Monitoring EKG Oleh : Emil Huriani Objectives  Mahasiswa mampu melakukan interpretasi EKG yang mengancam kehidupan.

Download Report

Transcript Monitoring EKG Oleh : Emil Huriani Objectives  Mahasiswa mampu melakukan interpretasi EKG yang mengancam kehidupan.

Monitoring EKG
Oleh : Emil Huriani
Objectives

Mahasiswa mampu melakukan
interpretasi EKG yang mengancam
kehidupan
Anatomi Normal
Monitoring EKG

Paper
 Monitor
Sistem konduksi jantung
3 area utama penghasil impuls dan
konduksi pada jantung:
 Sinoatrial (SA) node
 Atrioventrikular (AV) node
 Berkas His dan Serat Purkinje
Sistem Konduksi Jantung
SA Node



Natural pacemaker
HR : 60 – 100 depolarisasi/mnt
Letak : Pintu masuk vena kava,
posterior atrium kanan
Bachmann Bundle: conduction pathway
dari atrium kanan ke atrium kiri
AV Node





Letak: posterior bagian kanan intraarterial septum
HR: 40 – 60 depolarisasi/mnt
Semua impuls yg bermula dr atrium dikonduksilkan
ke ventrikel mll AV Node
AV nodal delay: perlambatan konduksi sementara di
AV node untuk memberikan waktu yang adekuat
untuk pengisian ventrikel
Retrograde conduction of the AV Node: konduksi
balik ke arah atrium pada kondisi penyakit ttt
Berkas His, Cabang His &
Serat Purkinje




Impuls elektrik dr ventrikel dikonduksikan ke
berkas his, cabang berkas dan serat purkinje
Letak: berjalan di endokardium ke bawah sisi
kanan septum intraventrikel
HR: 15 – 40 depolarisasi/mnt
Cabang berkas kanan lebih tebal dari cabang
berkas his
SA
AV
SA-AV
PURKINJE
Kontraksi
HIS
Siklus Jantung (1)
Sistolik Ventrikel




Depolarisasi ventrikel → otot papilari dan septum
menegang
Penutupan katub mitral dan trikuspid
Pembukaan katub aorta dan pulmonal
Darah dipompa keluar dr ventrikel
Stroke volume
Residual/end-sistolik volume
Ejection fraction
Siklus Jantung (2)
Diastolik ventrikel





Isovolumic relaxation
Penutupan katub aorta dan pulmonal
Pembukaan katub mitral dan trikuspid
Aliran darah pasif ke ventrikel
Ventrikular diastolik filling during atrial
conduction
Gelombang, Kompleks &
Interval
Gelombang P



Mewakili depolarisasi
otot atrium
Normal : Kecil,
melengkung
Tinggi < 2,5 mm,
lebar < 0.11 dtk
Gelombang, Kompleks &
Interval, Cont…
Kompleks QRS





Mewakili depolarisasi
otot ventrikel
Gel Q: defleksi Θ I,
<0,03 dtk, <25 %
tinggi R
Gel R: defleksi + I
Gel S: defleksi Θ
mengikuti R
Lebar Kompleks QRS:
0,04 – 0,10 dtk
Gelombang, Kompleks &
Interval, Cont…
Gelombang T



Mewakili repolarirasi
otot ventrikel
Tinggi: < 5 mm pd lead
di ekstremitas
< 10 mm pd
lead di precordial
Bentuk: melengkung &
sedikit Asismetris
Gelombang, Kompleks &
Interval, Cont…
Gelombang U




Gelombang kecil
melengkung, kadang2
mengikuti gel T
Sering dijumpai pd lead V2V3
Tinggi: 10 % tinggi gel T
Merupakan bagian dr
repolarisasi ventrikel dan
menunjukkan repolarisasi
serat purkinje
Gelombang, Kompleks &
Interval, Cont…
Interval PR



Diukur dr awal gel P –
awal kompleks QRS
Mewakili waktu yang
diperlukan untuk impuls
bergerak dr atrium, AV
junction dan sistem
purkinje
Normal: 0,12 – 0,20 dtk
Gelombang, Kompleks &
Interval, Cont…
Segmen ST



Mewakili waktu yang
diperlukan oleh
ventrikel untuk
depolarisasi
Mulai dr akhir kompleks
QRS – permulaan gel T
Segmen ST harus pada
garis isoelektrik
Gelombang, Kompleks &
Interval, Cont…
Interval QT
 Menunjukkan durasi
aktivasi dan
recovery ventrikel
 Diukur mulai awal
Kompleks QRS –
akhir gel T
Menentukan Irama Jantung
Regularity dan Irama
 Rate
 Gel P
 Interval PR
 Lebar QRS

Sinus Rythm





HR: 60 – 100 bpm
Irama: Reguler
Gel P: mendahului setiap kompleks QRS & bentuknya
konsisten
Interval PR: 0,12 – 0,20 dtk
Kompleks QRS: 0,04 – 0,10 dtk
Gangguan Rythm




Sinus
Sinus
Sinus
Sinus
Bradikardia
Takikardia
Arrythmia
Arrest
Gelombang P
Tidak Ada
Ada / Normal
Komplek QRS
Diikuti QRS
Sempit
Lebar
Atrial Takikardi/
Supra ventricular
takikardi
Irama
PR Interval
Normal
Irama
Teratur
Frekwensi
Memanjang
AV Blok
Tidak Teratur
Tidak dapat dihitung
Gel P teratur spt mata
gergaji
Atrial Flutter
Sinus Aritmia
< 60 x/mnt
60-100 x/mnt
> 100 x/mnt
Sinus
Bradikardi
Sinus Rhythm
Sinus Takikardi
Gel P tidak teratur
Teratur
Tidak teratur
Ventrikel
takikardi
Ventrikel fibrilasi
Atrial Fibrilasi
Gangguan Rythme Sinus
Contoh
Gangguan Rythme Atrium



Atrial Takikardia
HR: 120 – 250 bpm
Gel P: mendahului kompleks QRS, tapi dapat
tersembunyi di belakang gel T sebelumnya
Atrial Flutter
HR atrium: 250 - 450 bpm
HR ventrikel: 150 bpm, tergantung pada blok
pada AV node
Atrial Fibrilasi
HR atrium: 400 - 600 bpm
HR ventrikel: 110 – 160 bpm
Gangguan Rythme Atrium
Contoh
Gangguan Rythme Ventrikel
Gel P: normal atau tersembunyi
Kompleks QRS: melebar

Ventrikular Takikardia
HR: 100 – 220 bpm

Ventrikular Flutter
HR: 220 – 40 bpm

Ventrikular Fibrilasi
HR: Sangat cepat
Gangguan Rythme Ventrikel
Contoh
Gangguan Rythme
Supraventrikular Takikardia




HR: >100 – 280 bpm
Irama: Reguler
Gel P: biasanya tdk teridentifikasi
Kompleks QRS: Sempit
Gangguan Rythme
Ventrikular Ekstrasistole

Depolarisasi prematur sel miokardium
ventrikel atau serat purkinje
Gangguan Konduksi




AV Blok Derajat I
Interval PR: > 0,20 dtk
AV Blok Derajat II (Tipe I) (Wenkebach)
Irama: ireguler atau membentuk pola 2:1, 3:1
Interval PR: meningkat secara bertahap
AV Blok Derajat II Type II (Mobitz II)
Gel P secara periodik tdk diikuti Kompleks QRS
Interval PR: normal
AV Blok Derajat III
Gel P tidak berkaitan dgn Kompleks QRS
HR atrium: normal
HR Ventrikel: < 45 bpm
Gangguan Konduksi
Contoh
Perubahan EKG pada Infark
Miokardium

Gel Q



Gel Q Prominent
Elevasi Segmen ST
Inversi Gel T
Kemaknaan

ST Elevasi bermakna bila:



Tinggi > 2 mm pada lead pre kordial
Tinggi > 1 mm pada lead ekstremitas
ST Depresi bermakna bila:


Horizontal
Down sloping
Perubahan EKG pada Infark
Miokardium, Cont…
Lokasi
Arteri yg
terlibat
Perubahan
Bermakna
Anterior
LAD
V1 – v4
Septal
Inferior
Posterior
Lateral
RCA atau LCx
LAD
LCx atau LAD
RCA atau LCx
V1, V2
II, III, aVF
Tidak Ada
I, aVL, V5, V6
Ventrikel Kanan Proksimal RCA
V3R – V6R
Perubahan
Lain
I, aVL, II, III,
aVF
I, aVL
I, aVL, V1 - V4
V1 – V4
II, III, aVF, V1,
V2
Asuhan Keperawatan
Penurunan curah jantung
Etiologi:

Gangguan irama/frekwensi
jantung

Gangguan preload

Gangguan Afterload

Gangguan Kontraktilitas

Emosional/perilaku

Gangguan isi sekuncup
Intervensi

Perawatan jantung: Akut

Manajeman elektrolit (spesifik)

Manajemen cairan/elektrolit

Monitoring cairan/elektrolit

Manajemen energi

Regulasi hemodinamik

Pemberian obat

Manajemen pengobatan

Monitoring neurologis

Terapi oksigen

Monitoring pernafasan

Monitoring tanda vital
Referensi



McCloskey, J. C & Bulechek, G. M. (1996). Nursing
intervention classification. St Louis, MO: Mosby-Year
Book Inc
NANDA International. (2005). Nursing diagnoses:
Definition & classification 2005-2006. Philadelphia:
Nanda International.
Urden, L. D., Stacy, K. M. & Lough, M. E. (2002).
Thelan’s critical care nursing: Diagnosis and
management (4th ed.). Missouri: Mosby.