Overview Pelaksanaan PRB-BK bahan TOT Bogor Okt 14

Download Report

Transcript Overview Pelaksanaan PRB-BK bahan TOT Bogor Okt 14

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
OVERVIEW PELAKSANAAN PRB-BK
PNPM MANDIRI PERKOTAAN
.
LOKASI PERCONTOHAN
KEGIATAN PRB-BK PNPM MP

Tujuan Umum :
Meningkatnya kesiapan masyarakat dalam pengurangan risiko bencana
berbasis komunitas.

Tujuan Khusus :
a. Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam pembangunan berbasis
PRB
b. Menyusun Rencana Pembangunan masyarakat berbasis PRB
c. Melaksanakan model pembangunan berbasis PRB.

Keluaran :
a. Masyarakat rentan, miskin dan perempuan berpartisipasi di dalam
pertemuan pertemuan perencanaan dan pengambilan keputusan.
b. Dokumen rencana tindak pengurangan risiko bencana berbasis
Komunitas (RTPRB)
c. Pembangunan prasarana dan sarana yang mendukung upaya
pengurangan risiko bencana.
A. PENCAPAIAN KEGIATAN PRB-BK
1. Tahapan Pelaksanaan :
a. Tahap Persiapan awal :
 Diawali dengan ToT pelatihan dasar PRB-BK bagi TA dan Korkot
lokasi pilot, total peserta 24 org (6 org tiap OSP)
 Rekrutmen Fasilitator : 13 orang, (tambahan 1 orang setiap tim
Faskel tim Faskel pendamping lokasi pilot). Padang 3 org, Bdr
Lampung 3 org, Gresik 3 org dan Manado 4 org.
 Pelatihan Tim Korkot dan Fasilitator :
No.
Kota/Kab.
Jumlah
peserta (org)
63
Tanggal
Pelaksanaan
13-18 Jan.’14
Keterangan
Askot & Faskel Kota
1.
Padang
2.
Bandar Lampung
66
06-11 Jan.’14
Askot & Faskel Kota
3.
Gresik
28
10-15 Mart ’14
Askot & Faskel Lokasi Pilot
4.
Manado
32
05-11 Mart ’14
Askot, Faskel & TAPP
Lokasi Pilot
b. Tahap Perencanaan
 Penyusunan RTPRB :
– Draft RTPRB :
15 kelurahan; 1 kel. belum tercapai di Gresik (Kel. Banyuwangi)
karena TAPP mengundurkan diri .
– Konsultasi dengan Pemda/tim teknis :
9 kelurahan; 7 kel. belum tercapai (2 kel di Bdr Lampung, 1 kel
di Gresik dan 4 kel di Manado).
Di kota Manado proses konsultasi dengan Pemda/tim teknis
tidak dapat dilakukan karena SK tim teknis belum terbit.
– Konsultasi/ uji publik :
9 kelurahan; 7 kel. belum tercapai (2 kel di Bdr Lampung, 4 kel
di Gresik dan 1 kel di Manado)
– Pengesahan RTPRB :
4 kelurahan di kota Padang selesai.
c. Tahap Pembangunan
 Pelaksanaan pembangunan BLM Tahap I :
Kota Padang
- 1 kelurahan (Lolong Belanti), selesai (100 % )
- 3 kelurahan, dalam proses dengan progres :
Bungo Pasang
: 49,0 %
Lubuk Buaya
: 70,0 %
Batang Arau
: 95,0 %
 Kota Bdr. Lampung, Gresik dan Manado belum memulai
pelaksanaan pembangunan.
2. Pencairan & Pemanfaatan BLM
• Total dana BLM (Tahap I) yang cair DIPA 2013 sebesar Rp 3,2 miliyar.
Dana BLM Tahap I (Rp 200 jt per kel/desa) dimanfaatkan untuk :
- Dukungan perencanaan partisipatif Rp 60 jt/ kel ; Total Rp. 960 jt
- Pembangunan fisik/non fisik Rp 140 jt/ kel ; Total Rp 2.240 jt
• Dana yang telah dimanfaatkan untuk :
- Dukungan perencanan partisipatif : Rp. 473.654.000,- atau
49,3 % dari alokasi
- Pembangunan PRB-BK sebesar : Rp. 447.924.000,- atau
20,0 % dari alokasi.
• Total dana BLM Thp I yang sudah dimanfaatkan : Rp 921.578.500,
atau 28,8 % dari total
.
TABEL PEMANAFAATAN DANA BLM TAHAP I PRB-BK
Kota/Kab
Pencairan BLM
(Rp)
Pemanfaatan
Perencanaan
Total BLM
Pembangunan
Progres
Fisik
447.924.000,- 86,67 %
Padang
800.000.000
186.204.500,-
Bdr Lampung
800.000.000
81.000.000,-
-
Gresik
800.000.000
78.800.000,-
Manado
800.000.000
127.650.000,-
JUMLAH
3.200.000.000
466.354.000,-
Pemanfaatan
%
634.128.500,-
79,99 %
-
81.000.000,-
10,13 %
-
-
78.800.000,-
9,85 %
-
-
127.650.000,-
15,96 %
447.924.000,- 18,44 %
921.578.500,-
28,80 %
Total dana BLM Thp I yang sudah dimanfaatkan : Rp 921.578.500, atau
28,80 % dari total
B. Rencana Kegiatan PRB-BK
Rencana pelaksanaan kegiatan PRB-BK yang belum tercapai:
KEGIATAN
I.
Pelatihan :
1. Pelatihan Penguatan tim Korkot dan Fasilitator lokasi pilot
2. Pelatihan Penguatan Pemda
3. Pelatihan dasar PRB-BK bagi Faskel PNPM MP
II. Workshop/ Lokakarya :
1. Workshop Pemda, Evaluasi & Keberlanjutan
2. Workshop Nasional, Evaluasi dan Keberlanjutan
3. Workshop Akhir Nasional
III. Pelaksanaan Tahapan Kegiatan PRB-BK :
1. Penyusunan dokumen RTPRB
2. Pelaksanaan Pembangunan BLM Tahap I
3. Pelaksanaan Pembangunan BLM Tahap II
4. Praktek Simulasi Bencana
5. Studi Singkat pelaksanaan PRB-BK
IV. Pengembangan lokasi pilot PRB-BK Kebakaran
Rencana Pelaksanaan
Minggu-1 Nov 2014
Minggu-2 Nov 2014
Mulai Januari 2015
Minggu-4 Des 2014
Januari 2015
Minggu-1 April 2015
Minggu-4 Okt 2014
Minggu-4 Nov 2014
Minggu-1 Des 2014
s/d Mart 2015
Minggu-2 Mart 2015
Feb 2015
Jan - April 2015
C. ISU PELAKSANAAN PRB-BK
Dalam proses pelaksanaan PRB-BK terdapat beberapa isu atau dampak
perubahan dan permasalahan di masyarakat, sebagai berikut :
I. Dampak Baik :
1. Masyarakat telah mendapat pengetahuan/pemahaman yang lebih
dalam tentang kebencanaan dan upaya PRB-BK.
2. Kelompok masyarakat /TIPP telah mampu memetakan potensi dan
permasalahan kebencanaan serta mampu menilai risiko bencana di
lingkungannya.
3. Pelaksanaan PRB-BK telah melibatkan lembaga/instansi terkait, LSM
dan kelompok penggiat PRB yang ada di kota/ kabupaten.
4. RTPRB menjadi model dokumen perencanaan pembangunan
masyarakat berbasis PRB yang disusun secara partisipatif.
II.
Permasalahan :
1. Perkembangan progress pelaksanaan PRB-BK sangat lambat pada
pelaksanaan kegiatan dan pemanfaatan dana.
2. Pemahaman konsultan/tim fasilitator dan masyarakat masih lemah
tentang kebencanaan dan pelaksanaan kegiatan PRB-BK, karena
masih kurangnya kegiatan pelatihan dan sosialisasi, sehingga
pelatihan penguatan kembali harus segera dilaksanakan.
3. Pendampingan/ bimbingan teknis dari tim teknis (Bdr. Lampung &
Manado) dirasakan masih kurang. Pelaksanaan pelatihan penguatan
bagi Pemda belum terlaksana.
4. Tim Teknis PRB-BK kota Manado belum terbentuk, KMW/Korkot
telah berupaya mendorong Pemda untuk segera menerbitkan SK,
sehingga proses perencanaan/RTPRB dapat berjalan baik.
5. Penyusunan RTPRB masih sangat lambat, proses konsultasi dengan tim
teknis, konsultasi publik dan penyelesaian DED kegiatan prioritas
belum berjalan dengan baik.
6. Dokumen RTPRB belum dilengkapi dengan peta-peta tematik seperti
peta jaringan, peta risiko (ancaman, kerentanan dan kapasitas), peta
kegiatan rencana aksi dan kegiatan prioritas serta peta lain terkait
informasi kebencanaan yang ada.
7. Tim konsultan/ tim fasilitator harus melakukan penguatan kapasitas
masyarakat melalui pelatihan dan sosialisasi sehingga kelurahan PRBBK dapat menjadi percontohan secara nasional.
TERIMAKASIH ...!!!