SYNDESMOLOGY AXIAL (KULIAH ANVET I)

Download Report

Transcript SYNDESMOLOGY AXIAL (KULIAH ANVET I)

ANATOMI VETERINER I
SYNDESMOLOGI
Oleh:
drh. Analis Wisnu Wardhana
Pendahuluan


1.
2.
3.
Osteologi
Ilmu urai yang mempelajari tulang-tulang penyusun
tubuh
Skeleton/rangka diklasifikasikan menjadi 3 kelompok
besar berdasarkan fungsinya:
Axialis: ilmu urai yang mempelajari tulang-tulang
penyusun poros tubuh
Appendicularis: mempelajari tulang-tulang penyusun
anggota gerak
Visceralis: mempelajari tulang-tulang yang dijumpai
pada jaringan lunak organ-organ tertentu

1.
2.
Tulang-tulang penyusun anggota gerak
(appendicularis) dikelompokkan menjadi dua:
Ossa membri thorachici: mempelajari
rangkaian tulang yang menyusun anggota gerak
depan (extremitas cranialis)
Ossa membri pelvini: mempelajari rangkaian
tulang yang menyusun anggota gerak belakang
(extremitas caudalis)
Syndesmologi(=Arthrology)


Adalah ilmu urai yang mempelajari hubungan
antara dua atau lebih tulang, atau antara tulang
dengan tulang rawan yang membentuk
sendi(=articulatio = juncturae ossium = joint)
maupun antara tulang dengan struktur yang lain.
Pada hewan tertentu yang tidak mempunyai os.
Clavicula pada ossa membri thorachici seperti
kuda dan ruminansia, hubungan antar tulang
dibantu oleh otot dan ligamentum yang disebut
tipe persendian synsarcosis
Berdasarkan struktur dan fungsi suatu
persendian di klasifikasikan menjadi 2 yaitu:
Articulatio Fibrosa dan Articulatio
Cartilagenousa
A. ARTICULATIO FIBROSA
(SYNARTHROSIS)
Kelompok ini mempunyai ciri:
- Jaringan ikat perantaranya berupa fibrosa
- Hubungan bersifat sementara, selanjutnya akan
mengalami ossifikasi (proses
synostosis)=pergerakan persendian jadi terbatas
- Tidak ada cavum sendi

Beberapa jenis persendian yang diklasifikasikan
pada kelompok persendian synarthrosis adalah
suturae, syndesmosis dan gomphosis
 1. Suturae
terdapat pada ossa cranii. Antara dua atau lebih
tulang disatukan erat oleh jaringan ikat
fibrosa(Ligamentum suturalis), setelah dewasa
mengalami ossifikasi
Ada 3 macam suturae sbb:
a. Suturae serrata: penggabungan jaringan tulang
antar dua tulang membentuk mata gergaji, ex:
Suturae ossa frontalis

b. Suturae squamosa: penggabungan jaringan
tulang antar dua tulang tersusun serupa sisik
ikan/ atap genting, ex: suturae ossa
Temporoparietalis
c. Suturae harmonia (plana): penggabungan
jaringan tulang antar dua tulang membentuk
permukaan yang halus dan rata ex: suturae ossa
nasalis, suturae ossa frontalis, pars horizontal
ossa palatina
 2. Syndesmosis
terdapat pada beberapa ossa longa di extremitas,
tulang yang dirangkai dipertautkan oleh jaringan
ikat fibrosa putih (jaringan elastis)
ex: ossa radioulnaris, ossa tibiafibula, ossa
metacarpalis dan metatarsalis
3. Gomphosis
Hubungan gomphosis, dijumpai pada lokasi
tertanamnya dentis pada alveoli ossa maxillare,
premaxillare dan pada ossa mandibulare
B.ARTICULATIO CARTILAGENOUSA
(AMPHIARTHROSIS)
Kelompok ini mempunyai ciri peralihan antara
synarthrosis dan diarthosis:
- Jaringan ikat perantaranya adalah cartilago
bersifat sementara, nantinya akan mengalami
ossifikasi (proses synotosis)
- Pergerakan terbatas atau tidak dapat bergerak
samasekali
- Tidak ada cavum sendi
Beberapa jenis persendian yang diklasifikasikan
pada kelompok ini adalah synchondrosis dan
symphisis


1. Synchondrosis (Articulatio Cartilagohyalin)
Jaringan perantara cartylagohyalin akan
berkembang menjadi jaringan cartilago, setelah
dewasa kedua tulang akan berfusi
contoh: Basis occipitale dengan
basissphenoidale, intermandibularis,
costochondral junction
2. Symphisis (Articulatio Cartilagofibrosa)
Hubungan persendian diperantarai oleh jaringan
cartilagofibrosa yang memperkuat kedua bagian
sisi tulang dihubungkan
contoh: corpus vertebrale pada seluruh collumna
vertebralis, sternebrae, ossa costochondrale,
symfisis pelvis
C. SYNOVIAL (DIARTHROSIS)
Ciri khas dari tipe persendian ini adalah:
1. Cavum articularis
adalah rongga yang terbentuk antara dua/lebih
rangkaian tulang, biasanya terisi cairan synovial
yang mengandung albumin, mucin, garam dan
alkalin yang memberi nutrisi pada persendian
2. Capsula articularis (tidak semua ada)
adalah kantun/tabung yang melingkupi seluruh
komponen sendi sebagai lapisan external,
lapisan internal berupa membrana synovial
3. Facies articularis
merupakan permukaan tulang yang membentuk
persendian biasanya licin, bentuknya bisa
bervariasi berupa condylus, cavum yang convek/
concaf/bulat, permukaan yang kecil rata/oval
dsb
4. Cartilago articularis
adalah cartilagohyalin yang menyelimuti facies
articularis tulang, dengan ketebalan yang
bervariasi
5. Ligamenta
adalah pita fibrosa atau elastis yang
menghubungkan kedua sisi rangkaian tulang.
Melekat di sisi luar capsula, merupakan
ligamentum collateral.
6. Meniscus dan Discus
adalah keping fibrocartilago di antara dua
rangkaian tulang. Seringkali menjadi bantalan
sendi untuk penyesuaian gerak.
7. Cartilago marginalis (labrum glenoidale)
adalah keping yang berbentuk cincin
cartilagofibrosa. Berfungsi memperluas cavum
sendi untuk penyesuaian gerak

Berdasarkan tipe gerakan, persendian
diklasifikasikan menjadi 3:
ARTHROIDEA= gliding=sendi plana
Persendian dapat melakukan gerakan geser,
sebagian besar ditemukan pada sendi yang
diklasifikasikan amphiarthrosis. Contoh: sendi
antar vertebrae
1.
2. GYNGLIMUS=hinge
Persendian dapat melakukan gerakan membentuk
sudut, berupa gerak flexio (memperkecil sudut),
extensio (memperbesar sudut), adductio (gerak
extremitas mendekati bidang median tubuh) dan
abductio (gerak extremitas menjauhi bidang
median tubuh). Contoh: articulatio cubiti/siku,
patella
3. ROTASI dan CIRCUMDUCTIO
Persendian dapat melakukan gerakan rotasi
terbatas atau rotasi sempurna
a.
Sendi trochoid(=pivot) melakukan gerakan
berupa melingkar/ rotasi pada satu sumbu
longitudinal, contoh: artc. Atlantoaxiale
b. Sendi spheroid(=enarthrosis=circumductio)
melakukan gerakan berputar pada dua atau
lebih sumbu horizontal(multiaxial), contoh
artc. Coxae yang terdiri dari bola dengan
cavum
Persendian pada Ossa Axialis
ARTICULATIO VERTEBRALE
1. Articulatio Corpus Vertebrale
persendian ini tergolong amphiarthrosis-synovial
Hubungan sendi dibentuk antara corpus vertebrale
yang berurutan/berdekatan satu dengan lainnya
dibantu dengan ligamentum yang memperkuat
sendi antara lain: 1) Ligamentum longitudinale
ventralis, merentang di permukaan ventral corpus 2)
Ligamentum longitudinale dorsalis, merentang di
permukaan lantai canalis vertebralis dari axis sampai
sacrum
A.
2. Articulatio Arcus Vertebrale (=Juncturae
Zygapophyseales)
Termasuk persendian amphiarthrosis-synovialis
Hubungan sendi dibentuk oleh processus
articularis antar arcus vertebrale dengan ruas
vertebrale di belakangnya. Gerakan vertebrae
cervicalis dan thoracalis adalah arthroidea,
sedangkan vertebrae lumbalis adalah trochoid,
termasuk juga 3 vertebrae thoracalis terakhir
Articulatio arcus vertebrale diperkuat oleh:
1. Ligamentum Supraspinosa yang merentang di
dorsomedial processus spinosus mulai dari Os
occipital hingga sacralis
2. Ligamentum interspinosa, merentang antar
processus spinosus dengan processus spinosus
di belakangnya
3. Ligamentum Intertransversarius, merupakan
membran yang menghubungkan processus
transversarius di vertebrae lumbalis
3. Articulatio Intertransversarius
Termasuk persendian amphiarthrosis-synovialis
Hanya terdapat pada kuda, dibentuk oleh
processus transversarius vertebrae lumbalis V dan
VI dan vertebrae lumbalis VI dengan alae sacral,
dengan tipe gerakan sendinya termasuk trochoid
4. Articulatio Sacrocaudale
Terbentuk dari processus transversus vertebrae
sacralis I-V dengan Vertebrae Coccygealis I
5. Articulatio Atlantoaxialis
Dibentuk oleh fovea dentis os atlas dan dens axis.
Tergolong sendi amphiarthrosis dengan jaringan
ikat cartilago fibrosa. Tipe gerak sendinya
termasuk trochoid
6. Articulatio Atlantooccipitale
Dibentuk oleh fovea articularis cranialis os atlas
dan condylus os occipitalis. Termasuk diarthrosis
dengan tipe gerak gynglymus.
B. ARTICULATIO THORACALIS
1. Articulatio Costovertebrale
Os costae dengan vertebrae thoracalis membentuk
2 persendian yaitu 1). antara caput costae dengan
dua ruas corpus vertebrale. 2). Antara tuberculum
costae dengan processus transversus vertebrae
thoracalis
2. Articulatio pada Os costae
a.
Articulatio Costochondralis
b. Costochondral junction
3. Articulatio Sternocostalis
Dibentuk oleh cartilago costae sternalis dengan
corpus sternum dengan tipe sendi amphiarthrosissynovial dan tipe gerak rotasi
4. Articulatio sternales (syncondrosis sternales)
Pada kuda umur muda, 7 segmen tulang
dihubungkan satu dengan yang lain oleh cartilago
setelah kuda menjadi tua cartilago sternebrae
berossifikasi. Persendian ini bertipe syncondhrosis
C. ARTICULATIO PADA SACRUM
1. Articulatio Sacroilliaca
Dibentuk oleh facies auricularis ossis sacrum
dengan facies auricularis ossis ilium. Termasuk
persendian synovial, capsula sendinya bertaut erat
mengelilingi tepian kedua tulang sehingga tidak
mungkin bergerak sama sekali
D.ARTICULATIO DI CRANIUM
1. Articulatio Temporomandibulare
Dibentuk oleh condylus mandibulae yang melebar
transversal dengan facies articularis pada squamosa
ossis temporalis. Termasuk persendian synovial.
Sendi dapat bergerak memutari sumbu transversal
(trochoid/menggeser ke lateral, saat memamah
biak) selain itu juga untuk membuka /tutup mulut
2. Suturae
3. Articulatio Hyoideus
Dibentuk oleh os hyoideus yaitu antara kepingan
tulang hyoideus yang mempunyai kemampuan
gerak tipe gynglimus, tergolong syndesmosis serta
diperantarai oleh jaringan cartilagenous
TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR