Potensi Nyamplung (Calophyllum inophylum) sebagai bahan baku

Download Report

Transcript Potensi Nyamplung (Calophyllum inophylum) sebagai bahan baku

BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI HHBK, BADAN LITBANG KEHUTANAN, KEMENTRIAN KEHUTANAN
POTENSI NYAMPLUNG SEBAGAI
BAHAN BAKU ENERGI
DI NUSA TENGGARA BARAT DAN BALI
I Wayan Widhiana S
Retno Agustarini
Latar Belakang
 Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) merupakan
salah satu tanaman penghasil bahan baku biofuel
 Kelebihan, kadar oktannya lebih tinggi (40 – 73 %) dp
jarak pagar (40 – 68 %) dan kelapa sawit (46 – 54 %)
Manfaat lain
 Kayunya untuk bahan pembuatan perahu, balok, tiang,
papan lantai dan bahan konstruksi ringan
 Getahnya berkhasiat menekan pertumbuhan virus HIV,
 Daunnya berkhasiat sebagai obat oles untuk sakit encok,
bahan kosmetik, penyembuhan luka
Data Potensi
 Data potensi dan produksi buah nyamplung belum
terdokumentasi
 Hanya 8 komoditas HHBK yang tercatat vol produksinya
selama 6 tahun (2000-2005) yaitu madu, gaharu, kemiri,
bambu, aren, arang, asam, dan rotan
Latar Belakang
NYAMPLUNG
X
data dan informasi
potensi dan produksi buah
Tujuan
memperoleh data & informasi
potensi & produksi buah nyamplung
BALI DAN NTB
METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan penelitian
Penelitian dirancang dengan metode survey, dengan
pemilihan lokasi secara purposive sampling
Kriteria
Karakter
lingkungan
Lokasi Penelitian
pemilihan lokasi menurut pH
dan ketinggian yang seragam
Alat & Bahan
bahan
alat
• data-data hasil eksplorasi
• pohon sampel dan
• buah nyamplung
Peralatan pengukuran dimensi pohon :
 GPS, hagameter, timbangan, pHiband, meteran roll, kompas
Peralatan dokumentasi :
 ATK, kamera dan blangko-blangko pengamatan
PRSEDUR KERJA
1.
2.
Survey
Potensi
nyamplung
Seleksi
pohon
sampel
3.
Pengamatan
Buah
4.
Pengamatan
Biji
1. SURVEY POPULASI NYAMPLUNG
Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive sampling
Menggunakan metode survey secara sensus dgn mengukur
dimensi dan menandai induk pohon pada diameter batang/dbh
Pengamatan parameter : diameter pohon (dbh), diameter tajuk,
dan jumlah pohon.
Pengamatan karakteristik dan biofisik lahan .
Seleksi berdasar  karakteristik pohonpohon sampel & tempat tumbuh
2 Seleksi pohon sampel
diklasifikasikan berdasar 
karakteristik tempat tumbuh
Data hasil survey populasi nyamplung
KANDIDAT POHON SAMPEL TIAP
KELOMPOK min. 30 pohon kandidat
5 KELOMPOK TEMPAT TUMBUH
25
20
P
e
r
c
e
n
t
15
10
5
0
20
28
36
44
d i a me t e r
52
60
68
Tiap kelompok, diseleksi berdasarkan
kelas diamater sehingga didapatkan
sebaran normal-nya
persiapan pengamatan 
membersihkan areal di bawah
pohon sampel
Pengamatan Produksi
3
Buah
PEMILIHAN POHON SAMPEL
sehat, tanda-tanda berbuah, lokasi tidak
berhimpit, lokasi tidak di lahan miring untuk
meminimalisir buah jatuh dan hilang
ditandai sebagai POHON SAMPEL
Periode pengamatan buah nyamplung
Lokasi
Sekong
kang,
Kempo
– Kilo
Waktu
Pengamatan
April – Oktober
Keterangan
Pengamatan produksi buah dilakukan kontinyu
oleh pengamat lapangan
Pada akhir pengamatan
Pringga
rata
Mei –
November
Wanasa
ba,
Mei –
November
Akhir pengamatan, beberapa pohon
mulai berbunga.
Sebagian besar mulai berbunga dan
menyisakan beberapa buah tua di
pohon.
Beberapa pohon mulai berbunga dan
menyisakan beberapa buah tua di
pohon.
Akhir pengamatan, beberapa pohon
mulai berbunga.
• Diamati jumlah buah
• Diambil sampel untuk penghitungan
rendemen biji
Batulay
ar,
Nusa
Penida
Mei –
November
Mei –
November
Akhir pengamatan, beberapa pohon
mulai berbunga.
Beberapa pohon menyisakan beberapa
buah tua di pohon.
April - Oktober
4
Pengamatan
produksi biji
LANGKAH-LANGKAH MENGHITUNG RENDEMEN BIJI
 Pengambilan sampel 2 kg buah tiap
pohon
 Pengupasan buah (pemisahan kulit
dan cangkangnya)
 Seleksi kualitas biji
Analisa Data
 Potensi yang dihitung adalah jumlah individu dan ratarata dimensi pohon pd seriap lokasi sebaran.
 Jumlah buah pd setiap pohon adalah menjumlahkan
secara komulatif jumlah buah setiap bulan selama
pengamatan.
Penghitungan rendemen buah dan biji yang bagus :
 Rendemen buah = jumlah buah yang tua (hijau tua –
kuning) dibagi jumlah buah total (termasuk buah muda,
kecil, berwarna hijau) dikali 100 %
 Rendemen biji = Jumlah biji yang bernas dibagi jumlah
buah pada berat 2 kg buah dikali 100 %
HASIL & PEMBAHASAN
Jumlah Pohon, Dimensi Parameter dan Sebaran Nyamplung
No.
1
2
3
4
5
Kabupaten/
Kecamatan
Klungkung/
Nusa Penida
Lombok Timur

Labuhan
Haji

Sambelia

Wanasaba
Lombok Tengah

Pringgarata
Lombok Barat
Dompu

Kilo

6
Kempo
Sumbawa Barat

Sekongkang
Lokasi
Diameter
(cm)
Populasi
(pohon)
Elevasi
(m)
-
Tanglad
40,5
39
500
-
Batukandik
Bunga Mekar
Pejukutan
24,8
31,3
52,8
55
28
14
345 – 520
226
231 – 374
-
Korleko
16,6
13
90 – 108
-
Sugian
Mamben Daya
18,5
19,4
25
109
10 – 22
226 – 262
-
Sintung
19,8
114
138 – 162
-
Lembah Sari
23,5
38
132 – 144
-
Melayu
Lassi
Tolokalo
Hodo
42,1
35,0
25,6
49,3
81
16
7
47
1–6
8
28
2 – 22
-
Tatar
37,1
94
17 – 40
-
Brunut
31,3
100
 Membentuk
tegakan
sebanyak 7- 114 pohon
per Kelompok.
 Jumlah pohon yg
ditemukan, 136 di P Nusa
Penida, 299 ph di Pulau
Lombok dan 345 Ph di
Pulau Sumbawa .
 Rentang diameter pohon
di Nusa Penida 24,8-52,8
cm, di Pulau Lombok
16,6-23,5 cm dan di Pulau
Sumbawa 25,6-49,3 cm.
Produksi buah per pohon
• Produksi buah thn 2012 dihitung berdasarkan pengamatan ± 6 bulan.
• Dari 158 pohon sampel yang diamati  hanya 143 pohon yg berbuah.
• Fluktuasi jumlah buah 2 tahun terakhir
Karakter dan rendemen buah berdasarkan pengelompokan pH dan ketinggian
95.00
92.57
89.42
Persentase (%)
90.00
85.00
79.86
80.00
79.45
75.00
70.00
Rendemen
I
78.32
II
III
IV
V
 Rendemen produksi buah
bervariasi 78 – 92 % dgn rerata
83,9 %
 Buah dari kelompok II (Klokem)
mempunyai Karakter yang
bagus, dgn jumlah buah dan
berat yg tinggi per phn dan
Rendemen juga tergolong tinggi
Jumlah biji per pohon
Data penghitungan biji nyamplung pada lokasi penelitian
Sampel 2 kg
buah
Kelompo
k
Ʃ
Ʃ biji bagus
buah total
I
II
III
IV
V
Rerata
391
328
247
267
196
286
230
236
113
214
145
188
Ʃ
biji jelek
Rendemen
biji bagus (%)
Berat
biji bagus (kg)
161
91
133
53
51
98
58,82
71,95
45,75
80,15
73,98
66,13
0,58
0,63
0,60
0,88
0,96
0,73
 Jumlah buah dalam 2 kg
sampel
adalah rata-rata 286 buah, td 188
biji bagus dan sisanya 98 rusak.
 Rendemen biji bagus hanya 66,13%
dgn berat ± 0,73 kg
 Rendemen jumlah biji terbesar
diperoleh dari kelompok IV (80,15 %)
terendah dari kelompok III (45,75 %)
 Rendemen berat biji 29 – 48 %
Rendemen (jumlah dan berat) biji nyamplung tiap lokasi penelitian
 Rendemen berat biji tertinggi dari
kelompok V (Nusa Penida), dan
terendah kelompok I (Sekongkang)
Kesimpulan dan Saran
 Tanaman nyamplung ditemukan di Nusa Penida 136 phn dgn rerata dbh 37,3 cm
Di Lombok Timur Kecamatan Wanasaba, Labuhan Haji dan Sambelia sebanyak 147
phn dgn rerata dbh 18,2 cm. Di Lomnok Tengah Kecamatan Pringgarata 114 pohon
dgn rerata dbh 19,8 cm. Lombok Barat di Kecamatan Batulayar 38 pohon dgn rerata
dbh 23,5 cm. Di Dompu Kecamatan Kilo dan Kempo 51 pohon dgn rerata dbh 38,0
cm. Di Sumbawa barat Kecamatan Sekongkang 194 phn dgn rerata dbh 34,2 cm.
 Selama 6 bulan, rerata produksi buah nyamplung per pohon adalah 539 buah dan rerata
berat ± 3,65 kg, dgn rendemen 78 – 92 %. Kelompok lokasi Kilo–Kempo (Dompu) mpnyai
karakter buah bagus, yaitu jumlah buah dan berat yg tinggi (1.087 buah dan 6,24 kg),
dgn rendemen relatif tinggi juga (89,42%).
 Rendemen jumlah biji bagus 45 – 80 % dengan rerata 66,13 %. Kelompok Wanasaba –
Batulayar mpnyai rendemen biji tertinggi. Rendemen berat biji berkisar 29 – 48 % dgn
rata-rata 36,5 %. Biji dari Nusa penida mpnyai rendemen berat biji tertinggi..
 Nyamplung potensial sbg sumber bahan baku energi alternatif karena kisaran tempat
tumbuhnya yang luas. Perlu ada penelitian lanjutan mengenai produksi buah nyamplung dgn
mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan dan iklim seperti kondisi keberadaan individu
pohon (soliter atau berkelompok), perubahan cuaca.
 Perlu diinformasikan bahwa produksi buah nyamplung hasil pengamatan ± 6 bulan pada
tahun 2012 pada lokasi tempat tumbuh di Nusa Penida, Lombok dan Sumbawa
dikumpulkan dari pohon-pohon dgn kisaran dbh 15 cm – 51 cm.
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA