REAKTOR NUKLIR Ketakutan atau realita ataukah…..perdebatan panjang ? Animasi Reaksi Berantai Animasi Reaksi Fusi keluar lanjut Drs. Thoyib, SMAN 1 Gondang Mojokerto.

Download Report

Transcript REAKTOR NUKLIR Ketakutan atau realita ataukah…..perdebatan panjang ? Animasi Reaksi Berantai Animasi Reaksi Fusi keluar lanjut Drs. Thoyib, SMAN 1 Gondang Mojokerto.

REAKTOR
NUKLIR
Ketakutan atau realita
ataukah…..perdebatan panjang ?
Animasi Reaksi Berantai
Animasi Reaksi Fusi
keluar
lanjut
Drs. Thoyib, SMAN 1 Gondang Mojokerto
Negara-negara yang memanfaatkan Tenaga Nuklir
4
10
1
6
18
1
4
17
59
104
31
6
4
31
1
7
0
15
1
5
2
9
1
56
9
20
6
2
15
2
2
2
Negara kita mau apa tidak yaa!!!!????!!!!
Kilas Balik Kegiatan Persiapan Pltn
TAHUN
KEGIATAN
1954
Pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet
1970
Penandatanganan NPT (Non Proliferation Treaty)
1971
Reaktor Triga Mark II Bandung mencapai kritis pada daya 1 MW
1972
Pembentukan Komisi Persiapan Pembangunan PLTN (KP2-PLTN)
1978/79
1987/1990
1991
1978 Ratifikasi NPT oleh DPR RI, dan 1979 beroperasinya Reaktor Kartini daya 100 kW.
Beroperasinya RSG-GA Siwabessy daya 30 MW 1987, Instalasi Produksi Elemen Bakar Reaktor
Riset 1988, beroperasinya Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif 1989, beroperasinya
Instalasi Elemen Bakar Reaktor Eksperimental dan sidang BAKOREN menugaskan BATAN untuk
melakukan Studi Tapak dan Studi Kelayakan PLTN , serta beroperasinya Instalasi Radio
Metalurgi, Instalasi Keselamatan Nuklir dan Instalasi Mekano Elektronik Nuklir 1990.
Studi Tapak dan Kelayakan PLTN di Semenanjung Muria
1995/1996
1995 Whole Indonesian Core RSG-GAS, 1996 Penyelesaian STSK-PLTN di Semenanjung Muria
1997/ 1998
1997 penetapan UU No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, dan 1998 Pemisahan unsur
pelaksana oleh BATAN dan pengawasan oleh BAPETEN.
2000/2003
2000 Reaktor Triga Mark Bandung pada daya 2 MW, 2002 BBN maju produksi Indonesia untuk
RSG-GAS dan 2003 penyerahan hasil Studi CADES kepada Presiden Republik Indonesia
2004/2007
2004: RDP dengan DPR-RI Komisi VIII & VII, Thn 2006: PERPERS No 5/2006 ttg KEBIJAKAN
ENERGI NASIONAL, RDP-DPR Komisi VII dan Thn 2007: UU No:17/2007 ttg RPJPN (2005-2025).
Rencana Pembangunan PLTN Semenanjung Muria
Berfungsinya
STB bidang
energi nuklir
2000
Tahun
Energy
Planning
2005
2010
2015
2025
2020
Bid Infitatiaon
Specification (BIS)
Muria-2
Bidding
Go Nuclear
Construction
Muria-1
2023/24 2024/25
2016/17 2017/18
2010/11
NPP
NPP
NPP
NPP
2008/9
2006
Muria-4
Muria-3
Ijin
Komisioning 2015
Site Evaluation
Report (SER)
Ijin Operasi
2016
Ijin Konstruksi
2009
Ijin Tapak
2008
Rekomendasi
Amdal 2009
Dokumen Rencana
Komisioning (DRK)
Preliminary Safety
Analysis Report (PSAR)
Catatan:
Tiap unit 1.000 MWe, proven technology
(5 year construction time, cap factor 85 %)
Dokumen Rencana
Operasi (DRO)
Dokumen
Amdal
Kembali
Lokasi Potensial Tapak PLTN
di Semenanjung Muria
Daerah ini dipilih karena
berdasarkan sejarah
aman dari gempa
(Mudah-mudahan)
Chosen Site
Juana
Jepara
G. Muria
Kudus
Demak
Semarang
Pati
Pemanfaatan Panas dari PLTN
Enhanced Oil Recovery
GCR/HTR
Desalinasi air laut
Produksi Hidrogren
Turbin/power generation
(listrik)
Gasifikasi & Pencairan
Batubara
VI. PRINSIP KERJA PLTN
PLT FOSIL ( MINYAK, BATUBARA DAN GAS )
.
PLTN
REAKSI FISI
U235 + n
X1 + X2+ (2,3) n + E
Dimana :
U235 = bahan dapat belah
(berada dalam pelet UO2 dan dikungkung oleh
kelongsong Zircalloy)
n
= neutron
X1,2
= hasil belah radioaktif
E
= energi, 200 MeV/reaksi fisi
Reaktor Air Bertekanan Tinggi - PWR
PLTN JENIS PWR
SG
Reactor
RCP
Reaktor Air Mendidih - BWR
The First Two ABWRs in the World Are
Operating in Japan
TEPCO’s Kashiwazaki-Kariwa Units 6 and 7 , 2 x 1356 MWe
Sistem Pertahanan Berlapis
Mencegah
insiden
abnormal
Bilamana
terjadi
insiden
abnormal
Desain keselamatan:
(anti gempa, inherently
safety feature, dll)
Desain fail-safe:
(Tindakan secara otomatis
bilamana terjadi keadaan
darurat, dll)
Sistem saling-kunci:
(pencegahan terhadap
kesalahan operasi, dll)
Mencegah
berkembangnya
insiden
abnormal
Sistem deteksi
kesalahan dini
Sistem shut-down
(penghenti) otomatis
Bilamana
terjadi
kecelakaan
Mencegah
pelepasan
zat radioaktif
secara abnormal
Sistem pendingin
teras darurat
Sistem Pengungkung
(containment)
Konsep Dasar Sistem Pengungkungan Radiasi
Pada PLTN
PWR (Pressurized Water Reactor)
BWR (Boiling Water Reactor)
VIII. Limbah PLTN
Limbah PLTN digolongkan menjadi 3 kategori :
Limbah radioaktif aktivitas rendah
Limbah radioaktif aktivitas menengah
Limbah radioaktif aktivitas tinggi
Jumlah limbah keseluruhan kecil dan 70-80%
merupakan limbah radioaktif aktivitas rendah
Jumlah limbah sangat kecil dibandingkan dengan
limbah industri kimia dan limbah dari
pembangkit listrik berbahan bakar fosil
Limbah disimpan dan diisolasi dari lingkungan
manusia
Radioaktif Tingkat Tinggi
Terdiri atas elemen bakar bekas dan sisa proses daur ulang
Penanganan :
Vitrifikasi
Ditampung dalam kontainer baja tahan karat yang
disimpan sementara di lokasi PLTN selama 30 tahun sampai
40 tahun untuk menurunkan radioaktivitasnya
Dipindahkan ke tempat penyimpanan lestari yang
memenuhi persyaratan secara geologis
Elemen bakar bekas tersebut pada suatu saat bisa diambil
kembali untuk dilakukan daur ulang
Penyimpanan Tanah Dalam
IX. Kesimpulan
1. Pemanfaatan energi nuklir selalu mengutamakan keselamatan, bersih
dan berwawasan lingkungan. Oleh karena itu introduksi PLTN lebih
menguntungkan, bila tidak perlu menunggu sampai sumberdaya
energi lainnya menipis (non-depletion strategy).
2. Peran energi nuklir di Indonesia adalah simbiotik dan sinergistik baik
dengan energi fosil maupun energi baru & terbarukan. Teknologi
nuklir akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk berperan pada
penyediaan energi. Untuk penyediaan tenaga listrik (PLTN) dilakukan
dengan acuan kebijakan Pemerintah di bidang energi bauran (energy
mix) untuk mewujudkan keamanan pasokan energi (energy security
of supply) yang berkelanjutan
3. Dalam situasi ketersediaan energi primer yang semakin sulit dan
tuntutan persyaratan lingkungan yang ketat serta dalam rangka
memberikan kesempatan berinvestasi seluas-luasnya di sektor energi
bagi investor, maka untuk penyediaan pasokan energi yang optimal
(optimum energy mix) dengan pemanfaatan PLTN beroperasi
komersial sekitar tahun 2016 merupakan solusi yang tepat.
4. Pemanfaatan iptek nuklir mendorong alih teknologi tinggi yang sangat
bermanfaat bagi pembangunan kemampuan nasional untuk
meningkatkan daya saing di tingkat internasional
Produksi Hidrogen
Mengelola dan Memproses Limbah Radioaktif
Limbah diproses dan diperkecil volumenya
Limbah gas
: filtrasi Bertingkat
Turunkan produksi limbah : dengan teknologi
Limbah cair
: evaporasi
padat
sementara
Limbah padat
: insenerasi
kompaksi padat
sementara/vitrifikasi
Limbah sesudah diproses dibungkus dan diisolasi bertingkat
Limbah dipadatkan dalam semen atau keramik
Pembungkus : semen/keramik
Pembungkus : baja
Penyimpanan sementara dan penyimpanan Akhir.
Penyimpanan tanah dangkal
Penutup
• Diakui atau tidak, kita harus
melangkah….demi anak cucu kita…..yang
butuh energi jauh lebih besar dari
sekarang. Kita tidak merasa, bahwa kita
hanya penikmat energi tanpa bisa
membangkitkannya. Ayo kita mulai
membangun Reaktor untuk Listrik…….