Document 7349606

Download Report

Transcript Document 7349606

Qodrat manusia
Manusia Makhluk Budaya
Hakekat :
TUBUH  tidak abadi
(Kongkrit)
Manusia
JIWA/ROH  abadi
(Abstrak)
JIWA/ROH
Paling sempurna : Akal
: - Alat berfikir
- Sumber ilmu & teknologi
- BENAR dan SALAH
Perasaan : - Alat untuk keindahan
- Jelek  Senang
Kehendak : - Alat untuk pilihan sebagai
sumber kebaikan
- Mana yang baik/buruk
BENAR – INDAH – BAIK
 MENYENANGKAN, BAHAGIA, TENTRAM, PUAS
SALAH – JELEK – BURUK  SENGSARA, SUSAH, GELISAH, BOSAN
MURAH SAGO
KURIAK KUNDI
INDAH BASO
BAIK BUDI
RASA JASMANI  kepuasan tubuh
PERASAAN :
RASA ROHANI  berkenaan dengan
MORAL
ROHANI
1. INTELEKTUAL : DENGAN PENGETAHUAN
2. ESTETIS
: SENI
3. ETIS
: KEBAIKAN
4. SOSIAL
: KELOMPOK
5. RELIGIUS
: AGAMA
JAUH
DEKAT
Soren Kienkegaard (1954)
Manusia adalah makhluk alamiah yang terikat dengan
lingkungannya, memiliki sifat-sifat dan tunduk pada hukum
alamiah.
Keterikatan dengan lingkungan tercermin pada rasa sosial
dan prilaku etika dan untuk penyempurnaan hidup,
manusia haru bekerja keras dan berkarya
Bekerja dan berkarya merupakan sekalian bukti kualitas
dan martabat manusia
Menurut Kierkiegaard, kehidupan manusia bermula
pada taraf estetis, kemudian meningkat ke taraf etis,
terakhir taraf religius. Pada taraf kehidupan estetis,
manusia mampu menangkap alam sekitarnya sebagai
alam yang mengagumkan dan mengungkapkannya
kembali dalam bentuk karya seni, seperti lukisan, patung,
tarian, nyanyian yang indah.
Pada taraf kehidupan religius manusia menghayati
pertemuannya dengan Tuhan penciptanya dalam bentuk
takwa. Makin dekat manusia dengan Tuhannya, makin
dekat pula dia pada kesempurnaan hidup,dan makin jauh
dia dari gelisah dan keraguan.
Kesempurnaan manusia dibuktikan oleh kemampuannya
bekerja keras, berkarya, dan penghayatannya terhadap Tuhan
penciptanya. Makin mendalam penghayatan manusia terhadap
Tuhan makin bermakna hidupnya.
Theo Hujibers (1995) menyatakan martabat manusia itu
menunjukkan manusia sebagai makhluk istimewa yang tiada
bandingannya di dunia.seperti tampak pada pangkatnya,
bobotnya, relasinya, fungsinya sebagai manusia, bukan
sebagai manusia individual, melainkan sebagai anggota kelas
manusia, yang berbeda dengan binatang dan tumbuhtumbuhan, semua manusia harus dihormati.
Manusia dan Kebutuhan
4 kalsifikasi kebutuhan manusia :
(a) Kebutuhan ekonomi, bersifat material, untuk
kesehatan dan keselamatan jasmani, seperti
sandang dan pangan.
(b) Kebutuhan psikhis, bersifat immaterial, untuk
kesehatan dan keselamatan rohani, seperti
pendidikan, hiburan, dan agama
(c) Kebutuhan biologis, bersifat seksual, untuk
membentuk keluarga, seperti perkawianan.
(d) Kebutuhan pekerjaan, bersifat praktis, untuk
mewujudkan ketiga jenis kebutuhan di atas,
seperti perusahaan, prtofesi.
Kebutuhan Dasar :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Pakaian (sandang)
Makanan (pangan)
Perumahan (papan)
Pendidikan (keahlian)
Hiburan (rekreasi)
Perkawinan (rumah tangga)
Pekerjaan (perusahaan, profesi)
Semua kebutuhan itu akan terpenuhi
secara sempurna apabila manusia itu
berhubungan dena alam dan
masyarakat,serta didukung oleh faktor :
a. Kemauan bekerja keras
b. Kemampuan intelektual
c. Sarana penunjang
Hakikat manusia adalah makhluk budaya yang menyadari
bahwa yang benar, yang indah, dan yang baik itu adalah
keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan kebutuhan
psikhis. Keseimbangan itu menyenangkan,
membahagiakan, menentramkan, dan memuaskan
manusia karena inilah yang menjadi tujuan hidup manusia.
Untuk menegakkan ketertiban dan menstabilkan keadaan
diperlukan sarana pendukung, yaitu organisasi masyarakat
dan organisasi negara. Dalam bidang kimia, organisasi
masyarakat itu dapat berupa prganisasi profesi kimia yang
berpedoman pada kode etik.
Manusia dan Hak Asasi
Theo hujibers (1995 membedakan dua jenis hak
yang terdapat pada manusia, yaitu :
a. hak manusia (human rights)
b. hak undang-undang (legal rights)
1. Hak manusia
Rumusan terpenting dalam HAM :
a. Magna Carta: manusia berhak menghadap
pengadilan
b. The Virginia Bill of Rigths:manusia berhak atas
live, liberty, the pursuit of happiness (1791)
c. Declaration des droits de I’homme et du citoyen:
manusia berhak atas egalite, fraternite, liberte.
individual
Hak asasi manusia
sosial
Hak asasi individual :
- Kebebasan batin
- Kebebasan bergama
- Kebebasan hidup pribadi (privacy)
- Nama baik
- Melakukan pernikahan
- Emansipasi wanita
2. Hak undang-undang
Hak yang diberikan undang- undang antara lain :
a)
b)
c)
d)
e)
Menjadi PNS atau anggota ABRI
Memilih dan dipilih dalam pemilu
Pensiun hari tua
Santunan asuransi kecelakaan
Upah layak dalam hubungan kerja
Ringkasan
Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan
mempunyai beberapa kebutuhan dasar
yaitu kebutuhan ekonomi, kebutuhan
psikhis, kebutuhan biologisdan kebutuhan
pekerjaan.
Manusia sebagai makhluk sosial
memerlukan hubungan dengan manusia
lain yang berpegang kepada nilai- nilai
dan norma- norma moral sebagai acuan
perilakunya.
Setiap manusia mempunyai hak yang
diperolehnya sejak lahir dan hak-hak yang diperoleh
karena diberikan oleh undang- undang. Namun
karena manusia mempunyai kelemahan seperti sifat
khilaf, keliru, maka tidak mustahil suatu ketika terjadi
penyimpangan atau pelanggaran norma-norma
sosial yang menimblkan keadaan tidak tertip,yang
perlu dipulihkan kembali.
Untuk
memulihkan
ketertiban
dan
menciptakan
kestabilan
diperlukan
sarana
pendukung, yaitu organisasi masyarakat. Dalam
bidang hukum organisasi masyarakat dapat
berupa
organisasi
profesi
hukum
yang
berpedoman pada kode etik. Dalam bidang
kenegaraan, organisasi masyarakat berupa
negara yang berpedoman pada hukum positif.
Hukum positif merupakan bentuk konkret dari
sitem nilai yang hidup dalam masyarakat.
ETIKA, MORAL, AGAMA
A. ARTI ETIKA
Bertens (1994) : etika berasal dari kata
yunani kuno ethos dalam bentuk tunggal :
adat kebiasaan akhlak yang baik. Bentuk
jamak ethos adalah ta etha : kebiasaan.
Aristoteles (384-322 BC) sudah dipakai
untuk menunjukkan filsafat moral.
Berdasarkan asal usul kata :
Etika : ilmu tentang apa yang bisa dilakukan
atau ilmu tentang adat kebiasaan.
Dalam kamus besar bahasa indonesia terbitan
departemen pendidikan dan kebudayaan
(1988). Etika dirumuskan dalam tiga arti yaitu :
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang
buruk dan tentang hak dan tentang kewajiban
moral.
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut
suatu golongan atau masyarakat.
Menurut BERTENS tiga arti etika dapat dirumuskan :
1.
2.
3.
Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya.arti ini disebut juga sebagai
“sistem nilai” dalam hidup manusia perseorangan atau
hidup bermasyarakat. Misalnya etika orang jawa, etika
agama budha.
Kumpulan asas atau nilai moral. Yang dimaksud disini
adalah kode etik, misalnya Kode Etik Advokad
Indonesia. Kode Etik Notaris Indonesia.
Ilmu tentang yang baik atau yang buruk. Arti etika
disini sama dengan filsafat moral.
1. Etika Perangai
Etika perangai adalah adat istiadat atau
perangai manusia dalam hidup bermasyarakat di
daerah- daerah tertentu, pada waktu yang tertentu
pula. Etika perangai tersebut diakui dan berlaku
karena disepakati masyarakat berdasarkan hasil
penilaian perilaku. Contoh Etika perangai adalah :
a) Berbusana adat
b) Pergaulan muda-mudi
c) Perkawinan semenda
d) Upacara adat
2. ETIKA MORAL
Etika moral berkenaan dengan kebiasaan perilaku baik
dan benar berdasarkan kodrat manusia. Apabila etika
ini dilanggar timbullah kejahatan, yaitu perbuatan yang
tidak baik dan tidak benar. Kebiasaan ini berasal dari
kodrat manusia yang disebut moral. Contoh Etika
moral adalah :
a)
b)
c)
d)
e)
Berkata dan berbuat jujur
Menghargai hak orang lain
Menghormati orangtua dan guru
Membela kebenaran dan keadilan
Menyantuni anak yatim/yatim piatu
3. ETIKA DAN ETIKET
Bertens (1994) mengemukakan empat perbedaan :
Etika
Etiket
a) Norma perbuatan
b) Tidak tergantung pada
ada tidaknya orang lain.
c) Bersifat absolut
d) Bathiniah
a) Cara melakukan perbuatan
b) Berlaku dalam pergaulan
c) Bersifat relatif
d) Lahiriah
B.ARTI MORAL
Menurut bertens (1994) kata yang sangat
dekat dengan Etika adalah “moral”. Kata ini
berasal dari bahasa latin mos, jamaknya mores
yang juga berarti adat kebiasaan. Secara
etimologis, kata etika sama dengan kata moral,
keduanya
berarti
adat
kebiasaan.
Perbedaannya hanya pada bahasa asalnya,
Etika berasal dari bahasaYunani, sedangkan
moral berasal dari bahasa Latin.
Dengan merujuk kepada arti kata Etika yang sesuai,
maka arti kata moral etika sama dengan arti kata etika,
yaitu nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya. Apabila dikatakan : “Advokat yang membela
perkara itu tidak bermoral”, artinya perbuatan itu melanggar
nilai-nilai dan norma-normaetis yang berlaku dalam
kelompok profesinya. Apabila dikatakan : “Dosen itu
bermoral bejat”, artinya dosen itu berperilaku tidak baik dan
tidak benar, tidak sesuai dengan nilai-nilai dan normanorma pegangan dosen.
Moralitas berasal dari bahasa Latin moralis yang pada
dasarnya mempunyai arti sama dengan moral, tetapi
lebih bersifat abstrak. Moralitas suatu perbuan artinya
segi moral baik atau baik buruknya suatu perbuatan.
Moralitas adalah keseluruhan asas dan nilai yan
berkenaan dengan baik dan buruk. Dengan kata lain,
moralitas merupakan kualitas perbuatan manusiawi,
dalam arti perbuatan itu baik atau buruk, benar atau
salah. Misalnya moralitas kolusi para hakim dengan
pihak berperkara adalah buruk, sedangkan moralitas
putusan hakim yang sesuai dengan rasa keadilan adalah
baik.
FAKTOR PENENTU MORAL
• MOTIFASI
• TUJUAN AKHIR
• LINGKUNGAN PERBUATAN
Perbuatan manusia dikatakan baik apabila
motivasi, tujuan akhir, dan lingkungannya
juga baik. Apabila salah satu faktor penentu
tersebut tidak baik maka keseluruhan
perbuatan manusia menjadi tidak baik.
Motivasi adalah hal yang diinginkan oleh
pelaku perbuatan dengan maksud untuk
mencapai sasaran yang hendak dituju.
2. Moralitas Sebagai Norma
Sumaryono (1995) mengklarifikasikan moralitas menjadi dua golongan, yaitu :
a)


Moralitas Objektif
moralitas objektif sebagai norma yang berhubungan
dengan semua perbuatan yang pada hakikatnya baik
atau jahat, benar atau salah, misalnya :
Menolong sesama manusia adalah perbuatan baik
Mencuri, memperkosa, membunuh adalah perbuatan
jahat .
b) Moralitas Subjektif
Moralitas subjektif adalah moralitas yang
melihat
perbuatan
sebagaimana
oleh
pengetahuan dan perhatian pelakunya, latar
belakang, stabilitas emosional dan perlakuan
personal lainnya. Misalnya :

Banyak orang membantu menyelamatkan harta benda
korban  tujuannya menguras harta benda
Moralitas juga instrinsik atau ekstrinsik
 Moralitas instrinsik menentukan perbuatan itu
benar atau salah, hakikatnya terlepas dari
pengaruh hukum positif. Misalnya :
 Gotong royong membersihkan lingkuangan
tempat tinggal
 Jangan menyusahkan lain
 Berikanlah apa yang terbaik
 Moralitas ekstrinsik
Moralitas ekstrinsik menentukan perbuatan
benar atau salah sesuai dengan sifat
sebagai pemerintah atau larangan hukum
positif. Misalnya :
 Larangan menggugurkan kandungan
 Wajib melaporkan adanya permufakatan
jahat
Menurut Diyakarsa (1969), manusia
seutuhnya adalah manusia yang memiliki
nilai pribadi, kesadaran diri, dan dapat
menentukan dirinya dilihat dari setiap
aspek kemanusiaan.
2 Rumusan tentang pengertian :
Rumusan pertama
Agama dalam bahasa Belanda religie, dalam
bahasa Inggris religion, berarti pada umumnya
hubungan antara manusia dan suatu kekuasaan
luar yang lain dan lebih daripada apa yang
dialami oleh manusia. Yang penting adalah
bagian pengertian yang dianggap suci yang
mendatangkan rasa tunduk manusia kepadaNya. Agama mengajarkan hubungan antara
pencipta dengan yang diciptakan yang disebut
ibadah. Agam mempunyai unsur-unsur : wahyu,
rasul, risalah, dan kitab suci.
Rumusan kedua
Agama adalah apa yang diisyaratkan Allah
dengan perantaraan Nabi-nabiNya, berupa
perintah dan larangan serta petunjuk untuk
kebaikan manusia di dunia dan akhirat. Ciri-ciri
umum agama :
(a) percaya kepada Yang Maha Gaib
(b) mengadakan hubungan dengan Yang
Maha Gaib dengan melakuakn upacara (ritus),
pemujaan dan
permohonan.
(c) ada ajaran tentang Yang Maha Gaib
(d) ada sikap hidup yang ditumbuhkan oleh
ketiga hal di atas.
Dilihat dari segi sumber, ada dua kategori agama :
Agama samawi (yang diwahyukan)
Agama wad'i (hasil pemikiran manusia)
Unsur-unsur penting dalam pengertian agama :
a) Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa
b) Mengapdi Kepada-Nya dengan ibadah
c) Berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma yang
diwahyukan kepadadan yang dituntunkan oleh
utusan utusan-Nya
d) Untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat
3. Agama dan moral
Agama adalah pernyataan orang yang
beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa
Orang yang beragama sudah pasti bermoral
tetapi orang bermoral belum tentu
mengamalkan agamanya.
BAB III
FILSAFAT DAN ETIKA
A. ARTI FILSAFAT
Theo huijbers (1995)
Filsafat adalah kegiatan intelektual metodis
dan sitematis, refleksi menangkap makna yang
hakiki keseluruhan yang ada.
Sumaryono (1995)
Filsafat adalah ilmu yang berfungsi sebagai
interpretasi tentang hidup manusia,
tugasnya ialah dan menentukan semua
fakta konkrit sampai ada yang paling
mendasar.
Unsur-unsur penting filsafat sebagai ilmu:
a)
b)
c)
d)
Kegiatan intelektual (pemikiran)
Mencari makna yang hakiki (interpretasi)
Segala fakta dan gejala (gejala)
Dengan cara refleksi, metodis, sitematis
(metode)
e) Untuk kebahagiaan manusia (tujuan)
1. Etika bagian dari filsafat
Etika berpangkal pada perbuatan baik dan
benar. Etika adalah filsafat moral,
sebagai bagian dari filsafat. Untuk
menyatakan bahwa etika adalah bagian
dari filsafat, Sumaryono mengemukakan
alasan :
(a) Etika adalah tentang perbuatan baik dan
buruk, salah dan benarberdasarkan
kodrat manusia yang diwujudkan dalam
kehendaknya.
Prinsip-prinsip bersikap dan berbuat :
1.
2.
3.
4.
5.
Berbusana yang baik dan indah
Menghormati orang tua dan guru
Bergaul dan berbicara sopan
Berkata dan berbuat jujur
Menghargai hak orang lain
(b) Etika adalah studi tentang kehendak manusia
dalam mengambil keputusan dalam berbuat,
mensadari nilai-nilai hubungan antara sesama
maqnusia.
Contoh :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Hadiah adalah nilai yang diperoleh penerima
Nilai itu diputuskan oleh pemberi
Keputusan pemberi berdasarkan kebebasan kehendak
Kebebasan kehendak diwujudkan karena kesadaran
diri pemberi
Kesadaran diri pemberi adalah suara hati nurani
Hati nurani adalah anugrah tuhan kepada manusia
supaya berbuat baik dan benar
(c) Etika adalah studi tentang pengembangan
nilai moral
Contoh hubungan antara sesama manusia :
1)
2)
3)
Perjanjian yang dibuat pihak-pihak
Peraturan perundang-undangan yang dibuat
penguasa.
Kaidah-kaidah sosial, seperti gotong royong, santunan
terhadap anak yatim, gerakan orang tua asuh.
(d) Etika adalah studi tentang nilai-nilai
manusiawi.
Etika mencoba merangsang timbulnya perasaan
moral,menemukan nilai hidup yang baik dan
benar, serta mengilhami manusia supaya
berusaha mencari nilai-nilai tersebut.
2. Etika Sebagai Ilmu Pengetahuan
De Vos (1987) menyatakan, Etika adalah ilmu
pengtahuan tentang moral.
Sedangkan moral adalah keseluruhan aturan,
kaidah, atau hukum yang berbentuk perintah dan
larangan yang mengatur perilaku manusia dan
masyarakat dimana manusia itu berada.
Etika Deskriptif dan Normatif
Deskriptif
Etika
Normatif
Etika deskriptif berkenaan dengan gejala-gejala moral dan
fenomonologi.
Sejarah moral menyelidiki pendirian mengenai:
-) baik dan buruk
-) norma moral yang pernah berlaku
-) perubahan apa yang dialami moral dalam perjalanan
waktu
Fenomonologi moral mencari makna moral dari
gejala-gejala moral. Ciri utama fenomonologi
moral adalah menghinadri pemberian tanggapan
mengenai kebenaran.
Etika normatif berkenaan dengan sifat hakiki moral
bahwa di dalam perilaku dan tanggapan moral,
manusia menjadikan norma moral sebagai
panutannya.
Etika normatif menetapkan bahwa manusia hanya
menggunakan norma-norma sebagai panutan,
tetai tidak menanggapi kelayakan ukuran moral.
B. Etika Tujuan
Sumber
Perbuatan manusia
Tujuan
Sumber perbuatan adalah kecendrungan batin,
kecendrungan baik atau buruk.
Tujuan perbuatan adalah sesuatu yang diharapkan
timbul atu terjadi setelah dilakukan perbuatan
itu.
De Vos (1987) menyatakan bahwa yan dimaksud
“Etika Tujuan” adalah etika yang memandang
objek pertimbangan moral bukan sumber
perbuatan melainkan tujuan perbuatan.
C. Etika dan Tujuan Hidup
Disadari atau tidak, setiap manusia pasti ingin
hidup bahagia. Untuk mencapai kebahagiaan
manusia bekerja keras. Ukuran kebahagiaan itu
tidak sama setiap manusia.misal, manusia
bahagia apabila:
(-) cukup sandang, pangan, rumah
(-) cukup sandang, pangan, rumah, pendidikan
(-) cukup sandang, pangan, rumah, pendidikan,
pekerjaan
(-) keberhasilan usaha atau profesi (karir) dalam
hidup
sempurna
Kebahagiaan
relatif
Kebahagiaan sempurna adalah kebahagiaan yang bisa
memuaskan manusia umumnya, semua pihak atau
anggota dalam kelompok masyarakat, baik jasmani
maupun rohani dari dunia sampai akhirat. Merupakan
tujuan akhir manusia.
Kebahagiaan relatif adalah kebahagiaan yang hanya dapat
memuaskan manusia secara individual dengan segala
kelemahannya.
Ciri-ciri Filsafat
Kegiatan intelektual (pemikiran)
Mencari makna yang hakiki (iterpretasi)
Menganal segala fakta dan gejala (objek)
Dengan cara refleksi, metodis, sistematis
(metode)
Untuk kebahagiaan manusia (tujuan)
Etika adalah cabang dari filsafat, tetapi
mengenai moral, disebut filsafat moral.
Etika menyelidiki perbuatan baik dan
buruk, benar dan salah berdasarkan
kodrat manusia yang diwujudkan dalam
pengembangan
nilai
moral
untuk
terciptanya kebebasan kehendak karena
kesadaran.
Moral adalah keseluruhan norma yang
terbentuk perintah dan larangan yang
mengatur perilaku manusia dan
masyarakat. Ciri moral adalah
mengandalkan kesadaran manusia
dibentuk oleh moral.
sebagai ilmu pengetahuan (filsafat moral),
menelaah tujuan hidup manusia yaitu
kebahagiaansempurna yang memuaskan
manusia, baik jasmani maupun rohani dari
dunia sampai akhirat melalui kebenaran
filosofis. Kebahagiaan sempurna adalah
tujuan akhir manusia.
BAB IV
HUKUM MORAL DAN HUKUM POSITIF
A. PERBUATAN MANUSIA
Manusia seutuhnya adalah manusia yang
didalam dirinya terdapat unsur-unsur
budaya yaitu akal (ratio), rasa (estetis)
dan karsa (kehendak). Kodrat manusia
ditunjukkan oleh berfungsinya ketiga
unsur tersebut.
Perbuatan manusia adalah perbuatan yang
dilandasi oleh akal yang menyatakan
benar atau salah, rasa yang menyatakan
baik atau buruk, dan karsa menyatakan
pilihan berdasarkan kehendak bebas.
Kehendak bebas adalah kesadaran,
kesadaran adalah suara hati nurani.
Perbuatan moral adalah perbuatan yang
bersumber pada hati nurani yang selalu baik,
benar dan bermanfaat.
Nilai moral adalah nilai manusia seutuhnya
(manusia kodrat).
Perbuatan moral menuntun manusia menuju
kebahagiaan, ketertiban, kestabilan dan
kemajuan.
Kebalikan perbuatan moral yaitu perbuatan
amoral, yaitu perbuatan yang tidak baik, tidak
benar, tidak bermanfaat karena tidak memenuhi
ketiga unsur manusia seutuhnya(manusia
kodrat), tidak menyuarakan hati nurani.
Perbuatan amoral adalah perbuatan jahat yang
tidak mempunyai nilai moral.
B. Penilaian norma
Bagaimana cara menentukan moral/manusiawidan
perbuatan amoral/tidak manusiawi?
Apa yang dimaksud dengan menilai ?
Apa yang dimaksud dengan norma moral ?
Moralitas perbuatan artinya segi baik buruknya
perbuatan. Moralitas adalah keseluruhan azas
dan nilai yang berkenaan dengan baik atau
buruk. Moralitas merupakan kualitas perbuatan
manusiawi dalam arti perbuatan itu baik atau
buruk. Perbuatan manusia dikatakan baik
apabila motivasi, tujuan akhir, dan lingkungan
perbuatan itu baik.
Ciri norma moral ialah mengandalkan
kesadaran manusia, artinya tidak boleh
berbuatsemaunya sendiri. Manusia
dibentuk oleh moral. Norma moral selalu
bersifat terapan, artinya langsung dapat
digunakan untuk menilai perbuatan. Yang
termasuk norma moral adalah norma
kesusilaan, norma hukum, norma agama.
Menurut kodratnya, manusia selalu ingin berbuat
baik, benar, berguna bagi diri sendiri atau orang
lain. Kebiasaan mendorong manusia berusaha
meningkatkan kualitas perbuatannya menjadi
lebih baik dari pada keadaan sebelumnya.
Menurut Hobbes dan Rousseauyang
terkenal dengan ajarannya Du Contract
Sociale, berdsarkan perjanjian masyarakat
membentuk negara dan menyerahkan hak
kodratnya kepada negara dengan maksud
memperoleh perlindungan dan jaminan
hidup bagi negara.
Beberapa aliran menyatakan
moral baik atau buruk :
perbuatan
1. Aliran Hedonisme
Hedonisme berasal dari kata Yunani hedone
artinya kenikmatan atau kebahagiaan. Kodrat
manusia itu selalu mencari kenikmatan atau
kebahagiaan hidup. Pernuatan manusia
dikatakan baik apabila
perbuatan
itu
menghasilkan kenikmatan atau kebahagiaan
bagi diri sendiri atau orang lain (universal).
2.
Aliran Utilisme
Utilisme berasal dari kata latin utilis artinya
bermanfaat. Perbuatan baik apabila bermanfaat bagi
manusia, dan dikatakan buruk apabila menimbulkan
mudharat/kerugian bagi manusia. Paham ini
mengatakan orang baik adalah orang yang membawa
manfaat, supaya orang berusaha berbuat baik.
Pelopor aliran ini adalah Jeremy Bentham (1742-1832)
berasal dari Inggris, yang dikembangkan lebih lanjut
oleh John Stuart Mill (1806-1873). Bentham
berpegang pada asas the gretest happiness principle,
asas manfaat yang sebesar-besarnya.
3. Aliran Naturalisme
Naturalisme berasal dari kata inggris
nature artinya alam. Perbuatan manusia
dikatakan baik apabila bersifat alami,
tidak merusak alam. Kemajuan ilmu
pengetahuan
dan
teknologimenjadi
perusak alam utama, sumber kesusahan
orang banyak/buruk. Salah seorang
pelopor aliran ini adalah J.J. Rouesseu
4. Aliran Vitalisme
Vitalisme berasal dari kata latin vita
artinya kehidupan sebagai kebaikan
tertinggi. Perbuatan yang baik adalah
perbuatan yang menambah daya hidup,
sedangkan perbuatan buruk adalah
perbuatan yang mengurangi bahkan
merusak daya hidup.
5. Norma Moral dan Norma Hukum
Immanuel Kant menjelaskan tentang
hubungan antara norma moral dan norma
hukum. Hubungan tersebut terdapat pada
penyesuaian sikap. Hati nurani menjadi
motivasi yang sebenarnya dari perbuatan.
A.Reinach
(1883-1917)
melengkapinya
bahwa moral yang berlaku karena suara
hati nurani manusia, sedangkan norma
hukum berlaku atas dasar perjanjian.
Norma moral mengatur kehidupan batiniah
dan lahiriah, sedangkan norma hukum
hanya mengatur kehidupan lahiriah.
C. HUKUM MORAL
Keseluruhan norma moral adalah hukum
moral. Hukum moral adalah tuntunan
perilaku manusia yang ditaati karen
kesadaran yang bersumber pada hati
nurani, yang bertujuan untuk mencapai
kebahagiaan.
Ciri utama hukum moral ialah keberlakuannya.
Berlakunya hukum moral berdasarkan
kesadaran subjeknya. Contohnya, pelanggan
kode etik advokat oleh anggota Ikadin, paling
banter oleh Ketua Dewan Kehormatan Ikadin
hanya ditegur dan dan dinyatakan bersalah.
Dalam arti luas, hukum moral meliputi
segala norma yang berlaku bagi setiap
manusia atau kelompok masyarakat
Contoh-contoh hukum moral dalam arti luas dan universal
adalah :
a. Manusia memenuhi perjanjian
b. Anak menghormati orang tua
c. Murid menghormati guru
d. Memelihara kerukunan hidup bertetangga
e. Profesional menghargai profesi keilmuannya
f. Larangan meludah diruangan pertemuan
g. Menghargai pendapat orang lain
h. Larangan membunuh manusia
i.
Larangan mencuri barang orang lain
Dalam arti sempit, hukum moral meliputi norma
tetulis dalam bentuk label atau kode etik yang
berlaku bagi setiap manusia atau kelompok.
Contoh-contoh hukum moral dalam arti sempit yang berbentuk
label :
a) Larangan merokok diruangan ber-AC
b) Larangan berjalan diatas rumput taman
c) Larangan bersuara keras di ruang
perpustakaan umum.
d) Menghormati orang yang sedang berpuasa
e) Membeli karcis antri di depan loket
f) Bekerja sendiri saat ujian
baca
Contoh dalam bentuk kode etik :
a)
b)
c)
d)
Kode Etik Notaris Indonesia
Kode Etik Advokat Indonesia
Kode Kehormatan Hakim
Kode Etik Akademis Dosen
1. Klasifikasi Hukum Moral
Hukum moral dapat diklasifikasikan menjadi
tiga jenis.
Hukum
Kodrat Manusia
Tuhan
kekuasaan
2. Hukum Kodrat
Hukum kodrat adalah norma moral yang berasal
dari kodrat manusia melalui pertimbangan akal
(ratio), bukan menurut naluri rasional.
Kodrat manusia yang bersifat asasi adalah :
a) Akal (intelektual)
b) Rasa (seni)
c) Karsa (kehendak)
Theo huijbers (1995) menyatakan, hukum kodrat
dalam bahasa latin disebut lex naturalis, dalam
bahasa inggris disebut natural law. Hukum
kodrat tidak berubah, berlaku untuk segala
zaman. Mengikuti hukum kodrat berarti manusia
tidak berbuat menurut naluri yang irasional,
melainkan menurut pertimbangan akal dan rasa
moral. Misalnya ayah wajib menafkahkan
anaknya
yang
belum
dewasa
dan
bertanggungjawab perbuatan anaknya yang
belum dewasa.
Huijbers menjelaskan, hukum kodrat
berbeda dengan hukum alam. Hukum
alam berkenaan dengan dengan cara
segala yang ada berjalan sesuai dengan
aturan semesta alam. Hukum alam,
sebagai daya yang menyebabkan segala
yang ada dalam alam semesta.
Hukum kodrat sebagai hukum yang
mengarahkan perilaku manusia sifatnya
abstrak, penjelmaannya berupa hak dan
kewajiban asasi, tidak dapat diketahui
secara jelas tetapi adanya kodrat
manusia.
Contoh hak dan kewajiban asasi antara lain :
a) Kebebasan menyatakan pendapat
b) Mengenal dan menyembah tuhan
c) Emansipasi antara pria dan wanita
3. Hukum wahyu
Hukum wahyu adalah norma moral yang berasal dari
Tuhan diwahyukan kepada Rasul-Nya supaya
manusia menghayati dan mengamalkan ajaran Tuhan
sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk ciptaan
Tuhan.
Contoh hukum wahyu dalam kitab suci :
a) Ketaqwaan manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b) Mencintai sesama manusia dan berlaku adil
c) Tidak berbuat onar dan mewujudkan perdamaiaan
dunia.
d) Mempelajari segala ciptaan Tuhan di bumi dan di
langit.
e) Menyantuni anak yatim dan fakir miskin
Tuhan memerintahkan kepada manusia melalui
wahyu-Nya kepada rasul supaya manusia
menaati hukum kodrat. Wujud ketaatan
manusia kepada hukum kodrat adalah
melaksanakan perkawinan setelah memenuhi
syarat-syarat :
a) Sudah mampu untuk kawin
b) Kawin dengan pasangan yang berbeda jenis
kelaminnya.
Contoh lain, hukum kodrat menetapkan kewajiban
manusia berlaku adil. Hukum wahyu
memerintahkan, apabila manusia menetapkan
hukum diantara manusia tetapkanlah dengan
adil.
Berdasarkan dua contoh hukum kodart dan hukum
wahyu, bahwa tidak dapat dipisahkan karena
keduanya mengarah manusia berbuat baik dan
benar, bermanfaat untuk mencapai tujuan yang
paling sempurna.
4. Hukum Manusia
Hukum manusia adalah segala norma
perbuatan manusia karena kekuasaan
untuk merealisasikan hukum kodrat dan
hukum wahyu dalam kehidupan manusia.
Dilihat dari segi kekuatan mengikatnya,
norma
moralberlau
hanya
karena
kesadaran manusia.
Norma hukum diklasifikasikan menjadi dua :
Norma hukum yang dibuat oleh
penguasa negara


Perundang-undangan
oleh
pembentuk undang-undang.
Yurisprudensi oleh hakim
Norma hukum yang dibuat
berdasarkan kesepakatan
 Kode etik oleh kelompok profesi
 Anggaran Dasar oleh organisasi
kemasyarakatan
 Kebiasan oleh masyarakat
 Hukum agama oleh tokoh-tokoh
agama atau majelis ulama
Dilihat dari segi bentuknya, hukum manusia dapat
berbentuk tertulis dan tidak tertulis
Tertulis
 Perundang-undangan
 Yurisprudensi
 Kode Etik Profesi
 Anggaran dasar organisasi
 Hukum Agama
Tidak tertulis
Hukum kebiasaan
atau adat istiadat
Dilihat dari sanksinya, ada hukum manusia
yang mempunyai sanksi tegas apabila
terjadi pelanggaran, dan ada pula yang
tidak mempunyai sanksi tegas apabila
terjadi pelanggaran. Hukum manusia yang
mempunyai tegas adalah perundangundangan dan yurisprudensi. Sedangkan
yang mempunyai sanksi tetapi tidak tegas
adalah kode etik profesi, anggaran dasar,
hukum agama, kebiasaan.
PROFESI
A. Pekerjaan dan profesi
Bekerja merupakan kodrat manusia , sebagai
kewajiban dasar. Dengan bekerja manusia dapat
memperoleh hak dan memiliki segala apa yang
diingikannya. Bekerja merupakan kegiatan fisik
dan pikir yang terintegrasi. Pekerjaan dapat
dibedakan menurut :
a)
b)
c)
d)
Kemampuan, yaitu fisik dan intelektual
Kelangsungan, yaitu sementara dan tetap
Lingkup, yaitu umum dan khusus
Tujuan, yaitu memperoleh pendapatandan
tanpa pendapatan.
Pekerjaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis :
a) Pekerjaan dalam arti umum, yaitu pekerjaan apa saja
yang mengutamakan kemampuan fisik, baik
sementara atau tetap dengan tujuan memperoleh
pendapatan.
b) Pekerjaan dalam arti umum, yaitu pekerjaan yang
mengutamakan kemampuan pisik atau intelektual, baik
sementara atau tetap dengan tujuan pengabdian.
c) Pekerjaan dalam arti khusus, yaitu pekerjaan dalam
bidang tertentu, mengutamakan kemampuan pisik dan
intelektual, bersifat tetap, dengan tujuan memperoleh
pendapatan.
1. Kriteria profesi
Dari tiga jenis pekerjaan tersebut, Profesi adalah pekerjaan yang
tercantum pada butir (c), dengan kriteria sebagai berikut :
a)
Meliputi bidang tertentu saja (spesialisasi).
b)
Berdasarkan keahlian dan keterampilan khusus.
c)
Bersifat tetap atau terus-menerus.
d)
Lebih mendahulukan pelayanan daripada imbalan (pendapatan).
e)
Bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan masyarakat.
f)
Terkelompok dalam suatu organisasi.
Berdasarkan kriteria tersebut,profesi dapat
dirumuskan sebangai pekerjaan tetap
bidang tertentu berdasarkan keahlian
khusus yang dilakukan secara
bertanggung jawab dengan tujuan
memperoleh penghasilan. Pekerjaan yang
menjalankan profesi disebut profesional.
Berikut ini dibahas satu demi satu kriteria
profesi tersebut.
a) Spesialisasi
Pekerjaan bidang tertentu adalah spesialisasi yang
dikaitkan dengan keahlian yang dipelajari dan
ditekuni. Contoh spesialisasi bidang keahlian
tertentu itu antara lain adalah bidang hukum,
ekonomi, farmasi, kedokteran, keteknikan,
kependidikan. Tidak ada rangkapan, misalnya
dokter tidak merangkap apoteker, notaris tidak
merangkap pengacara. Hal demikian itu, tidak
memungkinkan yang bersangkutan melakukan
pekerjaannya secara profesional.
b) Keahlian dan ketrampilan
pekerjaan bidang tertentu itu berdasarkan
keahlian dan ketrampilan khusus, yang
diperoleh melalui pendidikan dan latihan.
Keahlian dan keterampilan yang diperoleh
itu dibuktikan oleh sertifikasi yang
dikeluarkan oleh instansi atau lembanga
lain yang diakui oleh pemerintah.
Contoh keahlian itu antara lain :
1) Notaris, keahliannya dibuktikan dengan ijazah
program pendidikan notariat fakultas Hukum.
2) Dokter, keahliannya dibuktikan oleh ijazah
program pendidikan kedokteran fakultas
Kedokteran.
3) Apoteker, keahliannya dibuktikan oleh ijazah
program pendidikan farmasi fakultas Farmasi.
C) Tetap atau terus-menerus
Pekerjaan bidang tertentu itu bersifat tetap atau
terus-menerus. Tetap artinya tidak berubah-ubah
pkerjaan,Misalnya sekali bekiprah pada profesi
notaris seterusnya tetap sebagai notaris.
Sedangkan terus-menerus artinya berlangsung
untuk jangka waktu yang lama sampai pensiun,
atau berakhir masa kerja profesi yang
bersangkutan.
d) Mengutamakan Pelayanan
Pekerjaan bidang tertentu ini lebih mendahulukan
pelayanan daripada imbalan. Artinya mendahulukan apa
yang harus dikerjakan,bukan berapa bayaran yang
diterima. Kepuasan konsumen lebih diutamakan.
Seorang profesional slalu bekerja dengan baik, benar,
dan adil. Baik artinya teliti, tidak asal kerja, tidak
sembrono. Benar artinya di akui oleh profesi
bersangkutan. Adil artinya tidak melanggar hak pihak
lain. Sedangkan imbalan dengan sendirinya akan
dipenuhi secara wajarapa bila konsumen merasa puas
dengan pelanyanan yang diperolehnya.
e) Tanggung jawab
Dalam memberikan pelayanannya, profesional itu
bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan
masyarakat. Bertanggung jawab pada diri
sendiri artinya bekerja dengan integritas moral,
intelektual, dan profesional. Dalam memberikan
pelayanan, seorang profesional slalu
mempertahankan cita-cita luhur profesi sesuai
dengan tuntutan kewajiban hati nuraninya,
bukan sekedar hobi belaka.
Bertanggung jawab terhadap masyarakat
artinya kesediaan memberikan pelayanan
sebaik mungkin sesuai dengan profesinya,
tampa membedakan antara pelayanan
bayar
dan
pelayanan
cuma-cuma
menghasilkan layanan yang bermutu,
yang berdampak positif bagi masyarakat.
Bertanggung
jawab
berarti
berani
menaggung segala risiko yang timbul
akibat pelayanannya.
f) Organisasi Profesi
Bertens menyatakan, kelompok profesi merupakan
masyarakat moral yang memiliki cita2 dan nilai2
bersama.
Contoh organisasi profesi :
1) Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN)
2) Ikatan Notaris Indonesia (INI)
3) Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
4) Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI)
5) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
6) Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)
Nilai moral dan profesi
Frans Magnis Suseno (1975) mengemukakan tiga
nilai moral yang dituntut dalam pengemban
profesi, yaitu :
a) Berani berbuat untuk memenuhi tuntunan
profesi
b) Menyadari kewajiban yang harus dipenuhi
selama menjalankan profesi.
c) Idealisme sebagai perwujudan makna misi
organisasi profesi
B. Profesi hukum
Pengemban profesi hukum bekerja secara
profesional dan fungsional. Apabila terjadi
penyimpangan atau pelanggaran kode etik,
mereka harus rela mempertanggungjawabkan
akibatnya sesuai dengan tuntunan kode etik.