Dosen Febriyanto Teori BELAJAR 4 Mazhab Utama Behavioris Kognitif Pavlov Gagne Thorndike Bruner Skinner Ausubel Sosial Bandura. Humanis Rogers Teori BELAJAR Memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek mental, tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat,

Download Report

Transcript Dosen Febriyanto Teori BELAJAR 4 Mazhab Utama Behavioris Kognitif Pavlov Gagne Thorndike Bruner Skinner Ausubel Sosial Bandura. Humanis Rogers Teori BELAJAR Memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek mental, tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat,

Dosen
Febriyanto
Teori BELAJAR
4 Mazhab Utama
Behavioris
Kognitif
Pavlov
Gagne
Thorndike
Bruner
Skinner
Ausubel
Sosial
Bandura.
Humanis
Rogers
Teori BELAJAR
Memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah,
dan mengabaikan aspek mental,
tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat, dan
perasaan individu dalam suatu belajar.
Behavioris
Pavlov
Thorndike
Skinner
• Belajar : Perubahan tingkah laku
• PBM :
Stimulus
Proses
Penguatan
Respon
Penguatan
• Kritik
: m Proses belajar yang kompleks tidak
terjelaskan
m Asumsi “stimulus-respon” terlalu
sederhana
Kembali ke
TEORI BELAJAR
1. Menentukan tujuan-tujuan instruksional
2. Menganalisis lingkungan kelas yang ada saat ini
termasuk mengidentifikasi “entry behavior” mahasiswa
(pengetahuan awal mahasiswa)
3. Menentukan materi pelajaran (pokok bahasan, topik dan
sebagainya)
4. Memecah materi pelajaran menjadi bagian kecil-kecil (sub
pokok bahasan, sub topik, dsb)
5. Menyajikan materi pelajaran
6. Memberikan stimulus yang mungkin berupa:
 pertanyaan
 tes
 latihan
 tugas-tugas
7. Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan
8. Memberikan penguatan/reinforcement (mungkin
penguatan positif ataupun penguatan negatif)
9. Memberikan stimulus baru
10. Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan
(mengevaluasi hasil belajar)
11. Memberikan penguatan
12. dan seterusnya
Untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa,
dan membantu siswa menjadi pembelajar yang
sukses, maka pengajar yang menganut paham
Kognitivisme banyak melibatkan siswa dalam
kegiatan dimana faktor motivasi, kemampuan
problem solving, strategi belajar, memory retention
skill sering ditekankan.
• Belajar : Perubahan persepsi/pemahaman
• PBM :
A
A, B, C, D
B
C
D
Struktur kognitif mahasiswa
Kembali ke
TEORI BELAJAR
1. Menentukan tujuan-tujuan instruksional
2. Mengukur kesiapan mahasiswa (minat, kemampuan,
struktur kognitif), baik melalui tes awal, interview, review,
pertanyaan, dan lain-lain
3. Memilih materi pelajaran dan mengaturnya dalam bentuk
penyajian konsep-konsep kunci
4. Mengidentifikasi prinsip-prinsip yang harus dikuasai
mahasiswa dari materi tersebut
5. Menyajikan suatu pandangan secara menyeluruh tentang
apa yang harus dipelajari
6. Membuat dan menggunakan “advance organizer”, paling
tidak dengan cara membuat rangkuman terhadap materi
yang baru saja diberikan, dilengkapi dengan uraian
singkat yang menunjukkan relevansi (keterkaitan) materi
yang sudah diberikan itu dengan materi baru yang akan
diberikan.
7. Mengajar mahasiswa memahami konsep-konsep dan
prinsip-prinsip yang sudah ditentukan, dengan memberi
fokus pada hubungan yang terjalin antara konsep-konsep
yang ada
8. Mengevaluasi proses dan hasil belajar
Teori BELAJAR
Jenis model dalam
Tingkah laku kanak-kanak adalah dipelajari melalui
peniruan atau pemodelan.
Orang diperhatikan sebagai model.
Proses pembelajaran melalui pemerhatian tingkah
laku model sebagai permodelan (modelling).
Sosial
Bandura.
Teori Pembelajaran Sosial
• Teori Pemodelan : Bandura
Tingkah laku kanak-kanak adalah dipelajari
melalui peniruan atau pemodelan.
Orang diperhatikan sebagai model.
Proses pembelajaran melalui pemerhatian
tingkah laku model sebagai permodelan
(modelling).
Teori Pembelajaran Sosial
• Teori Pemodelan : Bandura
– 4 unsur utama
Perhatian (attentian)
Mengingat (retention)
Reproduksi (reproduction)
Peneguhan/Motivasi (reinforcement/motivation)
Diharapkan siswa memahami potensi diri ,
mengembangkan potensi dirinya secara
positif dan meminimalkan potensi diri yang
bersifat negatif dan tujuan pembelajaran
lebih kepada proses belajarnya daripada
hasil belajar.
• Belajar : Memanusiakan Manusia
• PBM :
Pengalaman
• Kritik
Ilmu
Pengetahuan
: Lebih dekat ke filsafat daripada
pendidikan.
Lebih menekankan pada deskriptif dari
pada preskriptif
Kembali ke
TEORI BELAJAR
Mazhab Humanis
• Fitrah manusia – mulia dan baik
• Individu akan tumbuh secara semula jadi jika
persekitarannya sesuai.
• Oleh itu – guru perlu mengikut keperluan pelajar,
membantu mereka mempelajari ilmu pengetahuan
yang bermakna.
• Sekolah harus mengutamakan pendidikan afektif
berasaskan ilmu pengetahuan.
• Pembelajaran manusia bergantung kepada emosi dan
perasaannya.
Mazhab Humanis
• Setiap individu adalah berbeza, dan mempunyai cara
belajar yang berbeza.
• Strategi p&p hendaklah mengikut kehendak dan
perkembangan emosi pelajar.
• Ahli mazhab : Carl Rogers dan Maslow.
• Setiap individu mempunyai potensi dan keinginan
untuk mencapai kecermelangan kendiri.
• Guru hendaklah menjaga kendiri pelajar dan
memberi bimbingan supaya potensi mereka dpt
dikembangkan.
Ciri-ciri Khusus Mazhab Humanis
• Pengalaman dan psikologi manusia berlainan dgn
haiwan.
• Kajian tema akur dengan kehirupan manusia yg
bermakna.
• Kajian tingkah laku manusia merangkumi proses
dalaman yang subjektif serta tingkah laku luaran.
• Kajian berdasarkan teori psikologi dan psikologi
gunaan,
• Pertimbangan asas- perbezaan individu.
• Sumbangan mazhab – kehidupan manusia yg
bermakna dan sejahtera.
Hiraki Keperluan Maslow
Aktualisasi
Sendiri
Estetik
10%
40%
50%
70%
80%
Keperluan Penyuburan
Kognitif
Penghargaan
Sendiri
Keperluan
Sekunder
Kasih Sayang
Keselamatan
Fisiologi
Keperluan
Asas/Primer
Teori Keperluan Maslow
• Pembelajaran berkesan bergantung kepada
motif pelajaran sendiri.
• Motivasi intrinsik merupakan penggerak asas
bagi manusia mencapai kejayaan.
• Keperluan = kehendak manusia untuk
mensempurnakan keadaan kekurangan,
gangguan dan ketidak seimbangan dalam diri
Konsep Asas Teori Keperluan Maslow
• Keperluan manusia :
– Keperluan fisiologi – asas (makanan,
minuman, oksigen, kepuasan deria, tidur,
rehat )
– Keperluan psikologi – keperluan sekunder
(lahir dari perhubungan dan interaksi antara
orang dan persekitaran – keselamatan,
kasih sayang, sempurna kendiri dll.)
Teori Keperluan Maslow
• Motivasi Intrinsik – kuasa dalaman yg berada
dalam perkembangan fisiologikal dan
psikologikal manusia.
• Kuasa dalaman ini mendorong manusia
mengejar kecermelangan.
• Perkaitan antara motivasi dengan hiraki
keperluan – apabila individu mendapat
kepuasan dlm sesuatu hiraki, keperluan
kepada hiraki yg lebih tinggi berlaku secara
semula jadi.
Teori Keperluan Maslow
• Ciri individu yang mencapai ke peringkat
tinggi:
– Boleh memahami hakikat sebenar.
– Mempunyai pemikiran tersendiri.
– Boleh menerima diri, orang lain dan alam semula
jadi.
– Boleh mengikut aliran masa tetapi tidak
kehilangan identiti sendiri.
– Mempunyai falsafah hidup dan moral sendiri.
– Mempunyai minat meluas terhadap pelbagai
aktiviti sosial
Teori Keperluan Maslow
• Ciri individu yang mencapai ke peringkat
tinggi:
– Mempunyai kawan karib dan suka menolong
orang
– Mengamalkan demokrasi dan mempunyai sifat
berjenaka.
– Boleh menanggung konflik di antara perasaan
kegembiraan dengan kepahitan.
1.
Menentukan tujuan-tujuan instruksional
2.
Menentukan materi pelajaran
3.
Mengidentifikasi “entry behavior” mahasiswa
4.
Mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan mahasiswa
mempelajarinya secara aktif (mengalami)
5.
Mendesain wahana (lingkungan, media, fasilitas, dsb) yang akan digunakan
mahasiswa untuk belajar
6.
Membimbing mahasiswa belajar secara aktif
7.
Membimbing mahasiswa memahami hakikat makna dari pengalaman
belajar mereka
8.
Membimbing mahasiswa membuat konseptualisasi pengalaman tersebut
9.
Membimbing mahasiswa sampai mereka mampu mengaplikasikan konsepkonsep baru ke situasi yang baru
10. Mengevaluasi proses dan hasil belajar-mengajar
Teori belajar dan Implikasinya dalam praktek
Pembelajaran di sekolah dan Perguruan Tinggi
Manfaat dari beberapa teori belajar adalah :
1. Membantu guru atau dosen untuk memahami bagaimana
peserta didik belajar,
2. Membimbing guru atau dosen untuk merancang dan
merencanakan proses pembelajaran,
3. Memandu guru atau dosen untuk mengelola kelas,
4. Membantu guru untuk mengevaluasi proses, perilaku
guru sendiri serta hasil belajar siswa yang telah dicapai,
6. Membantu proses belajar lebih efektif, efisien dan
produktif,
7. Membantu guru atau dosen dalam memberikan dukungan
dan bantuan kepada peserta didik sehingga dapat
mencapai hasil prestasi yang maksimal.