PENGEMBANGAN SDM m.Yasin Profil Angkatan Kerja • Ledakan penduduk usia kerja akibat peningkatan harapan hidup • 2007 : 43 jt usia kerja muda 15-24

Download Report

Transcript PENGEMBANGAN SDM m.Yasin Profil Angkatan Kerja • Ledakan penduduk usia kerja akibat peningkatan harapan hidup • 2007 : 43 jt usia kerja muda 15-24

PENGEMBANGAN SDM
m.Yasin
Profil Angkatan Kerja
• Ledakan penduduk usia kerja akibat
peningkatan harapan hidup
• 2007 : 43 jt usia kerja muda 15-24 ( 22.5
jt masuk angkatan kerja, 5.6 jt
menganggur
• Pendidikan rendah, tidak siap kerja
• Yang bekerja, 31.7 % under-employed ( 7
jam perminggu)
• 10.3 jt bekerja di sektor informal
Pengangguran bertambah
• 4.3 jt kelahiran bayi pertahun, menurun th
2050 menjadi 3 juta
• Saat ini 70% penduduk Indonesia hanya
pendidikan SD, 50% melanjutkan SMP
• 2.5 jt masuk pasar kerja (pendidikan
rendah, tidak ada ketrampilan dan daya
saing rendah, tidak siap kerja)
• Kemiskinan antar generasi terjadi
Bonus Demografi
• Perubahan struktur umur penduduk dan
menurunnya beban ketergantungan
(dependency ratio) memberikan peluang
yang disebut bonus demografi atau
demographic dividend
• Dikaitkan dengan munculnya suatu
kesempatan, the window of oppurtunity
yang dapat dimanfaatkan untuk
menaikkan kesejahtraan masyarakat
The Window of Opportunity
(Jendela Peluang)
• Bonus demografi mulai 1990an
• The Window of opportunity terjadi th 2020
-2030 dimana dependency ratio terrendah
44 per 100 ( satu keluarga dengan 4
aqnggota, 3 orang bekerja menanggung
satu anak)
• 2030 akan meningkat lagi akibat naiknya
penduduk lansia
• Hanya sekali dalam sejarah penduduk
Bonus Demografi landasan
pertumbuhan ekonomi, syaratnya
• Supply tenaga kerja yang besar meningkatkan
pendapatan perkapita apabila ada kesempatan
kerja yang produktif dan bisa Saving
• Peranan perempuan : makin sedikit anak,
perempuan masuk pasar kerja: pendapatan
meningkat
• Saving rumah tangga dipakai secara produktif
• Modal manusia yang besar apabila ada
investasi.
Keadaan ideal untuk membangun
• Bonus demografi memberi peluang untuk
meningkatkan produktivitas dan memicu
pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan
kualitas Human capital ( pada fertilitas tinggi
pendapatan terserap untuk biaya penduduk
muda)
• Rendahnya depedency ratio mengakibatkan
beban untuk anak tidak tinggi
• Biaya investasi anak dapat dialihkan
meningkatkan mutu modal manusia
Pemutusan rantai kemiskinan antar
generasi
• Periode 2020 – 2030
• Peningkatan mutu modal manusia melalui
pendidikan, kesehatan, gizi, kemampuan
berkomunikasi, menguasai matematika,
teknologi, aspek-aspek sosial budaya
Sasaran peningkatan kualitas
human capital
• Yang akan masuk angkatan kerja mendatang (human
capital deepening)—kohor kelahiran sesudah 1990
–
–
–
–
Menahan mereka tetap sekolah
Pendidikan berkualitas
Pendidikan kejuruan
Pelayanan kesehatan
• Yang sudah masuk lap. Kerjapelatihan kerja
(competency based learning)
–
–
–
–
–
Pelatihan kewirausahaan
Pemberian kredit usaha mikro
Penyederhanaan proses kredit mikro
Pemberdayaan ekonomi perempuan
Hapus bias gender
Pengertian SDM
• Sumber Daya Manusia /Human
Resources :
– usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan
dalam proses produksi (kualitas)
– Manusia yang mampu bekerja untuk
memberikan jasa atau usaha kerja. Mampu
bekerja diukur dari umur. Orang dalam usia
kerja dianggap mampu bekerja = tenaga kerja
atau manpower
Ilmu Ekonomi Tenagakerja sebagai
subsistem dari sistem ekonomi
• Ilmu ekonomi tenagakerja memusatkan
perhatiannya pada (1) tingkah laku perorangan
dalam peranan mereka sebagai pemasok
tenagakerja dan (2) pihak peminta yang
membutuhkan jasa tenagakerja
• Pasar tenagakerja : permintaan dan penawaran
secara bersama-sama menentukan jumlah yang
akan dipekerjakan serta upah yang akan
mereka terima
Pendayagunaan SDM dipengaruhi oleh
A. Faktor yang mempengaruhi jumlah dan
kualitas SDM
B. Faktor dan kondisi yang mempengaruhi
perekonomian
Ruang Lingkup ESDM
• Ekonomi SDM mencakup :
– Faktor-faktor yang mempengaruhi
penyediaan tenagakerja (Supply)
– Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
tenakerja (Demand)
– Pasar kerja
– Aspek-aspek yang timbul akibat faktor-faktor
tersebut
– Alternatif kebijakan
PENAWARAN/PERSEDIAAN
TENAGAKERJA
• Faktor-faktor yang mempengaruhi :
– Jumlah penduduk dan struktur umur
– Tenagakerja
– Jam kerja/lamanya orang bekerja
– Pendidikan, latihan
– produktivitas
Penduduk dan Struktur Umur
• PENDUDUK
– Penduduk Negara Maju
– Penduduk Negara Berkembang
• STRUKTUR UMUR
– Pengaruh variabel demografi (fertilitas,
mortalitas, migrasi)
– Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
– Dependency ratio
TENAGA KERJA (Definisi)
• Tenaga kerja (manpower) adalah seluruh penduduk
dalam usia kerja (berusia 15 tahun atau lebih) yang
potensial dapat memproduksi barang dan jasa.
• Sebelum tahun 2000, Indonesia menggunakan patokan
seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas (lihat hasil
Sensus Penduduk 1971, 1980 dan 1990).
• sejak Sensus Penduduk 2000 dan sesuai dengan
ketentuan internasional, tenaga kerja adalah penduduk
yang berusia 15 tahun atau lebih
PENGGOLONGAN
TENAGAKERJA
• PENDUDUK: Tenagakerja (manpower) + Bukan
Tenagakerja
• Tenagakerja : Angkatankerja (laborforce) + Bukan
angkatankerja
• Angkatankerja : menganggur + bekerja
• Bukan Angkatankerja :sekolah+mengurus
RT+penerima pendapatan
• Bekerja :setengah pengganggur + bekerja penuh
• Setengah penganggur : kentara (jam kerja sedikit +
tidak kentara
• Tidak kentara : produktivitas rendah, penghasilam
rendah
Pengangguran Terbuka
• Pengangguran Terbuka merupakan bagian dari
angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang
mencari pekerjaan.
– mereka yang belum pernah bekerja sama sekali
maupun yang sudah penah berkerja atau
– Mereka yang sedang mempersiapkan suatu usaha,
– mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa
tidak mungkin untuk mendapatkan pekerjaan dan
– mereka yang sudah memiliki pekerjaan tetapi belum
mulai bekerja.
Kegunaan data pengangguran
Proporsi atau jumlah pengangguran terbuka
dari angkatan kerja berguna sebagai
acuan pemerintah bagi pembukaan
lapangan kerja baru.
Trend indikator ini akan menunjukkan
keberhasilan progam ketenagakerjaan
dari tahun ke tahun.
Partisipasi Angkatan Kerja
• Angkatan kerja (L) = jumlah penduduk
yang layak kerja (P) x tingkat partisipasi
angkatan kerja (L/P)
– Secondary workers =pekerja sekunder=
partisipasi angkatan kerja terputus-putus
– Primary workers = pekerja primer= pekerja
yang partisipasi kerjanya tidak terpengaruh
perubahan upah dan kondisi pasar lainnya
TINGKAT PARTISIPASI KERJA
• TPK (Labor Force Participation Rate ) :
perbandingan antara jml angkatan kerja
dengan penduduk dalam usia kerja dalam
kelompok yang sama
– L = P. L/P
• L=jml angk. Kerja
• P = penddk usia kerja
• L/p = partisipasi AK
Faktor-faktor yang mempengaruhi
TPK
• Jumlah penduduk yang masih bersekolah
• Jumlah penduduk yang mengurus rumah tangga
• Bagaimana suatu keluarga mengatur :
– siapa yang bekerja,
– sekolah, dan
– mengatur rumah tangga.
•
•
•
•
Umur
Tingkat upah
Tingkat pendidikan
Kegiatan ekonomi
Analisis Partisipasi Kerja atau
Analisis penyediaan tenagakerja
• Bagaimana seseorang menetapkan pilihan
antara berapa
– jumlah waktu untuk bekerja
– Jumlah waktu senggang (makan tidur, istirahat ,
rekreasi)
• Bukan keputusan individu tetapi keputusan
keluarga
– Apa perlu bpk mencari kerja tambahan
– Apa perlu ibu kerja
– Apa perlu anak bekerja
Fungsi Utility Keluarga
• Setiap keputusan bertujuan
memaksimumkan utility (kepuasan)
keluarga dan tergantung pada :
– Tingkat penghasilan keluarga
– Tingkat upah yang berlaku
– Selera
• Jenis barang
– Barang konsumsi (goods)
– Waktu senggang (leisure)
FUNGSI UTILITY (kurva Utility)
• Menunjukkan tingkat utility yang diperoleh
keluarga sehubungan dengan mengonsumsi
barang dan menikmati waktu senggang
• Tingkat utility seseorang bertambah bila
– Barang konsumsi bertambah, sementara waktu
senggang tetap
– Waktu senggang bertambah, jml barang yang
dikonsumsi tidak berubah
– Jumlah barang yang dikonsumsi dan waktu senggang
sama-sama bertambah
Budget line dan alokasi waktu
• Budget line : merupakan tempat
kedudukan titik-titik yang mencerminkan
kombinasi jumlah barang konsumsi dan
waktu senggang sedemikian rupa
sehingga jumlah waktu yang dipergunakan
tetap
Tingkat utility dan perubahan
pendapatan
• Pertambahan pendapatan meningkatkan
utility baik melalui pertambahan konsumsi
maupun waktu senggang
Tingkat Upah dan Utility
• Jika Upah naik berarti pendapatan naik
• Mengakibatkan Konsumsi naik dan menikmati
waktu senggang lebih banyak, berarti
mengurangi jam kerja (INCOME EFFECT)
• Namun dapat pula kenaikan upah berarti harga
waktu lebih mahal. Hal ini mendorong
mengorbankan (SUBSTITUSI) waktu
senggangnya untuk bekerja menambah
konsumsi barang. Penambahan waktu bekerja
dinamakan SUBSTITUTION EFFECT dari
kenaikan upah
PERMINTAAN TENAGAKERJA
JANGKA PENDEK
• Input : faktor produksi → menghasilkan output
• Teknologi tetap , input T.K. dan modal yang
lebih besar maka output akan lebih besar
• Hubungan input – output : Sumbu vertical input
modal dan sumbu horizontal input tenagakerja
• Kurva isoquants : memperlihatkan berbagai
macam kombinasi tenagakerja dan modal yang
digunakan untuk menghasilkan kuantitas yang
sama
PERMINTAAN TENAGA KERJA
Permintaan konsumen terhadap barang dan jasa
karena barang itu memberikan utility (kegunaan,
kenikmatan).
Permintaan pengusaha atas tenaga kerja : karena
pekerja membantu memproduksi barang dan
jasa untuk dijual kepada masyarakat
Pertambahan permintaan akan tenaga kerja
tergantung pertambahan permintaan
masyarakat terhadap barang yang diproduksi
Permintaan tenagakerja disebut derived demand
istilah
• MR : Marginal revenue atau penerimaan
marjinal
• VPPL : Value marginal physical product of
labor atau nilai pertambahan hasil marjinal
dari karyawan
• MPPL : marginal physical product of labor
• P : harga jual barang yang diproduksi per
unit
APA TINDAKAN PENGUSAHA
• Membandingkan MR dengan biaya
mempekerjakan tambahan seorang
karyawan
• Jumlah biaya =W (upah) = Biaya Marjinal
atau marginal cost (MC)
• Jika MR > MC atau W maka tambahan
pegawai akan menguntungkan
perusahaan
PASAR TENAGAKERJA (LABOR
MARKET)
• Definisi:
– suatu tempat yang mempertemukan penjual dan pembeli
tenagakerja
– Seluruh aktivitas dari para pelaku yang mempertemukan pencari
kerja dan lowongan kerja
• Pelaku-pelaku : (1) pengusaha (2) pencari kerja (3)
perantara : DepNaker, konsultan atau badan swasta
• Fungsi dan manfaat pasar tenagakerja : sarana penyalur
tenagakerja, sarana informasi tentang
ketenagakerjaan,sarana mempertemukan pencari kerja
dan lembaga yang membutuhkan tenaga kerja
Proses mempertemukan pencari
kerja dan lowongan kerja
• Pencari kerja punya : pendidikan,
ketrampilan, kemampuan dan sikap
• Perusahaan punya lingkungan : eksternal
(output), input, manajemen, teknologi,
pasar dll.
• Informasi terbatas
• Diperlukan titik temu kepentingan
keduanya.
HUKUM DIMINISHING RETURNS
• Jika tenagakerja terus ditambah
sementara alat-alat dan faktor produksi
lainnya jumlahnya tetap maka
perbandingan antara alat-alat produksi
dan tenagakerja semakin kecil
• Semakin bertambah karyawan yang
dipekerjakan, semakin kecil MPPL dan
VMPPL ini yang dinamakan hukum
diminishing returns
Kesimpulan Hubungan antara tingkat upah, MPPL,
harga barang dan jumlah karyawan yang
dipekerjakan
• Pengusaha menuntut peningkatan produktivitas
kerja karyawan sedemikian rupa sehingga
pertambahan produksi yang dihasilkan
karyawan senilai dengan pertambahan upah
yang diterimanya; atau bila ini tidak dapat
terlaksana
– Pengusaha terpaksa menaikkan harga jual barang
dan atau
– Pengusaha mengurangi jumlah karyawan yang
bekerja atau
– Pngusaha melakukan kombinasi dari dua di antara
ketiga alternatif di atas atau kombinasi ketiganya
ELASTISITAS PERMINTAAN
TENAGAKERJA
•
Pengertian : sebagai persentase
perubahan permintaan tenagakerja
sehubungan dengan perubahan satu
persen pada tingkat upah
 e = Δ N/N / Δ W/W atau
 e = ΔN/ ΔW x W/N atau dalam bentuk
differensial
 E = dN/dW x W/N
keterangan
• e = elastisitas permintaan akan
tenagakerja
• ΔN = perubahan jumlah pekerja yang
terjadi
• N = jumlah yang bekerja mula-mula
• ΔW = besarnya perubahan tingkat upah
• W = tingkat upah yang sedang berlaku
lanjutan
• Jika upah naik ---jml orang yang
dipekerjakan menurun dan sebaliknya
• Jadi ΔN/ΔW dan dN/dW adalah negatif
• Elastisitas permintaan akan tenagakerja
negatif
4 faktor yang menentukan e
• Kemungkinan substitusi tenagakerja
dengan faktor produksi yang lain
• Elastisitas permintaan terhadap barang
yang dihasilkan
• Proporsi biaya karyawan terhadap seluruh
biaya produksi
• Elastisitas persediaan dari faktor produksi
pelengkap lainnya
Kemungkinan substitusi tenagakerja
dengan faktor produksi lain
• Semakin kecil/sulit kemungkinan
menyubstitusikan tenagakerja dengan
faktor produksi lain, semakin kecil
elastisitas permintaan akan
tenagakerja.Contoh bandingkan dokter
spesialis, pilot dan buruh tani, bangunan
mana yang lebih elastis?
Elastisitas permintaan terhadap
barang yang dihasilkan
• Jika upah naik maka harga barang naik,
mengakibatkan permintaan akan barang
turun,pengusaha
akan
menurunkan
permintaan akan tenagakerja
• Semakin besar elastisitas permintaan
terhadap barang hasil produksi, semakin
besar elastisitas permintaan tenagakerja.
Contoh semen dan mobil.Mana yang lebih
elastis permintaan tenagakerjanya?
Proporsi biaya karyawan tehadap
seluruh biaya produksi
• Perusahaan dengan padat karya dan padat
modal. Mana yang lebih tinggi elastisitas
permintaan tenagakerjanya?
• Elastisitas permintaan akan tenagakerja relatif
tinggi bila proporsi biaya pekerja (labor cost)
terhadap biaya produksi total (total cost) juga
besar.
– Metode produksi padat modal : labor cost hanya 20 %
dari total cost. Maka kenaikan upah 19 % Akan
menaikkan biaya produksi 2%.
– Padat karya : kenaikan 10% upah dimana labor cost
80% dari total cost akan menaikkan biaya produksi
8%
Elastisitas persediaan faktor
produksi pelengkap lainnya
• Elastisitas permintaan akan tenagakerja
tergantung dari elastisitas penyediaan
bahan-bahan pelengkap dalam produksi
seperti modal, tenaga listrik, bahan
mentah dsb.
• Semakin besar kapasitas dan jumlah
mesin yang dioperasikan, semakin banyak
tenagakerja yang diperlukan
Pergeseran (shift) dalam
Permintaan
• Perubahan permintaan tenagakerja bisa terjadi
dalam jangka pendek dan jangka panjang
– Jangka pendek :4 faktor diatas adalah perubahan
dalam jangka pendek yang terjadi sepanjang garis
permintan (garis DD)
– Jangka panjang :pergeseran/loncatan/shift fungsi
permintaan (DD) terjadi karena
• Perubahan pola konsumsi
• Peningkatan produktivitas karyawan
• Penggunaan teknologi baru
PENYERAPAN TENAGA KERJA dan
ELASTISITAS KESEMPATAN KERJA
• Penyerapan Tenagakerja terjadi diberbagai
sektor : Pertanian, pertambangan, industri,
listrik, bangunan, transpor, jasa
• Perbedaan
laju
pertumbuhan
persektor
mengakibatkan 2 hal
– Terdapat perbedaan laju peningkatan produktivitas
kerja di masing-masing sektor
– Secara berangsur-angsur terjadi perubahan sektoral,
baik dalam penyerapan tenagakerja maupun
kontribusi thd. pendapatan nasional
Elastisitas kesempatan kerja
• Def : perbandingan laju pertumbuhan
kesempatan kerja dengan laju pertumbuhan
ekonomi
– E = Δ N/N : ΔY/Y
– Ei = ΔNi/Ni : ΔY/Yi
• Jika tingkat pertumbuhan kesempatan kerja =
3,011% per tahun (1991-2000)
• Jika tingkat pertumbuhan pendapatan nasional
8,092 % per tahun (1991-2000)
– E = 3,011/8,092 = 0,372 artinya bila PDB bertambah
dengan satu persen, kesempatan kerja yang
diciptakan untuk itu adalah 0,372 persen
Kegunaan konsep elastisitas
• Memperkirakan pertambahan kesempatan kerja
–
–
–
–
Bila k = tingkat pertumbuhan kesempatan kerja
E = elastisitas kesempatan kerja
g = tingkat pertumbuhan PDB
Maka k = E x g
• Misal : Jumlah pekerja th 2000 = 51.553,1 dan 2001 PDB
tumbuh 7,5 % jika elastisitas kerja dalam tahun 2001 sama
dengan tahun 1991-2000, maka tingkat pertumbuhan
kesempatan kerja tahun 2001 adalah 0,372 x 7,5 % = 2,
79%.
• Pertambahan kesempatan kerja dalam tahun
2001 = 2,79 % x 51,553 juta = 3,9 juta
lanjutan
• Memperkirakan kebutuhan tenaga untuk
suatu periode tertentu
• Menyusun simulasi kebijakan
pembangunan bidang ketenagakerjaan
(memilih beberapa alternatif tingkat
pertumbuhan beberapa sektor)
ANALISIS PASAR KERJA
• Pasar kerja adalah seluruh kegiatan dari
pelaku-pelaku
yang
mempertemukan
pencari kerja dan lowongan kerja
• Pelaku-pelaku ;
– Pengusaha
– Pencari kerja
– Perantara atau pihak ketiga ( Depnaker,
konsultan, badan swasta)
Permasalahan dalam mempertemukan
pencari kerja dan pengusaha
• Tidak semua pelamar mampu dan dapat diterima untuk satu
lowongan tertentu
– Pendidikan, keterampilan, kemampuan. kepribadian
• Setiap perusahaan menghadapi lingkungan yang berbeda :
– output, input, manajemen, teknologi, pasar, lokasi dll –menentukan
tinggi rendahnya upah, jaminan sosial
– Pencari kerja mempunyai produktivitas, harapan tingkat upah yang
berbeda
• Tidak semua perusahaan mampu dan bersedia memberi upah dan
memenuhi harapan pelamar
• Informasi terbatas baik dari pelamar maupun dari pengusaha
• Assumsi neoklasik bahwa pekerja adalah homogen tidak berlaku.
DINAMIKA PASAR KERJA
• PENAWARAN TENAGAKERJA DI SUATU
DAERAH
• PERMINTAAN TENAGAKERJA DI SUATU
DAERAH
• PERMINTAAN DAN PENAWARAN
PASAR KERJA INTERN DAN
EKSTERN
• INTERNAL LABOR MARKET
• EXTERNAL LABOR MARKET
PASAR KERJA UTAMA DAN
BIASA
Pasar kerja dua bentuk atau dual labor
market membedakan dua bentuk atau
golongan pasar kerja yaitu
1. Pasar kerja Utama atau primary labor
market
2. Pasar kerja biasa atau secondary labor
market
Karakteristik Pasar kerja utama
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Skala perusahaan besar
Manajemen perusahaan baik
Tingkat pendidikan dan ketrampilan tinggi
Produktivitas kerja tinggi
Upah tinggi
Jaminan sosial baik
Lingkungan pekerjaan menyenangkan
Disiplin kerja tinggi
Absensi rendah
Labor turn over kecil
Karakteristik Pasar kerja Biasa
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Skala perusahaan kecil
Manajemen kurang baik
Tingkat pendidikan dan ketrampilan rendah
Produktivitas rendah
Upah rendah
Jaminan sosial kurang
Lingkungan kerja kurang baik
Disipin kerja kurang
Absensi tinggi
Labor turn over tinggi
PASAR KERJA TENAGA TERDIDIK
DAN TAK TERDIDIK
produktiv Penye
itas
diaan
Tkt
partisipa
si
sumber
Pengi
sian
lowo
ngan
Lamanya
menganggur
terdidik
tinggi
Sekolah tinggi
, elasti
sitas
kecil
Keluarga Perlu
berada
waktu
Lebih
lama
Tak
terdidik
rendah
Tidak
rendah
sekolah,
elastisi
tas tinggi
Kurang
mampu
Lebih
pendek
cepat
Sektor Formal dan Informal
• Sektor formal : sektor modern (status
hukum, pengakuan dan izin resmi, skala
besar
• Sektor informal : kegiatan usaha
sederhana, skala usaha relatif kecil, tidak
punya izin usaha, beraneka ragam, tingkat
penghasilan rendah, keterkaitan dengan
usaha lain kecil, bekerja disektor informal
lebih mudah
Sektor Pemerintah dan Swasta
• Penyerapan lebih banyak mana?
• Pemeritah : pegawai negeri, angkatan
bersenjata, lembaga-lembaga tinggi
pemerintah, BUMN
• Swasta
HUMAN CAPITAL (MODAL
MANUSIA
• Konsep Modal Manusia
• Tiga faktor produksi
– Tanah (jml tetap, mutu bisa berubah, output
bertambah)
– Pekerja (jumlah pekerja relatif sangat elastis
terhadap upah, bermutu dan tidak bermutu)
– modal
PRODUKTIVITAS versus MUTU
Produktivitas pekerja :
Produksi Rata-rata
Produksi Marginal
PM,PR
: PR = PT/P
: PM = dPT/dP
M
P
PR
PM
M
P
P
PERUBAHAN MUTU PEKERJA
PR
B
Perubahan
mutu pekerja
A
PR
PR’
Dengan
teknologi
meningkat
Mutu tenaga kerja meningkat
• Bila dengan jumlah satuan pekerja yang sama
dapat dicapai produktivitas lebih tinggi
• Mutu tenagakerja dapat meningkat karena :
– Sumber daya alam tersedia dalam jumlah yang lebih
besar/dan atau mutu yang lebih tinggi
– Sumberdaya modal phisik tersedia dalam jumlah
yang lebih banyak dan atau mutu yang lebih tinggi
– mutu modal manusia itu sendiri yang lebih tinggi
MUTU MODAL MANUSIA
• Dipengaruhi oleh
– Pendidikan
– Kesehatan
– keamanan
Pendidikan dan Latihan
(pendekatan Teori Human Capital)
•
•
•
•
Menambah pengetahuan
Meningkatkan ketrampilan kerja
Meningkatkan produktivitas kerja
Pendidikan dan latihan : merupakan
investasi yang imbalannya dapat diperoleh
beberapa tahun kemudian dalam bentuk
pertambahan hasil kerja atau penghasilan.
Pendidikan dan Latihan
(pendekatan Teori Human Capital)
•
•
•
•
Menambah pengetahuan
Meningkatkan ketrampilan kerja
Meningkatkan produktivitas kerja
Pendidikan dan latihan : merupakan
investasi yang imbalannya dapat diperoleh
beberapa tahun kemudian dalam bentuk
pertambahan hasil kerja atau penghasilan.
Teori Human Capital
• Assumsi dasar : peningkatan Pendidikan
& latihan → kemampuan →  pendapatan
→investasi dalam “tenaga penghasilan
(earning power atau modal tenagakerja)
• Dalam Penanaman modal→interest
(dalam bentuk deposito, obligasi, dan sbg)
• Ada faktor resiko
Human capital
• Mengapa upah berbagai jabatan berbeda
• Apakah ada perbedaan upah laki-laki dan
perempuan
• Apakah ada perbedaan upah antar daerah
dan mengapa?
• Mengapa lulusan PT menerima upah lebih
tinggi dari mereka yang bukan lulusan PT
Definisi HC
• Investasi di bidang SDM : ada 2 pengorbanan
– dana (modal) dan
– kesempatan memperoleh penghasilan selama proses investasi
• Imbalan :
– Kemampuan meningkat, tingkat penghasilan lebih tinggi
– Tingkat konsumsi lebih tinggi
• Investasi yang demikian disebut Human Capital
• Prinsip investasi di bidang usaha : adalah
mengorbankan konsumsi pada saat investasi dilakukan
untuk memperoleh tingkat konsumsi yang lebih tinggi
beberapa waktu kemudian
INVESTASI DALAM PENDIDIKAN
SEKOLAH
• Mengapa ke PT ? → Upah yang lebih
tinggi
• Biaya ke PT → mengurangi
(mengorbankan) konsumsi sekarang
• Keuntungan (upah lebih tinggi) baru
diterima setelah lulus PT (investasi)
• Present Value (nilai sekarang) dari
kenaikan pendapatan dikemudian hari
Penerapan HC
• Bidang pendidikan
• Migrasi dan urbanisasi
• Perbaikan gizi dan kesehatan
INVESTASI DALAM PENDIDIKAN
SEKOLAH
• Mengapa ke PT ? → Upah yang lebih
tinggi
• Biaya ke PT → mengurangi
(mengorbankan) konsumsi sekarang
• Keuntungan (upah lebih tinggi) baru
diterima setelah lulus PT (investasi)
• Present Value (nilai sekarang) dari
kenaikan pendapatan dikemudian hari
(lanjutan)
• Asumsi dasar : seseorang dapat
meningkatkan penghasilannya melalui
peningkatan pendidikan
• Net Present Value y
• Internal rate of return
NET PRESENT VALUE
• Jika sdr mempunyai uang 1 juta rp sekarang,
apa yang sdr harapkan terhadap nilai uang sdr
pada 1 tahun yad?
• Setahun kemudian nilai uang 1 juta paling tidak
nilainya harus sama dengan sekarang.
• Nilainya jadi berapa? 10%, 15% dst?
• PV = S1 / (1+i)² ; S1 = yg akan diterima 2 tahun
kemudian ; PV= Present Value ; i = interest rate
Net Present Value di bid.
Pendidikan
• Lulusan SLTA langsung kerja
• Tiap tahun (t) dia peroleh upah V(t)
• Sesudah 40 tahun kerja maka jumlah
penghasilan yang diterima seumur hidup
dihitung dalam nilai sekarang atau NET
PRESENT VALUE
INTERNAL RATE OF RETURN
• Apakah seseorang setelah lulus SMA ingin
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi (D3) atau tidak?
• Apa pendapatan setelah tamat D3
dikurangi biaya2 sewaktu menempuh D3
lebih besar pendapatan tamatan SMA
• Opportunity cost (biaya tidak langsung)
IRR
• IRR dari melanjutkan sekolah dalam waktu tertentu
adalah tingkat bunga yang mempersamakan hasil dari
melanjutkan sekolah dengan biaya total
• Biaya Total = jumlah biaya tidak langsung (opportunity
cost) dan biaya langsung
• Y(sla) +Biaya = Y (D3)
• Y(sla) = total pendapatan yang diterima oleh lulusan
SMA (upah sampai umur pensiun yang diperhitungkan
dengan tingkat bunga)
• Y(D3)= Total pendapatan lulusan D3 (upah sampai umur
pensiun yang diperhitungkan dengan tingkat bunga)
Keuntungan pribadi (Private Benefit)
dan keuntungan sosial (Social Benefit)
• Manfaat pendidikan dapat berupa
– Keuntungan individu/pribadi :penghasilan
yang diterima seseorang bisa merupakan
keuntungan individu
– Keuntungan masyarakat : penghasilan secara
keseluruhan (individu + masyarakat)
Biaya Privat dan Biaya Sosial
• Biaya Privat : biaya yang dikeluarkan oleh
individu (pelajar, mahasiswa) atau orang
tuanya
• Biaya Sosial : biaya pendidikan berasal
dari pelajar/mahasiswa, pemerintah dan
masyarakat.
Migrasi dan Urbanisasi
• Asumsi dasar: bahwa seseorang mau atau
berusaha pindah kerja dari satu daerah ke
daerah lain untuk memperoleh penghasilan
yang lebih besar
• Teori Human Capital : seseorang akan
memutuskan pindag temo\pat kerja bila untuk
tingkat bunga tertentu biaya perpindahan
(langsung dan tidak langsung) lebih kecil
daripada arus penghasilan di tempat tujuan.
Perbaikan gizi dan Kesehatan
• Peningkatan produktivitas kerja
• Biaya kesehatan dan manfaatnya
terhadap peningkatan produktivitas.
• Rendahnya penghasilan akan berdampak
rendahnya anggaran kesehatan.
Kondisi SDM di Indonesia
•
Pertama adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja.
–
–
–
•
Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah.
–
•
Jumlah angkatan kerja nasional pada
krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta orang,
jumlah kesempatan kerja yang ada hanya
sekitar 87,67 juta orang
5,06 juta orang penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat
terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta.
Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia
masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %. tahun 2000 ada sekitar 2,3 juta
angkatan kerja lulusan perguruan tinggi , angka pengangguran sarjana di Indonesia
lebih dari 300.000 orang.
Kedua masalah tersebut menunjukkan
–
–
ada kelangkaan
kesempatan kerja
rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi.
Mengapa orang tidak bekerja
• Ada tiga hambatan yaitu :
1. kultural, budaya dan etos kerja
2. kurikulum sekolah, belum adanya standar
baku kurikulum pengajaran di sekolah yang
mampu menciptakan dan
mengembangkan kemandirian SDM yang
sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
3. pasar kerja, hambatan pasar kerja lebih
disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM yang
ada untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja.
Globalisasi Ekonomi
• Merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan
perdagangan, di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu
kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan
tanpa rintangan batas teritorial negara.
• Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia
menuntut adanya
efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha.
• Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional dan
internasional akan terjadi persaingan antarnegara.
• Indonesia dalam kancah persaingan global menurut World
Competitiveness Report menempati urutan ke-45 atau terendah dari
seluruh negara yang diteliti, di bawah Singapura (8),
Malaysia (34), Cina (35), Filipina (38), dan Thailand (40).
Perwujudan nyata dari globalisasi
ekonomi
•
•
•
•
•
Produksi,
Pembiayaan.
Tenaga kerja.
Jaringan informasi.
Perdagangan.
Produksi
• Produksi, sasaran agar biaya produksi
menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan
baik karena upah buruh yang rendah, tarif
bea masuk yang murah, infrastruktur yang
memadai ataupun karena iklim usaha dan
politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini
menjadi lokasi manufaktur global.
Pembiayaan
• Pembiayaan. Perusahaan global mempunyai
akses untuk memperoleh pinjaman atau
melakukan investasi (baik dalam bentuk
portofolio ataupun langsung) di semua negara di
dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam
memperbanyak satuan sambungan telepon,
atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan
jalan tol telah memanfaatkan sistem
pembiayaan dengan pola BOT (build-operatetransfer) bersama mitrausaha dari
mancanegara.
Tenagakerja
• Tenagakerja. Perusahaan global akan
mampu memanfaatkan tenaga kerja dari
seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti
penggunaan staf profesional diambil dari
tenaga kerja yang telah memiliki
pengalaman internasional dan\atau buruh
diperoleh dari negara berkembang.
Dengan globalisasi maka human
movement akan semakin mudah dan
bebas
Jaringan Informasi
• Jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan
mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negaranegara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain
melalui: TV, radio, media cetak dan lain-lain. Dengan
jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu
meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk
barang yang sama. Sebagai contoh KFC, Hoka Hoka
Bento, Mac Donald, dll melanda pasar di mana-mana.
Akibatnya selera masyarakat dunia --baik yang
berdomisili di kota maupun di desa-- menuju pada selera
global
.
Perdagangan
• Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk
penurunan dan penyeragaman tarif serta
penghapusan berbagai hambatan nontarif.
Dengan demikian kegiatan perdagangan dan
persaingan menjadi semakin ketat dan fair.
Bahkan, transaksi menjadi semakin cepat
karena "less papers/documents" dalam
perdagangan, tetapi dapat mempergunakan
jaringan teknologi telekomunikasi yang semakin
canggih.