EfSD - LPPM UGM - Universitas Gadjah Mada

Download Report

Transcript EfSD - LPPM UGM - Universitas Gadjah Mada

Konsep EfSD Indonesia
Prof. Dr. Retno S. Sudibyo, M.Sc.,Apt.
Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan,
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
UNIVERSITAS GADJAH MADA
1
Latar belakang

Hidup di dunia ini semakin kompleks dan bahkan
mengarah kepada kondisi ‘chaostic’ karena:



Tetap meningkatnya pertumbuhan populasi dunia yang
melebihi kapasitas produktivitas natural bumi
Makin cepatnya perkembangan komunikasi dan transportasi
yang menghasilkan makin meningkatnya (rumitnya) world
interlinkages, seperti globalisasi ekonomi, perdagangan,
lingkungan, masalah pembangunan, kemiskinan, dll.
Secara total/bersama manusia hidup dalam kondisi
lingkungan yang tidak ‘seimbang’, yaitu lebih banyak
memanfaatkan daripada memelihara sumber-sumber
natural  Berarti meletakkan kehidupan manusia
pada kondisi ‘unsustainable development’  Jika
hal ini terus-menerus terjadi akan menghasilkan
bencana besar bagi generasi mendatang  tidak
boleh dibiarkan terjadi, karena akan mengarah ke
unsustainable global eco-systems
2
Lahirnya EfSD




Pencetus ide: Prof. Dr. Hans J.A. Van Ginkel, Mantan
Rektor UNU dan Staf Ahli Sekjen. UN
Words into Action: Education for Sustainable
Development to Secure Our Common Future  Fokus
kepada Climate Change Challenge (C3)
Merupakan keputusan/kristalisasi tindakan yang
dibutuhkan setelah mengkaji banyak laporan UN selama
>30 tahun
Pendidikan (formal, nonformal dan informal) dipilih
karena merupakan instrumen kuat yang efektif untuk
melakukan komunikasi, memberikan informasi,
penyadaran, pembelajaran dan dapat untuk memobilisasi
massa/komunitas, serta menggerakkan bangsa ke arah
kehidupan masa depan yang berkembang secara lebih
berkelanjutan (more sustain ably developed)  Lahirlah
Education for Sustainable Development (EfSD)
3
Top International Agendas, by UN
Stockholm, 1972: Worldwide urgent issues
 Club of Rome, 1987: Bruntlandt Report
 Rio, 1992: Earth Summit
 Kyoto, 1997: Kyoto Protocols
 Earth Charter
 UN, 2000: Millennium Summit  MDGs
 Johannesburg, 2002: World Summit on Sustainable
Development (WSSD)  Inter-linkages among globalization, trade, poverty, development and environment 

33 Ecosystems
UN, 2000-2005: Millennium Ecosystem Assessment
 The International Panel on Climate Change (IPCC)
Reports and Al Gore: “Inconvenient Truth”
 Bali Summit, Denpasar 2007: Global Climate Change
4

Fungsi atau manfaat EfSD - 1

Melalui EfSD terbangun kapasitas komunitas/bangsa
yang mampu membangun, mengembangkan dan
mengimplementasikan rencana kegiatan yang
mengarah kepada sustainable development, yaitu
kegiatan yang mendukung pertumbuhan ekonomi
secara berkelanjutan, berbasis keadilan sosial
dengan mempertimbangkan keseimbangan
beberapa eco-system, antara lain:




Pengembangan kualitas SDM dan teknologi ramah
lingkungan,
Pemeliharaan lingkungan dan diversitas
Keselarasan dan kelestarian budaya
Keseimbangan produksi dan konsumsi, dll.
5
Fungsi atau manfaat EfSD - 2
 Melalui
EfSD mendidik manusia sadar
tentang individual responsibility yang
harus dikontribusikan, menghormati hakhak orang lain, alam dan diversitas, dan
dapat menentukan pilihan/keputusan
yang bertanggung-jawab, serta mampu
mengartikulasikan semua itu dalam
tindakan nyata  Think globally, but
act locally
6
Fungsi atau manfaat EfSD - 3
 Melalui
EfSD, kita secara bersama mempunyai
komitmen untuk berkontribusi dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik, dunia yang
lebih aman-nyaman bagi kita semua, baik
sekarang maupun dimasa mendatang bagi
anak cucu kita  Ini merupakan sebuah
pemahaman tentang kompleksitas dan
diversitas secara komprehensif; serta
pemahaman tentang bagaimana cara
mengubah segala perkembangan /
pengembangan kearah sustainibilitas, dan
dilaksanakan melalui perencanaan dan
pelaksanaan yang bijaksana, serta
disosialisasikan secara efektif dan meluas.
7
Dimensions of Disaster
8
Forces of Nature
9
Forces of Nature
10
Forces of Nature
11
The ‘Knowledge Triangle’ (EfA)
Pengetahuan
Pendidikan/
Pembelajaran
Inovasi
N.B.
‘Pengetahuan’ = semua pengetahuan ilmiah, termasuk pengetahuan di bidang ilmu sosial dan humaniora
‘Inovasi’ = meliputi inovasi bidang teknologi maupun sosial
12
Hubungan ‘Segitiga Pengetahuan’
EfA dan EfSD
 Semua pendidikan/pembelajaran (baik formal dan
non-formal) di semua tingkat dan bidang harus
dipertimbangkan kembali dan ditransformasikan
agar dapat mempersiapkan generasi mendatang
untuk berkontribusi secara lebih baik terhadap
terwujudnya pengembangan berkelanjutan bagi
komunitasnya  EfA dan EfSD merupakan dua
sisi dari sebuah ‘coin’ yang tak terpisahkan  Isi
dari EfSD tidak boleh berbeda dari isi matapelajaran yang telah ada (EfA), tetapi isi semua
mata-pelajaran yang ada harus mengandung atau
menstransformasikan / metranslasikan EfSD.
13
Apakah itu EfSD?
 Pendidikan
yang mempunyai wawasan dan
konsep yang lebih luas daripada sekedar
pendidikan tentang lingkungan  Hubungan
sebab dan akibat, dan cara pengatasannya
 Bukannya tentang pendidikan pengembangan
berkelanjutan, melainkan pendidikan untuk
mendukung pengembangan berkelanjutan
(praktek)  Pendidikan yang memberi
kesadaran dan kemampuan kepada semua
orang (utamanya generasi mendatang) untuk
berkontribusi lebih baik bagi pengembangan
berkelanjutan pada masa sekarang dan yang
akan datang.
14
Dimensi dari EfSD
 Ekonomi:
Pertumbuhan berkesinambungan
 Kesetaraan hak dan kesempatan
 Keseimbangan produksi dan konsumsi

 Lingkungan/Ekologi:
Keseimbangan beberapa sistem
 WEHAB (water, energy, health, agriculture,
biodiversity)

 Sosial,
termasuk Politik, Budaya
Harmoni, selaras dan empati
 Demokrasi, partisipasi
 Keadilan sosial: ras, gender, klas sosial tertentu, dll.
 Diversitas kultur dan budaya
 Pengembangan Sains & Teknologi ramah
lingkungan
Akhlak
Mulia

15
Isu Strategis EfSD untuk Indonesia
Mulia dari usia dini s/d PT 
KKN-PPM cocok untuk PT
 Ketahanan Pangan:
 Pendidikan Akhlak




Tersedianya bibit unggul dan pupuk organik
Konservasi lahan pangan
Diversifikasi pangan pokok
Perbaikan/pemulihan lahan pertanian
 Climate


Change:
Konservasi Hutan atau Penghijauan (Carbon ‘sink’)
Pengurangan emisi (Reduction of Emission from
Deforestration and Degradation = REDD)
16
 Energi:


Energi ramah lingkungan (Geothermal, Solar,
Coastal, Wind)
Substitusi BBM (yang praktis dan aman)
 Lingkungan:


Biodiversitas
Pengurangan polutan
 Kesehatan:



Konservasi air bersih
Penanggulangan Tropical Diseases
Kontrol Kelahiran
 Budaya:


Pelestarian budaya dan seni
Menghidupkan budaya harmoni, menggantikan
budaya kekerasan
17
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan EfSD
1. Mengandung 3 pilar:
a) Ekonomi
b) Ekologi/lingkungan
c) Sosial
2. Tujuannya bukanlah mengajarkan pengembangan berkesinambungan, melainkan
menyiapkan generasi mendatang untuk
berkontribusi lebih baik bagi terlaksananya
pengembangan berkesinambungan
18
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan EfSD
3. Tujuannya bukanlah untuk mengganti semua
pendidikan yang ada, melainkan meningkatkan mutu program dan metoda pembelajaran,
sehingga mencapai tujuan no.2
4. Semua konsep, teori, pengetahuan, dll. harus
dapat diajarkan kepada anak-anak/siswa pada
semua tingkat, meskipun dalam bentukbentuk yang telah disesuaikan
5. EfSD harus mencakup: 3 pilar, WEHAB, MDGs
19
WSSD dan Aliansi Ubuntu
Pada pertemuan WSSD, UNU
mengkoordinir sebuah inisiatif
bersama tentang education for
sustainable development 
disebut the Ubuntu Alliance
 Kerjasama antara 11 organisasi
pendidikan, sains dan teknologi
dunia


Pokok dari inisiatif ini adalah Deklarasi Aliansi
Ubuntu yang berkomitmen untuk memperkuat
pendidikan, sains dan teknologi untuk
mendukung Sustainable Develeopment
20
Deklarasi Ubuntu
Ditanda-tangani oleh 11 Institusi Pendidikan Sains
&Teknologi terkemuka dunia di Johannesburg Summit,
tahun 2002.
 Tujuan utama meliputi:




Penguatan kolaborasi antara pendidik dan peneliti di
bidang sains dan teknologi  untuk mendukung EfSD
Peningkatan integrasi sains dan teknologi ke dalam
program-program pendidikan agar mendukung
pengembangan yang berkelanjutan (pada semua mata
pelajaran dan disemua tingkat);
Penguatan kerjasama pendidikan formal, non-formal
dan informal dalam pelaksanaan EfSD.
21
Ubuntu Alliance
International Council for Science (ICSU)
2. Academy of Sciences for Developing World (TWAS)
3. Science Council of Asia (SCA)
4. African Academy of Science (AAS)
5. World Federation of Engineering Organizations (WFEO)
6. Global Higher Education for Sustainability Partnership
(GHESP)
7. International Association of Universities (IAU)
8. Association of University Leaders for a Sustainable Future
(ULSF)
9. Copernicus-Campus
10. United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization (UNESCO)
11. United Nations University (UNU)
12. Possible new members: UNEP, IUCN etc.
22
1.
Decade of Education for Sustainable
Development (DESD) 2005-2014




Diusulkan dalam Johannesburg Plan of
Implementation, 2002
Diterima dalam Sidang Umum PBB pada
Desember 2002
The International Implementation
Scheme (IIS) for DESD ditetapkan pada
September 2005
Dalam IIS for DESD, Pemerintah diminta
untuk mempertimbangkan pelaksanaan
DESD dalam strategi dan perencanaan
pelaksanaan dibidang pendidikannya
23
24