Andri Wijanarko,SE,ME [email protected] A. Pengeluaran Pemerintah B. Pengeluaran Rumah tangga JENIS PENGGUNAAN Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga Lembaga Non Profit Rumah Tangga Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 210,260,292 223,820,060 235,432,864 254,791,295 191,199,232 203,247,262
Download ReportTranscript Andri Wijanarko,SE,ME [email protected] A. Pengeluaran Pemerintah B. Pengeluaran Rumah tangga JENIS PENGGUNAAN Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga Lembaga Non Profit Rumah Tangga Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 210,260,292 223,820,060 235,432,864 254,791,295 191,199,232 203,247,262
Andri Wijanarko,SE,ME [email protected] 2 A. Pengeluaran Pemerintah B. Pengeluaran Rumah tangga 3 JENIS PENGGUNAAN Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga Lembaga Non Profit Rumah Tangga Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 2006 2007 2008 2009 210,260,292 223,820,060 235,432,864 254,791,295 191,199,232 203,247,262 212,668,089 229,341,156 1,828,139 1,918,386 1,947,926 2,052,010 17,232,920 18,654,412 20,816,850 23,398,130 4 Konsumsi merupakan penggunaan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan manusiawi (the use of goods and services in the satisfaction of human wants) Kegiatan mengurangi nilai barang. 5 Pengeluaran konsumsi personal (personal consumption expenditure) adalah pengeluaran rumah tangga untuk membeli barang baik barang-barang tahan lama (durable goods) maupun barang-barang tidak tahan lama (nondurable/ perishable goods), dan jasa. 6 7 Konsumsi saat ini (Current Consumption) sangat dipengaruhi oleh pendapatan disposabel saat ini (Current Disposable Income). Disposable Income adalah Pendapatan yang siap digunakan untuk konsumsi. 8 Pendapatan Perseorangan (Personal Income) Dikurangi : Pajak Pribadi (Personal Tax) Sama dengan Disposable Income Y –Tax = Yd 9 Disposable Income Dikurangi : Konsumsi Sama dengan Personal Saving Yd – C = S 10 Pendapatan Perseorangan (Rp 1000) Dikurangi : Pajak Pribadi (Rp 50) Sama dengan Disposable Income (Rp 950) Disposable Income (Rp 950) Dikurangi : Konsumsi (Rp 700) Sama dengan Personal Saving (Rp 250) 11 Terdapat batas konsumsi minimal yang tidak tergantung pada pendapatan, yaitu konsumsi yang harus dikeluarkan meskipun pendapatan sama dengan Nol Autonomous Consumption. 12 S = Yd – C Yd = C+S Dalam perekonomian dimana tidak ada campur tangan pemerintah, maka Yd = Y, sehingga: S = Y– C Y = C + S 13 14 a. Fungsi konsumsi menggambarkan hubungan antara konsumsi dan pendapatan C = a + b.Y 15 C = a + b.Y C Konsumsi a Autonomous Consumption (Intercept) B Marginal Propensity to Consume (MPC) Y Pendapatan 16 C 1800 400 200 500 2000 Y 17 C = a + b.Y Autonomous Consumption (Intercept) mengukur: besarnya pengeluaran konsumsi pada saat pendapatan nol. pengeluaran konsumsi yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan 18 Dapat juga ditulis : C = a + MPC.Y • MPC memberikan gambaran tentang berapa konsumsi akan bertambah bila pendapatan disposable bertambah 1 unit • Mengukur besarnya tambahan pendapatan yang digunakan untuk menambah konsumsi 19 C = a + MPC.Y • MPC merupakan kemiringan fungsi/kurva konsumsi • MPC selalu positip, tetapi nilainya kurang dari satu (0 < MPC < 1) 20 C = a + MPC.Y Hasrat mengkonsumsi rata-rata (Average Propensity to Consume = APC) merupakan rasio antara pengeluaran konsumsi terhadap pendapatan Disebut juga sebagai tingkat konsumsi APC selalu positip 21 Pendapatan Konsumsi Tabungan MPC APC (Y) (S) C/Y (C) 0,80 1000 800 200 0,25 0,71 1200 850 350 0,50 0,67 1500 1000 500 0,88 0,71 1900 1350 550 22 Untuk menentukan fungsi konsumsi dengan mengunakan rumus berikut : C – C1 C2 – C1 = Y –Y1 Y2 –Y1 23 C – C1 C2 – C1 = Y –Y1 Y2 –Y1 Diketahui jumlah konsumsi sebesar Rp 800 pada saat pendapatan sebesar Rp 1000, dan konsumsi sebesar Rp 850 pada saat pendapatan sebesar Rp 1200 Diminta : tentukan fungsi konsumsi! 24 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Y – Y1 C – C1 C2 – C1 C – 800 850 – 800 C – 800 = Y2 – Y1 Y – 1000 = 1200 – 1000 Y – 1000 = 1) 200 (C-800) 200 = (Y-1000) 50 50 200C – 160.000 = 50Y – 50.000 200C = 50Y – 50.000 + 160.000 200C = 50Y + 110.000 C = 0,25Y + 550 Fungsi Konsumsi http://www.padowan.dk/download/ 26 27 a. Kemiringan fungsi/ kurva tabungan disebut hasrat menabung marginal (Marginal Propensity to Save = MPS) b. Mengukur besarnya tambahan pendapatan yang digunakan untuk menambah tabungan. 28 ▪ MPS selalu positip, tetapi nilainya kurang dari satu (0 < MPS < 1) 29 • Hasrat menabung rata-rata (Average Propensity to Save = APS) merupakan rasio antara pengeluaran tabungan terhadap pendapatan atau disebut juga sebagai tingkat tabungan. 30 Pendapatan Konsumsi Tabungan (Y) (C) (S) 1000 800 200 1200 850 350 1500 1000 500 1900 1350 550 MPC 0.25 0.50 0.88 APC C/Y 0.80 0.71 0.67 0.71 MPS 0.75 0.50 0.13 APS S/Y 0.20 0.29 0.33 0.29 31 Fungsi Konsumsi : C = a + bY Note : Y = C+S S = Y-C Fungsi Tabungan : S = Y- C S = Y – (a + bY) S = -a + (Y - bY) S = -a + (1-b)Y (1-b) merupakan MPS 32 Tentukan fungsi tabungan dari fungsi konsumsi dibawah ini : C = 0,25Y + 550 Jawab : S = - a + (1- b).Y S = -550 + (1 – 0.25) Y Jadi fungsi tabungannya S = - 550 + 0,75 Y 33 Tentukan besarnya tabungan saat Y=2000 dari fungsi tabungan : S = - 550 + 0,75 Y Jawab S = - 550 + (0,75 x 2000) S = - 550 + 1500 = 950 34 35 Y=C+S Y + Y = (C + C) + (S + S) Y = (C + S) – Y + (C + S) Y = C + S Y/Y = C/Y + S/Y 1 = MPC + MPS 36 37 38 Sebelum bekerja konsumsi Ali adalah Rp 120.000 per bulan. Setelah bekerja konsumsi Ali menjadi Rp 300.000 perbulan dan dapat menabung Rp 60.000 Hitunglah : a. Tentukan fungsi konsumsinya b. Berapa besar tabungan saat penghasilannya Rp 600.000/bulan 39 a.Tentukan fungsi konsumsi Kondisi 1 Pada saat Y=0 C=120.000 C = a + b.Y C = 120.000 + b.Y …………(1) 40 Kondisi 2 Pada saat Y= 300.000 S = 60.000 C = Y – S C = 300.000 – 60.000 C = 240.000….(2) Subsitusi (1) dan (2) maka : C = 120.000 + b.Y 240.000 = 120.000 + b.300.000 b = (240.000 – 120.000) / 300.000 = 0,4 Jadi fungsi konsumsinya C = 120.000 + 0,4 . Y 41 Berapa besar tabungan saat penghasilannya Rp 600.000/bulan ? Jawab : Fungsi Konsumsi C = 120.000 + 0,4 . Y Fungsi Tabungan S = -a + (1-b)Y S = -120.000 + (1 - 0,4)*600.000 S = -120.000 + (0,6*600.000) S = 240.000 42 43 1. Pendapatan rumah tangga 2. Kekayaan rumah tangga 3. Jumlah barang konsumsi tahan lama di masyarakat 4. Tingkat bunga 5. Perkiraan masa depan 44 1. Pendapatan rumah tangga • Ada kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan maka konsumsi akan semakin tinggi pula pola hidup semakin konsumtif 45 2. Kekayaan rumah tangga • Mencakup kekayaan riil (rumah, tanah, mobil) dan kekayaan finansial (deposito berjangka, saham dan surat berharga) • Kekayaan dapat meningkatkan konsumsi karena menambah pendapatan disposabel 46 3. Jumlah barang konsumsi tahan lama di masyarakat • Dapat berpengaruh meningkatkan atau mengurangi konsumsi, misal ketika banyak orang memiliki home theater maka orang cederung mengurangi konsumsi untuk menonton bioskop. 47 4. Tingkat bunga • Tingkat bunga yang tinggi dapat mengurangi kenginan untuk melakukan konsumsi karena biaya ekonomi menjadi tinggi. • Orang cenderung menabung. 48 5. Perkiraan masa depan • Jika rumah tangga memperkirakan masa depan dengan lebih baik, maka mereka akan merasa leluasa untuk melakukan konsumsi. 49 http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Survei/Survei+Konsumen/SURVEI+KONSUMEN+SEPT+2011.htm 50