PERTEMUAN 12 NERACA PEMBAYARAN SEIMBANG, SURPLUS, DAN DEFISIT Jika transaksi debit dan kredit negara tersebut seimbang, maka neraca pembayaran negara tersebut seimbang  Jika suatu.

Download Report

Transcript PERTEMUAN 12 NERACA PEMBAYARAN SEIMBANG, SURPLUS, DAN DEFISIT Jika transaksi debit dan kredit negara tersebut seimbang, maka neraca pembayaran negara tersebut seimbang  Jika suatu.

PERTEMUAN 12
NERACA PEMBAYARAN SEIMBANG,
SURPLUS, DAN DEFISIT
Jika transaksi debit dan kredit negara tersebut
seimbang, maka neraca pembayaran negara
tersebut seimbang
 Jika suatu neraca mengalami jumlah
penerimaan (tagihan) lebih besar dari
pembayaran (utang) maka neraca pembayaran
tersebut disebut surplus
 Jika jumlah penerimaan (tagihan) lebih kecil
dari pembayaran (utang) maka neraca
pembayaran tersebut disebut defisit

Perlu diingat transaksi debit adalah transaksi ekonomi
yang membawa penerimaan pembayaran dari orang
asing. Sedangkan transaksi debit adalah transaksi
ekonomi yang membawa pembayaran kepada orang asing
 Transaksi debet dan transaksi kredit :
Transaksi kredit
Transaksi debet
Barang ekspor
Barang impor
Setiap pendapatan investasi milik
penduduk domestik yang berada di
luar negeri dalam ekonomi domestik
Setiap investasi penduduk dalam
negeri di luar negeri
Setiap penerimaan uang di luar
negeri
Setiap pengeluiaran uang ke luar
negeri
Penerimaan hibah/hadiah dari luar
negeri
Pemberian hibah/hadiah ke luar negeri
Setiap penjualan saham /obligasi ke
luar negeri
Setiap pembelian saham/obligasi dari
luar negeri
CONTOH SEDERHANA TERJADINYA DEFISIT
Ekspor
Impor
Neraca perdagangan
Ditutup dengan pinjaman akomodatif
saldo
+400
-600
-200
+200
0
Contoh di atas menunjukan negara mengalami defisit sebesar
200, sebesar pinjaman akomodatifnya. Pinjaman akomodatif
adalah pinjaman yang berkaitan dengan kelebihan impor.
Sementara pinjaman otonomi adalah pinjaman yang tidak
berkaitan dengan impor
CONTOH TERJADINYA SURPLUS
Ekspor
Impor
Neraca perdagangan
Ditutup dengan Cadangan/stok nasional
Pinjaman otonomi
Pinjaman akomodatif
saldo

+800
-500
+300
-100
+125
+75
0
Contoh diatas menunjukan negara mengalami
surplus sebesar 175, yaitu sebesar pengurangan
pinjaman akomodatif (75) dan sebesar
pemanbahan cadangan/stok (100)
STANDAR ANGGARAN INTERNASIONAL
Pada APBN 2000 pemerintah telah melakukan
restukturisasi kebijakan keuangan negara dengan sistem
yang mengacu pada standar anggaran internasional
Government Financial Statistic. Menurut standar ini
maka posisi defisit anggaran terhadap GNP terlihat jelas.
Selain itu segala macam bentuk dana pinjaman luar
negeri diposisikan sebagai elemen pembiayaan.
Pembayaran utang luar negeri tidak lagi dinyatakan
sebagai unsur pengeluaran negera, tetapi dialokasikan
sebagai pembiayaan anggaran, pengurangan atas
penarikan pinjaman luar negeri. Angka-angka yang
diperhitungkan sebagai unsur penerimaan negara adalah
segala penerimaan yang tidak wajib dibayar kembali oleh
pemerintah seperti pajak dan non pajak.
MANFAAT NERACA PEMBAYARAN




Memeberikan informasi tentang hubungan
internasional suatu negara khususnya yang
berkaitan dengan transaksi ekonomi
Membantu pemerintah dalam mengambil kebijakan,
baik kebijakan moneter, fiskal, maupun kebijakan
perdagangan internasional secara tepat
Mendapatkan gambaran tentang pengaruh
transaksi ekonomi luar negeri terhadap pendapatan
nasional
Membantu pemerintah dalam mengambil kebijakan
perekonomian nasional sehingga dapat memperkuat
posisi ekonomi nasional terhadap perekonomian
internasional
UTANG LUAR NEGERI DAN
PEREKONOMIAN NASIONAL
Alasan negara berkembang
membutuhkan dana bantuan berupa
utang:
1. Banyak negara berkembang memiliki
defisit perdagangan yang tinggi
2. Utang luar negeri dibutuhkan
untuk meningkatkan standar
kehidupan negara berkembang
3. Utang luar negeri dibutuhkan pada
saat terjadi bencana
LANJUTAN…
4. Utang luar negeri dibutuhkan untuk membuat seluruh
anggota masyarakat lebih mandiri
Utang dan anggaran utang 1999 :
Utang yang belum dilunasi
Anggaran utang
Presentase
GNI
Presentase
ekspor
Indonesia
150,0
13,5
30,3
Brazil
224,7
9,2
110,9
Angola
10,9
38,6
21,1
Argentina
147,9
9,3
75,9
Bolivia
6,2
6,1
32,0
Nigeria
29,4
2,9
6,0
DAMPAK UTANG LUAR NEGERI
Bantuan luar negeri sama sekali tidak
mendorong pertumbuhan hingga menjadi lebih
cepat, tetapi justru memperlambat
pertumbuhan
 Bantuan luar negeri merupakan kekuatan yang
jelas-jelas bersifat anti pembangunan, dalam
artian utang tersebut menghambat
pertumbuhan dengan semakin terkurasnya
tabungan dan buruknya distribusi pendapatan

UPAYA PENANGGULANGAN UTANG LUAR
NEGERI
Usulan tentang upaya penanggulangan utang
luar negeri yang paling menonjol adalah
usulan yang dikemukakan oleh Paris Club,
usulannya yaitu :
•
•
•
Penangguhan atau pembatalan sebagian pinjaman
nonkonsesional, maksimal hingga sepertiga dari total
utang komersial
Penurunan suku bungan utang keseluruhan
Perpanjangan periode pembayaran sampai dengan 25
tahun