JURUSAN PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN ANALISIS LOKASI Perlu analisis awal untuk menunjang usaha : •Berkesinambungan •Efisien •Memudahkan bila akan dilakukan perubahan Terbentuk suatu lokasi agribisnis (farmstead)

Download Report

Transcript JURUSAN PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN ANALISIS LOKASI Perlu analisis awal untuk menunjang usaha : •Berkesinambungan •Efisien •Memudahkan bila akan dilakukan perubahan Terbentuk suatu lokasi agribisnis (farmstead)

JURUSAN PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2008

ANALISIS LOKASI

Perlu analisis awal untuk menunjang usaha : •Berkesinambungan •Efisien •Memudahkan bila akan dilakukan perubahan

Terbentuk suatu lokasi agribisnis (farmstead) yaitu pusat terselenggaranya segala kegiatan usaha peternakan dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan dan aspek sosial setempat.

• • •

Mudah mencapai lokasi lain, pastura dekat dan langsung Semua bangunan usahakan berlokasi di satu samping jalan umum Dekat jalan raya mudah fasilitas

BPP3-PERENCANAAN DAN PENATAAN BANGUNAN 2

1. Cukup suplai air untuk ternak dan operasional 2. Menjaga pencemaran lingkungan jarak ke pemukiman 3. Jarak lokasi usaha ke pemukiman 250 m, jarak kandang tradisional ke rumah 10 m (Dirjen Peternakan) 1. Lokasi cukup tinggi tetapi datar, mudah drainase.

2. Perhatikan kontur memudahkan operasional dan aliran air 3. Berkaitan dengan jalan raya penting untuk sarana dan prasarana serta pemasaran Lokasi

Datar Beralun Berombak Bergelombang Berbukit Curam

Kemiringan

< 2,2 % 2,2 – 5,5 % 5,5 – 8,9 % 8,9 – 13,3 % 13,3 – 25,56 % > 25,56 % BPP3-PERENCANAAN DAN PENATAAN BANGUNAN 3

1. Terlindung dari cuaca yang ekstrim 2. Terlindung secara alami pepohonan atau bukit 3. Bisa ke segala arah, yang penting cahaya matahari masuk ke dalam kandang 4. Perlu naungan atau ”wind breaker” bila arah bangunan kurang tepat 5. Menyamankan pemandangan dan memudahkan pengamatan

1. Lokasi tidak membahayakan operasional, pekerja dan ternak 2. Penataan artistik 3. Perlu papan peringatan agar masyarakat umum tidak boleh masuk sembarangan

zoonosis

4. Di gerbang pasang ”guardrill”

BPP3-PERENCANAAN DAN PENATAAN BANGUNAN 4

BPP3-PERENCANAAN DAN PENATAAN BANGUNAN 5

• • • • •

Memudahkan pengembangan Bangunan dapat bertahan lama, tidak bongkar pasang Efisien dan lalu lintas lancar Mengubah bangunan lama lebih ekonomis dari membuat baru Merelokasi bangunan kecil lebih efisien dari bangunan besar

Letak bangunan harus aman dari pencurian, kerusakan, banjir, kebakaran, dll.

Untuk mencegah kebakaran menjalar :

o Jarak antar bangunan 15 – 30 m o Jarak terhadap bangunan berbahaya 50 m • • •

Terletak pada wilayah yang nyaman Jauh dari polusi peternakan (minimal 250 m dari kandang) Dapat terletak di seberang jalan umum/raya

BPP3-PERENCANAAN DAN PENATAAN BANGUNAN 6

1. Letak dalam wilayah usaha tani

perluasan di masa datang lebih mudah ,- Bila terletak pada sudut wilayah maka jarak dengan sudut yang bertentangan (diagonal) menjadi maksimum. Bila letaknya di tengah maka mudah dicapai dari semua arah dan peluang

2. Letak dari jalan raya dan fasilitas umum

listrik, dsb.

,- Mudah dicapai transportasi, mudah tersedia telepon, jaringan

3. Ketinggian dan drainase

,- Terhindar dari banjir dan aliran limbah. Kemiringan ideal 2,6 %

4. Sumber air

,- Dekat sumber air alam dan jumlahnya cukup. Jika tidak perlu dibuat sumur atau bak penampung 5. Kondisi tanah ,- Tidak perlu tanah subur, kecuali untuk tanaman atau hijauan pakan.

6. Perlindungan terhadap angin ,- Dapat terlindung secara alami (bukit) atau buatan (

wind breaker

).

7. Arah sinar matahari

,- Harus terkena langsung sinar matahari (pagi).

8. Kebutuhan luas lahan

datang ,- Kebutuhan untuk lokasi agribisnis tambah kemungkinan pengembangan masa BPP3-PERENCANAAN DAN PENATAAN BANGUNAN 7

TATA LETAK LOKASI AGRIBISNIS (FARMSTEAD)

Menjamin : 1. Kelancaran Usaha.

2. Menghemat pembuatan jalan.

Menjangkau setiap lokasiMenghemat waktu dan tenaga.

3. Memenuhi persyaratan teknis dan ekonomis limbah.

Bahan : - Kuat dan cocokMurah dan tersedia

4. Penataan arah kandang dan pengaliran 5. Mobilitas ternak 6. Penataan pepohonan dan naungan Ditentukan oleh :

Kebutuhan pelaksanaan Skala usahaPenanggulangan pencemaran lingkunganPenataan yang artistik BPP3-PERENCANAAN DAN PENATAAN BANGUNAN 8

Digambarkan dalam bentuk radial dengan zona berlapis, jarak antar zona minimal 30 m dari jari-jari lingkaran.

Zona I : Tempat penataan pemukiman, kebun dan taman. Bebas dari polusi, merupakan tempat kegiatan bekerja.

Zona II : Tempat penataan bangunan untuk bengkel, garasi, jalur lalulintas dan halaman.

Zona III: Tempat penataan bangunan pengolahan, penyimpanan atau gudang, kolam ikan, bangunan limbah atau pupuk kandang. Zona ini rawan polusi dan bising.

Zona IV: Tempat bangunan kandang. Zona ini rawan oleh polusi kandang Kebun rumput dapat diletakkan di zona III dan IV.

BPP3-PERENCANAAN DAN PENATAAN BANGUNAN 9

•Untuk kegiatan administrasi dan pengaturan jalannya usaha •Mudah melakukan pengamatan secara efektif dan efisien terhadap semua kegiatan.

•Harus dekat jalan utama dan jalan umum •Terletak di bagian depan lokasi.

•Kebutuhan mutlak sendiri bila menyusun sendiri pakan •Dekat kebun rumput •Tersedia gudang, penggilingan dan lain-lain.

•Letaknya harus mudah penyebaran pakan ke seluruh ternak dan dekat sentral lalu lintas.

Out Door : - Letak kandang pada tempat terbuka - Mungkin hanya berbentuk naungan dan pagar, tenggeran. In Door : - Letak kandang pada tempat tertutup atau dalam bangunan - Berhadapan atau bertolak belakang.

BPP3-PERENCANAAN DAN PENATAAN BANGUNAN 10

Tataletaknya harus menjamin : •Arus ternak lancar •Distribusi ransum merata •Drainase baik •Mudah pengelolaan hasil produksi •Mudah pelayanan kesehatan •Perlu ketersediaan karantina, kandang paksa, tempat dipping atau spraying, obat obatan dan peralatan kesahatan lainnya •Pintu masuk peternakan didisinfektan, menggunakan guardril, diberi peringatan.

•Tataletak karantina harus terisolir.

•Kandang paksa, tempat dipping di yard.

• Tempat obat-obatan mudah dicapai.

Tidak diperlukan untuk unggas - Penempatan dekat jalan utama dan kantor mudah pengontrolan - Arah pintu masuk/keluar mudah menuju paddock/kandang - Terdapat pepohonan - Tanah berlempung tidak mudah berlumpur BPP3-PERENCANAAN DAN PENATAAN BANGUNAN 11

BPP3-PERENCANAAN DAN PENATAAN BANGUNAN 12

Berguna untuk anak yang belum disapih - Tempat biji-bijian khusus anak - Penempatannya bisa dalam barak atau di dalam pastura - Sebaiknya berbentuk portable mudah penempatan.

Rumah potong dalam bentuk sederhana tetapi lengkap. •Penempatan di bagian belakang lokasi. •Memudahkan pembuangan limbah dekat kebun. •Mudah mencapai jalan umum.

•Dapat dihubungkan dengan “milking machine” •Ditempatkan dekat kandang laktasi dan yard •Memudahkan arus ternak dan penanganan hasil susu •Ketersediaan air yang mudah dan mencukupi BPP3-PERENCANAAN DAN PENATAAN BANGUNAN 13

Tempat membuat hijauan fermentasi •Letak dekat kandang, di pinggir jalan, mudah menuju kebun rumput dan jalan umum.

•Efisien untuk diinstal ke tempat pakan Kerugian : • Perlu biaya lebih tinggi • Perlu keterampilan • Kemungkinan terbentuk asam butirat yang berlebihan keracunan • Bau khas silase dapat mengkontaminasi.

Bentuk Silo

• Pit Silo : Bentuk seperti sumur, umumnya dengan cara menggali tanah. • Box Silo : Bentuk kotak atau bak di bawah atau di atas tanah.

•Trench Silo: Bentuk selokan, bagian atas lebih lebar. •Tower Silo : Bentuk menara bulat.

•Pench Silo : Terbuat dari sekat bambu atau kayu.

BPP3-PERENCANAAN DAN PENATAAN BANGUNAN 14

Persyaratan Membangun Silo

1. Diameter silo jangan terlalu lebar permukaan silase menggumpal 2. Dinding silo kedap air, halus, dan tahan asam.

3. Dinding harus kuat dari tekanan. Tower silo dengan ukuran diameter 488 cm dan tinggi 1220 cm memperoleh tekanan 1050 kg/m2 . 4. Penempatan menjamin keselamatan pekerja dalam pengisiannya dan terhindar dari gangguan lalat dan bau bila mengeluarkan.

5. Tempat berdirinya silo harus baik drainasenya dan jangan terjadi pelumpuran.

Keuntungan Membangun Tower Silo :

Rendah penggunaan tenaga kerjaTidak memerlukan lahan luasPemasukan dan pengeluaran silo

menggunakan peralatan otomatis.

BPP3-PERENCANAAN DAN PENATAAN BANGUNAN 15

1.

PAKTIKUM PENATAAN ZONA FARMSTEAD

ARAH

Rumah ke jalan raya

OPTIMAL

10

JARAK (m) MINIMAL

4

MAXIMAL

15 2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Rumah ke kandang sapi perah Rumah ke kandang ayam* Rumah ke kandang domba Rumah ke bengkel Kandang sapi ke gudang pakan Kandang domba ke gudang pakan Kandang sapi perah ke kandang domba 140 33 75 20 45 80 150 100 16 60 16 20 10 40 200 50 90 33 100 170 200 9.

10.

Kandang sapi perah ke kandang sapi daging Kandang domba ke kandang sapi daging 50 40

Keterangan :* Backyard

BPP3-PERENCANAAN DAN PENATAAN BANGUNAN 30 20 140 100 16

Luas kandang sapi perah Luas kandang sapi daging Luas kandang domba Luas gudang pakan Luas Bengkel Luas Rumah Luas kandang ayam : 30 X 40 m = 1200 m 2 : 30 X 30 m = 900 m 2 : 15 X 10 m = : 10 X 22 m = 150 m 220 m 2 2 : 12 X 20 m = : 10 X 10 m = : 5 X 10 m = 200 m 2 200 m 2 50 m 2 TUGAS : Perhatikan denah kontur lahan yang akan ditata Siapkan kertas gambar, pencil, jangka, dan penghapus.

Gambarkan denah pada kertas gambar Tatalah letak perkandangan dengan skala 1: 1000 Penataan dimulai dengan menata perumahan pada zona I BPP3-PERENCANAAN DAN PENATAAN BANGUNAN 17