Pemasaran Pariwisata Kepariwisataan Pengantar: I Gede Iwan Suryadi,SE.,MM. Jumat, 06 Nopember 2015 STIKOM BALI 2007 FAQ:[email protected].

Download Report

Transcript Pemasaran Pariwisata Kepariwisataan Pengantar: I Gede Iwan Suryadi,SE.,MM. Jumat, 06 Nopember 2015 STIKOM BALI 2007 FAQ:[email protected].

Pemasaran Pariwisata
Kepariwisataan
Pengantar: I Gede Iwan Suryadi,SE.,MM.
Jumat, 06 Nopember 2015
STIKOM BALI 2007
FAQ:[email protected]
Pemasaran Pariwisata


Quick Yielding dan agent of development
J. Krippendorf, dalam bukunya Marketing Et
Tourisme merumuskan pemasaran pariwisata
sebagai berikut:
“Marketing in tourism to be understood as the
systematic and coordinated execution of business
policy by tourist undertaking whether private or state
owned at local, regional, national and international
level to achieve the optimal of satisfaction of the
needs of identifiable consumers group and in doing so
to achieve an appropriate return”
Jumat, 06 Nopember 2015
STIKOM BALI 2007
FAQ:[email protected]
Pemasaran Pariwisata (lanj’)


Pemasaran pariwisata adalah suatu sistem dan koordinasi yang
harus dilakukan sebagai kebijaksanaan bagi perusahaan-perusahaan
kelompok industri pariwisata, baik milik swasta maupun pemerintah,
dalam ruang lingkup lokal, regional, nasional, atau internasional
untuk mencapai kepuasan wisatawan dengan memperoleh
keuntungan yang wajar.
Prof. Dr. Salah Wahab dalam buku Tourism Marketing merumuskan
pengertian pemasaran pariwisata sebagai berikut:
“The management process through which the National Tourist
Organizations (NTO) or tourist enterprises identify their selected
tourists, actual and potential, communicate with them to ascertain and
influence their wishes, needs, motivations, like or dislikes, on local,
regional, national, and international levels, and formulate and adapt
their tourist products accordingly in view of achieving optimal tourist
satisfaction thereby fulfilling their objectives.”
Jumat, 06 Nopember 2015
STIKOM BALI 2007
FAQ:[email protected]
Pemasaran Pariwisata (lanj’)

Pemasaran pariwista adalah suatu proses manajemen
yang dilakukan oleh organisasi pariwisata nasional atau
perusahaan-perusahaan termasuk dalam kelompok
industri pariwisata untuk melakukan identifikasi terhadap
wisatawan yang sudah punya keinginan untuk
melakukan perjalanan wisata dan wisatawan yang
mempunyai potensi akan melakukan perjalanan wisata
dengan jalan melakukan komunikasi dengan mereka,
mempengaruhi keinginan, kebutuhan, dan
memotivasinya, terhadap apa yang disukai dan tidak
disukainya, pada tingkat daerah-daerah lokal, regional,
nasional mapun internasional dengan menyediakan
obyek dan atraksi wisata agar wisatawan memperoleh
kepuasan optimal.
Jumat, 06 Nopember 2015
STIKOM BALI 2007
FAQ:[email protected]
Pemasaran Pariwisata (lanj’)

Pemasaran pariwisata mencakup:
– Pemasaran pariwisata itu merupakan suatu proses
manajemen yang dilakukan oleh Organisasi Pariwisata
Nasional (OPN), dengan bekerjasama dengan
organisasi pariwisata swasta, PHRI dan ASITA, yang
mewakili perusahaan kelompok industri pariwisata.
– Melakukan identifikasi, terhadap kelompok wisatwan
yang sudah memiliki keinginan untuk melakukan
perjalanan wisata (actual demand) dan kelompok
wisatawan yang memiliki potensi akan melakukan
perjalanan wisata di waktu yang akan datang
(potential demand).
Jumat, 06 Nopember 2015
STIKOM BALI 2007
FAQ:[email protected]
Pemasaran Pariwisata (lanj’)
– Melakukan komunikasi dan mempengaruhi
keinginan, kebutuhan, dan memotivasinya
terhadap yang disukai atau tidak disukai
mereka, baik pada tingkat lokal, regional,
nasional, maupun internasional.
– Menyediakan obyek dan atraksi wisata sesuai
dengan perpsepsi wisatawan sehingga
mereka merasa puas.
Jumat, 06 Nopember 2015
STIKOM BALI 2007
FAQ:[email protected]
Pemasaran Pariwisata (lanj’)

Pengertian Proses Manajemen
– Filosofi manajemen mengarahkan bahwa suatu
proses harus berkelanjutan dengan kondisi yang
terjadi saat ini dengan memperhatikan waktu yang
akan datang (future time) yang akan membawa OPN
atau OPD supaya dapat menjalankan fungsi-fungsi
pemasaran dengan baik.
– OPN dan OPD hendaknya dapat menerapkan teknik
dan strategi pemasaran modern, terutama dalam hal
perencanaan penelitian (research planning),
peramalan (forcasting), seleksi pasar (market
selection) atau saluran distribusi (distribution
channel) dengan memperhatikan media iklan yang
sesuai dengan target pasar yang dijadikan sasaran.
Jumat, 06 Nopember 2015
STIKOM BALI 2007
FAQ:[email protected]
Pemasaran Pariwisata (lanj’)

Produk Industri Pariwisata
– The Association of International Expert and
Scientific in Tourism (AIEST) dalam tahun
1973 memberi batasan sbb:
“The product covers The complete experiences
from the time he (tourist) leaves home to the
time he returns to it.”
Jumat, 06 Nopember 2015
STIKOM BALI 2007
FAQ:[email protected]
Pemasaran Pariwisata (lanj’)

Produk industri pariwisata adalah
semua bentuk pelayanan yang dinikmati
wisatawan, semenjak ia meninggalkan
tempat dimana ia biasa berdiam, selama
berada di daerah tujuan wisata yang
dikunjungi, hingga ia kembali pulang ke
tempat asalnya semula.
Jumat, 06 Nopember 2015
STIKOM BALI 2007
FAQ:[email protected]
Pemasaran Pariwisata (lanj’)

Victor T.C. Middleton dalam buku Marketing In Travel
and Tourism memberi batasan produk industri pariwisata
sbb:
“The product may be defined as a bundle or package of tangible
and intangible components, based on activity at a destination”
“There are five main components in the total product which are
discussed below:
- Destination Attractions
- Destination Facilities and Services
- Accessibilities of The Destinations
- Image of the Destinations
- Price to the Customers
Jumat, 06 Nopember 2015
STIKOM BALI 2007
FAQ:[email protected]
Pemasaran Pariwisata (lanj’)

Accessibilities of the tourist destinations
– Semua yang dapat memberi kemudahan kepada
wisatawan untuk datang berkunjung pada suatu
daerah tujuan wisata (DTW).
 Infrastucture : Airport, Seaport, Railways, Highways, Roads,
Bridges.
 Tranportations
: Airline, Cruisership, Hovercraft,
Coach Bus, Taxis, and Tourist Buses.
 Government Regulation
: Tranportation regulation,
Routes Operated, and Visa regulation.
 Operational Procedure
: Tariff Regulation,
Frequencies of Services and Price Changed.
Jumat, 06 Nopember 2015
STIKOM BALI 2007
FAQ:[email protected]
Pemasaran Pariwisata (lanj’)

Facilities of the tourist destination
– Fungsinya memenuhi kebutuhan wisatawan selama tinggal
untuk sementara watu di DTW yang dikunjungi.
 Accomodation units
: Hotels, Motels, Appartment dll.
 Restaurants, Bars & Café
: Ranging from fastfood through
to Luxury Restaurants.
 Transportation at the destination : Taxis, Coaches, Car Rental,
Cycle Hire.
 Sport and Activities
: Skiing, Golfing, Sailing, Fishing, ect.
 Others facilities : Handicraft, Arts, Souvenirs, Guiding Course.
 Retail outlets : Local travel agent, film and camera supplies, Drug
store, etc.
 Other services
: Hairdressing, Tourist information center,
Tourist police, etc.
Jumat, 06 Nopember 2015
STIKOM BALI 2007
FAQ:[email protected]
Pemasaran Pariwisata (lanj’)

Tourist Attractions
– Semua yang menjadi daya tarik mengapa wisatawan
tertarik datang berkunjung pada suatu daerah tujuan
wisata (DTW).
 Natural Attractions
: Landscape, Seascape,
Beaches, Climate, etc.
 Cultural Attractions : History and Folklore, Religions, Arts,
Theatre, Museums, Festivals and Pageants.
 Social Attractions
: the way of life of the resident
population, languages, opportunities for social encounters.
 Built Attractions
: Buildings, Monuments, Ski slopes,
Golf courses, special shops and themed retail areas.
Jumat, 06 Nopember 2015
STIKOM BALI 2007
FAQ:[email protected]
Pemasaran Pariwisata (lanj’)

Karakter produk industri pariwisata
– Pertanyaan???
 Apakah ada perbedaan antara pemasaan
pariwisata dengan pemasaran barang-barang
manufaktur seperti biasanya?
 Sejauh mana konsep, prinsip, dan metode
pemasaran itu dapat diterapkan dalam pemasaran
pariwisata?
Jumat, 06 Nopember 2015
STIKOM BALI 2007
FAQ:[email protected]
Pemasaran Pariwisata (lanj’)
– Tourism is a service
 Tidak berwujud (intangible product), karena itu ia
tidak dapat dipindahkan, dicoba, ditabung, atau
ditumpuk digudang.
 There is no transfer of ownership
 The relationship between buyer and seller not
completed end when transaction all ready finish.
 Buyers are often dependen on the seller during the
consumption and use of the services.
Jumat, 06 Nopember 2015
STIKOM BALI 2007
FAQ:[email protected]
Pemasaran Pariwisata (lanj’)
– Fragmented supply VS Composite demand
 Produk industri pariwisata merupakan kumpulan dari
beberapa produk perusahaan termasuk kelompok industi
pariwisata dalam hal ini bertindak sebagai penyedia jasa
(supplier).
 Supplier ini terdiri dari Transfer Service, Hotel Accomodation,
Restaurant, Entertainment, Tourist Attraction, Souveniershop
and Shopping Center, yang satu dengan lainya terpisah
(fragmented) dan berbeda dalam hal: lokasi, kepemilikan,
fungsi, manajemen dan produknya, namun permintaannya
selalu dalam bentuk campuran atau kombinasi (Composite)
dari beberapa produk, minimal produk transportasi, kamar
untuk menginap di hotel, makan pagi di hotel (paket wisata
sederhana).
Jumat, 06 Nopember 2015
STIKOM BALI 2007
FAQ:[email protected]
Pemasaran Pariwisata (lanj’)

The motivations are heterogeneous
– Motivasi perjalanan wisata yang dilakukan seseorang
berbeda satu dengan yang lain.
– The way of life dan natural beauty.

The dominant role of travel intermediary
– Calon wisatawan tidak mungkin menghubungi semua
perusahaan kelompok industri pariwisata kalau ia
ingin melakukan perjalanan wisata (tour).
– Hampir semua (85%) perjalanan wisata I jaman
modern ini dilakukan atas bantuan Travel Agent, BPW
atau Tour Operator lainnya.
Jumat, 06 Nopember 2015
STIKOM BALI 2007
FAQ:[email protected]
Pemasaran Pariwisata (lanj’)

Complementarity of tourist services
– Seorang wisatawan yang ingin melakukan perjalanan wisata
pada suatu DTW tertentu, dia tidak hanya memerlukan tempat
duduk di pesawat (seats), saja atau hanya memerlukan kamar
hotel saja, tetapi satu dengan yang lainnya saling melengkapi
sehingga dapat memenuhi kebutuhan wisatawan selama berada
di DTW yang dikunjungi.

The role of official organizations in tourism
marketing
– Peranan OPN dan OPD dalam pemasaran pariwisata dapat dilihat
dari perencanaan Accessibilities, Facilities, dan Tourist Attractions
(komponen produk indstri pariwisata) yang sebagian besar
merupakan tanggungjawab kedua organisasi dimaksud.
Jumat, 06 Nopember 2015
STIKOM BALI 2007
FAQ:[email protected]
Pemasaran Pariwisata (lanj’)

Ada tiga hal perlu diperhatikan agar pemasaran
pariwisata lebih berhasil:
– Perlu diciptakannya Product Instrument.
 Untuk memudahkan wisatawan yang ingin berkunjung sangat
dianjurkan untuk menawarkan paket wisata (package tour).
– Perlu ada perantara yang disebut sebagai Product Intermediary.
 Dalam rangka memberi kemudahan kepada wisatawan, perlu
ditunjuk BPW atau Tour Operator yang berfungsi sebagai perantara.
– Menggunakan Promotion Instrument.
 OPN dan OPD hendaknya melakukan komunikasi dengan wisatawan
potensial dengan mengirimkan brosur, leaflet, booklet, pemasangan
iklan melalui media yang dianggap sesuai, sehingga calon
wisatawan mengetahui secara lebih rinci tentang daya tarik DTW.
Jumat, 06 Nopember 2015
STIKOM BALI 2007
FAQ:[email protected]
selesai
(info: http://gedeiwan.multiply.com/)
Jumat, 06 Nopember 2015
STIKOM BALI 2007
FAQ:[email protected]