File - muchlas yulianto

Download Report

Transcript File - muchlas yulianto

Keilmuan dari Khazanah Islam.
Prof Mulyadhi Kartanegara.
Bahan Kuliah untuk Pertemuan
Ketiga
Definisi Ilmu
• Pengetahuan (ilmu) didefinisikan sebagai
“pengetahuan tentang sesuatu sebagaimana
adanya” (ma’rifat al-syai ‘ala ma hewa bihi).
Atau dengan kata lain ilmu adalah
pengetahuan tentang realitas objek yang
ditelitinya. Jadi, ilmu harus berpadanan
dengan realitas. Karena itu maka struktur
epistemologi harus berpadanan dengan
struktur ontologis.
Pandangan Islam
• Dalam pandangan ilmiah Islam, wujud
memiliki hierarki dari yang paling tinggi,
yakni wujud metafisik, lalu imajinal ke wujud
yang paling rendah yaitu fisik. Nah karena
ilmu harus berpadanan (berkorespondens)
dengan realitas wujud, padahal wujud itu
sendiri memiliki hierarki, maka ilmu juga
memiliki hierarki yang sepadan dengan
realitas objeknya.
Pembagian Ilmu Ibnu Khaldun
KNOWLEDGE
TRANSMITTED
SCIENCE
RATIONAL
SCIENCES
THEORETICAL
PHYSICS
MATHEMATICS
PRACTICAL
METAPHYSICS
ETHICS
ECONOMICS
POLITICS
• Ilmu pengetahuan akan dibagi secara garis
besarnya ke dalam :
• A. al-‘ulum naqliyah (ilmu-ilmu agama):
(1) Ilmu-ilmu al-Qur'an (‘ulum al-Qur'an),
(2) Ilmu-ilmu hadits (‘ulum al-hadits),
(3) Fiqh dan ushul-fiqh,
(4) Ilmu kalam (teologi skolastik),
(5) Tasawuf, dan (6) Tabir mimpi.
• B. al-‘ulum ‘aqliyah (ilmu-ilmu rasional).
Ilmu-ilmu rasional akan dibagi menjadi:
• ilmu-ilmu teoritis, yang meliputi kelompok
ilmu fisika, matematika, dan metafisika,
• ilmu-ilmu praktis yang meliputi kelompok
etika, ekonomi dan politik.
Masing-masing ilmu ini mulai dari yang
teoritis dan kemudian dijelaskan yang praktis
dalam lembaran-lembaran berikut.
• Ilmu-ilmu fisika diurai lagi ke dalam 6 bidang:
yaitu (1) mineralogi, (2) botani, (3) zoologi, (4)
anatomi, (5) kedokteran dan (6) psikologi.
• Ilmu matematika akan dibagi ke dalam 6 bidang
juga yaitu (1) aritmatika, (2) geometri, (3) aljabar,
(4) musik, (5) astronomi dan (6) teknik.
• Metafisika akan dibagi lagi ke dalam 5 bidang,
yaitu (1) ontologi, (2) teologi, (3) kosmologi, (4)
antropologi, dan terakhir (5) eskatologi.
• Ilmu-ilmu praktis dibagi ke 3 bidang utama:
(1) etika,
(2) ekonomi, dan
(3) politik.
• Di luar ilmu-ilmu teoritis dan praktis ini
muncul pula ilmu sastra (puisi), ilmu bahasa
(Arab) dan ilmu-ilmu sosial yang akan
ditambahkan di akhir pembahasan
• Ilmu-ilmu teoritis bertujuan untuk mengetahui bendabenda sebagaimana adanya. Jadi objeknya adalah
benda-benda atau entitas-entitas baik yang bersifat
fisik maupun non-fisik.
• Objek ilmu-ilmu praktis adalah tindakan voluntir
(bebas) manusia dan tujuannya adalah untuk
membimbing manusia dalam bertindak sehingga ia
menjadi manusia yang baik dan mulia (karim), baik
sebagai individu, anggota keluarga maupun anggota
masyarakat.
Kelompok Fisika
• Ilmu-ilmu alam (fisika) dalam tradisi ilmiah Islam
dipandang sebagai ilmu yang mempelajari wujud
atau objek-objek yang bergerak dan terkait dengan
materi dari spesies-spesies atau jenis-jenis tertentu.
Dan ia meliputi minerologi, botani, zoologi, anatomi,
kedokteran dan psikologi.
• Minerologi atau ilmu tentang benda-benda
mineral—batu-batuan atau logam—diarahkan pada
distribusi, identifikasi dan sifat-sifat dari bendabenda mineral itu.
• Botani adalah cabang ilmu alam yang
berkaitan dengan tumbuh-tumbuhan.
Penelitian botanik biasanya diarahkan pada
bentuk (morfologi), klasifikasi tumbuhan,
fisiologi, deskripsi bagian-bagiannya,
pertumbuhan, dan juga daya-daya khusus
yang membedakan tumbuhan dengan bendabenda mineral.
• Zoologi, mempelajari kehidupan hewan. Para ahli
zoologi Muslim melakukan penelitian terhadap
fisiologi hewan-hewan, jenis-jenis dan tipologi
hewan menurut kriteria tertentu—misalnya cara
pertahanan hidup mereka—dan lain-lain.
• Zoologi di Barat hanya membatasi diri pada aspek
fisiologi hewan, para ahli zoologi Muslim melebarkan
penelitian mereka pada aspek-aspek lain seperti
filologis, religius, eskatologis, farmakologis, etik,
bahkan literatur dan filosofis.
• Anatomi mempelajari manusia dari aspek
tubuhnya, sementara psikologi, seperti yang
akan kita bahas, adalah studi manusia dari
aspek jiwanya. Dalam tradisi ilmiah Islam,
anatomi, biasanya dimasukkan ke dalam ilmu
kedokteran dan dianggap sebagai “prelude”
atau pengetahuan dasar bagi kedokteran,
yang didefinisikan sebagai ilmu tentang tubuh
manusia dilihat dari sudut sehat atau sakitnya.
• Kedokteran, ilmu yang mempelajari tubuh
manusia dilihat dari aspek sakit dan sehatnya.
Ilmu kedokteran telah mendapat perhatian
yang sangat besar dalam dunia Islam karena
nilai praktisnya, bahkan bersama al-kemi dan
astrologi, ilmu kedokteran adalah termasuk
bidang yang pertama yang mendapat
perhatian besar dari para penguasa dan
ilmuwan Muslim.
• Psikologi atau ilmu jiwa. Walau jiwa bersifat
immaterial, tetapi selama masa karirnya di dunia ia
termasuk bidang fisika, sebagaimana jiwa tumbuhan
dan hewan termasuk bidang fisika. Setelah bercerai
dengan materi jiwa dipelajari dalam salah satu
cabang ilmu metafisika, yaitu eskatologi.
• Penyelidikan di bidang psikologi ini diarahkan pada
daya-daya jiwa yang ada pada diri manusia, baik yang
berbagi dengan tumbuhan (jiwa nabati) dan/atau
dengan hewan (jiwa hewani) maupun daya-daya jiwa
yang secara khusus dimiliki oleh manusia.
Ilmu Setelah Fisika
• Matematika terdiri atas (a) Aritmatika (ilmu hisab),
(b) Geometri (Handasah), (c) Aljabar, (d) Musik, (e)
Astronomi (‘Ilm al-Hay’ah).
• Yang masuk dalam kelompok Metafisika adalah (a)
Ontologi, (b) Teologi (al-‘ilm al-ilahiyyah), (c)
Kosmologi, (d) Antropologi, dan (e) Eskatologi.
• Masuk Ilmu Rasional II, Ilmu Praktis: (1) Etika, (2)
Ekonomi dan (3) Politik.
• Sebagai tambahan dimasukkan Sastra, Bahasa
(Arab), dan ilmu-ilmu sosial.
• Aritmatika adalah cabang ilmu matematika
yang berkaitan dengan hitungan, sehingga
dalam bahasa Arab disebut ilmu hisab.
Penelitian aritmatik diarahkan pada
bagaimana melakukan penghitungan,--apakah
dalam arti menjumlah, membagi, mengalikan,
atau mengurangi atas benda-benda yang
banyak kita dapati di dalam kehidupan kita
sehari-hari.
• Kalau aritmatika konsen dengan
penghitungan, geometri dengan pengukuran
benda, sehingga dalam bahasa kita sering
disebut ilmu ukur ruang. Penelitian geometri
diarahkan pada ciri-ciri khas (property),
pengukuran, dan hubungan-hubungan antara
titik, garis, sudut, permukaan dan solid (benda
tiga dimensi). Dikajinya oleh mereka sifat
dasar dari titik, garis, bidang yang memiliki 2
dimensi dan solid (3 dimensi)
• Aljabar mencoba untuk mengetahui nilai
sesuatu yang belum diketahui melalui datadata yang telah diketahui asal ada hubungan
di antara mereka yang memerlukannya. Untuk
melakukan itu tiga hal dibutuhkan: (1) nomor,
karena melalui nomor ini nilai yang belum
diketahui ditentukan; (2) benda, karena setiap
hal yang belum diketahui merujuk pada benda
dan (3) properti atau sifat-sifat tertentu.
• Musik termasuk pada salah satu cabang ilmu
matematik, oleh Ibn Khaldun sebagai “Ilmu
tentang proporsi suara dan modus-modus
serta pengukuran numerik mereka”. Hasil dari
ilmu seperti itu adalah melodi-melodi musik.
Penelitian di bidang musik diarahkan pada
bagaimana menciptakan melodi-melodi musik
yang akan menimbulkan rasa senang dalam
jiwa seseorang, melalui proporsi-proporsi
tertentu yang telah diketahui dengan baik.
• Astronomi adalah ilmu yang mempelajari tentang
gerakan-gerakan bintang tetap dan planet-planet.
Penelitian astronomi mengarahkan perhatiannya
pada cara benda-benda angkasa tersebut bergerak,
dan mencoba melalui metode geometris
menyimpulkan (mereduksi) keberadaan dari bentukbentuk tertentu dan posisi dari benda-benda (bolabola) angkasa (sphere), yang membutuhkan
kejadian-kejadian dari gerakan-gerakan tersebut yang
dapat dicerap oleh indera.
Metafisika
• Dalam tradisi ilmiah Islam metafisika biasanya dibagi
kedalam beberapa cabang anatara lain ontologi,
teologi, kosmologi, antropologi, dan eskatologi.
• Ontologi diartikan sebagai ilmu tentang wujud
sebagai wujud, kadang-kadang ini disebut ilmu
metafisika. Penelitian ontologis biasanya diarahkan
pada pendeskripsian tentang sifat dasar dari wujud,
sebagai kategori paling umum yang meliputi bukan
hanya wujud seluruh makhluk tetapi juga wujud
Tuhan, Pencipta alam
• Teologi adalah kajian ontologis yang berkenaan
dengan Sebab Pertama (al-Illah al-Ūlā’), yang
biasanya disebut Tuhan, karena itu kita sebut Teologi,
ilmu tentang Tuhan. Penelitian teologis biasanya
diarahkan pada sifat dasar Tuhan, yaitu keesaan
(tauhid) dan pembuktiannya, keunikan dan
ketidakmungkinannya untuk disamai. Selanjutnya
diteliti tentang dalil-dalil atau argumen-argumen
tentang keberadaan-Nya dan demikian juga
argumen-argmen keesaanNya
• Kosmologi sesuai dengan namanya, adalah ilmu yang
menyelidiki dan mempelajari kosmos (alam semesta)
yang biasanya disefinisikan sebagai segala sesuatu
selain Tuhan Yang Maha Esa. Berbeda dengan
kosmologi moderen/Barat, kosmologi dalam Islam
berbicara bukan hanya satu tatanan kosmos-yaitu
tatanan fisik-tetapi juga meliputi tatanan dunia lain
yang non-fisik. Penelitian kosmologis biasanya
diarahkan pada teori penciptaan alam semesta.
• Antropologi artinya ilmu tentang filsafat manusia. Di
sini manusia dilihat dari dimensi kosmik bahkan
metafisiknya. Penelitian di sini diarahkan pada apa
posisi manusia dalam kosmos. Dalam hal ini
penelitian lebih banyak dilakukan oleh para sufi
falsafi ketimbang para filosof sendiri. Dikatakan oleh
mereka, bahwa manusia, berdasarkan pada sebuah
Hadits Qudsi, adalah tujuan akhir penciptaan alam.
Sebuah Hadits Qudsi mengatakan “ Kalau bukan
karena engkau, takkan aku menciptakan alam
semesta.”
• Eskatologi adalah cabang ilmu metafisika
terakhir—paling tidak dalam sistem klasifikasi
ilmu Ibn Khaldun—yang pada prinsipnya
mempelajari nasib jiwa (akal) manusia setelah
bercerai dari badannya. Dengan demikian
terdapat dua cabang ilmu dalam tradisi ilmiah
Islam yang mempelajari jiwa manusia: (1)
Psikologi, (2) Eskatologi.
Ilmu Praktis
• Masuk ke dalam kategori ilmu praktis ini (1) Etika,
(2)ekonomi dan (3) Politik.
• Etika adalah ilmu yang berkaitan dengan akhlak atau
karakter. Etika adalah filsafat moral, bukan moral itu
sendiri. Oleh karena itu dalam bahasa Arab disebut
‘Ilm al-Akhlaq, dan bukan hanya akhlaq saja. Etika
dalam tradisi ilmiah Islam termasuk ilmu-ilmu
praktis. Dan berbeda dengan ilmu-ilmu teoritis yang
menjadikan benda-benda sebagai objek kajiannya,
ilmu-ilmu praktis telah menjadikan sebagai objeknya
tingkah laku manusia yang bebas (voluntary acts).
• Ekonomi dalam tradisi ilmiah Islam, sebagaimana
dipahami juga di dalam tradisi Yunani, harus
dipahami sebagai manajemen rumah tangga (tadbir
al-manzil), yang tujuannya adalah memberi
bimbingan kepada semua anggota keluaga—
terutama kepala keluarganya—tentang berbagai
masalah yang berkaitan dengan pengelolaan rumah
tangga. Jadi bukan dalam arti ekonomi makro atau
ekonomi perusahaan seperti yang layaknya dipelajari
pada masa sekarang di sekolah-sekolah.
• Politik dipandang sebagai ilmu praktis, yang
tujuannya memberi bimbingan kepada manusia,
bagaimana menjadi sebaik-baiknya manusia sebagai
anggota masyarakat atau dengan kata lain sebagai
makhluk sosial. Ilmu politik ini terutama penting
sekali bagi para pemimpin masyarakat ataupun
pemerintahan, karena ia juga memberi kita arahan
tentang bagaimana memerintah atau mengelola
masyarakat yang dipimpinnya.
• Berbagai topik diteliti dalam bidang ini, seperti (1)
alasan bagi kebutuhan manusia terhadap kehidupan
madani (civilized life), disertai penjelasan tentang
sifat dasar dan keutamaan dari cabang ilmu praktis
yang satu ini: politik. Topik berikutnya (2) yang
diselidiki oleh ilmu ini adalah tentang keutamaan
cinta, yang dipandang sangat mempengaruhi
hubungan-hubungan sosial dan pembagianpembagian atau macam-macam cinta di atas, serta
sebab-sebab yang melandasi perbedaan jenis-jenis
cinta tersebut.
• Bagian berikutnya (3) yang merupakan bagian
yang paling penting barangkali, adalah yang
berkaitan dengan macam-macam atau jenis
negara/masyarakat, dan penjabaran tentang
kondisi dari masing-masing negara tersebut.
Pembagian pada dasarnya dilakukan ke dalam
dua kategori yaitu Negara yang utama
(Virtueous City) dan Negara tidak utama
(Unvirtueous City).
• Penelitian berikutnya diarahkan pada (4) pemerintahan
(government) dan sifat-sifat atau kelakuan raja atau sang
penguasa. Di sini diteliti tentang jenis-jenis pemerintahan,
dengan sifat-sifat darimana masing-masing jenis tersebut.
Selanjutnya diteliti juga sifat-sifat yang harus dimiliki oleh
calon pemimpin/penguasa misalnya keturunan yang baik,
tinggi aspirasinya, memiliki pandangan atau opini yang
mantap, determinasi atau tekad yang membaja, kesabaran
dan ketahanan dalam menjalani penderitaan atau dalam
menghadapi permusuhan, kedermawanan dan terakhir
memiliki pembantu-pembantu yang bersih dan jujur.
• Penelitian berikutnya diarahkan pada (5)
pemerintahan para pembantu raja/penguasa
(retainers) dan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh
para pengikut raja/penguasa. Juga penelitian
dilakukan terhadap kebajikan dari persahabatan dan
adab pergaulan dengan sahabat-sahabat; juga cara
bergaul dengan manusia dari berbagai kelas sosial,
dan juga dilakukan pengkajian terhadap ungkapanungkapan atau wasiat yang berharga daripada
kebijaksanaan di bidang ini.
Sastra
• Sastra atau adab dalam istilah Arabnya
dipahami sebagai “sekelompok tulisan dalam
bentuk prosa dan puisi”.
• Penelitian pertama misalnya diarahkan pada
pengklasifikasian karya-karya sastra ke dalam
berbagai kategori. Pada umumnya sastrawansastrawan Muslim sepakat untuk membagi
sastra ke dalam dua bagian besar puisi dan
prosa, seperti yang telah disinggung di atas.
Bahasa Arab
• Ada yang mengatakan bahwa bahasa Arab ini
termasuk ilmu alat yang dipergunakan untuk
memahami tulisan-tulisan berbahasa Arab,
yang bersifat keagamaan atau nonkeagamaan. Tetapi kalau dilihat dari
kelahirannya ilmu bahasa Arab adalah cabang
ilmu yang lahir dalam rangka memahami
sumber-sumber utama agama Islam,
khususnya al-Qur'an dan Hadits.
Ilmu Sosial.
• Dalam pandangan Ibn Khaldun, sosiologi,
yang ia sendiri sebut sebagai ‘ulum al-‘umran
(science of culture), merupakan bagian dari
sejarah, sedangkan sejarah bagian dari ilmu
politik. Tapi sementara sejarah berkenaan
dengan aspek lahiriah dari sebuah peristiwa
histories, maka ‘ulum al-‘umran adalah ilmu
yang menyelidiki sebab-sebab internal yang
lebih fundamental dari peristiwa lahiriah
tersebut.