Sosialisasi Teknis Penerapan Sistem National Single Window (INSW)

Download Report

Transcript Sosialisasi Teknis Penerapan Sistem National Single Window (INSW)

Tim Persiapan
National Single Window (NSW) - RI
Sosialisasi Teknis
Penerapan Sistem National Single Window (INSW)
Menuju Otomasi Sistem Pelayanan yang Terintegrasi
Untuk Mewujudkan Reformasi Layanan Publik di Bidang Ekspor-Impor
Disampaikan oleh
Tim Teknis INSW
Tim Persiapan NSW – RI
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Pengertian Sistem NSW dan ASW
The ASEAN-SW is the environment where National-SW of Member States operate & integrate.
Suatu Jaringan Sistem yang meng-integrasikan dan menghubungkan seluruh Sistem NSW dari
masing2 Negara ASEAN, dimana seluruh proses dan transaksi perdagangan internasional atau
ekspor / impor dapat ter-integrasi shg memungkinkan utk dilakukan pertukaran data elektronik
dan akses bersama thd data-data seluruh Negara ASEAN;
The National-SW is a system which enables :
a) a single submission of data and information
Untuk setiap transaksi / kegiatan impor / ekspor, Trader hanya cukup satu kali saja mengirimkan
data maka akan dapat meyelesaikan seluruh proses yang terkait (baik proses Custmos Clearance
di BC maupun semua proses Perijinan di seluruh Instansi lainnya atau GA)
b) a single and synchronous processing of data and information
Atas data yang dikirimkan oleh Trader ke Jaringan Portal NSW, akan dilakukan satu kali proses
penyelesaian yang sdh synchronize & ter-integrasi oleh Customs dan seluruh GA
c) a single decision-making for Customs release and clearance.
A single decision-making shall be uniformly interpreted as a single point of decision for the release
of cargoes by the Customs on the basis of decision taken by line ministries and agencies and communicated in a timely manner to the Customs.
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Definisi Umum
 Definisi Portal INSW berdasarkan Blue Print INSW :
 Suatu sistem utk melakukan integrasi informasi dengan memadukan alur dan
proses informasi antar sistem internal secara otomatis;
 Guna penanganan proses Customs release and cargo clearence
 Sistem yang terkait adalah :
 Sistem kepabeanan, perizinan,
 Kepelabuhanan/ kebandarudaraan,
 Sistem lain yang terkait.
 Portal INSW dikelola oleh Pemerintah.
 Alamat situs resmi : http://www.insw.go.id.
 Fungsi Portal INSW terdiri dari 2 layer :
 Penyampaian informasi (Portal Informasi) : semua informasi terkait dengan
penerapan Sistem dan layanan sistem NSW di Indonesia.
 Portal Layanan sistem NSW, butuh hak akses, berisi layanan untuk mengakses
informasi lebih lanjut terkait sistem layanan Customs Release dan Cargo Clearance
dan sistem pelayanan perijinan di Instansi Pemerintah terkait (Related GA).
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Ketentuan & Kesepakatan Dasar

Kewenangan setiap Entitas (GA) dalam proses layanan publik, dilaksanakan dan
dipenuhi oleh masing2 Entitas sesuai Service-Level yang telah disepakati.

Perubahan kebijakan internal, dilaksanakan masing2 Entitas dan diluar
koordinasi, pekerjaan dan anggaran Tim NSW, dan hrs selaras dgn kebijakan
pengembangan Sistem NSW

Aplikasi antar-muka (interface) antar Entitas dalam otomasi alur proses
(automated workflow) Sistem NSW, merupakan bagian dari pekerjaan dan
anggaran Tim NSW.

Entitas (GA) yang belum memiliki sistem, akan disediakan fasilitas entry sesuai
standar Sistem NSW.

Untuk pembangunan Sistem NSW, dilakukan Standarisasi Elemen Data yang
digunakan  mendasarkan “WCO Data Model” + Internat’Standards, dan
dilakukan Simplifikasi, Harmonisasi & Sinkronisasi Bisnis Proses.

Untuk penerapan Sistem NSW, perlu dilakukan perubahan dan penyempurnaan
ketentuan yang tidak sejalan, dgn menetapkan Service Level Agreement (SLA)
& Standar Operating Procedure (SOP).

Penjadwalan dan tahapan kegiatan dalam penerapan Sistem NSW didasarkan
pada jadwal integrasi dengan Sistem ASW.

Tim Persiapan NSW atau badan yang ditunjuk, bertanggungjawab atas
kebijakan standar dan prosedur pengoperasian sistem NSW.
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Indonesia-NSW Components
Kebijakan Dua Pilar : Trade-System & Port-System

Customs
- Import/ Export Declaration
- In/Outward Cargo Manifest
- Import/Export Approval
- Info Manifest/RKSP
- Loading/Disch.List
- In/Out Reconciliation
Portal
INSW
Port
- Sea/ Air-Port Permit
- Goods/Ships Handling
- Loading/Disch.Goods
- In/Out Goods
11
- Info Manifest
- Utilization Rep
- License Reconc.
-Info Vessel
-Info CY/ WH
-Cont.Tracking
Trade
- Import/Export Licensing
- Import/Export Regulation
- Trade Information

Trade-System (“TradeNet”) :
Ditujukan untuk mendorong percepatan dalam penyelesaian
dokumen pelayanan ekspor-impor (Flow of Document)
Port-System (“PortNet”) :
Ditujukan untuk mendorong percepatan dalam penanganan
lalulintas fisik barang ekspor-impor (Flow of Goods)
 Trade-System, sbg salah satu Pilar Utama dalam Sistem
NSW akan mempertukarkan data melalui portal NSW:
 Dari Customs System : Data realisasi Impor/Ekspor
 Dari Trade System (GA) : Perijinan Ekspor Impor
 Port-System, sbg salah satu Pilar Utama dalam Sistem
NSW akan mempertukarkan data melalui portal NSW :
 Dari Customs System :
 Cargo Manifest (inward/outward)
 Release Approval (SPPB/PE)
 Dari Port System (GA) :
 Discharge List/Loading List
 Gate in/Gate out List
http://www.insw.go.id
Arah Pengembangan Sistem NSW
2007
Jan – Agust: Blueprint NSW
- Penyusunan Blueprint INSW,
Roadmap, Dok.Desain Teknis
- Perumusan Arsitektur, Desain Teknis, Topologi Sistem
Agust – Nop: Development
- Pembangunan Portal NSW &
Prototype Integr Sistem NSW
- Pembangunan Offic. Website
- Integrasi BC + GA ke Portal
Nop – Des: Implem.Tahap Ke-1
- Ujicoba Awal Sistem NSW-Imp
- Implementasi Tahap Kesatu
Sistem NSW Impor
- Feature, Function, Facil.Sys.
- Persiapan Tahap berikutnya
2008
Juni: Implementasi Tahap Ke2
- Sistem NSW-Im por :
Paralel-Run  Tg.Priok
- Sistem NSW-Ekspor :
Tahap Development
- Sistem NSW SeaPort :
Pilot-Run  Tg.Priok
- Sistem NSW AirPort :
Tahap Development
Desember: Implem.Tahap Ke3
- Sistem NSW-Impor :
Mandatory  Tg.Priok
Ujicoba  4 Pelbhn Lain
- Sistem NSW-Ekspor :
Ujicoba  Tg.Priok
- Sistem NSW SeaPort :
Paralel-Run  Tg.Priok
- Sistem NSW AirPort :
Ujicoba  Bandr.SH
2009
Januari - Juni
- Persiapan Teknis INSW 
“Joint to ASW”
- Pertukaran CoO (SKA) dgn 5
Negara ASEAN
April – Juni: Implem.Nas.
- Sistem NSW Imp-Exp-Port :
Mandatory (Tg.Priok, BUSH,
Tg.Perak, Tg.Emas, Belawan)
- Pengembangan Sistem NSW
Juni - Des *
- Pembangunan Portal ASW
(Koord.ASEAN Sec)
- Pengembgn Pertukaran CoO
dgn Negara ASEAN/ Lainnya
- Integr. INSW ke Portal ASW
Sampai dengan akhir tahun 2008, Tim Persiapan NSW akan lebih berfokus pada upaya :
 Pengembangan & penerapan Sistem NSW di tingkat nasional (s/d Implementasi Tahap Ketiga)
 Perluasan cakupan dan coverage Sistem NSW (ParticipatingGA, User/ Trader, Sistem & Lokasi penerapan)
* : tergantung kesepakatan dan kesiapan ASEAN Member Countries
28
http://www.insw.go.id
Strategi Pentahapan dalam Penerapan Sistem NSW
29
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Gambaran Proses di Portal & Sistem NSW
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Proses Dokumen pada Portal INSW
 Portal INSW adalah sistem yang akan melakukan integrasi
informasi berkaitan dengan proses penanganan dokumen
kepabeanan dan pengeluaran barang, yang menjamin keamanan
data dan informasi serta memadukan alur dan proses informasi
antar sistem internal secara otomatis, yang meliputi sistem
kepabeanan, perizinan, kepelabuhanan/ kebandarudaraan, dan
sistem lain yang terkait dengan proses penanganan dokumen
kepabeanan dan pengeluaran barang
 Validasi mandatory, content dan pengecekan komoditi yang
termasuk kategori Larangan dan pembatasan dilakuan di Portal
INSW pada tahap pertama sebelum dikirim ke inhouse BC.
 Instansi Penerbit perijinan (GA) akan mengirimkan dokumen
perijinan yang sudah selesai proses (Final) secara elektronik ke
Portal INSW.
 Pengecekan komoditi yang termasuk lartas dilakukan secara
elektronik oleh Portal INSW dengan membandingkan dokumen PIB
dengan dokumen ijin yang dikirim dari instansi penerbit perijinan
(GA) terkait.
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia

Proses Validasi Dokumen PIB
Hampir semua validasi awal (mandatory dan content check) yang dahulu dilakukan pada
Portal INSW sekarang dilakukan di Portal INSW.
Data yang digunakan untuk melakukan validasi di atas, ada yang sepenuhnya tersedia di
Portal dan adapula yang dikonsumsi dari Inhouse BC via Web Service
Proses Validasi yang dilakukan adalah:


No
Jenis Validasi
Posisi Proses
Validasi
Posisi Data
support
1.
Cek mandatori konten
Portal
Portal
2
Cek HS
Portal
Portal
3
Cek Referensi Tabel (pelabuhan, negara, kode dll)
Portal
Portal
4
Cek Status Blokir (lihat catatan diatas)
Portal
Inhouse
5
Cek SPR
Portal
Inhouse
6
Cek Manifes
Portal
Inhouse
7
Cek status PPJK
Portal
Inhouse
8
Cek Jaminan Penangguhan
Portal
Inhouse
9
Cek Kurs
Portal
Inhouse
10
Cek Pembayaran
Inhouse
Inhouse
11
Cek Nomor Aju
Portal
Inhouse
12
Cek PPJK Prioritas/MITA
Portal
Inhouse
13
Cek Jenis Pembayaran Berkala
Portal
Inhouse
14
Cek Pengisian nomor STTJ
Portal
Inhouse
15
Cek Ijin Pre-Notification
Portal
Inhouse
16
Cek kebenaran STTJ
Inhouse
Inhouse
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Regulasi & Aturan utk Implem. Sistem NSW
1.
Peraturan Presiden No. 10 Tahun 2008 tgl 26 Pebruari 2008 tentang “Penggunaan Sistem Elektronik
dalam kerangka Indonesia NSW”, sbg dasar penerapan Sistem NSW (sambil menunggu UU ITE—saat itu)
2.
Perumusan Peraturan Menteri Keuangan selaku Ketua Tim Persiapan NSW, sebagai amanat ketentuan
dalam Perpres nomor 10 tahun 2008 :
 PerMenkeu tentang Pemberian Hak Akses Portal INSW
mengatur akses dari Pengguna ke Portal INSW dan kewajiban Pengelola Portal INSW
 PerMenkeu tentang Pentahapan Penerapan Sistem NSW di Indonesia
penetapan & penjelasan tentang tahapan implementasi Sistem NSW s/d Joint to ASW
 KepMenkeu tentang Pedoman Pembangunan, Pengembangan dan Penerapan Sistem NSW di Indonesia
 sebagai revisi thd “Blueprint Penerapan Sistem NSW”
3.
Perumusan “Service Level Arrangement (SLA)” dan “Standard Operating Procedure (SOP)” untuk
kelengkapan dalam penerapan Sistem NSW :
 SLA berupa “janji layanan” yang harus dipenuhi oleh semua GA,
 SOP berupa flow of process dari seluruh tahapan dalam proses layanan GA
 Kesepakatan antara Tim Persiapan NSW dgn Biro Hukum seluruh GA :
 SLA dan SOP diterbitkan dalam bentuk Keputusan Menteri/ Ka.Badan/ Pimpinan GA yang akan dipublikasikan kpd Masyarakat & di-sosialisasikan kpd Pelaku Usaha (User)
 SLA dan SOP dibuat format standar  penyesuaian dgn ketentuan masing2 GA
 Target penyelesaian: sebelum launching Implem. Tahap Ketiga (Desember 2008)
4.
33
Perumusan Model & Metode Registrasi User Portal INSW  Calon Pengguna (User) Portal INSW utk dapat
mengakses Portal INSW harus mempunyai Hak Akses  perlu Registrasi :
 Untuk persyaratan dalam pemberian Hak Akses ke Portal INSW
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Momentum Penerapan Sistem NSW:
Manfaat Bagi seluruh Entitas Terkait
Penerapan Sistem NSW di Indonesia :


Momentum yang sangat penting utk mendorong perbaikan sistem di semua GA  melalui
Otomasi & Integrasi Sistem Pelayanan
Membuktikan bahwa “integrasi sistem secara elektronik” antar sejumlah institusi pemerintahan,
dapat direalisasikan secara nyata dalam bentuk Portal INSW yang di-koord. oleh DJBC
Manfaat langsung dengan adanya momentum Penerapan Sistem NSW :

Mendorong semua instansi pemerintah, terutama yang terkait dengan ekspor-impor (lebih dari 20
instansi) untuk :
membangun inhouse-system melalui otomasi sistem dalam pemberian layanan publik
standardisasi elemen data yang digunakan dalam sistem pelayanan supaya sesuai dengan
standar internasional, sehingga memungkinkan untuk pertukaran data dengan negara lain
 melakukan simplifikasi proses bisnis shg pelayanan lebih sederhana, cepat dan efektif
 melakukan harmonisasi dan sinkronisasi proses bisnis antar instansi pemerintah


34

Mendorong semua instansi pemerintah untuk membuat suatu janji layanan kepada pelaku usaha
melalui penetapan Service Level Agreement (SLA)  kepastian & transparansi atas waktu layanan

Mendorong transparansi dalam proses pelayanan  Portal INSW menyediakan fasilitas “track and
trace” untuk melihat secara rinci dan monitoring waktu dan proses dari setiap titik tahapan pelayanan
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Momentum Penerapan Sistem NSW
Peluang dan Tantangan di Masa Depan
Penerapan Sistem NSW di Indonesia akan memberikan peluang positif :




Mendorong semua GA membangun sistem layanan elektronik yang mampu menerapkan prinsip-prinsip GoodGovernance, melalui pembangunan inhouse-system dan otomasi sistem layanan di setiap GA
Mendorong terciptanya “kepastian usaha” bagi semua pelaku usaha, dengan adanya “Service Level
Arrangement (SLA)” sebagai bentuk janji layanan publik dari setiap GA kepada pelaku usaha
Mendukung “transparansi dan fairness” dalam sistem layanan publik, dengan fasilitas “track and trace” setiap
Pelaku Usaha dapat memonitor secara online setiap tahapan dan keputusan dalam semua layanan publik
Mendorong terwujudnya data ekspor-impor yang “valid dan akurat”, karena dengan Portal INSW ini antara
sistem dilakukan check and balances, sehingga akan menjamin keabsahan, validitas dan akurasi data.
Tantangan dalam Penerapan Sistem NSW :





35
Perubahan dari sistem manual, kemudian ke sistem elektronik sampai akhirnya online melalui Internet  sangat
mendasar & membutuhkan pengorbanan & perjuangan (proses “change-management”)
Dengan otomasi, semua proses dan tahapan pelayanan harus betul-betul jelas dan transparan sehingga tidak
akan bisa lagi ada “toleransi, diskresi dan kebijakan” yang tidak sesuai dengan aturan yang ada;
Sistem di-desain hanya untuk menerima dan membaca parameter yang sudah jelas dan kuantitatif, shg akhirnya
semua proses layanan harus di-definisikan secara jelas utk dapat dituangkan kedalam sistem;
Tuntutan thd kejelasan dan kepastian atas aturan dan proses layanan, mengakibatkan aturan dan regulasi yang
dulunya sulit di-enforce harus di-enforce, shg pada tahap2 awal dapat menimbulkan kendala proses pelayanan;
Penelitian perijinan (analyzing point) secara elektronik di Portal INSW, mengharuskan parameter kuantitatif yang
jelas, shg memaksa semua GA utk selalu koordinasi dalam meng-update konten Lartas
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Persiapan Importir/PPJK
bergabung dg Portal INSW
dan hal2 yg perlu diperhatikan
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Prosedur Impor
(Melalui INSW)
INSW
Customs
Declaration
Customs
Response
Importer/
Customs
Broker
PDE
Network
Mandatory
Check
Cusdec
Analyzing
Point
Content
Check
Mandatory
Check
Content
Check
Selectivity
Processing
Credit
Advice
Payment
Of Duty
Debit
Advice
(Payment
Receipt)
Customs
Service
System
GA
System
Green Channel
Priority
Channel
Analyzing
Point
WebService
Red Channel
Scan X-Ray
Examination
Physically
Examination
Bank
Documentary
Examination
Customs Service Office
Import
Permiss.
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Apa yg harus dilakukan u/ gabung INSW ?
 Untuk dapat mengirimkan PIB via Portal INSW :
 Importir/ PPJK tidak perlu ada penambahan peralatan apapun ;
 Tidak perlu melakukan registrasi pengguna untuk pengiriman data PIB;
 Tidak terdapat perubahan operasional dalam tata cara pengiriman PIB
(Pengiriman PIB dilakukan seperti biasa sebelum via Portal INSW);
 Att: Terdapat perbedaan cara pengisian nomor perijinan dan kode perijinan.
 Hal-hal yang perlu dilakukan untuk Modul PIB via Portal INSW :
 Lakukan Update modul PIB, Penambahan Gudang Baru untuk wilayah Tanjung
Priok. Dengan download pada alamat :
 http://www.insw.go.id/site/index.php?id=informasi&as=terkini&annid=26.
 Lakukan Update Referensi Kode Perijinan Modul PIB v.4.x (Berisi kode perijinan
Instansi penerbit ijin (GA) pada INSW). Download pada alamat :
http://www.insw.go.id/site/index.php?id=informasi&as=terkini&annid=13.
 Double-klik pada file untuk download, simpan file tersebut pada direktori
komputer dimana modul PIB di install.
 Setelah file terkopi pada direktori Modul, double-klik file hasil download agar
Modul Importir bisa terupdate otomatis.
 Untuk mengetahui Tips Pengisian Modul PIB terkait cara penulisan nomor perijinan
(untuk perijinan dari Karantina Tumbuhan dan BPOM) download pada alamat berikut.
 http://www.insw.go.id/site/index.php?id=informasi&as=terkini&annid=17
 http://www.insw.go.id/site/index.php?id=informasi&as=terkini&annid=14
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Registrasi Portal INSW
Tujuan :
- Untuk mendapatkan user id dan password untuk menggakses
Portal INSW diperlukan registrasi online di Portal INSW.
Alamat Registrasi :
http://reg.insw.go.id
Atau dari halaman utama Portal INSW (www.insw.go.id)
Pilih menu -> Link Aplikasi  Registrasi User Portal
Tata Cara Registrasi
- Mengisi form registrasi online (alamat di atas)
- Mendowload Surat Persetujuan Penggunaan Portal INSW
setelah berhasil melakukan registrasi
- Cetak Surat Persetujuan Penggunaan Portal INSW dan
tandatangani di atas materai Rp 6000
- Siapkan surat penunjukan petugas admin dari perusahaan
- Kirim/sampaikan kedua surat tersebut ke Posko INSW, Gd A Lt
1, Kantor Pusat ditjen Bea dan Cukai, Jl. A. Yani Rawamangun
- User/Password Portal INSW akan dikirim via email max 3 hari
setelah penyerahan berkas.
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Registrasi Portal INSW
Start
Cetak MOU
Isi & submit
formulir online
- Nama perusahaan
- Alamat
- NPWP
- SPR/No. PPJk
- Nama Penanggungjawab
- Nama Administrator
- Jabatan
- Email address
- Accept agreement
- No MOU perusahaan
- No MOU NSW
Sistem
Registrasi
Tim Registrasi
Pengguna
Registrasi User NSW
Simpan data
Tandatangan
MOU
Terima email
notifikasi
Lakukan aktivasi
Login untuk ganti
password
Aktivasi user
End
Dilakukan antara
24 s/d 72 jam
Terima
MOU &
data
pelengkap
Verifikasi
dokumen
hardcopy vs
softcopy
Save hasil
verifikasi
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Pengisian Dokumen Pelengkap PIB
dan Pengisian Dokumen PIB
- Pengiriman dokumen PIB ke
Portal INSW sampai saat ini masih
menggunakan modul PIB yang
ada sekarang
- Beberapa update modul PIB
diperlukan untuk kelancaran
proses di Portal INSW
(www.insw.go.id  Download
Aplikasi dan Modul Terbaru)
- 70-InsertKodeIzinImpor.zip
- 28-EdifactBaru.zip
- Tatacara penulisan (format)
beberapa nomor perijinan perlu di
perhatikan (67-ModulPIBTips.pdf)
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Komunikasi Modul PIB ke Portal INSW
Komunikasi
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Respon Reject Baru
Reject :
- HS …. Terkena lartas.
- Cantumkan ijin di PIB dari
BPOM.
Kondisi dokumen PIB
- HS = 0404101100 terkena
aturan lartas dari Karantina
Hewan dan BPOM.
- Importir telah merekam
nomor/tanggal perijinan dari
karantina hewan namun belum
mencantumkan ijin dari BPOM
Penyebab terjadinya reject dan solusinya adalah:
 Terhadap PIB ini dibutuhkan ijin dari BPOM
 Jika belum memiliki Ijin, harap menghubungi BPOM untuk mengurus ijinnya
 Setelah BPOM selesai mengeluarkan ijin, Ijin elektronik secara otomatis
akan di upload/kirim ke Portal INSW
 Importir wajib mengisikan nomor/tanggal dokumen ijin (SKI) BPOM di Modul
PIB
 PIB dapat di kirim ulang
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Respon Reject Baru
Reject :
- HS …. Terkena lartas.
- Ijin tdk ditemukan, hub. Krtina.
Kondisi dokumen PIB
- HS = 1001901900 terkena
aturan lartas dari Karantina
Tumbuhan.
- Importir telah merekam
nomor/tanggal perijinan dari
karantina.
Kemungkinan penyebab terjadinya reject, antara lain:
1. Nomor dan tanggal ijin tidak sesuai dengan dokumen perijinan elektronik
yang di sampaikan (upload) oleh Karantina Tumbuhan ke Portal INSW
o Kesalahan pengisian (format) nomor ijin
o Kesalahan pengisian tanggal
o Kesalahan pengisian kode dokumen
2. Ijin elektronik dari Karantina Tumbuhan belum di upload ke Portal INSW
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Respon Reject Baru
Reject :
- HS …. Terkena lartas.
- Item tdk sesuai.
Kondisi dokumen PIB
- HS = 0404101900 terkena
aturan lartas dari Karantina
Hewan dan BPOM.
- Importir telah merekam
nomor/tanggal perijinan dari
karantina. Dan SKI-BPOM
Penyebab terjadinya reject, antara lain:
Detil PIB tidak sesuai (dalam kasus di atas terdapat perbedaan HS code)
dengan dokumen perijinan elektronik yang di sampaikan (upload) oleh Karantina
Tumbuhan ke Portal INSW.
Item data yang dilakukan croscheck antara Dok. PIB dengan Dok. Perijinan:
•
•
•
•
NPWP
No Perijininan
Tanggal diterbitkan perijinan
Kode Ijin
•
•
•
•
HS code
Pelabukan Muat/Bongkar
Negara Asal
Jangka Waktu Berlakunya ijin
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Tata Cara Penulisan Nomor Dokumen
1. Badan POM
a. Hilangkan kata “ PO. “
b. Contoh:
PO.03.02.533.1.002090 Maka ditulis: 03.02.533.1.002090
2. Karantina Hewan
a. Hilangkan karakter 2 digit awal. Hilangkan format garis miring (kalau ada)
b. Contoh:
M/I/120400/20070726/007756 => 26 Digit
Maka ditulis:
12040020070726007756 => 20 Digit
3. Karantina Ikan
a. Hilangkan kode dokumen. Hilangkan format garis miring (kalau ada)
b. Contoh:
Sertifikat Pelepasan (KID3):
I/KI-D3/15.0/VIII/2007/000999 => 29 Digit
Maka ditulis:
I15.0VIII2007000999 => 19 Digit
Surat Keterangan Masuk Instalasi Karantina
I/KI-470/P1/15.0/VIII/2007/001100 => 33 Digit
Maka ditulis:
I15.0VIII2007001100 => 19 Digit
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Kodefikasi Dokumen Baru di Modul PIB
854 - Surat Persetujuan Impor BPOM
942 - Izin Impor Karantina Tumbuhan
943 - KH-5/Izin Impor Karantina Hewan
944 - KH-7/Izin Impor Karantina Hewan
945 - KH-12/Izin Impor Karantina Hewan
946 - KID-3/Izin Impor Karantina Ikan
947 - KID-15/Izin Impor Karantina Ikan
948 – NPIK
949 - Pengakuan Sbg Imp. Produsen
956 - Pengakuan Sbg Imp. Terdaftar
959 - Srt Persetj Impor Dep. Dag.
875 - SPI (Narktk, Prekursor &
Psikotr)/Depkes
800 - Sertifikat alat perangkat telekom/Postel
803 - SATS LN / Dephut
805 - Registrasi B3 / KLH
808 - Ijin Impor / Polri
834 - SNI Gula Kristal Mentah / Deptan
835 - Izin dan/atau Pendaft Pestisida / Deptan
836 - izin impor / Deptan
842 - SNI / ESDM
843 - Nomor Pelumas Terdaftar / ESDM
844 - Ijin Usaha Niaga/IU Niaga Terbatas/ESDM
845 - Rekomendasi Impor Pelumas / ESDM
871 - Nomor Pendaftaran Alat Kesehatan/Depkes
872 - Laporan Surveyor / Depkes
873 - IP (Narktk, Prekursor & Psikotr)/Depkes
874 - IT (Prekursor & Psikotropika) / Depkes
902 - Persetujuan Impor / Bapeten
957 - SNI/SPB / Depdag
958 - Laporan Surveyor / Depdag
Kode ijin yang tidak
digunakan lagi
851 - Surat Ijin Karantina Tanaman
853 - Surat Ijin Karantina Hewan / Ikan
993 - Surat Ijin Menteri Pertanian
Kode ijin yang perlu
hati-hati dalam
penggunaan
911 - Surat Keputusan
999 - Lainnya
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Perbandingan data perijinan dg data PIB
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Mekanisme Rekonsiliasi Dokumen
Perijinan dengan Dokumen PIB
Proses pencocokan otomatis yang dilakukan oleh Portal INSW terhadap
dokumen perijinan dengan data ijin yang diberitahukan dalam PIB :
ADA atau BENAR jika:
terjadi kesamaan pencocokan pada field (data):
• NPWP
• No Perijininan
• Tanggal diterbitkan perijinan
• Kode Ijin
SESUAI atau VALID jika
didalam data perijinan terpad informasi tambahan dan informasi tambahan
tersebut terjadi kesamaan pencocokan pada field (data)
• HS code
• Pelabukan Muat/Bongkar
• Negara Asal
• Jangka Waktu Berlakunya ijin
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Proses Analyzing Point
 Proses AP adalah proses penelitian pemenuhan perijinan impor/ekspor dari
instansi teknis terkait berkaitan dengan proses customs clearance
 Perijinan impor/ekspor yang dimaksud adalah perijinan yang berkaitan
dengan aturan pembatasan/tata niaga atau larangan.
Contoh : NPIK dari Depdag, SKI dari BPOM (termasuk ijin lartas)
Pembebasan BM
(bukan termasuk ijin lartas)
 Pada proses AP di Portal INSW terdapat 3 mekanisme otomasi berbeda:
Proses AP otomasi
Beberapa HS code yang termasuk aturan pembatasan/tata niaga atau
larangan yang terkategori wajib perijinan, akan dilakukan proses
penelitian/crosscheck otomatis.
Data perijian yang berlaku (akan dilakukan crosscheck dengan dok.
PIB) adalah data perijinan elektronik yang di upload oleh GA terkait.
Jika data perijinan elektronik dari GA terkait tidak sama dengan dok PIB
yang disampaikan, maka dok. PIB otomatis akan di reject, sebaliknya
dok. PIB akan diterima tanpa penelitaian petugas (pegawai) AP lagi
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Proses Analyzing Point
Proses AP semi manual
Berlaku untuk hs code yang di dalamnya terdapat komoditi termasuk
aturan lartas dan komoditi non lartas
Pada tahap awal, terhadap HS Code tersebut, dok. Impor/ekspor akan
di teliti manual lebih lanjut oleh petugas/pegawai AP.
Terhadap semua keputusan petugas/pegawai AP akan disimpan oleh
Portal INSW sebagai dasar keputusan pemberitahuan impor/ekspor
berikutnya.
Jika dokumen impor/ekspor berikutnya terkirim, maka dok. tersebut
akan diproses aturan lartas secara elektronik (tanpa interferensi
petugas lagi) sesuai dengan hasil keputusan petugas sebelumnya, jika
terdapat kesamaan elemen data:
- HS Code
- NPWP
- Kode Kantor
- Uraian barang
- Kode Ijin
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Proses Analyzing Point
Proses AP dilakukan oleh Pejabat AP
Berlaku untuk hs code yang di dalamnya terdapat komoditi termasuk
aturan lartas atas GA/ijin yang belum tergabung dengan sistem NSW.
Berlaku juga u/ komoditi yang termasuk dalam HS yang perlu
penelitian lebih mendalam karena sifat komoditi yg kualitatif.
 misal : BB obat, Al.Kes. (Dalam HS yg sama komoditi ada yg hrs
memenuhi perijinan dan ada yg tidak terkena.
Penelitian aturan lartas akan dilakukan oleh petugas/pegawai AP
setiap importasi/eksportasi.
 Keputusan Petugas AP :
 Konfirmasi Skep : Masih belum jelas uraian barang dan tdk ada
skep perijinan.
 Bukan Barang Lartas ;
 Akan diproses lanjut untuk proses penjaluran ;
 Termasuk Barang Lartas ;
 Akan dilakukan penelitian perijinan yg dibutuhkan baik ijin di
Portal maupun HC ;
Ada Skep / Tdk ada Skep ;
 Termasuk Larangan ;
Akan dilakukan rejek, penyelesaian akan dilakukan oleh unit
pengawasan
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Beberapa Permasalahan
 Dokumen ter-Reject
 Jika Dokumen PIB mengandung komoditi Larangan
 Salah Pendefinisian Kode HS  masuk HS Lartas
 Jika Dokumen PIB termasuk kategori dokumen yg mengandung komoditi Lartas
tetapi tidak mencantumkan ijin
 No.Ijin dan tanggal ijin tidak diisi di kolom edit dokumen (18) dengan benar
 Kode ijin diisi kode 999 – Lainnya  harusnya sesuai dengan kode ijin yang
bersangkutan (kode ijin dapat di download pada Portal INSW)
 Data dokumen ijin belum ada di Portal INSW
 Belum di Upload ke Portal INSW
 Terdapat Perbedaan data yang di Input di PIB dengan yang dikirimkan ke
Portal INSW (HC berbeda dgn Softcopy)
 Dokumen ter-Pending
 Jika dokumen mengandung HS code yang didalamnya terdapat komoditi Lartas
dan bukan Lartas  sehingga perlu penelitian lebih lanjut oleh petugas AP
 Petugas AP merasa perlu melakukan konfirmasi SKEP atas komoditi Lartas yang
kurang jelas
 Hasil keputusan AP terhadap komoditi tersebut akan menjadi “Keputusan History”
dimana untuk komoditi tersebut di pengajuan berikutnya akan diputus sesuai
keputusan AP saat ini secara elektronik (bukan petugas lagi)
 Untuk ijin selain GA yg sudah online akan masuk ke AP
 Gagal Transfer dari Portal ke Bea Cukai
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Beberapa Permasalahan dan Usulan Solusi
A. Dari Sisi Gov. Agency
No
Permasalahan
Solusi/Usulan Solusi
1
Perbedaan tanggal perijinan antara HC yang tercetak
dengan Ijin elektronik yang dikirim ke Portal (Kasus
Karantina Tumbuhan
Dokumen tereject karena perbedaan definisi kode
pelabuhan muat antara importir dengan GA
Sudah dilakukan perbaikan
sistem di sistem Kartum
2
3
4
Importir agar memberitahukan
kode sebenarnya ke GA (krn
terdapat beberapa pel. Yang
penyebutannya sama tetapi
kodenya beda
Bagaimana perlakuan lartas atas PIB hibah, diimpor
oleh pemerintah (NPIK,sertifikat kesehatan)
Importasi barang bawaan penumpang (apakah
mengikuti aturan lartas) bagaimana juka jumlahnya
banyak
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Beberapa Permasalahan dan Usulan Solusi
B. Dari Sisi Portal INSW
No
1
2
Permasalahan
Dokumen gantung di proses AP. Petugas AP tidak dapat
memutus dokumen tersebut karen adanya kesalahan
Aplikasi
Hasil pencarian Lartas Impor banyak yang double
3
Reject karena kesalahan pengisian (format) nomor
dokumen BPOM, Karantina
4
Reject karena kesalahan importir dalam mendefinisikan
kode perijinan di Modul PIB
5
Pengecekan fasilitas CEPT-Form D di Portal masih di
reject karena belum ada mekanisme pengecekan tabel
Postarif CEPT
Solusi/Usulan Solusi
Sudah dilakukan perbaikan di
aplikasi AP
Sudah dilakukan perbaikan
query dalam rangka pencarian
lartas impor
Sudah disediakan informasi
tentang format/tatacara
penulisan nomor perijinan yang
benar di Portal INSW
Importir harus melakukan
Update modul PIB dengan
patch terbaru
Sudah dibuat mekanisme
pengecekan fasilitas form D
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Beberapa Permasalahan dan Usulan Solusi
C. Dari Sisi Bea dan Cukai
No
Permasalahan
Solusi/Usulan Solusi
1
Adanya permintaan HC dari CC/petugas AP untuk ijin yang
masuk AP terhadap ijin-ijin yang sudah elektronik
Penyelesaian proses AP terhadap
ijin yang sudah NSW harusnya
melihat tabel perijinan di Portal
(bukan meminta HC)
2
Apakah nantinya akan ada pengalihan HC yang harus
diserahkan ke KPU menjadi softcopy yang sudah ada di
portal
Di KPU masih menggunakan
P21/P25 untuk menyerahkan HC
tiap tanggal 10 tiap bulannya
(untuk MITA)
Sedang dilakukan peninjauan
ulang peraturan penyerahan HC
berkaitan dengan sistem NSW
(final draft tatalaksana impor)
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Saran agar Transaksi lancar
 Lihat aturan lartas di Portal INSW ( www.insw.go.id ) terhadap komoditi
yang akan di impor
 Penuhi ketentuan pengurusan perijinan dari Instansi perijinan terkait ,
misal : u/ Krtina Tumb/Hewan tdp kehrsan u/ registrasi user dls
 Selesaikan perijinan terlebih dahulu sebelum submit dokumen PIB ke
Portal INSW
 Input data periijinan lartas di dokumen PIB dengan benar (Kode ijin,
Nomor/tanggal ijin)
 Update modul PIB jika belum terdapat kode ijin instansi (GA) yang
tehubung Portal INSW
 Periksa apakah dokumen perijinan yang dimaksud sudah di upload ke
Portal INSW oleh GA atau belum
 Setelah transfer, cek Status pada portal INSW u/ bisa melihat tracking
PIB maupun data2 perijinan terkait
 Komunikasikan segera ke petugas BC maupun Instansi perijinan
terkait bila terdapat permasalahan (rejek dokumen);
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Fitur & Fungsi (Capture)
Portal INSW
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Lampiran Ia. Fitur Portal INSW
3
2
1
4
6
5
7
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Lampiran Ib. Fitur Portal INSW
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Lampiran II. Fitur Portal INSW
(Buku Tarif Bea Masuk)
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Lampiran III. Fitur Portal INSW
(Browse Dokumen BC 1.1)
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Lampiran IV. Fasilitas Browse Lartas Impor
Fitur Tambahan, untuk melihat
informasi tambahan tentang
komoditi yang ditunjuk
http://www.insw.go.id
Lampiran V. Form Tracking Dokumen PIB
1
2
4
3
Keterangan
1. Fasilitas pencarian dokumen PIB berdasarkan Kode Kantor, Tanggal dokumen, Status respon,
Nomor pengajuan dan Nama Importir.
2. Detil track record perjalan dokumen dapat dilihat pada kolom ini.
“BC- [jns respon]” : Proses dokumen berada di sistem DJBC
“NSW- [jns respon]” : Proses dokumen berada di Portal INSW
3. Untuk melihat detil respon dapat di click pada kolom ini [lihat lampiran II, Gambar 1]
4. Untuk melihat detil respon terhadap komoditi lartas apakah sudah “OK” atau di reject, dapat dilihat
disini. [lihat lampiran II, Gambar 2]
Lampiran VI. Detil Form Tracking Dokumen PIB
Gambar1. Tampilan Respon-respon
Gambar2. Tampilan Respon Komoditi Lartas
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Lampiran VII. Form Dokumen Perijinan
1
3
4
2
Keterangan
1. Fasilitas pencarian dokumen PIB berdasarkan Nama Instansi, Tanggal dokumen
pengiriman, Nama Trader, Status dokumen perijinan yang sudah dipakai dan belum
terpakai
2. Click pada label Instansi pemerintah unuk melihat detil ijin yang diterbitkan
3. Status dokumen perijinan yang sudah dipakai dan belum terpakai.
4. Jumlah Dokumen PIB yang telah menggunakan dokumen perijinan tersebut
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Lampiran VIII. Form Detil Dokumen Perijinan
Gambar 1. Form Detil Dokumen Perijinan
Click disini untuk lihat detil PIB (Gambar 2)
http://www.insw.go.id
Gambar 2. Form Detil Dokumen PIB
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Lampiran IX. Tracking Dokumen Manifest
Fasilitas browse Manifes
Click disini untuk lihat detil Manifes [Lampiran]
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Lampiran X. Tracking Dokumen Manifest
Detil
Fasilitas browse detail
Manifes berdasarkan:
No Bl, Kode Pos
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Lampiran XI. Fasilitas Tracking Menggunakan
Instant Messenger
Gambar 2. Tracking Dokumen BC 1.1
Gambar 1. Tracking Dokumen PIB
http://www.insw.go.id
Tim Persiapan
National Single Window (NSW)
Republik Indonesia
Terima Kasih
Untuk Informasi lebih lanjut :
Tim Pelaksana Teknis pada Tim Persiapan NSW
Ruang 217 Gedung A Lt.I Kantor Pusat DJBC
Telp +6221 4891949, +6221 4890308 ext 861
Fax +6221 4891013, +6221 4892859
Mobile Ph. +62 813 10 11 9 666
Email : [email protected]
Sekretariat Tim Persiapan NSW
Ruang 505 Gedung Utama DEPKEU Lt.5
Kantor Deputi IV Menko Bidang Perekonomian
Jl.Lapangan Banteng No.2 Jakarta Pusat 10710
Telp +6221 3521971, +6221 3521861
Fax +6221 3521978, +6221 3521855
Email : [email protected]
http://www.insw.go.id