDIKATOR KEMISKINAN
Menurut BPS, kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk memenuhi standar
dari kebutuhan dasar, baik makanan maupun bukan makanan. Standar ini
disebut sebagai garis kemiskinan, yakni kebutuhan dasar makanan setara
2100 kalori energi per kapita per hari, ditambah nilai pengeluaran untuk
kebutuhan dasar bukan makanan yang paling pokok (BPS, 1996).
BPS telah mengembangkan model penentuan penduduk miskin didasarkan
pada model estimasi konsumsi sebagai berikut:
Ln yvh = xvh β + nv + Evh
Dimana :
Ln yvh
xvh
nv
Evh
: log konsumsi per kapita dari rumah tangga h dalam desa v
: suatu vektor dari karakteristik observasi, termasuk di dalamnya variabel tingkat desa
: merepresentasikan unsur galat (error term) tingkat desa
: unsur galat rumah tangga, diasumsikan nv tidak berkorelasi antar desa dan
Evh tidak berkorelasi antar rumah tangga.
INDIKATOR KEMISKINAN
Variabel yang digunakan untuk sebagai indikator kemiskinan (BPS, 2001)
No
Variabel
1.
Luas tanah bangunan tempat tinggal
2.
Jenis lantai bangunan tempat tinggal
3.
Jenis dinding tempat tinggal
4.
Fasilitas tempat buang air besar
5.
Sumber penerangan
6.
Sumber air minum
7.
Bahan bakar untuk memasak
8.
Konsumsi daging susu ayam / minggu
9.
Pembelian pakaian baru untuk setiap anggota rumah tangga dalam setahun
10.
Makan dalam sehari untuk setiap anggota rumah tangga
11.
Kemampuan membayar untuk berobat ke puskesmas / poliklinik
12.
Lapangan pekerjaan utama kepala rumah tangga
13.
Pendidikan teringgi kepala keluarga
14.
Pemilikan asset / tabungan
ANGKA KEMATIAN BAYI JAWA TIMUR 2008
PERSENTASE PENOLONG KELAHIRAN OLEH TENAGA MEDIS
JAWA TIMUR 2008
RATA-RATA LAMA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
JAWA TIMUR 2008
RATA-RATA LAMA SEKOLAH (Tahun) JAWA TIMUR 2008
PERSENTASE RUMAH TANGGA YANG MEMILIKI AIR BERSIH
JAWA TIMUR 2008
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Fasilitas Buang Air
Besar yang Layak JAWA TIMUR 2008
PERSENTASE PENDUDUK MISKIN JAWA TIMUR 2008
Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita (dlm
juta/jiwa/th) JAWA TIMUR 2008
INDEKS GINI
Indeks Gini adalah suatu koefisien yang menunjukkan tingkat ketimpangan atau
kemerataan distribusi pendapatan. Nilai koefisien gini (G) antara 0 dan 1
(0<G<1). Semakin kecil koefisinnya, pertanda semakin baik distribusi pendapatan
nasionalnya.
Gp = indeks Gini pendapatan dan pengeluaran rumah tangga
n = jumlah rumah tangga contoh
Yip = pendapatan per kapita dan pengeluaran rumah tangga ke i
Yrp = rata-rata pendapatan atau pengeluaran per rumah tangga.
INDEKS MUTU HIDUP




Indeks mutu hidup (IMH) merupakan salah satu indikator
komposit yang digunakan untuk mengukur tingkat
kesejahteraan masyarakat. (sebelum IPM)
Indikator ini sangat bermanfaat dalam mengukur hasil
kebijakan umum yang bersifat lintas sektoral.
Indeks mutu hidup ini merupakan gabungan dari tiga indikator
tunggal yaitu Angka Kematian Bayi (Infant Mortality
Rate/IMR), Angka Harapan Hidup satu tahun (Life
Expectancy/LE)dan Angka Melek Huruf (Literacy Rate/Lit).
IMH secara keseluruhan menurut Moris dan MC Alpin (1982)
dapat mencakup keseluruhan hasil pembangunan sosial
ekonomi.
INDEKS MUTU HIDUP


Angka kematian Bayi dan angka harapan hidup satu tahun
secara bersama-sama dapat merupakan indikator bagi
aspek kemajuan sosial antara lain dampak dari keadaan
gizi, kesehatan, pendapatan dan lingkungan masyarakat.
Secara terpisah kedua indikator tersebut merefleksikan
aspek – aspek interaksi sosial yang cukup berbeda.


Angka kematian bayi secara peka menggambarkan taraf
ketersediaan air bersih, kondisi dalam rumah dan kesejahteraan
ibu.
Sementara angka harapan hidup satu tahunmerefleksikan taraf
gizi dan keadaan lingkungan luas di luar rumah. Sedangkan
angka Melek Huruf merupakan indikator yang menggambarkan
taraf ketrampilan dan kualitas masyarakat.
Contoh IMH
IMR
AHH1
Melek Huruf
IMH
Kecamatan
1995
1999
1995
1999
1995
1999
1995
1999
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
89,8
79,0
67,3
68,7
94,7
59,2
77,5
82,0
112,8
76,5
63,5
69,1
83,3
83,3
67,0
77,7
Bantar Gebang
89,8
86,0
53,5
54,7
84,0
84,0
62,2
65,5
Bekasi Timur
92,9
85,4
66,8
67,6
89,2
89,2
74,8
79,8
Bekasi Selatan
81,6
77,8
68,8
68,9
96,1
96,1
80,5
81,9
Bekasi Barat
96,6
75,2
66,7
69,4
93,6
93,6
76,0
82,6
Bekasi Utara
97,9
79,0
59,2
62,0
99,4
99,4
70,9
76,4
Kota Bekasi
87,2
80,3
67,8
68,5
93,3
93,3
77,8
80,9
Jawa Barat
59,5
51,3
62,2
66,8
90,1
92,1
76,2
81,9
(1)
Pondok Gede
Jati Asih
Indeks Kemiskinan Manusia




Merupakan indikator komposit yang merefleksikan 3 indikator
tunggal, yaitu: hidup singkat, pendidikan rendah, dan
ketiadaan akses terhadap sumber daya dan pelayanan dasar.
Hidup singkat: diukur “ Probabilitas penduduk meninggal
sebelum mencapai umur 40 th
Pendidikan diukur persentase penduduk dewasa yg buta huruf
Ketiadaan akses terhadap sumber daya dan pelayanan,
diukur persesntase penduduk yg tdk memiliki akses thd sumber
air bersih, tidak memiliki akses ke fasilitas kesehatan,
mempunyai anak kurang gizi
Indeks Kemiskinan Manusia




Merupakan indikator komposit yang merefleksikan 3 indikator
tunggal, yaitu: hidup singkat, pendidikan rendah, dan
ketiadaan akses terhadap sumber daya dan pelayanan dasar.
Hidup singkat: diukur “ Probabilitas penduduk meninggal
sebelum mencapai umur 40 th
Pendidikan diukur persentase penduduk dewasa yg buta huruf
Ketiadaan akses terhadap sumber daya dan pelayanan,
diukur persesntase penduduk yg tdk memiliki akses thd sumber
air bersih, tidak memiliki akses ke fasilitas kesehatan,
mempunyai anak kurang gizi