ILMU PENGETAHUAN Ilmu pengetahuan: pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, dan pengetahuan ini selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap.

Download Report

Transcript ILMU PENGETAHUAN Ilmu pengetahuan: pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, dan pengetahuan ini selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap.

ILMU PENGETAHUAN
Ilmu pengetahuan:
pengetahuan yang tersusun secara sistematis
dengan menggunakan kekuatan pemikiran,
dan pengetahuan ini selalu dapat diperiksa
dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh
setiap orang lain yang ingin mengetahuinya.
Ilmu pengetahuan mengandung unsurunsur:
• Pengetahuan (knowledge):
adalah kesan di dalam pikiran manusia
sebagai hasil penggunaan panca
inderanya, sehingga berbeda dengan
takhyul dan anggapan-anggapan keliru
(misinterpretation).
• Tersusun secara sistematis:
tidak semua pengetahuan adalah ilmu,
hanya pengetahuan yang tersusun
secara sistematis saja dapat disebut
sebagai ilmu pengetahuan. Sistematis
artinya, urutan-urutan tertentu yang
terdiri dari unsur-unsur yang merupakan
suatu kebulatan, sehingga dengan
terlihat garis besar ilmu pengetahuan
yang bersangkutan.
• Menggunakan pemikiran:
gejala kenyataan yang ditangkap panca
indera kemudian dipikirkan secara
mendalam, artinya diolah dan disusun secara
sistematis oleh otak, bukan oleh perasaan.
• Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain
atau umum (obyektif):
ilmu pengetahuan harus bersifat terbuka
(tidak dirahasiakan) dapat dikemukakan,
diketahui umum sehingga dapat diperiksa
dan diuji oleh umum.
PENGGOLONGAN ILMU PENGETAHUAN
Ilmu pengetahuan muncul dari keingintahuan
manusia untuk menemukan kebenaran.
Tiga sasaran atau obyek oleh manusia untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan:
• Gejala alam;
• Tulisan (rekaman pemikiran), dokumen warisan
budaya;
• Perilaku manusia (human behavior).
Beberapa cara menggolongkan ilmu
pengetahuan:
1. Penggolongan dalam bahasa Inggris yang
disebut sebagai science dan scholarship:
– science, adalah hasil penelitian para
scientists yang mengandalkan diri pada
pengamatan secermat mungkin;
– scholarship, adalah penelitian para scholar
yang memusatkan perhatian pada tulisan.
Dalam bahasa Indonesia belum ada istilah
padanan untuk dua istilah dalam bahasa
Inggris tersebut, sehingga sering timbul
kesan bahwa dalam pengembangan ilmu
pengetahuan hanya digunakan satu
metode penelitian, yaitu metode ilmiah
(scientific method).
2. penggolongan yang banyak digunakan
dalam pendidikan tinggi (yang sering
terlihat berdasarkan obyek ilmu
pengetahuan):
–ilmu-ilmu alamiah (natural sciences);
–ilmu-ilmu budaya (humanities);
–ilmu-ilmu sosial (social sciences).
• ILMU ILMU ALAMIAH
Terdiri atas pengetahuan tentang kenyataankenyataan serta keteraturan-keteraturan
yang dapat diungkapkan, berkenaan dengan
gejala-gejala alam yang diwujudkan oleh
alam semesta. Pengetahuan ini mencakup
cabang-cabang ilmmu pengetahuan,
diantaranya: kimia, biologi, fisika, geologi,
ilmu kedokteran, astronomi.
• ILMU-ILMU SOSIAL
Berusaha mengungkapkan dan
memahami keteraturan-keteraturan
yang terwujud dalam hubungan antar
anggota masyarakat.
• ILMU-ILMU BUDAYA
Mengungkapkan dan berusaha memahami
peristiwa-peristiwa serta pernyataan-pernyataan
budaya yang pada umumnya dianggap khas, unik.
Pengetahuan ini mencakup cabang-cabang ilmu
pengetahuan, antara lain: hukum, filsafat,
kesusasteraan, sejarah.
SUMBER:
• Prof. Dr. Harsja W. Bachtiar. “Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan
Tinggi di Indonesia”.
• Prof. Dr. Soerjono Soekanto. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta:
PRT RajaGrafindo Persada, 2001. hlm. 5-12.
KRITERIA ILMU / ASAS-ASAS ILMU
•
•
•
•
•
•
•
Sistematis
Koheren (taat asas)
Valid (dapat dipercaya)
Akurat (tepat)
Objektif
Mempunyai hukum, dalil, dan generalisasi
Dapat memprediksi
Bagaimana dengan sejarah ?
ILMU ALAM
SEJARAH
1. Perulangan2 / recurrence
1. Peristiwa sejarah bersifat unik /
2. Percobaan/eksperimen di
2. Unsur paralelisme/kesejajaran
3. Mengidentifikasi
3. Kecenderungan2 umum /
4. Keumuman/dalil/hukum bisa
4. Hukum-hukum sejarah bisa
laboratorium atau lapangan,
yaitu mewujudkan kembali
bentuk semula dari gejalagejala semula
keajegan/keteraturan dari
gejala-gejala tersebut
dirumuskan
partikularistik
di samping unsur kekhususan
general tendencies
dirumuskan
PREDIKSI ILMU ALAM & SEJARAH
ILMU ALAM
SEJARAH
Hukum / dalil yang pasti
Sulit melakukan prediksi karena keterbatasan perulangan
Ketepatannya lebih besar
Memproyeksikan pengalaman masa lampau ke situasi masa kini,
bahkan situasi yad meski tidak dengan landasan yang kokoh
KARAKTERISTIK
SEJARAH
ILMU SOSIAL LAINNYA
ILMU ALAM
Temporal-spasial
A temporal-spasial
A temporal-spasial
Diakronik
Sinkronik
Sinkronik
Ideografik
Nomotetik
Nomotetik
Partikularistik
Generalistik
Generalistik
Einmalig
Berulangkali
Berulangkali
Sumber terbatas
Eksperimen dan tes
Eksperimen / laboratorium
Tidak dapat diukur
Dapat diukur
Dapat diukur
Non-prediksi
Prediksi
Prediksi