Document 7164033

Download Report

Transcript Document 7164033

Plant Nutrition & Fertilizer
(Unsur Hara dan Pupuk)
Diabstraksikan oleh Prof Dr Ir Soemarno, MS
Bahan kajian
MK Dasar Ilmu Tanah, Oktober 2010
Unsur Hara Tanaman = Nutrients
• Unsur Hara Esensial
– necessary
– replaceable
– direct
• Dua kelompok:
– macronutrient
– micronutrient
Ada Unsur Hara yang
dibutuhkan tanaman dalam
jumlah besar (unsur
Makro,yaitu N,P,K,Ca,S dan
Mg) dan (Unsur Mikro,yaitu;
Fe,Cu,Zn,Mn,B,Na,Cl) yang
masing-masing mempunyai
peranan sendiri-sendiri.
Unsur Hara Makro = Macronutrients
•
•
•
•
•
•
C, H, O
N
S
P
K
Mg
1. Nitrogen (N)
Nitrogen memiliki peran utama bagi tanaman ialah untuk
merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan,
terutama batang, cabang, dan daun. Nitrogen juga berperan
penting dalam hal pembentukan hijau daun, yang berperan
penting dalam proses fotosintesis. Nitrogen dapat
membentuk protein, lemak, dan berbagai persenyawaan
organik yang lain.
2. Posfor (P)
Posfor berguna untuk merangsang pertumbuhan akar,
khususnya akar benih dan tanaman muda. Posfor digunakan
sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein,
membantu asimilasi dan pernapasan sekaligus mempercepat
pembungaan, pemasakan biji, dan buah.
3. Kalium (K)
Kalium membantu pembentukan protein dan karbohidrat,
memperkuat tubuh tanaman, sehingga daun, bunga, dan
buah tidak mudah gugur. Kalium berperan sebagai sumber
kekuatan dalam menghadapi kekeringan dan penyakit yang
menyerang.
Unsur Hara Mikro = Micronutrients
•
•
•
•
•
Besi (Fe)
Fe
B
Mn
Zn
Cu
Besi (Fe) merupakan unsure mikro yang diserap dalam bentuk
ion feri (Fe3+) ataupun fero (Fe2+). Fe dapat diserap dalam
bentuk khelat (ikatan logam dengan bahan organik). Mineral
Fe antara lain olivin (Mg, Fe)2SiO, pirit, siderit (FeCO3), gutit
(FeOOH), magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3) dan ilmenit
(FeTiO3) Besi dapat juga diserap dalam bentuk khelat,
sehingga pupuk Fe dibuat dalam bentuk khelat. Khelat Fe
yang biasa digunakan adalah Fe-EDTA, Fe-DTPA dan khelat
yang lain. Fe dalam tanaman sekitar 80% yang terdapat dalam
kloroplas atau sitoplasma. Penyerapan Fe lewat daundianggap
lebih cepat dibandingkan dengan penyerapan lewat akar,
terutama pada tanaman yang mengalami defisiensi Fe.
Dengan demikian pemupukan lewat daun sering diduga lebih
ekonomis dan efisien. Fungsi Fe antara lain sebagai penyusun
klorofil, protein, enzim, dan berperanan dalam perkembangan
kloroplas. Sitokrom merupakan enzim yang mengandung Fe
porfirin.
Soil
• composed of living
and non-living
components
• Sumber unsur hara
tanaman
• Pemupukan =
fertilization
– N-P-K numbering
by weight
• Liming =
Pengapuran
www.waternet.co.uk/waternet/soil...art2.htm
Mangaan (Mn)
Mangaan diserap dalam bentuk ion Mn++. Seperti hara mikro lainnya, Mn
dianggap dapat diserap dalam bentuk kompleks khelat dan pemupukan Mn
sering disemprotkan lewat daun. Mn dalam tanaman tidak dapat bergerak atau
beralih tempat dari logam yang satu ke organ lain yang membutuhkan. Mangaan
terdapat dalam tanah berbentuk senyawa oksida, karbonat dan silikat dengan
nama pyrolusit (MnO2), manganit (MnO(OH)), rhodochrosit (MnCO3) dan
rhodoinit (MnSiO3). Mn umumnya terdapat dalam batuan primer, terutama dalam
bahan ferro magnesium. Mn dilepaskan dari batuan karena proses pelapukan
batuan. Hasil pelapukan batuan adalah mineral sekunder terutama pyrolusit
(MnO2) dan manganit (MnO(OH)). Kadar Mn dalam tanah berkisar antara 300
smpai 2000 ppm. Bentuk Mn dapat berupa kation Mn++ atau mangan oksida, baik
bervalensi dua maupun valensi empat. Penggenangan dan pengeringan yang
berarti reduksi dan oksidasi pada tanah berpengaruh terhadap valensi Mn.
Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis
protein, karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama
dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam
kloroplas,ada indikasi dibutuhkan dalam sintesis klorofil. Defisiensi unsure Mn
antara lain : pada tanaman
berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi
lebih banyak menyebar sampai ke daun yang lebih tua, pada serealia bercakbercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada bagian
tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman lupin.
Unsur Hara Esensial =
Essential Plant Nutrients
• Macronutrients
– Required in
relatively large
amounts.
• Micronutrients
– Required in
small amounts.
– Minor or trace
elements.
Macronutrients= Unsur Hara Makro
• Fall into one of three categories:
– Non-Mineral Elements
– Primary Nutrients
– Secondary Nutrients
Non-Mineral Elements
• (C) Carbon
• (H) Hydrogen
• (O) Oxygen
UNSUR HARA MAKRO PRIMER
• (N) Nitrogen
• (P) Phosphorus
• (K) Potassium
Secondary Nutrients
• (Ca) Calcium
• (Mg) Magnesium
• (S) Sulfur
UNSUR HARA MIKRO
•
•
•
•
(Fe) Iron
(Cu) Copper
(Zn) Zinc
(B) Boron
• (Mo) Molybdenum
• (Mn) Manganese
• (Cl) Chlorine
Fungsi unsur Hara dan Gejala
Defisiensinya
Nitrogen ( N )
-Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan
-Merupakan bagian dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri
-Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam
tanaman
-Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau )
seperti daun
-Tanaman yang kekurangan unsur N gejalanya :
pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun
sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat
menguning dan mati
Nitrogen
• Function
– Promotes
growth of
leaves and
stems.
– Gives dark
green color
and improves
quality of
foliage.
– Necessary to
develop cell
proteins and
chlorophyll.
Sumber: www.hort.purdue.edu/rhodcv/hort6...0006.htm
Sumber: www.hort.purdue.edu/rhodcv/hort6...0006.htm
Sumber: www-ijpb.versailles.inra.fr/en/n...obazote/
Sumber: www.frontierag.co.uk/frontier/pa...3D100003
Sumber: www.ipm.iastate.edu/ipm/icm/2001...y50.html
Sumber: www.crops.org/publications/jeq/a...3/6/2367
Nitrogen
• Deficiency
Symptoms
– Sick, yellow-green
color.
– Short stems, small
leaves, pale
colored leaves and
flowers.
– Slow and dwarfed
plant growth.
P (Phosphorus)
• Functions
– Stimulates early
formation & growth
of plants.
– Provides for fast &
vigorous growth and
speeds maturity.
– Stimulates flowering
& seed development.
– Necessary for the
enzyme action of
many plant
processes.
Sumber: 4e.plantphys.net/article.php%3Fc...id%3D342
Sumber: 4e.plantphys.net/article.php%3Fc...id%3D342
P = Phosphorus
• Deficiency
Symptoms
– Decrease in
growth.
– Slow maturity.
– Older leaves
are purplish
color.
Kalium = Potassium
• Functions
– Used to form
carbohydrates
& proteins.
– Formation and
transfer of
starches,
sugars, & oils.
– Increases
disease
resistance,
vigor, &
hardiness.
Sumber: www.tutorvista.com/topic/how-are...n-plants
www.landfood.ubc.ca/soil200/nutr...ttas.htm
Sumber: www.extension.umn.edu/distributi...794.html
K = Potassium
• Deficiency
Symptoms
– Mottled,
spotted,
streaked or
curled
leaves.
– Scorches,
burned,
dead leaf
tips &
margins.
Reaksi pertukaran kation
Sumber: dummiesguide2b1witplants.wikispa...utrition
Ca = Calcium
Fungsi Kalsium (CaO)
Mengoreksi keasaman tanah agar sesuai dengan pH yang diperlukan tanaman, kolam dan
tambak
Menetralisir kejenuhan zat - zat yang meracuni tanah, tanaman, kolam dan tambak
bilamana zat tersebut berlebihan seperti zat Al (alumunium), Fe (zat besi), Cu (Tembaga)
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyerapan zat - zat hara yang sudah ada dalam
tanah baik yang berasal dari bahan organik maupun pemberian pupuk lainnya seperti
Urea, TSP dan Kcl
Menjaga tingkat ketersediaan unsur hara mikro sesuai kebutuhan tanaman. Artinya
dengan Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) yang cukup unsur mikropun memadai
Memperbaiki porositas tanah, struktur serta aerasi tanah sekaligus bermanfaat bagi
mikrobiologi dan kimiawi tanah sehingga tanah menjadi gembur, sirkulasi udara dalam
tanah lancar dan menjadikan akar semai bebas bergerak menghisap unsur hara dari tanah
Aktifator berbagai jenis enzim tanaman, merangsang pembentukan senyawa lemak dan
minyak, serta karbohidrat
Membantu translokasi pati dan distribusi phospor didalam tubuh tanaman
Unsur pembentuk warna daun (Klorofil), sehingga tercipta hijau daun yang sempurna
Kalsium dan magnesium yang diberikan pada tambak / kolam ikan adalah salah satu cara
konvensional mempertinggi produktifitas kolam / tambak serta sebagai cara sanitasi
untuk membersihkan kolam / tambak dari hama dan penyakit
Calcium
• Deficiency
Symptoms
– Small
developing
leaves,
wrinkled older
leaves.
– Dead stem tips.
Mg = Magnesium
Fungsi Magnesium (MgO) :
Mengoreksi keasaman tanah agar sesuai dengan pH yang diperlukan
tanaman, kolam dan tambak
Menetralisir kejenuhan zat - zat yang meracuni tanah, tanaman, kolam dan
tambak bilamana zat tersebut berlebihan seperti zat Al (alumunium), Fe (zat
besi), Cu (Tembaga)
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyerapan zat - zat hara yang
sudah ada dalam tanah baik yang berasal dari bahan organik maupun
pemberian pupuk lainnya seperti Urea, TSP dan Kcl
Aktifator berbagai jenis enzim tanaman, merangsang pembentukan
senyawa lemak dan minyak, serta karbohidrat
Membantu translokasi pati dan distribusi phospor didalam tubuh tanaman
Unsur pembentuk warna daun (Klorofil), sehingga tercipta hijau daun yang
sempurna
Kalsium dan magnesium yang diberikan pada tambak / kolam ikan adalah
salah satu cara konvensional mempertinggi produktifitas kolam / tambak
serta sebagai cara sanitasi untuk membersihkan kolam / tambak dari hama
dan penyakit
Mg = Magnesium
• Deficiency
Symptoms
– Interveinal
chlorosis.
• (Yellowing of
leaves between
green veins)
– Leaf tips curl or
cup upward.
– Slender, weak
stems.
S = Belerang = Sulfur
• Functions
– Promotes
root growth
and
vigorous
vegetative
growth.
– Essential to
protein
formation.
Sulfur (S) = Belerang
• Deficiency
Symptoms
– Young leaves are
light green with
lighter
color veins.
– Yellow leaves
and stunted
growth.
www.stat.rice.edu/~siefert/Links...TBL.html
Sumber: www.unitedstatesag.org/humus.html
Sumber: www.morning-earth.org/graphic-E/...nts.html
Sumber: www.lifesci.dundee.ac.uk/people/...esearch/
Iron = Besi = Fe
• Functions
– Essential
for
chlorophyll
production
.
– Helps carry
electrons
to mix
oxygen
with other
elements.
Fungsi lain Fe ialah sebagai pelaksana
pemindahan electron dalam proses
metabolisme. Proses tersebut misalnya
reduksi N2, reduktase solfat, reduktase
nitrat.
Kekurangan Fe menyebabakan
terhambatnya pembentukan klorofil dan
akhirnya juga penyusunan protein
menjadi tidak sempurna Defisiensi Fe
menyebabkan kenaikan kaadar asam
amino pada daun dan penurunan jumlah
ribosom secara drastic. Penurunan
kadar pigmen dan protein dapat
disebabkan oleh kekurangan Fe. Juga
akan mengakibatkan pengurangan
aktivitas semua enzim.
Fe = Besi = Iron
• Deficiency
Symptoms
– Mottled &
interveinal
chlorosis in
young leaves.
– Stunted growth
& slender,
short leaves.
Copper = Tembaga = Cu
Tembaga (Cu) diserap dalam bentuk ion Cu++ dan mungkin dapat diserap dalam
bentuk senyaewa kompleks organik, misalnya Cu-EDTA (Cu-ethilen diamine tetra
acetate acid) dan Cu-DTPA (Cu diethilen triamine penta acetate acid). Dalam
getah tanaman bik dalam xylem maupun floem hampir semua Cu membentuk
kompleks senyawa dengan asam amino. Cu dalam akar tanaman dan dalam
xylem > 99% dalam bentuk kompleks.
Dalam tanah, Cu berbentuk senyawa dengan S, O, CO3 dan SiO4 misalnya
kalkosit (Cu2S), kovelit (CuS), kalkopirit (CuFeS2), borinit (Cu5FeS4), luvigit
(Cu3AsS4), tetrahidrit [(Cu,Fe)12SO4S3)], kufirit (Cu2O), sinorit (CuO), malasit
[Cu2(OH)2CO3], adirit [(Cu3(OH)2(CO3)], brosanit [Cu4(OH)6SO4].
Kebanyakan Cu terdapat dalam kloroplas (>50%) dan diikat oleh plastosianin.
Senyawa ini mempunyai berat molekul sekitar 10.000 dan masing-masing molekul
mengandung satu atom Cu. Hara mikro Cu berpengaruh pafda klorofil, karotenoid,
plastokuinon dan plastosianin.
Fungsi dan peranan Cu antara lain : mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase,
askorbit-oksidase, asam butirat-fenolase dan laktase. Berperan dalam
metabolisme protein dan karbohidrat, berperan terhadap perkembangan tanaman
generatif, berperan terhadap fiksasi N secara simbiotis dan penyusunan
lignin.Adapun gejala defisiensi / kekurangan Cu antara lain : pembungaan dan
pembuahan terganggu, warna daun muda kuning dan kerdil, daun-daun lemah,
layu dan pucuk mongering serta batang dan tangkai daun lemah.
Cu = Copper
• Deficiency
Symptoms
– Young leaves are
small and
permanently wilt.
– Multiple buds at
stem tips.
Zinc = Seng = Zn
Zn diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn++ dan dalam tanah alkalis
mungkin diserap dalam bentuk monovalen Zn(OH)+. Di samping itu, Zn
diserap dalm bentuk kompleks khelat, misalnya Zn-EDTA. Seperti unsure
mikro lain, Zn dapat diserap lewat daun. Kadr Zn dalam tanah berkisar antara
16-300 ppm, sedangkan kadar Zn dalam tanaman berkisar antara 20-70 ppm.
Mineral Zn yang ada dalam tanah antara lain sulfida (ZnS), spalerit [(ZnFe)S],
smithzonte (ZnCO3), zinkit (ZnO), wellemit (ZnSiO3 dan ZnSiO4). Fungsi Zn
antara lain : pengaktif enim anolase, aldolase, asam oksalat dekarboksilase,
lesitimase,sistein desulfihidrase, histidin deaminase, super okside demutase
(SOD), dehidrogenase, karbon anhidrase, proteinase dan peptidase. Juga
berperan dalam biosintesis auxin, pemanjangan sel dan ruas batang.
Ketersediaan Zn menurun dengan naiknya pH, pengapuran yang berlebihan
sering menyebabkan ketersediaaan Zn menurun. Tanah yang mempunyai pH
tinggi sering menunjukkan adanya gejala defisiensi Zn, terytama pada tanah
berkapur.
Adapun gejala defisiensi Zn antara lain : tanaman kerdil, ruas-ruas batang
memendek, daun mengecil dan mengumpul (resetting) dan klorosis pada
daun-daun muda dan intermedier serta adanya nekrosis.
• Deficiency
Symptoms
– Retarded
growth
between
nodes
(rosetted)
– New leaves
are thick &
small.
– Spotted
between
veins,
discolored
veins.
Zinc
B = Boron
Boron dalam tanah terutama sebagai asam borat (H2BO3) dan kadarnya
berkisar antara 7-80 ppm. Boron dalam tanah umumnya berupa ion borat
hidrat B(OH)4-. Boron yang tersedia untuk tanaman hanya sekitar 5%dari
kadar total boron dalam tanah. Boron ditransportasikan dari larutan tanah ke
akar tanaman melalui proses aliran masa dan difusi. Selain itu, boron sering
terdapat dalam bentuk senyawa organik. Boron juga banyak terjerap dalam
kisi mineral lempung melalui proses substitusi isomorfik dengan Al3+ dan
atau Si4+. Mineral dalam tanah yang mengandung boron antara lain turmalin
(H2MgNaAl3(BO)2Si4O2)O20 yang mengandung 3%-4% boron. Mineral
tersebut terbentuk dari batuan asam dan sedimen yang telah mengalami
metomorfosis.
Mineral lain yang mengandung boron adalah kernit (Na2B4O7.4H2O), kolamit
(Ca2B6O11.5H2O), uleksit (NaCaB5O9.8H2O) dan aksinat. Boron diikat kuat
oleh mineral tanah, terutama seskuioksida (Al2O3 + Fe2O3).
Fungsi boron dalam tanaman antara lain berperanan dalam metabolisme
asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol dan auksin. Di samping itu boron
juga berperan dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel,
permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari. Gejal defisiensi
hara mikro ini antara lain : pertumbuhan terhambat pada jaringan
meristematik (pucuk akar), mati pucuk (die back), mobilitas rendah, buah
yang sedang berkembang sngat rentan, mudah terserang penyakit.
B = Boron
• Deficiency
Symptoms
– Short, thick
stems tips.
– Young leaves
of terminal
buds are light
green at
base.
– Leaves
become
twisted & die.
• Functions
Mn = Manganese
– Plant metabolism.
– Nitrogen transformation.
Mangaan diserap dalam bentuk ion Mn++. Seperti hara mikro lainnya, Mn dianggap dapat
diserap dalam bentuk kompleks khelat dan pemupukan Mn sering disemprotkan lewat daun.
Mn dalam tanaman tidak dapat bergerak atau beralih tempat dari logam yang satu ke organ
lain yang membutuhkan. Mangaan terdapat dalam tanah berbentuk senyawa oksida,
karbonat dan silikat dengan nama pyrolusit (MnO2), manganit (MnO(OH)), rhodochrosit
(MnCO3) dan rhodoinit (MnSiO3). Mn umumnya terdapat dalam batuan primer, terutama
dalam bahan ferro magnesium. Mn dilepaskan dari batuan karena proses pelapukan batuan.
Hasil pelapukan batuan adalah mineral sekunder terutama pyrolusit (MnO2) dan manganit
(MnO(OH)). Kadar Mn dalam tanah berkisar antara 300 smpai 2000 ppm. Bentuk Mn dapat
berupa kation Mn++ atau mangan oksida, baik bervalensi dua maupun valensi empat.
Penggenangan dan pengeringan yang berarti reduksi dan oksidasi pada tanah berpengaruh
terhadap valensi Mn.
Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis protein,
karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama dalam siklus krebs,
dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam kloroplas,ada indikasi dibutuhkan
dalam sintesis klorofil. Defisiensi unsure Mn antara lain : pada tanaman
berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi lebih banyak
menyebar sampai ke daun yang lebih tua, pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan
sampai kecoklatan dan garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda
Mn = Manganese
• Deficiency
Symptoms
– Interveinal
chlorosis.
– Young
leaves die.
Mo = Molybdenum
Molibden diserap dalam bentuk ion MoO4-. Variasi antara titik kritik dengan toksis
relatif besar. Bila tanaman terlalu tinggi, selain toksis bagi tanaman juga berbahaya
bagi hewan yang memakannya. Hal ini agak berbeda dengan sifat hara mikro yang
lain. Pada daun kapas, kadar Mo sering sekitar 1500 ppm. Umumnya tanah
mineral cukup mengandung Mo. Mineral lempung yang terdapat di dalam tanah
antara lain molibderit (MoS), powellit (CaMo)3.8H2O. Molibdenum (Mo) dalam
larutan sebagai kation ataupun anion. Pada tanah gambut atau tanah organik
sering terlihat adanya gejala defisiensi Mo. Walaupun demikian dengan senyawa
organik Mo membentuk senyawa khelat yang melindungi Mo dari pencucian air.
Tanah yang disawahkan menyebabkan kenaikan ketersediaan Mo dalam tanah.
Hal ini disebabkan karena dilepaskannya Mo dari ikatan Fe (III) oksida menjadi Fe
(II) oksida hidrat.
Fungsi Mo dalam tanaman adalah mengaktifkan enzim nitrogenase, nitrat
reduktase dan xantine oksidase. Gejala yang timbul karena kekurangan Mo hampir
menyerupai kekurangan N. Kekurangan Mo dapat menghambat pertumbuhan
tanaman, daun menjadi pucat dan mati dan pembentukan bunga terlambat. Gejala
defisiensi Mo dimulai dari daun tengah dan daun bawah. Daun menjadi kering
kelayuan, tepi daun menggulung dan daun umumnya sempit. Bila defisiensi berat,
maka lamina hanya terbentuk sedikit sehingga kelihatan tulang-tulang daun lebih
dominan.
Mo = Molybdenum
• Deficiency
Symptoms
– Stunted growth.
– Yellow leaves,
upward curling
leaves,
& leaf margins
burn.
Chlorine = Cl
• Functions
– Essential to some plant processes.
– Acts in enzyme systems.
Klor merupakan unsure yang diserap dalam bentuk ion Cl- oleh akar tanaman
dan dapat diserap pula berupa gas atau larutan oleh bagian atas tanaman,
misalnya daun. Kadar Cl dalam tanaman sekitar 2000-20.000 ppm berat
tanaman kering. Kadar Cl yang terbaik pada tanaman adalah antara 340-1200
ppm dan dianggap masih dalam kisaran hara mikro. Klor dalam tanah tidak
diikat oleh mineral, sehingga sangat mobil dan mudah tercuci oleh air
draiinase. Sumber Cl sering berasal dari air hujan, oleh karena itu, hara Cl
kebanyakan bukan menimbulkan defisiensi, tetapi justru menimbulkan
masalah keracunan tanaman. Klor berfungsi sebagai pemindah hara
tanaman, meningkatkan osmose sel, mencegah kehilangan air yang tidak
seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain,untuk tanaman kelapa dan
kelapa sawit dianggap hara makro yang penting. Juga berperan dalam
fotosistem II dari proses fotosintesis, khususnya dalam evolusi oksigen.
Adapun defisiensi klor adalh antara lain : pola percabangan akar abnormal,
gejala wilting (daun lemah dan layu), warna keemasan (bronzing) pada daun,
pada tanaman kol daun berbentuk mangkuk.
Cl = Chlorine
• Deficiency
Symptoms
– Usually more
problems with
too much
chlorine or
toxicity than
with deficiency.
CHLORINE TOXICITY
Tipe Pupuk
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media
tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara
yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi
dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan
organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda
dari suplemen.
Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara
suplemen seperti hormon tumbuhan membantu
kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian, ke
dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat
ditambahkan sejumlah material suplemen.
Pupuk Lengkap vs. Tidak Lengkap
• Complete Fertilizers
– Contain all 3 primary
nutrients of
nitrogen, phosphorus, &
potassium.
• Examples:
– 10-10-10
– 15-30-15
– 20-5-20
Pupuk Lengkap vs. Tidak Lengkap
• Incomplete
Fertilizers
– DO NOT have all
3 primary
nutrients.
• Examples:
– 20-0-0
– 0-20-0
– 12-0-44
Pupuk Organik vs. An-organik
• Organic Fertilizers
– Come from plant or animal matter & contain
carbon compounds.
• Examples:
– Urea
– Sludge
– Animal Tankage
Pupuk Organik vs. An-organik
• Advantages of
Organic Fertilizers
– Slow release of
nutrients.
– Not easily leached
from soil.
– Add organic
components to
growing media.
Pupuk Organik vs. Anorganik
• Disadvantages of
Organic Fertilizers
–
–
–
–
Hard to get.
Expensive.
Not sterile.
Low nutrient
content.
Pupuk Organik vs. Anorganik
• Inorganic
Fertilizers
– Come from
sources
other than
animals
or plants….
• Chemical
products.
Pupuk Organik vs. Anorganik
• Advantages of Inorganic Fertilizers
– Can make desired ratio of nutrients.
– Lower cost.
– Easy to get
Pupuk Organik vs. Anorganik
• Disadvantages of
Inorganic
Fertilizers
– No organic
material.
– Possible
chemical building
up in growing
media.
Pupuk Larut vs. Tidak-Larut
• Soluble Fertilizer =
Pupuk Larut
– Dissolves in water &
are applied as a
liquid solution.
• Advantages
– Can fertilizer through
the irrigation
water in a process
called fertigation.
www.extension.org/pages/Phosphorus_(P)
Pupuk Dapat-Larut vs. Tidak-dapat-larut
• Insoluble Fertilizer
– Includes granular & slow release fertilizers
applied to the growing media.
Larut vs. Tidak-Larut
• Granular Fertilizer = Pupuk Granuler
– Relatively inexpensive
– Easy to find
• Slow Release Fertilizer = pupuk Lambat
Tersedia
– More expensive than granular
because it is coated.
– Gives a more uniform release of
nutrients over time period.
Komposisi Pupuk & Ratio
• Analysis
– Expresses the percent by
weight of nitrogen,
phosphorus, &
potassium.
• Ratio
– Is a comparison of
primary nutrients
– 10-10-10 = 1:1:1
– 24- 8 -16 = 3:1:2
Analisis Komposisi Pupuk
Pemilihan Pupuk
Metode Aplikasi Pupuk =
Metode Pemupukan
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan
tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat
terlalu banyak zat makanan.
Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat
berbahaya bagi tumbuhan.
Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun
disemprotkan ke daun. Salah satu jenis pupuk organik
adalah kompos.
Ketentuan Umum
• Method used should be….
– Practical
– Effective
– Cost Efficient
• Method used affects nutrient availability for
plant use.
• Fertilizer must be dissolved and reach
plant roots.
Banding = Tugal
• Placing a band of
fertilizer about 2
inches to the sides &
about 2 inches below
seed depth.
• Do NOT place below
seeds because
fertilizer will burn
roots.
Sidedressing: Tabur di dekat tanaman
• Placing a band of
fertilizer near the
soil surface and to
the sides after
seedlings emerge
from the soil.
Topdressing
• Mixing fertilizer uniformly into the top one
to two inches of growing media around the
plant.
Perforating = Tugal
• Placing fertilizer in 12
– 18” holes drilled 18
– 24” around the
canopy drip line of
fruit trees.
• Cover the holes & the
fertilizer slowly
dissolves.
Broadcasting = Sebar
• Spreading
fertilizer to cover
the entire
production area.
Fertigation: Pemupukan lewat air irigasi
• Incorporating watersoluble fertilizer into
the irrigation system
of greenhouse and
nursery crops.
• Concentrated
solutions usually
pass through
proportioners or
injectors to dilute to
the correct ratio.
Types of Fertigation
• Venturi-Type
– Simple &
inexpensive
– Less accurate
– Depends on water
pressure in the hose
& in the smaller tube
to proportion.
• Example:
– Hozon
Tipe-tipe Fertigation
• Positive-Displacement
– Physically inject & mix
specific amounts of
concentrated solution &
water.
– More expensive
– Very accurate
• Examples:
– Commander Proportioners
– Smith Injectors
Semprot daun = Foliar Spraying
• Spraying micronutrients in
a solution directly on the
plant leaves.
• Used to quickly correct
nutrient deficiencies, but….
– If fertilizer concentration
is too high, leaf burning
will occur.