STRATEGI DAN KESIAPAN PEMASARAN BBM RETAIL DALAM MENGHADAPI ERA KOMPETITIF 16 November 2007

Download Report

Transcript STRATEGI DAN KESIAPAN PEMASARAN BBM RETAIL DALAM MENGHADAPI ERA KOMPETITIF 16 November 2007

STRATEGI DAN KESIAPAN PEMASARAN BBM
RETAIL DALAM MENGHADAPI ERA KOMPETITIF
16 November 2007
PERUBAHAN
From …
Dari monopoli dan regulator
To …
• Hanya sebagai pemain
• Masih bertanggung jawab
atas PSO
Pola "Cost-plus"
• Untuk PSO adalah (MOPS + α)
• Non PSO dengan harga pasar
Mendistribusikan produk
Mendistribusikan dan sebagai
pemasar atau marketing dari
produk sendiri
1
PEMASARAN BBM
Pemasaran BBM
• Merencanakan dan mengevaluasi kebutuhan BBM
• Merencanakan kebutuhan BBM seluruh Indonesia
• Melakukan evaluasi dan mengembangkan sarana
•
•
infrastruktur
Membuat perhitungan kebijakan harga BBM (pricing
Strategy)
Koordinasi dengan Pemerintahan
3
Pemasaran BBM
lanjutan
• Merencanakan dan mengembangkan jaringan retail
serta keagenan BBM
• Memasarkan produk-produk baru dan evaluasi
terhadap produk eksisting
• Menyiapkan strategi untuk program-program
promosi dan menyiapkan pembinaan pasar
serta koordinasi dengan pihak-pihak terkait
• Melakukan pembinaan SDM yang berada dijajaran
Pemasaran Pusat, Unit serta jaringan distribusi.
4
Produk BBM Pertamina
•Premium
•Solar
•Kerosene
•Pertamina Dex
•Pertamax
•Pertamax Plus
•BioSolar
•BioPremium
•BioPertamax
5
Kualitas Produk
•Mengikuti standard yang dikeluarkan Dirjen
Migas dan juga mengacu WWFC
•Produk yang sudah memenuhi EURO II
Pertamina Dex (Diesel)
– Pertamax
– Pertamax Plus
–
6
PENJUALAN BBM DOMESTIK
(berdasarkan jenis BBM)
Ribu Kilo Liter
30,000
20,000
10,000
0
2004
2005
2006
P remium
16,442
17,515
17,067.20
M . Tanah
11,936
11,404
10,032.03
M . Solar
27,479
27,896
25,113.46
M . Diesel
1,223
1,000
573.43
M . B akar
6,036
5,202
5,017.02
Dalam RB KL
7
Refinery location and Distribution
IMPOR
SABANG
KRUENG RAYA
LHOK SEUMAWE
MEULABOH
P. NATUNA
UP. I - PKL. BRANDAN
TARAKAN
TAHUNA
LAB. DELI
SIBOLGA
BITUNG
UP. II - DUMAI
G. SITOLI
P. BATAM
TOBELO
TOLI - TOLI
SIAK
SAMARINDA
PONTIANAK
JAMBI
DONGGALA
PARIGI
CILIK RIWUT
MANOKWARI
LUWUK
SANANA
KOLONDALE
SERUI
NAMLEA
KENDARI
PARE - PARE
BANJARMASIN
TT.
WAY AME
BULA
BANGGAI
P. PISANG
PKL.BUN
BIAK
SORONG
POSO
PALOPO
UP. III - PLAJU
PABUHA
SUBUNG
BALIKPAPAN
SAMPIT
BENGKULU
MOUTONG
SINTANG
P. SAMBU
TT. TLK.
KABUNG
TERNATE
GORONTALO
BONTANG
NABIRE
MASOHI
JAYAPURA
FAK - FAK
KOLEKA
RAHA
KOTA BARU
PANJANG
BAU -BAU
UJ. PANDANG
T. SEMANGKA
PLUMPANG
TT.
TG. GEREM/MERAK
UP.VI
TUAL
BALONGAN
SEMARANG
SURABAYA
UP. IV
CILACAP
DOBO
CAMPLONG
KALBUT
MENENG
MERAUKE
MAUMERE
BADUNG
KALABAHI
REO
TT. TLK
MANGGIS
AMPENAN
BIMA
SAUMLAKI
ENDE
WAINGAPU
L. TUKA
DILI
ATAPUPU
KUPANG
8
PRICING STRATEGY
BBM Pricing
Keekonomian
PSO (Jenis Tertentu = PKS)
Kedua jenis Pricing tersebut dikenakan 2 jenis pajak:
1. PPN
yaitu Pajak Pertambahan Nilai
2. PBBKB yaitu Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
Besarnya PPN adalah 10% sedangkan PBBKB diatur dengan
nilai maksimal 5%
10
HARGA KEEKONOMIAN
”Harga keekonomian” BBM (Harga Beli
Pemerintah) adalah :
Harga yang dihitung berdasarkan formulasi yang
dikaitkan dengan MOPS serta ditambahkan
dengan biaya operasi, margin serta pajak.
Catatan : MOPS adalah Mean Oil Platts Singapore
11
Harga Subsidi dan mekanisme perhitungan
Subsidi
Subsidi BBM adalah
Selisih kurang antara hasil penjualan bersih jenis BBM
tertentu dikurangi Pajak] dengan ”harga keekonomian
(MOPS + α)” BBM
Harga jual eceran BBM kepada masyarakat yang ditetapkan
oleh Pemerintah (Perpres)
α adalah besaran yang ditentukan pemerintah yaitu 14.1 %
yang mencakup:
• Biaya distribusi
• Biaya Storage
• Losses
• Margin Agen/SPBU
• Margin Pertamina
• dll
12
PROMOSI DAN IKLAN
PROMOSI
Dirancang untuk merangsang pembelian
produk tertentu lebih cepat atau lebih banyak
Contoh:
– kupon produk
– Potongan harga
– hadiah
– pameran dagang
14
IKLAN
Adalah segala bentuk penyajian non
personal dan promosi ise, barang, atau jasa
oleh sponsor tertentu yang memerlukan
pembayaran
Contoh:
– Iklan Pertamax
– Iklan Pertamina Dex
15
Pengendalian Kualitas
Pengendalian Kualitas
Produk yang sudah ada di Depot sudah sesuai dengan
Spesifikasi pelanggan, akan tetapi diperlukan kontrol
secara periodik agar mutu produk dapat dipertahankan.
Pengujian diutamakan untuk spesifikasi yang kritis misalnya :
• Distilasi dan Octane Number untuk Mogas
• Flash Point dan Sulfur content
• Kandungan air untuk produk Bio
• dll
17
PROGRAM DAN RENCANA
KEY SUCCESS STRATEGI PEMASARAN BBM INDUSTRI
HARGA DAN DISTRIBUSI :
1. POLA SUPPLY DAN DISTRIBUSI VS LANDED COST
2. SUMBER PRODUK : EKS. KILANG DAN IMPORT
3. STRUKTUR BIAYA DAN HARGA
MUTU LAYANAN :
1. SEGMENTASI PELANGGAN .
1. PELANGGAN BESAR STRATEGIS : VHS/KONSINYASI
2. PELANGGAN MENENGAH : FRANCO
3. PELANGGAN KECIL : LEMBAGA KEAGENAN
2. PERUBAHAN MENJADI MENJUAL JASA (BUKAN
KOMODITAS)
1. Q &Q STANDART
2. DUKUNGAN TEKNIS PURNA JUAL
3. KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PEMBAYARAN
4. LAYANAN PELANGGAN
3. PROMOSI PENJUALAN
ORGANISASI :
1.
2.
ORGANISASI JASA YANG LEBIH FLEKSIBLE
MEMPERKUAT JARINGAN (NETWORK) SEBAGAI
OUTSOURCING
19
HARGA JUAL DAN DISTRIBUSI
Harga Pertamina secara total bersaing dibandingkan dengan
kompetitor karena tetap mengedepankan security of supply
kepada pelanggan.
Security of supply mengharuskan Pertamina
• Mengoperasikan
Depot/terminal/foating
storage
mendekati pelanggan.
• Menyiapkan inventory stock dalam jumlah yang cukup
• Resiko terhadap kemungkinan perubahan harga untuk
jangka waktu tertentu.
Pertamina sebagai BUMN berperan untuk membantu pemerintah
dalam kebijakan perpajakan (PPN, PBBKB, PPh Impor). Peran
ini oleh sebagian pelanggan dianggap menambah cost
mereka.
20
MUTU LAYANAN
Pertamina bukan hanya menjual komoditi BBM untuk industri, namun
menjual jasa memenuhi kebutuhan BBM secara lebih efektif dan
efisien.
Model layanan yang ditawarkan :
1. Penyerahan BBM :
• FOB/Loco Depot/terminal/floating storage.
• Franco/CNF/DES/DEQ di titik serah yang disepakati.
• Vendor Held Stock/Consigment
2. Layanan purna jual : Q & Q, technical support, Pertamina contact
Centre
3. Term of Payment : Kredit dengan jaminan,
4. Lainnya : bersifat taylor made, B to B.
21
Pola Pemasaran Retail (baru)
•Perbaikan jaringan distributor dan agen
•Menutup kesenjangan antara keiinginan pertamina dengan realitas
layanan yang ada
•Menjaga Sinergi dengan distributor dan agen
•Memperbaiki pemasaran dengan meminimalisasi depot kritis
•Perbaikan sistem transportasi
•Menekan loss
•Membuat SPBU pola baru
•Bekerjasama langsung dengan kusomer besar
•Membuat standarisasi distribusi (SPBU, Mobil Tanki,
Tongkang/tanker
22
PENGEMBANGAN PRODUK BIOFUEL
PROSES PEMASARAN PRODUK BARU
Ide baru (internet, BBM Dunia, diversifikasi dll)
Penelitian kebutuhan Pasar / ATPM
Melakukan penelitian teknis bekerja sama dengan
BPPT, Lemigas, ITB dan perusahan lainnya
Selalu melakukan
evaluasi
Melakukan Penetrasi Pasar
Mempertahankan Pasar
Menciptakan inovasi baru lainnya
24
BAHAN BAKAR NABATI
Pada saat ini
BioSolar
Solar
Premium
BioPremium
BioPertamax
25
IMPROVEMENT
Perbaikan di semua Lini
Membangun Rantai Suplai
dan Perkapalan yang Efisien
Memberikan Pelayanan
Pelanggan
Berkelas Dunia
Meningkatkan kemampuan SDM
Mengembangkan Aliansi
Strategis untuk Pertumbuhan
27
Perbaikan di semua Lini
con’t
Memberikan Pelayanan
Pelanggan
Berkelas
Dunia
a Ritel
• Pertamina Way/Pasti Pas
• Jaringan & format baru
b Business-to-Business
• Key account mgt.
• Agents & salesforce
c Pricing
28
BTP Phase I
•Transportation loss control
•Reduce number of critical depot
•Retail outlet for lube
•Jakarta SPBU performance
•On time payment to third parties
•Efficiency in tickets, hotels, medicine, travel
29
Hasil BTP selama 100 hari
BTP
Target
Result
Kontrol kerugian
Biaya transportasi
Penurunan transportation loss
(R2) menjadi 0.1%
Realisasi transportation loss pada 20
pilot project tanker sebesar 0.08%
Mengurangi jumlah
depot kritis
•Jumlah depot kritis yang
Kenaikan stock di 16 Depot Utama
sebesar 55.88%
Pengurangan jumlah depot kritis
Average national stock sebelum BTP 24
hari menjadi 23.7 hari tetapi pada saat
BTP stock mencapai nilai tertinggi yaitu
25.3 hari pada 10 Oktober 2006.
Pengembangan Material Balance yang
efektif dan efisien
dapat ditolerir
•Meningkatnya stock
Outlet retail untuk
Lubes
•15 kontrak baru
•10 unit outlet siap operasi
Target tercapai
On time payment to
third party
Pembayaran tepat waktu ke
pihak III
Penyelesaian internal keuangan dalam
waktu 10 hari dan usulan revisi SK 023
dan 018 dalam persetujuan
Efisiensi tiket, hotel,
pengobatan,
perjalanan
Penghematan di bidang
Pengobatan
Penghematan biaya tiket
Penurunan biaya tiket 5% - 10%
Penurunan biaya hotel 20%
Penurunan biaya obat 10%
Perbaikan
performance SPBU
Peningkatan indeks survey
kepuasan pelanggan
Definisi Pertamina Way, Marketing
Campaign, Pelatihan operator SPBU,
Audit SPBU, Zero losses program,
30
Hardware improvement.
Rekap Usulan BTP Wave II – Marketing & Trading
NO
BTP
NO
BTP
NO
BTP
1
Pengadaan Kapal Milik dengan membeli
kapalSecond Hand
12
Penerapan top down
budget
23
Otomatisasi Belawan, ISG, Semarang
2
Penyediaan data base P&N (Pembenahan system
informasi supply chain :
control room), incl MIP, Port Information
13
Pengembangan web site
P&N
24
Optimalisasi Penggunaan tenaga
outsourcing
3
Penyelesaian depot – depot
bermasalah : Jambi, Bitung, Siak, B. Masin & Sorong
14
Efisiensi kapal – kapal
ringan
25
Mengurangi tembusan pada proses surat
menyurat int & eks
4
Penurunan Biaya Operasi Sistem Aviasi melalui:
a.Global procurement untuk material operasi ttt.
b.Efisiensi biaya distribusi Avtur melalui perubahan
pola supply dan revisi ongkos angkut darat
15
Performance
Appreciation
26
Pengadaan material kapal melalui ecommerce
5
Pembuatan LTSA (Long Term Service Agreement)
untuk metring system, pompa, painting/coating, SPM
16
Program pengembangan
HSE Security
27
Peningkatan kehandalan kapal milik
6
Reevaluasi Lembaga Retail BBM PSO: PSPD &
Pook Konsumen ke APMS & Jobber
17
Waktu tender jastek
28
Percepatan Launching LGV
7
Electronic Payment System
18
Memperkuat Supply
Point Industri
29
Upgrade SDM Frontline dam sarana pelayanan bunker sehingga memenuhi Q&Q
8
Memanfaatkan Tanki Timbun
19
Pengembangan Produk
30
Perbaikan Pola Suplai Pelumas Angkutan
Laut menggunakan National Courier /
Shipping Company
9
Simplifikasi Kontrak Niaga
20
Optimasi dan Efisiensi
Pabrik Tabung
Plumpang
31
Pembuatan Marine Agent Network
10
Penentapan surveyor melalui kontrak berjangka per
area
21
KSO untuk bottling unit
di LPG Plant
32
Sales Support System for quick decision
11
Penerapan Manajemen Resiko melalui Hedging
22
Transportasi LPG
Balongan - Jakarta
31
MELUNCURKAN "PERTAMINA WAY", SEBUAH PROGRAM UNTUK
MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN DI SPBU
Definisi prosedur standar operasional
Sistem pendukung implementasi
dan pengawasan
Staf yang terlatih dan
bermotivasi
Peralatan yang
terawat
1 Pelatihan dan sosialisasi formal
• Sosialisasi dengan dealer
• Pelatihan operator
• Pelatihan & penataran Wira
Penjualan
Jaminan
kualitas dan
kuantitas
+
2 Sertifikasi dan audit
oleh auditor profesional
independen
3 Distribusi software:aksesori
operator, alat tes kualitas &
kuantitas, formulir manajemen
4 Kampanye pemasaran
Format fisik
yang konsisten
Sumber: Tim Operasi Ritel
Produk dan
layanan
tambahan
32
PROGRAM INI TELAH DITERIMA BAIK OLEH PUBLIK – TUJUAN KAMI
ADALAH MEMPEROLEH 1000 SPBU PASTI PAS PADA TAHUN 2009
TARGET
FAKTA SINGKAT (14 Nopember 2007)
• 98% konsumen yang disurvei mengenali perubahan
positif pada SPBU yang mengikuti program
• 740+ SPBU di 70+ kota yang berpartisipasi dalam program, dan kini
sedang melakukan transformasi
• 172 disertifikasi PASTI PAS oleh auditor independen
• ~10,000 operator dilatih, ~140,000 aksesori* didistribusikan
1000 SPBU PASTI
PAS pada 2009
9
7
5
2
3
8
49
31
2 21
9
6
10
6
* Seragam, topi, tas uang, badge, formulir, sticker, tiang
Sumber: Tim Pertamina Way
XX Jumlah SPBU bersertifikasi
Kota koordinasi
33
WALAU PERJALANAN MASIH PANJANG, USAHA INI MULAI MENDAPAT
PERHATIAN MEDIA DAN PUBLIK
34
Regulasi Kualitas Bahan Bakar Minyak
Road Map Clean Fuel Dunia
35
FORMULASI STRATEGI,
KEBIJAKAN DAN PROGRAM
1.KepMen LH 141-2003 2005
1. BBM Spec WWFC I &
2.Migas Spec 3674 / 3675EURO II
2006
2. Kero & LPG Balance
3. AAF Specification.
3. Green Fuel Plant
4. Bio Fuel Inpres no.1 - 2006
1. Energi Gas dan Batu Bara meningkat dan mulai
1.BBM Spec Euro III.
menggantikan energi Minyak Bumi
2.BBM Spec Euro IV.
4.Energi Gas & Batu Bara 2. BBM EURO IV dipakai secara Luas.
3. Energi terbarukan.
2
1
1/3
2
2006
2007
2
1
4
2008
2009
2010
43
2011
2
2012
3
3
2013
O p e r a t i o n
2014
2015
2016
1
2017
2018
2019
2020
E x c e l l e n t
36
Thank you
37
A. Sasaran dan Strategi Jangka Pendek (2006 – 2008)
Sasaran yang akan dicapai :
Produk BBM memenuhi standard Spec Migas,
WWFC-I dan EURO II
Strategi:
Memperbaiki Spesifikasi Fuel untuk memenuhi Spec Migas serta
WWFC-I dan EURO II pada akhir tahun 2008 didaerah tertentu
wilayah Indonesia (Jawa, Bali, dan Batam).
Sedangkan untuk BBK mulai WWFC II dan EURO 3
38
B. Sasaran dan Strategi Jangka Menengah ( 2009 – 2011
)
Sasaran yang akan dicapai :
• Produk BBM memenuhi standard emisi EURO III di Jawa dan Bali pada tahun 2012 dan
persiapan untuk memenuhi standard emisi EURO IV pada tahun 2014.
• Minimize Produk Kerosene untuk mendukung program pengalihan Kero ke LPG
Strategi :
Modifikasi kilang untuk memenuhi regulasi standard emisi gas buang
sesuai Euro III & IV
Gasoline 91 dan 95 sebagai Branded Fuel Pertamina di SPBU Pertamina
di wilayah Indonesia, dengan RON 88 phase out pada tahun 2010.
Pengenalan Spesifikasi Branded Fuel Pertamina untuk standar emisi
kendaraan bermotor EURO IV pada akhir tahun 2011.
39
C. Sasaran dan Strategi Jangka Panjang ( 2012 – 2014 )
Sasaran yang akan dicapai :
• Produk BBM memenuhi standard emisi EURO IV
• Operasi kilang Bio fuel
Strategi
Memperbaiki Spesifikasi Branded Fuel Pertamina untuk memenuhi
standar emisi kendaraan bermotor EURO IV di Indonesia dan
menggunakan produk BIO.
40
Konsep Dasar Perhitungan Harga BBM
Kilang
/
Import
Harga
Dengan
Basis
MOPS
Distribusi
Transportasi
laut
Storage /
Depo
Transportasi
Darat
Sarana
Retail
Faktor dan batasan penentuan harga :



Harga BBM dengan basis MOPS ditambah alpha agar dapat
menutup semua biaya distribusi termasuk margin (belum
termasuk pajak)
Harga Pesaing
Price Build Up di beberapa negara
41
EVALUASI HARGA
Rata-rata Pendapatan per Liter
USD sen/liter – disesuaikan dengan efek pajak dan subsidi negara masing-masing, November 2006
Pajak/subsidi yang
Solar
Bensin
diperhitungkan
55
56
• GST: 10%
• Excise duty: AUD 0.38143
Australia
Harga
Benchmark
59
1
53
• Harga rata-rata
Amerika Serikat
• Tax: 10 sen/ℓ
Sepadan
dengan Alpha
rata-rata sekitar
~30%
• MOPS + subsidi 14.1%
513
452
Indonesia
• Subsidi rata-rata4
68 – Bensin: 28%
– Solar: 25%
50
Malaysia
60
Singapore
60
• GST: 5%
• Excise duty (untuk bensin):
44 SGD-sen/ℓ
1
Harga eceran benchmark diperhitungkan dengan mengurangi pajak dari harga eceran di Amerika Serikat; pasar Amerika Serikat dapat dianggap sebagai tolok
ukur yang baik karena sangat kompetitif dan mempunyai jaringan logistik yang sangat efisien termasuk jaringan pipa dan sungai
2 MOPS = USD 39 sen per liter
3 MOPS = USD 44.7 sen per liter
4 Berdasarkan informasi press release
Sumber: International fuel prices, GTZ 2007
42