DANIEL 7 – BAGIAN 3 KEKUASAAN TANDUK KECIL

Download Report

Transcript DANIEL 7 – BAGIAN 3 KEKUASAAN TANDUK KECIL

DANIEL 7 – BAGIAN 3
KEKUASAAN TANDUK KECIL
REVIEW
1.
2.
3.
4.
5.
BABILON
MEDO-PERSIA
YUNANI
ROMA
10 KERAJAAN

6.
TANDUK KECIL
KERAJAAN BATU
10 KERAJAAN
EROPA BARAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Anglo Saxons = Inggris
Franks = Perancis
Alemani - Jerman
Suevi = Portugal
Burgundians =
Switzerland
Lombards = Italia
Visigoths = Spanyol
Heruli
Vandals
Ostrogoths
TIGA KERAJAAN RUNTUH DAN
MUNCULNYA TANDUK KECIL
Vandals
2. Heruli
3. Ostrogoths
1.
Dan 7:15-21
Malaikat menjelaskan kepada Daniel yang
sedang terharu arti penglihatan yang ia
dapatkan.
 Sesudah periode keempat binatang itu,
maka orang kudus akan menerima
pemerintahan selama-lamanya (I Kor
6:2,3; Why 20:4).
 Tanduk kecil itu berperang melawan orang
kudus dan mengalahkan mereka.
 “Yang Lanjut Usia” memberikan keadilan
kepada orang-orang kudus milik Yang
Maha Tinggi, dan mereka akan
memerintah.

Dan 7:15-21

Mula-mula tanduk kecil itu tidak
terlalu besar, tapi lama kelamaan
menjadi besar dan mengalahkan tiga
tanduk yang lain bahkan menjadi
lebih besar dari tanduk-tanduk yang
lain.
KEKUASAAN TANDUK KECIL
Dan 7:24.
 Dia berbeda dengan ketujuh raja
yang lain, karena dia dipimpin oleh
seorang pemimpin agama bukan
seorang raja, tetapi kekuasaannya
bukan hanya di dalam gereja tapi
secara politik.

IA MENENTANG YANG MAHA TINGGI
Ia mengangkat dirinya menjadi sama
seperti Allah.
 2 Tes 2:4; Yes 14:12-14.
 “Paus begitu agung martabatnya dan
begitu ditinggikan sehingga ia bukan
seorang manusia biasa, tetapi seolah-olah
Tuhan, dan wakil Tuhan.”
 “Paus dimahkotai dengan mahkota
rangkap tiga, sebagai raja sorga dan dunia
serta daerah-daerah yang di bawah bumi.

IA MENENTANG YANG MAHA TINGGI

“Paus seolah-olah Tuhan di dunia,
satu-satunya yang berdaulat atas
orang-orang yang setia pada Kristus,
kepala segala raja, yang mempunyai
kekuasaan penuh dan kepadanya
dipercayakan Tuhan Yang Maha
Kuasa pengarahan bukan saja atas
kerajaan dunia tetapi juga kerajaan
sorga.”
IA MENENTANG YANG MAHA TINGGI
“Apa saja yang dilakukan Tuhan dan
Juruselamat itu juga dilakukan
wakilnya (Paus), asal saja tidak
bertentangan dengan iman.
 Dikutip dari “Prompta Bibliothea,”
4:25-29, oleh Lucius Feraris.

HUJATAN YANG DILAKUKAN






Mengaku dapat mengampuni dosa.
Mengaku dapat membuka dan menutup
pintu sorga.
Mengaku lebih tinggi dari raja-raja dunia.
Mendahului Tuhan dalam melepaskan
seluruh bangsa dari sumpah setia terhadap
raja-rajanya.
Menentang Tuhan apabila mereka
memberikan Indulgence (tanda
pembayaran) untuk dosa.
Adam Clarke, Commentary on the Old
Testament, 4:596.
MENGANIAYA ORANG-ORANG KUDUS
Kepausan sebagai organisasi agama
mengakui telah menganiaya banyak orang
Kristen dan sekaligus membela
tindakannya yang kejam itu sebagai kuasa
yang diperolehnya dari Kristus.
 Tahun 1208, Paus Innocent III
mengeluarkan pengumuman untuk
memberantas kaum Waldenses pimpinan
Peter Waldo di Italia dan kaum Albegenses
di Perancis Selatan, dan kira-kira sejuta
orang terbunuh (Albert Barnes, Notes on
Daniel, p.328).

MENGANIAYA ORANG-ORANG KUDUS

Paus Innocent IV berkata, “Apabila mereka yang
dihukum kedapatan bersalah karena klenik
(kepercayaan yang bertentangan dengan doktrin gereja
Katolik yang syah), telah diserahkan kepada penguasa
sipil oleh bishop atau wakilnya, atau oleh inkuisis
(pengadilan agama Katolik), maka hakim kepada kotra
harus menangkap mereka dengan segera, dan dalam
tempo paling lama lima hari, harus melaksanakan
hukuman yang telah ditentukan untuk menghukum
mereka…tidak diragukan juga mengenai peraturanperaturan mana yang dimaksudkan, tetapi bagianbagian yang memerintahkan pembakaran kaum bidat
yang tidak mau bertobat jelas disisipkan dalam dekritdekrit Paus (The Catholic Encyclopedia).
MENGANIAYA ORANG-ORANG KUDUS
Dekrit ini diperbaharui dan
dipaksakan oleh beberapa Paus:
 Alexander IV (1254-1261).
 Clement IV (1265-1268).
 Nicholas IV (1288-1292).
 Bonifacius VIII (1294-1303).

MENGANIAYA ORANG-ORANG KUDUS
John Huss dari Bohemia dan Jerome
dari Praha dijatuhi hukuman mati
melalui pembakaran karena dituduh
sebagai bidat yang tidak mau
bertobat.
 Sir John Oldcastle digantung dan
dibakar hidup-hidup tanpa belas
kasihan.

MENGANIAYA ORANG-ORANG KUDUS
Albert Barnes menghimpun data kurang
lebih 150.000 orang yang ditumpas
melalui inkuisi dalam jangka waktu 3
tahun.
 Sejak Charles V dari Perancis
mengeluarkan dekrit untuk membasmi
kaum Protestan hingga perdamaian di
Chateu, Canmbreses tahun 1559, + 50.000
orang digantung, dipancung, dan dibakar
hidup-hidup karena menentang doktrin
gereja. (Albert Barnes, Notes on Daniel,
328).

Kesaksian W.E.K. Lecky

Gereja Roma telah menumpahkan
banyak darah orang-orang yang
tidak bersalah dari pada lembagalembaga yang pernah muncul di
tengah-tengah masyarakat (History
on the Rise and Influence of the
Spirit of Rationalism in Europe,
2:33,37).
Kesaksian Uriah Smitt

Kerajaan Romawi Kafir telah membunuh
kira-kira tiga juta pada tiga abad pertama.
Mereka hanya membunuh bayi-bayi,
sedang ibu-ibu dibiarkan hidup, tetapi
kepausan membunuh bayi-bayi maupun
ibu-ibunya. Tidak ada umur, kelamin atau
persyaratan lain yang dapat
membebaskan seseorang dari amukan
kepausan (The Prophecies of Daniel and
Revelation, 135).
PENGANIAYAAN BESARBESARAN

Kardinal Bellarmine, yang lahir di
Tuscany, pada tahun 1541
membetulkan penganiayaan dan
pembunuhan besar-besaran
tersebut.
MENGUBAH WAKTU DAN HUKUM
Mengubah waktu adalah hak
istimewa Tuhan (Dan 2:21; Efesus
1:9; Dan 7:22).
 Ini adalah merampas hak istimewa
Tuhan.
 Hukum adalah hasil karya Tuhan,
tetapi gereja telah merubahnya.
 Gereja telah mengambil hak
prerogatif Tuhan.

MENGUBAH WAKTU DAN HUKUM
“Gereja Tuhan dengan hikmatnya telah
menetapkan bahwa perayaan hari Sabat
harus dipindahkan kepada hari Tuhan”
(Catechism of Council of Trent, 1829,
358).
 Catechism ditulis atas perintah Konsili
Agung dan dicetak atas pengawasan Paus
Pius V.
 Sampai zaman Paulus orang Kristen masih
memelihara hari Sabat, Sabtu sebagai hari
kudus (Kisah 17:2; Kisah 18:4; Lukas 2:27;
Ibr 4:9).

Sejarah Pemeliharaan Hari
Minggu
Catatan historis tentang pemeliharaan hari
minggu yang pertama oleh orang-orang
Kristen terdapat pada Epistle of Barnabas
(fasal 15) dan pada First Apology (Fasal
67) Justyn Martin, yang terlibat pada
tahun 150 AD.
 Catatan hari minggu sebagai hari Tuhan
berasal dari buku Apokripa Gospel
According to Peter dan dari Clement,
orang Alexandria, menjelang abad kedua.

Sejarah Pemeliharaan Hari
Minggu

Sebelum pemberotakan orang yahudi
di bawah pimpinan Cocheba (132135), kerajaan Romawi mengakui
Yudaisme sebagai agama yang syah
dan kekristenan sebnagai satu sekte
Yahudi. Tetapi sebagai akibat
pemberotakan itu, orang Yahudi dan
Yudaisme tidak dipercaya lagi.
Sejarah Pemeliharaan Hari
Minggu
Untuk menghindari penganiayaan, maka
orang Kristen menempuh jalan apa saja
untuk menjelaskan bahwa mereka bukan
orang-orang yahudi.
 Karena tidak ada catatan pemeliharaan hari
minggu sebaga hari kebaktian sebelum
pemberotakan Yahudi, dan banyak catatan
tentang pemeliharaan hari Sabat sebagai
cara untuk “menyahudikan”, maka
tenggang waktu 135-150 itu telah diterima
sebagai permulaan pemindahan kesucian
Sabat kepada hari Minggu, hari yang
pertama dalam minggu

Sejarah Pemeliharaan Hari
Minggu
Pemeliharaan hari minggu tidak langsung
menggantikan pemeliharaan hari Sabat.
Kedua-dunya dipelihara sevcara bersamaan
oleh orang-orang Kristen secara bersamasama.
 Tertulian memberi kesaksian bahwa oang
Kristen tidak membatalkan pemeliharaan
hari Sabat.
 Tidak lama kemudian Apochripal Apostolic
Constitutions menasihatkan agar orang
Kristen “memelihara Sabat dan pesta pada
hari Tuhan.”

Sejarah Pemeliharaan Hari
Minggu
Pada permulaan abad keempat, hari minggu
telah memperoleh sambutan yang lebih
baik ketimbang hari Sabat.
 Eusibius menulis di dalam bukunya
Commentary on Psalm 92, “Semua tugas
yang dlakukan pada hari Sabat telah kami
pindahkan karena lebih tepat, sebab ia
mempunyai keistimewaan, termasuk urutan
pertama, dan lebih terhormat dari Sabat
Yahudi.

Sejarah Pemeliharaan Hari
Minggu
Tindakan resmi gereja Katolik pertama yang
mengaku memindahkan kesucian Sabat ke
hari minggu ditetapkan pada konsili
Laodikia pada tahun 336 AD.
 Peraturan atau Kanon 29 dari Konsili
Laodikia itu menetapkan rang-orang Kristen
tidak boleh “menjahudikan” dan menjadi
malas pada hari Sabtu, tetapi harus bekerja
pada hari itu, tetapi hari Tuhan harus
dihormati dengan cara istimewa, dan
sebagai orang Kristen, kalau
memungkinakn, jangan bekerja pada hari
itu.

Sejarah Pemeliharaan Hari
Minggu
Jika mereka kedapatan
“menjahudikan” mereka harus
dijauhkan dari Kristus.
 Dasar perintah pemeliharaan hari
minggu didasarkan pada anggapan
bahwa pemeliharaan hari Sabtu
sebagai alat untuk menjahudikan.

Sejarah Pemeliharaan Hari
Minggu
Kira-kira tahun 440, Socrates menulis
bahwa “walaupun hampir semua gereja di
seluruh dunia merayakan rahasia-rahasia
kesucian pada hari Sabat setiap minggu,
namun orang Kristen di Alexandria telah
berhenti melakukannya berdasarkan tradisi
purba.”
 Sozomen juga menuliskan, “penduduk
Constantinopel, dan hampir setiap tempat,
berkumpul bersama-sama pada hari Sabat
dan juga pada hari minggu, yaitu suatu
kebiasaan yang tidak pernah dirayakan di
Roma dan di Alexandria.

Sejarah Pemeliharaan Hari
Minggu
Konsep kesucian hari MInggu di antara
orang Kristen bermula pada upaya untuk
menghindarkan kebiasaan yang bisa
mengidentifikasikan seseorang sebagai
orang Yahudi (Markus 2:27,28) dan
mengakibatkan penganiayaan.
 Gereja di Roma mula-mula memberikan
sambutan yang lebih baik terhadap hari
Minggu. Kedudukan yang lebih penting
diberikan kepada hari Minggu pada gereja
yang mnula-mula bersamaan dengan
munculnya kekuasaan Romawi tetapi
sangat merugikan kepada hari Sabat.

Sejarah Pemeliharaan Hari
Minggu

Akhirnya, pengaruh Romawi berhasil
membuat pemeliharaan hari minggu
sebagai undang-undang gereja, sama
seperti yang dilakukannya pada
kebiasaan-kebiasaan lain, seperti
pemujaan terhadap Maria,
penghormatan kepada orang-orang
kudus, penggunaan patung-patung,
dan doa-doa untuk orang yang sudah
mati.